Replying to:
Bunda Tavisha, Makasih atas balasannya ya? saya selalu berdoa dan melakukan pemeriksaan bersama suami tes Lab juga, hasilnya kami berdua tidak bermasalah. |
Maaf ikut nimbrung, hanya untuk share pengalaman saja.
Saya juga sudah 6 thun menikah istri belum hamil.
Setahun setelah menikah belum hamil kami coba konsultasi ke dokter
SpOG, dan diberi hormon/penyubur.
Jalan 3 atau 4 bulan tidak ada tanda" kehamilan, menurut dokter, istri baik-baik saja alias normal, akhirnya dia kasih saya surat rujukan untuk SA.
Hasil SA menunjukkan kuantitas dan kualitas sperma saya jelek (lupa istilahnya apa, tapi ingat ada kata lazy nya, dan hasil SA 4 tahun lalu hilang).
Setelah itu saya disarankan ke dokter gynecology untuk check testis, dan ditemukan adanya Varikokel dan disarankan untuk ambil tindakan operasi.
Akhirnya saya cari info" di Internet tentang Varikokel dan nekad untuk operasi. Setelah operasi saya sempat check/kontrol ke dokter saya beberapa kali, makin lama kok saya makin loyo/hilang gairah. Sebelum operasi sudah saya jelaskan kalau saya lagi dalam tahap pengobatan Bronhitis, dokter gynecology mengatakan tidak apa-apa, tapi saya lupa jelaskan kalau saya juga dapat/konsumsi suplement dari Dr Paru saya (saya pikir dokter gynecology sudah ngerti).
Nah, singkat cerita, setelah kontrol ke 3 atau ke 4 setelah operasi saya putuskan untuk jeda ke dokter gynecology karena dari yang saya baca ada kemungkinan saya overdosis obat/suplement, dan bodohnya saat itu saya tidak ceritakan ke Dokter Paru saya.
Seiring waktu tanpa terasa 4 tahun setelah operasi saya lewati (rasanya singkat banget).
Dan baru beberapa minggu lalu kami putuskan untuk check ke dokter
SpOG (K), dan kami pun ditanya sudah berobat ke mana saja. Dan saya ceritakan kronology nya seperti di atas.
Dan ternyata dokter memberi penjelasan, kalau istri saya belum "diapa-apain" sama dokter yang lalu.
Dijelaskan juga pada wanita ada 3 jenis pemeriksaan yang perlu dilakukan.
1. Rahim (saat itu USG dinyatakan OK)
2. Saluran Rahim/Tuba, istri saya belum pernah, jadi diberikan surat rujukan ke lab untuk melakukan
HSG
3. Sel telur (ini belum, karena kendala di nomor 2, silahkan baca terus)
Nah, untuk ibu/mbak/bunda TS, yang dimaksud
kami berdua tidak masalah sejauh mana pemeriksaannya ?
Apakah ketiga 3 tahapan di atas sudah dilakukan ?
Untuk kasus saya/kami, setelah mendapatkan hasil
HSG dan SA kembalilah kami ke dokter tersebut. Dan dokter kaget dengan hasil
HSG yang menyatakan kedua tuba non-patent
, saya tidak begitu terpukul/sedih karena sebelumnya sudah googling apa itu non-patent, dan ketika dokter mengatakan tidak ada solusi lain selain program Bayi Tabung, istri langsung pucat pasi, sampai-sampai kami lupa menanyakan apa penyebab non-patent tersebut.
Dan dokternya pun ngomong menyerah tidak bisa memperbaiki keadaan/kondisi yang istri saya alami.
Sementara hasil SA saya dinyatakan baik.
Untuk saat ini saya dan istri masih bingung harus bagaimana, ada sih rencana ke dokter lain pada siklus M bulan depan untuk mencari second opinion.
Dan sudah juga dapat informasi/saran untuk melakukan hidro, tapi saya belum tahu di Denpasar di mana kami bisa lakukan.
Melalui forum ini saya minta informasi dari rekan-rekan lain, apapun itu akan sangat berguna bagi kami dan yang lain.
Terima kasih.