| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | Nikah diam-diam, mertuaku belum tau akan punya cucu :( Assalamualaikum bunda bunda salam kenal semuanya, sebenarnya sudah lama aku pendam perasaan galauku ini, selalu berusaha menyakinkan diri kalau semua akan baik baik saja. Tetapi setiap malam aku semakin resah tak karuan. Jadi begini awalnya bunda, suamiku adalah seorang wna dari sebuah negara yg jauh disana, tahun 2011 kami bertemu kemudian berteman dan akhirnya berpacaran. Pada tahun 2013, suamiku memiliki masalah dengan visa nya, yang membuatnya terpaksa pulang ke negaranya selama 6 bulan. Dalam masa 6 bulan itu, kami hanya berhubungan lewat skype. Itupun sangat sulit, karena tidak semua tempat di kotanya memiliki free spot internet. Disitu saya galau sekali bunda, karena orangtua saya sudah mengenalnya dengan baik selama bertahun tahun, dia juga menerima saya dan keluarga apa adanya. Kebetulan kami bukan orang mampu bunda, tetapi dia tetap mencintai saya karena semangat saya dalam bekerja dan kuliah, kemandirian saya dan kepintaran saya. Begitu katanya.
Masalah baru muncul, dia (suami saya) mencoba jujur kepada sang bunda bahwa dia telah berhubungan dengan seorang wanita indonesia dan akan menikahinya. Namun, ibunya tidak merespon serius. Karena adat di negaranya, jangankna menikah beda negara, beda kota saja sudah menjadi hal serius. Selama ini saudara saudaranya menikah dengan anggota keluarga sendiri. Suami saya anak pertama, sehingga sangat tidak ingin menyinggung perasaan ibunya.
Setelah 6 bulan mengumpulkan uang, suami saya memutuskan untuk kembali ke indonesia untuk melamar saya. Dia membelikan saya mas kawin berupa perhiasan. Melamar saya hanya ditemani beberapa teman senegarnya saja ketika menghadap bapak saya. Pernikahan kami juga disaksikan oleh beberapa rekan saja. Suami memutuskan tidak memberitau keluarganya karena tidak ingin ibunya shock.
Saya tau ini salah, tetapi kami sudah terlanjur menikah selama hampir 8 bulan, dan saya sedang hamil 6 bulan. Kami menikah legal bunda bunda. Diakui secara negara dan kedutaan. Saya juga tidak memaksanya untuk menikahi saya karena sesuatu, saya masih perawan pada saat itu. Memang dia ingin kami memiliki kehidupan yang baik. Itu saja. Alhamdulilah kami sudah punya rumah dan usaha saat ini. Namun hati tetap tidak tenang, karena belum ada restu dari ibu mertua, kami ingin sekali ibu mertua datang saat saya melahirkan nanti dan melihat cucunya. Kami harus menyelesaikan kesedihan dan kesalahan ini dari mana bunda?
Maaf kepanjangan, barangkali ada bunda bunda yg bernasib seperti saya, mohon untuk membagi pengalaman. Salam sayang.
Thread lain yang berhubungan:
IbuHamil.com - komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia | | | | | Location: kota medan
Posts: 199
| |
saya sih gak punya pengalaman seperti bunda..
tapi alangkah baiknya suami bunda jujur sekarang sama mamanya ya apapun jawabanya yg penting mertua sudah tau tentang pernikahan bunda..ya semoga saja mertua bunda bisa membuka hatinya biar menerima bunda dan cucunya amin..
| | |
Hmm.. Biar bagaimanapun restu orang tua adalah suatu hal yg prinsip menurut sy.. Jadi entah bagaimana caranya dan entah bagaimana tanggapan dr mertua, anda harus tetap memberitahukan tntg pernikahan anda berdua..
Good luck for both of you..
| | |
Replying to:
Assalamualaikum bunda bunda salam kenal semuanya, sebenarnya sudah lama aku pendam perasaan galauku ini, selalu berusaha menyakinkan diri kalau semua akan baik baik saja. Tetapi setiap malam aku semakin resah tak karuan. Jadi begini awalnya bunda, suamiku adalah seorang wna dari sebuah negara yg jauh disana, tahun 2011 kami bertemu kemudian berteman dan akhirnya berpacaran. Pada tahun 2013, suamiku memiliki masalah dengan visa nya, yang membuatnya terpaksa pulang ke negaranya selama 6 bulan. Dalam masa 6 bulan itu, kami hanya berhubungan lewat skype. Itupun sangat sulit, karena tidak semua tempat di kotanya memiliki free spot internet. Disitu saya galau sekali bunda, karena orangtua saya sudah mengenalnya dengan baik selama bertahun tahun, dia juga menerima saya dan keluarga apa adanya. Kebetulan kami bukan orang mampu bunda, tetapi dia tetap mencintai saya karena semangat saya dalam bekerja dan kuliah, kemandirian saya dan kepintaran saya. Begitu katanya.
Masalah baru muncul, dia (suami saya) mencoba jujur kepada sang bunda bahwa dia telah berhubungan dengan seorang wanita indonesia dan akan menikahinya. Namun, ibunya tidak merespon serius. Karena adat di negaranya, jangankna menikah beda negara, beda kota saja sudah menjadi hal serius. Selama ini saudara saudaranya menikah dengan anggota keluarga sendiri. Suami saya anak pertama, sehingga sangat tidak ingin menyinggung perasaan ibunya.
