Siapkah anda kehilangan suami?
Mungkin itu menjadi pertanyaan yang sulit untuk mendapat jawaban.
Hallo selamat malam dan selamat menikmati waktu istirahat bunda.
Maaf jika thread ini kurang penting ya bunda.
Jika saya diberi pertanyaan di atas, maka jawaban saya adalah TIDAK.
Namun, ketika harus menerima takdir, apadaya jawaban diatas mungkin bisa berubah menjadi YA. Ya, karena terpaksa.
Teruntuk suami ku tercinta..
Bila Tuhan memberiku waktu sebentar saja, aku ingin bersandar di bahu mu, menceritakan semua yang telah terjadi kepada ku, dan betapa berat nya saat aku harus tanpa mu.
Bila Tuhan memberiku waktu sebentar saha, aku ingin menangis dipelukkan mu. Agar tak akan ada lagi air mata untuk melepas mu.
Tangan ku bergetar menerima pesan yang mengabarkan bahwa mu sudah tak sadarkan diri.Semua resah, termasuk anak mu, anak KITA. Perutku berguncang, tendangan anak kita saat itu keras sekali, seakan akan dia berteriak "AAyah. Apa kau baik2 saja?"
Aku melihat kau terbaring diatas ranjang yg dikelilingi dokter dan suster yg memasang semus alat2 ketubuhmu.
Di dada mu, terpasang kabel2 yg entah apa namanya, hanya saja disana terdapat monitor yg selalu memantau detak jantung mu. Di tangan mu terdapat jarum infus, hidung mu memakai selang oksigen.
Aku panggil nama mu, namun tak ada respon.
Ingin aku menjerit sekencang kencang nya, namun percuma.
3 hari kau di rawat di 3 R.S yang berbeda, namun belum ada vonis dokter tentang penyakitmu.
Maaf suamiku, aku tidak ada di samping mu pada hari ke-3, karena R.S tak baik bagi kesehatan anak kita yg sedang ku kandung saat itu. Malam itu lagi2 tendangan anak kita sangat kencang, lebih kencang dari biasanya.
Hingga satu kabar ku dapat, di siang hari itu. Tanpa basa basi mereka membawa ku ke rumah nenek mu, betapa hancur dan tersiksanya aku, melihat bendera kuning di halaman rumah
Astaghfirullah
, tubuhku lemas serasa tak bertulang, ku tutup mulut ku dengan kedua tanganku, aku berdzikir semampuku, agar aku tetap tersadar.
Banyak orang yg menghawatirkan aku dan anak kita, mereka menangis melihatku tergolek lemas tak kuasa menahan tangis
Sampai suara sirine mobil jenazah berbunyi, mobil yg mengantarkan jasad mu dari RS ke rumah. Tahukah kau suamiku, saat kau datang aku tak kuasa menahan lagi air mata ini, aku menangis sejadi jadi nya aku tak kuasa membayangkan tubuh mu yg sudah terbujur kaku tak bernyawa
aku menangis sekencang kencang nya, aku menangis hibgga tubuhku lemas tak bisa d gerakkan, saat itu mamah selalu memeluk ku.
Suamiku, betapa lemahnya aku, betapa tak berdayanya aku saat itu, sakiit, sakiit duhai suamiku
Hingga pada saat nya kau pergi, tak pernah aku melihat mu, terakhir aku menyelimuti mu di R.S saat kau sedang koma. Enyah kau tau itu aku, atau tidak. Sampai akhirnyakau berada di pembaringan terakhirmu aku tak pernah melihatmu. Maaf suamiku, aku tak kuasa, aku tak sanggup jika aku harus melihat kau terbaring tak bernyawa
astaghfirullah
Hingga tepat 1 tahun setelah kau tiada, baru aku sanggup menjenguk mu, dan ada hadiah untuk mu suamiku, Anak kita sudah terlahir sebagai putru yg cabtik dan mirip sekali dengan mu.
Suamiku, setelah ku ikhlaskan semua ini, aku tak lupa selalu mengirimi do'auntuk mu.
Semoga kau tenang d alam sana.
Love u so much my husband
Vonis akhir dokter bilang gagal jantung. Karna memang bawaan lahir suami ku mengalami jantung lemah.
Bunda2 yang tercinta, ada baiknya syukuri waktu yg masih Tuhan beri untuk bunda bisa bersama dengan suami, karena takdir Allah masih menjadi rahasia.
Terimakasih untuk bunda yg berkenan membaca cerita saya