Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Misc Stuff > Ngobrol Apa Saja

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #1  
Old
Agnes ...   TS 
 
Location: Magelang, Jawa Tengah
Posts: 23
Exclamation Batasan boleh enggaknya bumil puasa itu apa aja ya bund??

Mohon pencerahan bund.. buat bunda2 yg lebih pengalaman d.tunggu sharenya yaaa...
uk.q skrang jalan 11w, hr pertama dan kedua kmren puasa..
laper bgd tp alhamdulillah kuat2in sampe maghrib..
tp d siangnya itu muntah2 sering soalnya aku ada maag..
trs mnrut bunda2 semua mending gmna??
soalnya aku jg pertama hamil..
jd blm tau jg baiknya gmna..
mohon pencerahannya yaa bund..
 
Thread lain yang berhubungan:
Waiting for U my little angel..
  #2  
Old
shanty...
 
Posts: 584
 
Salam kenal bunda. Kalau tidak kuat puasa, bunda lebih baik jangan memaksakan. Wanita hamil dan menyusui kan diberi keringanan boleh tidak berpuasa, bisa diganti fidyah.
 
  #3  
Old
Agnes ...   TS 
 
Location: Magelang, Jawa Tengah
Posts: 23
 
Ganti fidyah itu gmana ya bund??? bukan ganti puasa d hari lain gt bund???
 
Waiting for U my little angel..
  #4  
Old
shanty...
 
Posts: 584
 
Bisa diganti puasa lain atau fidyah. Fidyah itu memberi makan kepada fakir miskin. Misalnya, kita sehari makan 3x, sekali makan 10rb jadi seharinya 30rb. Kalau misal enggak puasanya 30 hari full, tinggal kalikan 30rb x 30 hari. Nah uangnya bisa disalurkan lewat mesjid atau langsung ke orang2 yg membutuhkan.

Fidyah itu keringanan dari Allah khusus utk ibu hamil dan menyusui dan manula. Lain tidak. Utk lengkapnya soal fidyah, bunda bisa googling.
 
  #5  
Old
iing20...
 
Posts: 206
 
Replying to: View Post
Bisa diganti puasa lain atau fidyah. Fidyah itu memberi makan kepada fakir miskin. Misalnya, kita sehari makan 3x, sekali makan 10rb jadi seharinya 30rb. Kalau misal enggak puasanya 30 hari full, tinggal kalikan 30rb x 30 hari. Nah uangnya bisa disalurkan lewat mesjid atau langsung ke orang2 yg membutuhkan.

Fidyah itu keringanan dari Allah khusus utk ibu hamil dan menyusui dan manula. Lain tidak. Utk lengkapnya soal fidyah, bunda bisa googling.
bundaaa maksiii ne infoonya...

kbtulan aku juga lagiii hamil 12w nah kmrn kbtulan ngobrol sm tmn soal fidyah kata nya tmn aku ituu sii selain fidyah slma kita kuat or mampu harus ganti khodo di lain waktu .. nah aku jadii bingung dan aku juga blm smpet tnya2 lagii sii klo ibu hamill itu klo g shaum bisa bayrany cm pake fidyah aja?
 
g sabar nunggu hadiah terindahqu dari Tuhan
  #6  
Old
shanty...
 
Posts: 584
 
Terimakasih kembali, bunda
Ibu hamil/menyusui kalau enggak shaum bisa bayar dengan ganti puasa lain atau bayar fidyah aja juga bisa. Cukup pilih satu opsi, misalnya bayar fidyah aja. Itu udah dianggap mengganti enggak shaumnya itu bund.
 
  #7  
Old
fergie...
 