Setelah 6 bulan mengumpulkan uang, suami saya memutuskan untuk kembali ke indonesia untuk melamar saya. Dia membelikan saya mas kawin berupa perhiasan. Melamar saya hanya ditemani beberapa teman senegarnya saja ketika menghadap bapak saya. Pernikahan kami juga disaksikan oleh beberapa rekan saja. Suami memutuskan tidak memberitau keluarganya karena tidak ingin ibunya shock.
Saya tau ini salah, tetapi kami sudah terlanjur menikah selama hampir 8 bulan, dan saya sedang hamil 6 bulan. Kami menikah legal bunda bunda. Diakui secara negara dan kedutaan. Saya juga tidak memaksanya untuk menikahi saya karena sesuatu, saya masih perawan pada saat itu. Memang dia ingin kami memiliki kehidupan yang baik. Itu saja. Alhamdulilah kami sudah punya rumah dan usaha saat ini. Namun hati tetap tidak tenang, karena belum ada restu dari ibu mertua, kami ingin sekali ibu mertua datang saat saya melahirkan nanti dan melihat cucunya. Kami harus menyelesaikan kesedihan dan kesalahan ini dari mana bunda?
Maaf kepanjangan, barangkali ada bunda bunda yg bernasib seperti saya, mohon untuk membagi pengalaman. Salam sayang. | Hmmm....
nasebmulah dek...
| | |
emank wna'y asal mana bund? timur tengah kah? masih teguh sekali ya memegang adatnya.. lebih baik jujur bun. masalah respon'y positif atau negatif yg penting udh menunjjukan niat baik. lagian kalo debay udh lahir pasti luluh jg.
| | |
Jujur bund!
Dengan jujur bunda & suami menunjukkan itikad baik utk memperbaiki kesalahan.
| | |
Kayaknya kisah kita hampir sama.. tpi sy sdikit beda.. sbb awal pacaran camer kurang setuju sbb beda negara.. tpi seiring berjalanya waktu kami coba jelaskn n akhirnya camer merestui hubungn kami.. Alhamdulilah pesta pernikahan pn d buat d dua2 negara.. skrg sy menetap d negara suami n sy pn 2 bln lgi akn melahirkn Alhamdulilah mertua cukup menyayangi sy.. jadi pendapat sy jujur itu lebih baik...
| | |
Bunda bunda terima kasih untuk komentarnya di thread galau saya ini hehehe, suami saya asia-eropa bund, Turki. Kalau pernah nonton sinetron Turki Zahra pasti tau adat ini. (Aduuuh sinetron lagi )
Saya dari sebelum menikah memang maunya jujur bund, karena saya percaya restu orangtua itu akan jadi rejeki untuk kehidupan kami. Tapi suami punya pertimbangan tentang psikis ibunya. Saya kan sebagai istri dan perempuan pasti mengerti perasaan beliau. Harapan saya sekarang hanya anak saya, yang Insya Allah bisa membuka hati neneknya kelak untuk menerima kami.
Saya suka sedih bun, kalau ditanya orangtua, "kok kamu ga nelpon mertuamu?" Saya jawab aja ga bisa bahasanya. Jadi selama ini orangtua saya taunya, karena jauh jadi kedua mertua saya tidak bisa hadir ke Indonesia. Saya hanya memiliki teman-teman suami yg seperti keluarga sendiri bund, sebagai om dan tante bagi anakku nanti. Mereka menguatkan saya kalau semua ada waktunya yang tepat untuk dijelaskan.
| | |
Berarti bunda dan suami awalnya bohong k org tua msing2 ya. Hmm bunda
Kl memang bunda mghrgai prarasaan org tua suami krna sm2 mrasa prmpuan hrsnya bunda mw lbh bersabar yakin kl memang jodoh ada Alloh Maha pembulak balik hati aplgi suami selamnya surga ada d bawah telapak kako ibunya. Apa jdnya kelak (smga g prnh trjadi) anak yg bunda kandung lahirkan besarkan untuk hal sesakral ini dlm hdpnya tega "melangkahi" restunya.
Krna sdh terjdi ya mau ga mau jujur dan berdoa saja
♡Rabbi habli milladunka dzurriyatan toyyiba innaka samiiudzuaa♡ | | | |
Replying to:
Berarti bunda dan suami awalnya bohong k org tua msing2 ya. Hmm bunda
Kl memang bunda mghrgai prarasaan org tua suami krna sm2 mrasa prmpuan hrsnya bunda mw lbh bersabar yakin kl memang jodoh ada Alloh Maha pembulak balik hati aplgi suami selamnya surga ada d bawah telapak kako ibunya. Apa jdnya kelak (smga g prnh trjadi) anak yg bunda kandung lahirkan besarkan untuk hal sesakral ini dlm hdpnya tega "melangkahi" restunya.
Krna sdh terjdi ya mau ga mau jujur dan berdoa saja | Thanks bund komentarnya
Kami menghindari hal hal yg tidak baik kalau terlalu lama berpacaran bunda. Walaupun agama kami sama. Saya minta di doakan saja, semoga hal ini cepat berlalu dan membaik saja ya, sejujurnya ibu mertua tidak ada masalah dengan pribadi saya dimata sang ibu mertua, dia sebelumnya mengenal saya dan melihat wajah saya, hanya yang membuatnya belum memberikan restu dikarenakan adat saja. Sama seperti misalnya ada orang jawa yg maunya menantu jawa, tetapi malah dapatnya sunda. Ya begitulah.
| | |
Klo menurut q sich bund....jujur itu lbh baik pelan2 sy yakin mertua bunda menerima wupun awalnya mgkn menentang tpi klu dah tau mau punya cucu pasti lah dia pun berfikir.....apalgi kan masih satu agama jg.....
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |