| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | |
Replying to:
Kalo bs sih jgn pisah,kesian anak,nti tanya2 ayahnya mana,temen2nya pd punya ayah,trus nanti kalo pun punya ayah baru apa bs tulus syg sm anak kita. Itu aj sih mnrt sy.. Kalo mslh perilaku suami byk2 doa sm Tuhan biar bs ngerubah perilakunya .. | Saya sih kalau bisa diperbaiki...
Kalaupun harus bercerai perlu pertimbangan yg sangat matang agar tidak menyesal nantinya.
Kasian anak jg kan. ---------- Post added at 08:47 ---------- Previous post was at 08:46 ----------
Replying to:
Aduh sedihnya klp berandai2 andai gitu, Tdk smua perceraian itu buruk kok bu, klo mmg lbh baik bercerai yah knp tdk. Tp klo mmg msh bs disatukan itu lebih baik. Klo sdh kdrt sih gimana yah, tp semua keputusan ada di bunda TS | Ya bunda semoga aja pernikahan saya bisa diselamatkan.
Makasih saran nya bunda. ---------- Post added at 08:51 ---------- Previous post was at 08:47 ----------
Replying to:
Boleh komen ya bun. Bunda nikah beda agama sm suami? Kok bisa yah bun? Maaf lho ya, bukannya pernikahan itu 'penyatuan' ya? Yg ketika sudah ditahbiskan di hadapan Tuhan jd suami istri, maka rumah tangga itu ibarat kapal yg dikemudikan oleh SATU nahkoda, angkot dgn SATU supir, dan sejenisnya deh. Jangan setengah2 bun, kan yg suam2 kuku itu pasti 'Dimuntahkan' (in case bunda kristen pasti ngerti ya) Dan secara kristen jg, suami istri itu beda agama emg ga boleh kan bun. Ibaratnya masak dalam perayaan hari besar masing2 mesti misah2? Trus mau berdoa jg dengan cara sendiri2? In case pun bareng2, doanya ditujukan ke Tuhannya siapa dnk, suami atau istri? Bingung saya penyatuannya ada dimana? Hehe. Hukumnya bagi istri adalah 'tunduk pada suami'. Dan sekarang keputusannya ada di bunda, lebih ikut Tuhan, atau suami? Jawabannya? Yah dekatkan dirimu ke Tuhanmu dan tanyakan. Pastilah diberi jalan bun. Wong jawabannya jg ada di dalam perintahNya kok.
Trus buat bunda2 yg lain jg nih, sekalian sy jg pengen tanya. Kok beberapa kali sy baca di forum, bunda2 menyebutkan 'uang pribadi saya'. emg bunda semua masing2 bikin tabungan sendiri2 gitu? Gimana sih bun, pengen tau. Soalnya sepengertian sy jg nih, kembali ke 'penyatuan'. Bukannya ketika kita sudah jd istri, semua yg ada pada istri adalah milik suami? Ibaratnya gini deh, tubuh istri aja yg jelas2 lebih berharga dibandingkan apapun yg bernilai itu sudah dimiliki suami, kok iya uang masih ada yg status 'uang pribadi istri'? Ini termasuk uang tabungan istri sebelum menikah dgn suami lho? Bukannya ketika si istri itu 'dibawa' suami, semuanya yg dimiliki istri itu 'ikut terbawa' jg oleh suami? Kecuali ketika sebelum ditahbiskan, si istri mengosongkan rekeningnya dan lebih memilih memberi ke org tuanya, sehingga ketika sudah menikah, si istri itu sudah puas memberi 'hasil sekolahnya' ke org tuanya? Istri hanya berperan mengatur keuangan rumah tangga, kalau approval nya tetap suami? Kek perusahaan gitu lho bun, istri sbg manager keuangan dan suami adalah direktur utama perusahaan? CMIIW?! | Saya bingun dengan bahasanya si bapak ini...
Tapi makasih atas saran nya.
| | | | | Location: Jakarta Utara
Posts: 2,188
| |
Replying to:
Boleh komen ya bun. Bunda nikah beda agama sm suami? Kok bisa yah bun? Maaf lho ya, bukannya pernikahan itu 'penyatuan' ya? Yg ketika sudah ditahbiskan di hadapan Tuhan jd suami istri, maka rumah tangga itu ibarat kapal yg dikemudikan oleh SATU nahkoda, angkot dgn SATU supir, dan sejenisnya deh. Jangan setengah2 bun, kan yg suam2 kuku itu pasti 'Dimuntahkan' (in case bunda kristen pasti ngerti ya) Dan secara kristen jg, suami istri itu beda agama emg ga boleh kan bun. Ibaratnya masak dalam perayaan hari besar masing2 mesti misah2? Trus mau berdoa jg dengan cara sendiri2? In case pun bareng2, doanya ditujukan ke Tuhannya siapa dnk, suami atau istri? Bingung saya penyatuannya ada dimana? Hehe. Hukumnya bagi istri adalah 'tunduk pada suami'. Dan sekarang keputusannya ada di bunda, lebih ikut Tuhan, atau suami? Jawabannya? Yah dekatkan dirimu ke Tuhanmu dan tanyakan. Pastilah diberi jalan bun. Wong jawabannya jg ada di dalam perintahNya kok.
Trus buat bunda2 yg lain jg nih, sekalian sy jg pengen tanya. Kok beberapa kali sy baca di forum, bunda2 menyebutkan 'uang pribadi saya'. emg bunda semua masing2 bikin tabungan sendiri2 gitu? Gimana sih bun, pengen tau. Soalnya sepengertian sy jg nih, kembali ke 'penyatuan'. Bukannya ketika kita sudah jd istri, semua yg ada pada istri adalah milik suami? Ibaratnya gini deh, tubuh istri aja yg jelas2 lebih berharga dibandingkan apapun yg bernilai itu sudah dimiliki suami, kok iya uang masih ada yg status 'uang pribadi istri'? Ini termasuk uang tabungan istri sebelum menikah dgn suami lho? Bukannya ketika si istri itu 'dibawa' suami, semuanya yg dimiliki istri itu 'ikut terbawa' jg oleh suami? Kecuali ketika sebelum ditahbiskan, si istri mengosongkan rekeningnya dan lebih memilih memberi ke org tuanya, sehingga ketika sudah menikah, si istri itu sudah puas memberi 'hasil sekolahnya' ke org tuanya? Istri hanya berperan mengatur keuangan rumah tangga, kalau approval nya tetap suami? Kek perusahaan gitu lho bun, istri sbg manager keuangan dan suami adalah direktur utama perusahaan? CMIIW?! | Maaf bunda angel saya ikutan comment ya...
Betul memang seperti kata bun rames, sebaiknya memang laki2 & peremouan ketika bersatu dlm pernikahan diawali dgn kesamaan iman.. saya stuju nih dgn pendapat bunda..
Nah membicarakan yg ttg keuangan nih, saya krg setuju. Yg dimaksud "uang sendiri" oleh si istri kan adalah uang hasil kerja istri sendiri sblm menikah.
Dan di kasus bunda TS kan harus melahirkan dgn uang tsb.. (bunda angel itu sebenarnya uang tabungan bunda sendiri/ bersama suami yah?? Hehehe...)
Dan bbrp hari kmrn jg ada nih thread ttg uangnya yg dipinjam oleh mertua utk keperluan ini itu.