Posts: 238
 
Replying to: View Post
Terimakasih kembali, bunda
Ibu hamil/menyusui kalau enggak shaum bisa bayar dengan ganti puasa lain atau bayar fidyah aja juga bisa. Cukup pilih satu opsi, misalnya bayar fidyah aja. Itu udah dianggap mengganti enggak shaumnya itu bund.

bunda maaf sy pernah dengar ceramahnya mamah dedeh .. ibu hamil yang tidak berpuasa dibulan ramadhan itu mmg boleh diganti fidyah tapi tetap harus mengganti atau mengqodho puasa di lain hari ... jadi tidak bs hanya dengan membayar fidyah sj . ibu hamil itu diibaratkan seperti orang yang sedang sakit yang tidak bs melaksanakan puasa . jadi ketika org itu sudah sehat atau mampu maka org tersebut ttp harus membayar puasa ... lain hal dengan manula/lansia yg benar2 sudah tdk mampu berpuasa baru boleh hanya membayar fidyah sj . CMIIW bund . itu sepengetahuan sy .. sy saat ini jg lg hamil insyaalloh 14 weeks jalan .. sy ttp puasa krn klo membayangkan hrs mengganti full 30 hari di lain waktu rasanya ko lebih berat ... jd sy berpuasa selagi merasa mampu . kbetulan jg tdk ada keluhan . hanya untuk bunda yang hyper emesis/ mual muntah berlebih lebih baik tdk usah memaksakan puasa
 
  #8  
Old
shanty...
 
Posts: 584
 
Maaf juga ya bunda fergie. Saya enggak pernah nonton acaranya mamah dedeh. Karna agak aneh ya ajarannya, maaf. Masa mamah dedeh tidak memperbolehkan/ melarang/ haram hukumnya seorang suami memiliki istri lebih dari 1. Dia bahkan mengutuk hal tsb? Loh kok bisa? Dalil dari mana? Kalau gitu, dia mengutuk perbuatan Rasul dong yg memiliki istri lebih dari 1? Naudzubilah. Bahkan agama Islam pun mengizinkan seorang lelaki beistri lebih dari 1 asalkan dgn syarat mampu dan adil.

Nah kembali lagi ke topik. Kalau ibu hamil dan menyusui kalau tidak puasa, meski ganti fidyah tapi harus tetep qodho juga. Ya kalau begitu, logikanya mending qodho aja seperti yg lain, gak usah dobel segala sama fidyah.

Tapi semuanya kembali ke keyakinan masing2. Kalau menurut guru agama Islam saya dari SD sampai SMA ya seperti yg saya sebutkan di atas. Trims.
 
  #9  
Old
hafi...
 
Posts: 352
 
Ya bund, harus ganti puasa di hari lain bund...
 
  #10  
Old
fdHiLa...
 
Location: Depok
Posts: 2,904
 
Replying to: View Post
Maaf juga ya bunda fergie. Saya enggak pernah nonton acaranya mamah dedeh. Karna agak aneh ya ajarannya, maaf. Masa mamah dedeh tidak memperbolehkan/ melarang/ haram hukumnya seorang suami memiliki istri lebih dari 1. Dia bahkan mengutuk hal tsb? Loh kok bisa? Dalil dari mana? Kalau gitu, dia mengutuk perbuatan Rasul dong yg memiliki istri lebih dari 1? Naudzubilah. Bahkan agama Islam pun mengizinkan seorang lelaki beistri lebih dari 1 asalkan dgn syarat mampu dan adil.

Nah kembali lagi ke topik. Kalau ibu hamil dan menyusui kalau tidak puasa, meski ganti fidyah tapi harus tetep qodho juga. Ya kalau begitu, logikanya mending qodho aja seperti yg lain, gak usah dobel segala sama fidyah.

