Selamat pagi...
Kali ini aku mau curhat. Aku masih berumur 19 th. Aku mhsiswa di salah satu universitas terbaik. Teman temanku cukup memadangku sebagai salah satu siswa berprestasi karna aku sering memenangkan kejuaraan bidang seni. Dan Saat ini aku sedang hamil usia kandungan 6 bulan. Tp perutku masih kecil padahal di usg umurnya sudah 6 bulan. Bisa dikatakan aku hamil diluar nikah. Ya saya memang bersalah atas itu. Awalnya kami melakukannya memang karna suka sama suka. Itu pertama kalinya. Dan setelah itu dia selalu mengancam saya jika saya tdk mau berhubngan dngndia. Ini berlangsung 1,5 tahun. Kadang saya sering menolak. Tp dia pasti marah, memaki dan mengancam saya. Bahkan kepala saya pernah di benturkan ke tembok karna pertengkaran kami yang awalnya karna aku gak mau melayaninya. Aku juga pernah lari dari kost ku saat kita bertengkar karna disitu dia mengancam akan membunuh saya karna saya meminta putus dan tidak mau melayaninya lagi karna saya tau apa yg saya lakukan selama ini dan menurutinya itu salah. Tp karna saya takut akan ancamanya saya kembali.
Menurut saya dia seperti orang yg sakit jiwa yang punya kelainan.
Saat pertama kali kami tau aku hamil dia senang sekali sedangkan saya seperti di sambar petir.
Dia bilang dia akan bertanggung jawab tapi saya tidak yakin.
Dan dengan keadaan yg semakin memburuk ini dia semakin leluasa memperalat saya .
Sekarang selain dia menggunakan saya sebagai alat pemuas nafsunya, dia juga memoroti saya secara finansial.
Saya kuliah dengan beasiswa. Dan uang beasiswa saya yg harusnya saya pergunakan untuk keperluan saya dia gunakan untuk hal yg tidak jelas.
Saat usia kandungan 3 bulan saya bekerja sebagai spg rokok demi memenuhi kebutuhan saya dan untuk si kecil nanti. Karna kebetulan kuliah saya libur 1 bulan. Tp ujung ujungnya uangnya dia pakai untuk kebutuhan tidak jelasnya.
Dan sampai saat ini saya masih berkuliah. Jika siswa lain punya kesibukan antara senin sampai jumat saja . Saya seminggu full tidak berenti beraktifitas. Karna setiap sabtu dan minggu saya bekerja sebagai spg. Sampai kemarin ibu saya bertanya kenapa saya berambisi sekali untuk bekerja. Andai ibu saya tau saya bekerja untuk anak sya nantinya . Sebab saya tidak ingin merepotkannya. Dan jika kelak ortu saya tau ttg kehamilan saya . Saya berharap mereka tidak memaksakan saya untuk menikahdengan lelaki itu. Dan membiarkan saya kuliah sambil mengurusi anak saya nantinya.