Menurut saya yah, suami yg benar & bertanggung jawab, tdk akan pernah membiarkan istrinya mengeluarkan uang "pribadinya" utk keperluan mertua (ortu suami) atau keperluan suami itu sendiri, bahkan sang suami seperti tdk peduli utk menagihkan (ke ortunya) / mengembalikan uang tsb ke istrinya. Kalau saya di posisi si suami saya maluuuuu setengah mati lho dgn kondisi seperti ini. Suami kan yg seharusnya lbh bertanggung jawab dlm hal keuangan (mencari duit) di dlm keluarga, knp malah membebankannya kepada istri? Apalagi di posisi si suami itu bekerja & dpt menghasilkan uang. Kalaupun si suami tdk bekerja, ya usaha keras utk mendapatkan pekerjaan, kecuali di posisi si suami ini sdh tdk dpt bekerja krn (maaf) cacat. Tp setau saya org disable pun banyak yg mampu bekerja secara mandiri (melihat di berita2/ acara2 tertentu).
| | |
Ada 4 masalah yang saya baca Dari cerita bunda:
1. Beda agama
2. KDRT
3. Tidak ada transparasi, artinya bisa jadi 2, suami TDK percaya sama bunda, atau suami berbohong sama bunda
4. Sifat Dan karakter suami yang kekanak kanakan, TDK bisa menjaga janji, manipulatif, maaf ya kalau saya salah utk point 4 tapi ini yang saya tangkap Dari apa yang saya baca.
Plusss masalah uang.
1.
Soal beda agama saya no comment. Bunda tahu dalam hati bunda seperti apa, kalau bunda rasa perlu waktu pribadi utk berdoalah, bangunlah pagi pagi spt saudara saudari Muslim kita yang taat, saat teduh dengan niat yang terdalam, minta petunjuk Dan jalan yang terbaik untk bunda.
2.KDRT.
Emosi suami bunda terlihat labil, ini berdampak pada bunda, Dan akhirnya anak bunda. Bunda akan lbh temperamental Dan darah tinggi Dan anak merasakan pola emosi orang tua.
Saran:
Doakan yang baik, jangan marah, tapi tegaslah!
Bilang saya tidak mau menerima perkataan kasar apalagi pukulan, sekali lagi pukulan, menurut saya cerai adalah yang terbaik. Ini menurut saya ta, tapi jalani hati nurani bunda krn bunda pasti tahu yg terbaik.
3. Suami tidak transparan coba bertanya baik baik, apakah salah istri tahu keadaan ekonomi suami?
Kerja sd larut???? Boleh dipertanyakan......... Terlalu aneh rasanya, maafkan saya kalau saya rasanya kurang percaya
4. Karakter seperti ini sulit diubah, maka pikirkan secara mendalam 10 tahun kedepan apakah bunda bisa menjadi orang yang lebih baik atau orang yang lebih buruk?
Apakah bunda akan tumbuh lebih dewasalah, bisa bersabar, bisa menyadarkan suami Dan bahagia
Atau bunda akan jadi orang yang pemarah , sakit krn emosi, darah tinggi, tidak punya kerja ,TDK punya uang Dan menyesal
Hanya bunda yang tahu kekuatan bunda Dan efeknya jadi pikirkan itu.
Setahu saya hati bunda pasti sudah memberikan sinyal, perjernihlah dengan doa Dan ketulusan.
Jika suami adlh takdir bunda, jalani dgn penuh sabar Dan ikhlas maka bunda akan menjadi wanita kuat yang diberkahi, per sedikit pertengkaran Dan dgn doa terus menerus semoga suami berubah.
Jika suami bukan takdir bunda maka suatu saat akan terlepas juga, sblm tahu kapan harus berakhir, bersabar dan ikhlaslah.
Ekonomi...... Semoga segera terselesaikan
Maaf panjang , hhahahahahaa lagi libur jadi kayak jawaban ulangan ya...
Bunda semoga ditunjukan jalan yang terbaik.
Cheers
| | |
Replying to:
Maaf bunda angel saya ikutan comment ya...
Betul memang seperti kata bun rames, sebaiknya memang laki2 & peremouan ketika bersatu dlm pernikahan diawali dgn kesamaan iman.. saya stuju nih dgn pendapat bunda..
Nah membicarakan yg ttg keuangan nih, saya krg setuju. Yg dimaksud "uang sendiri" oleh si istri kan adalah uang hasil kerja istri sendiri sblm menikah.