Tapi semuanya kembali ke keyakinan masing2. Kalau menurut guru agama Islam saya dari SD sampai SMA ya seperti yg saya sebutkan di atas. Trims.
Wah bun saya sih gak saklek ke ajaran manapun.
Tp maaf justru bbrp hr lalu wkt mamah dedeh ceramah ttg suami yg pny ostri lbh dr 1 gda kata haram.
Beliau blg silahkan asal adil, kalo gbs adil jangan.
Krn klo g adil justru si suami yg dosa.
Tp gda kata2 mengharamkan kalo mmg adil

Dan mnrt pengalaman bunda disini jg yg saat ramadhan g puasa, saat mrk mau bayar fidyah d masjid lgs ditolak sama masjidnya.
Krn kata pengurusnya klo org hamil harus ttp qadha, bkn dgn fidyah.
Klo utk manula gda qadha, hanya fidyah aja

Oia buat bunda agnes.
Klo hasil konsultasi ke dokter, kata dokter gda halangan buat bumil n busui puasa

Silahkan malah dianjurkan.
Tapiii klo saat hari itu tiba2 muntah2, diare parah n kleyengan bs jd itu krn kurang cairan kd ada baiknya dibatalin krn tkt ngefek ke debay.
Tp klo cm laper, haus, lemes stiap org puasa kyanya emg begitu
 
  #11  
Old
fergie...
 
Posts: 238
 
B. Pendapat Ulama.

  1. Wanita Hamil dan Menyusui yang Khawatir Keadaan Dirinya Saja Bila Berpuasa.
    Dalam keadaan ini maka wajib untuk mengqadha (tanpa fidyah) di hari yang lain ketika telah sanggup berpuasa.
    Keadaan ini disamakan dengan orang yang sedang sakit dan mengkhawatirkan keadaan dirinya. Sebagaimana dalam ayat,
    “Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.”
    (Qs. Al Baqarah (2): 184)
    Ibnu Qudamah mengatakan, “Kami tidak mengetahui ada perselisihan di antara ahli ilmu dalam masalah ini, karena keduanya seperti orang sakit yang takut akan kesehatan dirinya.” (al-Mughni: 4/394)
  2. Wanita Hamil dan Menyusui yang Khawatir Keadaan Dirinya dan Buah Hati Bila Berpuasa.
    Pada situasi ini, wanita hamil dan menyusyi wajib mengqadha (saja) sebanyak hari-hari puasa yang ditinggalkan ketika sang ibu telah sanggup melaksanakannya.
    Imam Nawawi mengatakan:
    Para sahabat kami (ulama Syafi’iyah) mengatakan, ‘Orang yang hamil dan menyusui, apabila keduanya khawatir dengan puasanya dapat membahayakan dirinya, maka dia berbuka dan mengqadha. Tidak ada fidyah karena dia seperti orang yang sakit dan semua ini tidak ada perselisihan (di antara Syafi’iyyah). Apabila orang yang hamil dan menyusui khawatir dengan puasanya akan membahayakan dirinya dan anaknya, maka sedemikian pula (hendaklah) dia berbuka dan mengqadha, tanpa ada perselisihan (di antara Syafi’iyyah).’” (al-Majmu’: 6/177)
  3. Wanita Hamil dan Menyusui yang Mengkhawatirkan Keadaan Buah Hati saja.
    Jadi sebenarnya ia mampu untuk berpuasa, namun karena menurut pengalaman atau menurut keterangan dokter akan berbahaya bagi sang bayi jika ia berpuasa, sehingga ia tidak berpuasa. Dalam hal ini ulama berbeda pendapat tentang hukumnya:
    • Syaikh Bin Baz dan Syaikh As-Sa’di berpendapat bahwa wanita hamil atau menyusui ini disamakan statusnya sebagaimana orang sakit, sehingga ia hanya wajib mengqadha puasanya saja. Dalil yang digunakan adalah Qs. Al Baqarah (2):184.
    • Ibnu Abbas dan Ibnu ‘Umar ra. serta Syaikh Salim dan Syaikh Ali Hasan berpendapat bahwa wanita hamil atau menyusui yang khawatir akan bayinya, wajib membayar fidyah saja. Dalil yang digunakan adalah sama sebagaimana dalil para ulama yang mewajibkan qadha dan fidyah, yaitu perkataan, “Wanita hamil dan menyusui, jika takut terhadap anak-anaknya, maka mereka berbuka dan memberi makan seorang miskin.” (HR. Abu Dawud)
      Sementara ayat Al-Qur’an yang dijadikan dalil bahwa wanita hamil dan menyusui hanya wajib membayar fidyah jika khawatir akan anaknya adalah:
      “Dan wajib bagi orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar diyah (yaitu) membayar makan satu orang miskin.” (Qs. Al-Baqarah (2): 184). Hal ini disebabkan wanita hamil dan menyusui yang mengkhawatirkan anaknya dianggap sebagai orang yang tercakup dalam ayat ini.
    • Ibnu Abbas ra. mengatakan:
      Wanita hamil dan menyusui, jika takut terhadap anak-anaknya, maka mereka berbuka dan memberi makan seorang miskin.” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam Irwa’ul Ghalil).
      Begitu pula jawaban Ibnu ‘Umar ra.ketika ditanya tentang wanita hamil yang khawatir terhadap anaknya, ia menjawab, “Hendaklah berbuka dan memberi makan seorang miskin setiap hari yang ditinggalkan.”
C. Analisa