Dan di kasus bunda TS kan harus melahirkan dgn uang tsb.. (bunda angel itu sebenarnya uang tabungan bunda sendiri/ bersama suami yah?? Hehehe...)
Dan bbrp hari kmrn jg ada nih thread ttg uangnya yg dipinjam oleh mertua utk keperluan ini itu.
Menurut saya yah, suami yg benar & bertanggung jawab, tdk akan pernah membiarkan istrinya mengeluarkan uang "pribadinya" utk keperluan mertua (ortu suami) atau keperluan suami itu sendiri, bahkan sang suami seperti tdk peduli utk menagihkan (ke ortunya) / mengembalikan uang tsb ke istrinya. Kalau saya di posisi si suami saya maluuuuu setengah mati lho dgn kondisi seperti ini. Suami kan yg seharusnya lbh bertanggung jawab dlm hal keuangan (mencari duit) di dlm keluarga, knp malah membebankannya kepada istri? Apalagi di posisi si suami itu bekerja & dpt menghasilkan uang. Kalaupun si suami tdk bekerja, ya usaha keras utk mendapatkan pekerjaan, kecuali di posisi si suami ini sdh tdk dpt bekerja krn (maaf) cacat. Tp setau saya org disable pun banyak yg mampu bekerja secara mandiri (melihat di berita2/ acara2 tertentu). | Memang sebaiknya diawalin dengan. Kesamaan iman Say ajg setuju tapi gimana yah bund nama nya jg udah telat buat mikir kestu awal nya.
Nasi sudah menjadi bubur, dia kekeuh dengan agama nya dan saya awalnya berusaha mengalah dalam arti mau belajar tentang agama nya ( bukan mempermaikan agama ) namun hati saya jg ga bisa berpaling bund.
Untuk biaya SC kmren kita patungan 10 juta uanga arisan ( tabungan bersama ) + 5 juta ung pribadi tabungan saya. ---------- Post added at 12:01 ---------- Previous post was at 11:55 ----------
Replying to:
Ada 4 masalah yang saya baca Dari cerita bunda:
1. Beda agama
2. KDRT
3. Tidak ada transparasi, artinya bisa jadi 2, suami TDK percaya sama bunda, atau suami berbohong sama bunda
4. Sifat Dan karakter suami yang kekanak kanakan, TDK bisa menjaga janji, manipulatif, maaf ya kalau saya salah utk point 4 tapi ini yang saya tangkap Dari apa yang saya baca.
Plusss masalah uang.
1.
Soal beda agama saya no comment. Bunda tahu dalam hati bunda seperti apa, kalau bunda rasa perlu waktu pribadi utk berdoalah, bangunlah pagi pagi spt saudara saudari Muslim kita yang taat, saat teduh dengan niat yang terdalam, minta petunjuk Dan jalan yang terbaik untk bunda.
2.KDRT.
Emosi suami bunda terlihat labil, ini berdampak pada bunda, Dan akhirnya anak bunda. Bunda akan lbh temperamental Dan darah tinggi Dan anak merasakan pola emosi orang tua.
Saran:
Doakan yang baik, jangan marah, tapi tegaslah!
Bilang saya tidak mau menerima perkataan kasar apalagi pukulan, sekali lagi pukulan, menurut saya cerai adalah yang terbaik. Ini menurut saya ta, tapi jalani hati nurani bunda krn bunda pasti tahu yg terbaik.
3. Suami tidak transparan coba bertanya baik baik, apakah salah istri tahu keadaan ekonomi suami?
Kerja sd larut???? Boleh dipertanyakan......... Terlalu aneh rasanya, maafkan saya kalau saya rasanya kurang percaya
4. Karakter seperti ini sulit diubah, maka pikirkan secara mendalam 10 tahun kedepan apakah bunda bisa menjadi orang yang lebih baik atau orang yang lebih buruk?