Dari tiga keadaan wanita hamil dan menyusui dua keadaan yang pertama, mayoritas ulama berpendapat sama. Namun pada kondisi ketiga, ulama berbeda pendapat tentang hukumnya.
Hukum dasar bagi orang yang berhalangan untuk berpuasa adalah Surah Al Baqarah (2) ayat 184: “Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.”
Dalil sang ibu wajib mengqadha adalah sebagaimana dalil pada kondisi pertama dan kedua, yaitu wajibnya bagi orang yang tidak berpuasa untuk mengqadha di hari lain ketika telah memiliki kemampuan. Para ulama berpendapat tetap wajibnya mengqadha puasa ini karena tidak ada dalam syari’at Islam yang menggugurkan qadha bagi orang yang mampu mengerjakannya.
Sedangkan dalil pembayaran fidyah adalah para ibu pada kondisi ketiga ini termasuk dalam keumuman ayat berikut,
“…Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin…” (Qs. Al-Baqarah [2]:184)
Adapun perkataan Ibnu Abbas dan Ibnu ‘Umar radhiallahu’anhuma yang hanya menyatakan untuk berbuka tanpa menyebutkan wajib mengqadha karena hal tersebut (mengqadha) sudah lazim atau maklum dilakukan ketika seseorang membatalkan puasa Ramadhannya. Hal ini sama ketika seseorang mengatakan pada Anda bahwa ia sedang sakit dan kemudian Anda menyarankan: “kalau sakit sebaiknya tidak usah berpuasa”. Anda tidak perlu mengatakan bahwa ia wajib mengqadha puasanya karena semua orang paham dan maklum dengan sendirinya bahwa orang yang tidak berpuasa karena suatu hal harus mengqadha puasanya ketika nanti sudah memiliki kemampuan.
Sehingga yang tidak berkewajiban untuk mengqadha puasa dan hanya berkewajiban membayar fidyah hanyalah orang yang sudah tua atau udzur yang tidak mungkin akan bisa mengqadha di hari kemudian karena tentu di hari kemudian orang yang sudah udzur akan semakin udzur lagi.
Ajaran Islam memang mudah. Oleh karenanya ada rukhsoh di setiap hukum dasarnya (‘azimah) bagi orang yang tidak mampu untuk melakukan suatu ibadah.
  • Azimah: Shalat dzuhur dan ashar harus dilakukan pada waktunya dan masing-masing harus dilakukan dalam 4 rakaat;
  • Rukhsoh: Jika kita dalam perjalanan, maka kita boleh melakukan dua shalat tersebut dalam satu waktu (jamak) bahkan boleh di Qashar.
  • Azimah: Puasa Ramadhan wajib dilakukan oleh setiap orang Islam yang sudah baligh dan memiliki kemampuan.
  • Rukhsoh: Orang yang sakit boleh tidak berpuasa pada bulan ramadhan namun harus menggantinya pada hari lain ketika sudah memiliki kemampuan.
Jadi yang perlu kita garis bawahi adalah bahwa lembaga rukhsoh itu bukan untuk meniadakan suatu ibadah, apalagi bagi orang yang memiliki kemampuan dan kesempatan. Wallahu a’lam..