Apakah bunda akan tumbuh lebih dewasalah, bisa bersabar, bisa menyadarkan suami Dan bahagia
Atau bunda akan jadi orang yang pemarah , sakit krn emosi, darah tinggi, tidak punya kerja ,TDK punya uang Dan menyesal
Hanya bunda yang tahu kekuatan bunda Dan efeknya jadi pikirkan itu.
Setahu saya hati bunda pasti sudah memberikan sinyal, perjernihlah dengan doa Dan ketulusan.
Jika suami adlh takdir bunda, jalani dgn penuh sabar Dan ikhlas maka bunda akan menjadi wanita kuat yang diberkahi, per sedikit pertengkaran Dan dgn doa terus menerus semoga suami berubah.
Jika suami bukan takdir bunda maka suatu saat akan terlepas juga, sblm tahu kapan harus berakhir, bersabar dan ikhlaslah.
Ekonomi...... Semoga segera terselesaikan
Maaf panjang , hhahahahahaa lagi libur jadi kayak jawaban ulangan ya...
Bunda semoga ditunjukan jalan yang terbaik.
Cheers | Disekian banyak komentar saran bunda yg paling ngena di hati...
Masih bunda
Doain yg terbaik buat saya yah bund.
| | | | | Location: Jakarta Utara
Posts: 2,188
| |
Replying to:
Memang sebaiknya diawalin dengan. Kesamaan iman Say ajg setuju tapi gimana yah bund nama nya jg udah telat buat mikir kestu awal nya.
Nasi sudah menjadi bubur, dia kekeuh dengan agama nya dan saya awalnya berusaha mengalah dalam arti mau belajar tentang agama nya ( bukan mempermaikan agama ) namun hati saya jg ga bisa berpaling bund.
Untuk biaya SC kmren kita patungan 10 juta uanga arisan ( tabungan bersama ) + 5 juta ung pribadi tabungan saya. ---------- Post added at 12:01 ---------- Previous post was at 11:55 ----------
Disekian banyak komentar saran bunda yg paling ngena di hati...
Masih bunda
Doain yg terbaik buat saya yah bund. | Yupp betul bun, memang idealnya memiliki kesamaan iman, tp ya itu memang betul kata bunda, nasi sudah menjadi bubur. Kalau dl saya pny teman suka bilang begini, "Nasi sudah menjadi bubur, buatlah bubur yg enak". Heheee...
Pokoknya berdoa yg terbaik deh bun, semoga masalah bunda segera terpecahkan yah.. amin..
| | |
banyak belajar dr kisah bunda angel.. mirip2 lah dg kehidupan saya..
bunda2 disini bijaksana ya.. sukaaakk ama komen2nya.. maknyeesss di hati..
| | |
Masih bunda
Doain yg terbaik buat saya yah bund
Sama sama bunda, semoga ditunjukan jalan yang terbaik. ---------- Post added at 22:48 ---------- Previous post was at 22:45 ---------- [QUOTE=rames;1105459]Boleh komen ya bun. Bunda nikah beda agama sm suami? Kok bisa yah bun? Maaf lho ya, bukannya pernikahan itu 'penyatuan' ya? Yg ketika sudah ditahbiskan di hadapan Tuhan jd suami istri, maka rumah tangga itu ibarat kapal yg dikemudikan oleh SATU nahkoda, angkot dgn SATU supir, dan sejenisnya deh. Jangan setengah2 bun, kan yg suam2 kuku itu pasti 'Dimuntahkan' (in case bunda kristen pasti ngerti ya) Dan secara kristen jg, suami istri itu beda agama emg ga boleh kan bun. Ibaratnya masak dalam perayaan hari besar masing2 mesti misah2? Trus mau berdoa jg dengan cara sendiri2? In case pun bareng2, doanya ditujukan ke Tuhannya siapa dnk, suami atau istri? Bingung saya penyatuannya ada dimana? Hehe. Hukumnya bagi istri adalah 'tunduk pada suami'. Dan sekarang keputusannya ada di bunda, lebih ikut Tuhan, atau suami? Jawabannya? Yah dekatkan dirimu ke Tuhanmu dan tanyakan. Pastilah diberi jalan bun. Wong jawabannya jg ada di dalam perintahNya kok.