sumber : Hukum Puasa Ramadhan Bagi Wanita Hamil dan Menyusui | Hukum Islam

memang masih ada pertentangan bund .. silahkan tanya kepada ulama atau ustadz didekat tempat tinggal bunda sj bunda2 ... itu hanya sepengetahuan sy sj bunda santi
trims kembali
 
  #12  
Old
Nyonya...
 
Posts: 801
 
Utk lbh jelasnya, coba bunda buka web dibawah ini :

Antara Qadha dan Fidyah Bagi Ibu Hamil dan Menyusui | Muslimah.Or.Id

Disitu ada bbrp dalil :
1. Dalil ulama yang mewajibkan sang ibu untuk membayar qadha saja.
2. Dalil ulama yang mewajibkan sang Ibu untuk membayar fidyah saja.
3. Dalil ulama yang mewajibkan sang Ibu untuk mengqadha dengan disertai
membayar fidyah.

Jd, ketika ada perbedaan pendapat dikalangan ulama, maka ketika qt menjalankan salah satu pendapat ulama tersebut dan berbeda dengan pendapat yang orang lain pilih, qt tidak berhak memaksakan atau menganggap yg lain tersebut melakukan suatu kesalahan.

Bgtu ya para bunda....smoga bermanfaat
 
  #13  
Old
shanty...
 
Posts: 584
 
Trims ya bunda sharingnya. Aku tahun kemarin hamil dan tidak berpuasa sebulan penuh, diganti fidyah saja.
 
  #14  
Old
hana91...
 
Location: graha raya tangerang
Posts: 182
 
Replying to: View Post
Mohon pencerahan bund.. buat bunda2 yg lebih pengalaman d.tunggu sharenya yaaa...
uk.q skrang jalan 11w, hr pertama dan kedua kmren puasa..
laper bgd tp alhamdulillah kuat2in sampe maghrib..
tp d siangnya itu muntah2 sering soalnya aku ada maag..
trs mnrut bunda2 semua mending gmna??
soalnya aku jg pertama hamil..
jd blm tau jg baiknya gmna..
mohon pencerahannya yaa bund..
sama bun...q hamil 14w....minum obat bun...kmrin pas q muntah2 dikasih atmacid sm bidan..alhamdulillah puasa tetep lancar...yg penting niatnya bun....
 
  #15  
Old
Agnes ...   TS 
 
Location: Magelang, Jawa Tengah
Posts: 23
 
makasih bunda2 semua infonya..

bunda Fdhilla : 2 hr kmren aku jg puasa bund cm muntah2 trs.. takut kekurangan cairan dan takut bahayain debay bund..

bunda hana : ky yg d sinetron2 ya.. bunda hana..
iyaa bund udah d.kasih obat anti mual.. gag tau merk apa.. cm gag ngaruh bund.. masih muntah2.. semakin laper semakin muntah2.. iyaa bund kl niat sih mau puasa full 1 bulan..
 
Waiting for U my little angel..
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
Bumil boleh pake parfum ga bund,,,, -- Diskusi Umum 3
Boleh ga bund bumil makan daging kambing..?" -- Diskusi Umum 11
bumil mkn pdessssss boleh g bund??? -- Diskusi Umum 6
boleh ga bumil karaoke bund?? -- Ngobrol Apa Saja 11
Apa boleh bumil puasa di bulan ramadhan. -- Diskusi Umum 8


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 17:31.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com