Trus buat bunda2 yg lain jg nih, sekalian sy jg pengen tanya. Kok beberapa kali sy baca di forum, bunda2 menyebutkan 'uang pribadi saya'. emg bunda semua masing2 bikin tabungan sendiri2 gitu? Gimana sih bun, pengen tau. Soalnya sepengertian sy jg nih, kembali ke 'penyatuan'. Bukannya ketika kita sudah jd istri, semua yg ada pada istri adalah milik suami?
Idealnya mungkin begitu bunda, tapi saya ingin berbagi cerita, kerabat saya adalah istri yang berdedikasi, pintar cari uang dan yap semua adalah uang bersama istri dan suami, sampai suami ketahuan selingkuh dan punya anak, dan masalah penyatuan harta tidak lagi terasa adil karena istri menyetorkan jumlah yang jauh lebih besar, dan saat bagi harta dibagi sama rata atau ya kurang lebih seperti itulah.......
Menurut saya harta istri sebelum menikah memang tetap menjadi haknya, dipakai untuk tabungan masa depan, membantu orang tuanya sendiri atau suami sesuai dengan kerelaan istri, tapi istri yang bijak tentu tidak akan menghamburkannya semena mena, kalau suami baik dan setia dan membutuhkan dana, pasti istri org pertama yg akan dgn rela membantu. Tapi kalau ada gelagat yang kurang baik yang baru disadari saat menikah dan sudah terlanjur basah, maka pintar pintar istrilah untuk membuat tabungan bagi masa depannya dan anaknya kelak.
Ini menurut pribadi saya sih
| | |
[QUOTE=Mrs Yuri;1105966]Masih bunda
Doain yg terbaik buat saya yah bund
Sama sama bunda, semoga ditunjukan jalan yang terbaik. ---------- Post added at 22:48 ---------- Previous post was at 22:45 ----------
Replying to:
Boleh komen ya bun. Bunda nikah beda agama sm suami? Kok bisa yah bun? Maaf lho ya, bukannya pernikahan itu 'penyatuan' ya? Yg ketika sudah ditahbiskan di hadapan Tuhan jd suami istri, maka rumah tangga itu ibarat kapal yg dikemudikan oleh SATU nahkoda, angkot dgn SATU supir, dan sejenisnya deh. Jangan setengah2 bun, kan yg suam2 kuku itu pasti 'Dimuntahkan' (in case bunda kristen pasti ngerti ya) Dan secara kristen jg, suami istri itu beda agama emg ga boleh kan bun. Ibaratnya masak dalam perayaan hari besar masing2 mesti misah2? Trus mau berdoa jg dengan cara sendiri2? In case pun bareng2, doanya ditujukan ke Tuhannya siapa dnk, suami atau istri? Bingung saya penyatuannya ada dimana? Hehe. Hukumnya bagi istri adalah 'tunduk pada suami'. Dan sekarang keputusannya ada di bunda, lebih ikut Tuhan, atau suami? Jawabannya? Yah dekatkan dirimu ke Tuhanmu dan tanyakan. Pastilah diberi jalan bun. Wong jawabannya jg ada di dalam perintahNya kok.
Trus buat bunda2 yg lain jg nih, sekalian sy jg pengen tanya. Kok beberapa kali sy baca di forum, bunda2 menyebutkan 'uang pribadi saya'. emg bunda semua masing2 bikin tabungan sendiri2 gitu? Gimana sih bun, pengen tau. Soalnya sepengertian sy jg nih, kembali ke 'penyatuan'. Bukannya ketika kita sudah jd istri, semua yg ada pada istri adalah milik suami?
Idealnya mungkin begitu bunda, tapi saya ingin berbagi cerita, kerabat saya adalah istri yang berdedikasi, pintar cari uang dan yap semua adalah uang bersama istri dan suami, sampai suami ketahuan selingkuh dan punya anak, dan masalah penyatuan harta tidak lagi terasa adil karena istri menyetorkan jumlah yang jauh lebih besar, dan saat bagi harta dibagi sama rata atau ya kurang lebih seperti itulah.......
Menurut saya harta istri sebelum menikah memang tetap menjadi haknya, dipakai untuk tabungan masa depan, membantu orang tuanya sendiri atau suami sesuai dengan kerelaan istri, tapi istri yang bijak tentu tidak akan menghamburkannya semena mena, kalau suami baik dan setia dan membutuhkan dana, pasti istri org pertama yg akan dgn rela membantu. Tapi kalau ada gelagat yang kurang baik yang baru disadari saat menikah dan sudah terlanjur basah, maka pintar pintar istrilah untuk membuat tabungan bagi masa depannya dan anaknya kelak.
Ini menurut pribadi saya sih | Setuju sama bunda Mrs Yuri...
Bund saya koq TP negatif yah... Belum terdeteksi atau ap ya ?
Apa bner2 negatif
| | | | | Location: Yg ptg Happy
Posts: 1,946
| |
[QUOTE=Angella Tanzile;1106015]
Replying to:
Masih bunda
Doain yg terbaik buat saya yah bund
Sama sama bunda, semoga ditunjukan jalan yang terbaik. ---------- Post added at 22:48 ---------- Previous post was at 22:45 ----------
Setuju sama bunda Mrs Yuri...
Bund saya koq TP negatif yah... Belum terdeteksi atau ap ya ?
Apa bner2 negatif | Bsk tak pinjemin TP yg positif mw bun?aq msh nyimpen fotonyaa
“Lihatlah orang yang dibawahmu dan jangan lihat orang yang diatasmu, hal itu lebih baik sehingga engkau tidak menyepelekan nikmat Allah.” (HR Muslim) | | | |
[QUOTE=adistichayank;1106019]
Replying to:
Bsk tak pinjemin TP yg positif mw bun?aq msh nyimpen fotonyaa | Hahaha bunda bisa aja nih.
Saya jg main simpen loh
| | | | | Location: Yg ptg Happy
Posts: 1,946
| |
[QUOTE=Angella Tanzile;1106023]
Replying to:
Hahaha bunda bisa aja nih.
Saya jg main simpen loh | Iya drpd pusing gegana mending d bawa happy.pinjemin hasilnya tapi enggak anakknyaa :hehe
“Lihatlah orang yang dibawahmu dan jangan lihat orang yang diatasmu, hal itu lebih baik sehingga engkau tidak menyepelekan nikmat Allah.” (HR Muslim) | | | |
[QUOTE=adistichayank;1106027]
Replying to:
Iya drpd pusing gegana mending d bawa happy.pinjemin hasilnya tapi enggak anakknyaa :hehe | Iya bund, happy happy fun...
Anak nya aja lah bund, buat tmen main anakku ?
| | | | | Location: Yg ptg Happy
Posts: 1,946
| |
Hmm jgn bunda anakku aktif dan akalnya ud jalan yg ada malah d pentung lg anakmu ma anakku
Anakku ud bs jalan jd kudu extra ngawasinnya meleset dikit udah kyk houdini mendadak ngilang
“Lihatlah orang yang dibawahmu dan jangan lihat orang yang diatasmu, hal itu lebih baik sehingga engkau tidak menyepelekan nikmat Allah.” (HR Muslim) | | | |
Replying to:
Hmm jgn bunda anakku aktif dan akalnya ud jalan yg ada malah d pentung lg anakmu ma anakku
Anakku ud bs jalan jd kudu extra ngawasinnya meleset dikit udah kyk houdini mendadak ngilang | Usia berapa bund ?
Waduhhhhh gawat bisa babak belur anak saya, ga jadi dhe...
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |