Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Diskusi Seputar Kehamilan > Diskusi Umum

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #1  
Old
deena...   TS 
 
Posts: 381
Default fidyah.... uang atau makanan????

siang bunda2 semuaa.....

lagi minum susu,,tiba2 keingetan.....
bayar fidyah gmn yahh bun??? boleh dikonversi ke uang aja ga??? kalo pake mknan kan ribeettt bgt tuh bunn..siapa yg ngurusiinn coba??
setelah searching2 d internet...ada 2 pendapat ternyata...ada yg harus berupa mknan...ada jg yg mmperbolehkan bereupa uang... karena islam itu kan tidak menyulitkan umatnya...

kalo bunda2 smua, yg pada ga puasa,, bayar fidyahnya gmn... pke mknan atau uang??? share dong bunnnn....
 
Thread lain yang berhubungan:
  #2  
Old
astiq...
 
Posts: 299
 
Replying to: View Post
siang bunda2 semuaa.....

lagi minum susu,,tiba2 keingetan.....
bayar fidyah gmn yahh bun??? boleh dikonversi ke uang aja ga??? kalo pake mknan kan ribeettt bgt tuh bunn..siapa yg ngurusiinn coba??
setelah searching2 d internet...ada 2 pendapat ternyata...ada yg harus berupa mknan...ada jg yg mmperbolehkan bereupa uang... karena islam itu kan tidak menyulitkan umatnya...

kalo bunda2 smua, yg pada ga puasa,, bayar fidyahnya gmn... pke mknan atau uang??? share dong bunnnn....
kalo aku bun, lebih praktis dikonversi ke uang makan aja daripada dengan makanan ..., tapi walau bayar fidyah tetap ganti puasakan.
 
  #3  
Old
deena...   TS 
 
Posts: 381
 
Replying to: View Post
kalo aku bun, lebih praktis dikonversi ke uang makan aja daripada dengan makanan ..., tapi walau bayar fidyah tetap ganti puasakan.
lhaa..brti dobel dong bunn??? bknnya qt bayar fidyah itu krna taun dpn kan qt menyusui...jd ga bs puasa, palagi bayar puasa....
jd kalo aq sih bayar fidyah ajaa,,ga pke di qadha puasanyaa....

cuma rada bingung itu bun... beda pendapat para ulama...ngikut yg mnaa yaahhhh.....
 
  #4  
Old
Dante...
 
Location: inside your heart
Posts: 44
 
caranya fidyah gmn sii?? aku krg paham nii..
 

Dante
  #5  
Old
DwiHad...
 
Posts: 797
 
Replying to: View Post
siang bunda2 semuaa.....

lagi minum susu,,tiba2 keingetan.....
bayar fidyah gmn yahh bun??? boleh dikonversi ke uang aja ga??? kalo pake mknan kan ribeettt bgt tuh bunn..siapa yg ngurusiinn coba??
setelah searching2 d internet...ada 2 pendapat ternyata...ada yg harus berupa mknan...ada jg yg mmperbolehkan bereupa uang... karena islam itu kan tidak menyulitkan umatnya...

kalo bunda2 smua, yg pada ga puasa,, bayar fidyahnya gmn... pke mknan atau uang??? share dong bunnnn....
Bun aku kasih linknya ya... fidyah itu ada 2 cara. Membayar dengan beras dan dengan makanan matang. Kalau uang tidak disarankan
ini bun linknya...
Pembayaran Fidyah

---------- Post added at 09:53 ---------- Previous post was at 09:51 ----------

Replying to: View Post
caranya fidyah gmn sii?? aku krg paham nii..
Semua tergantung alasan bunda selama hamil gak puasa apa. Beda2 bun cara penggantian puasanya. Antara Qadha dan Fidyah Bagi Ibu Hamil dan Menyusui
Nah cara pembayaran fidyahnya ini Pembayaran Fidyah
 
“Ya Tuhanku, anugeRahkanlah kepadaku (seORang anak) yang teRmasuk ORang-ORang yang saleh.”
  #6  
Old
astiq...
 
Posts: 299
 
Replying to: View Post
lhaa..brti dobel dong bunn??? bknnya qt bayar fidyah itu krna taun dpn kan qt menyusui...jd ga bs puasa, palagi bayar puasa....
jd kalo aq sih bayar fidyah ajaa,,ga pke di qadha puasanyaa....

cuma rada bingung itu bun... beda pendapat para ulama...ngikut yg mnaa yaahhhh.....
kemarin sih dikasih tahunya begitu bun, waktu ada ceramah mamah dedeh dikantor, trus ada yang nanya kalau ga bisa puasa pas trimester 1 karena muntah-muntah, apa boleh bayar fidyah aja? trus dijawab sama mamah dedeh katanya bayar fidyah tapi tetap ganti puasa. Jadi aku ikutin aja, ga tahu kalau ada pendapat ulama lain yang beda-beda, bun..., tp kalau bisa bayar fidyah aja lebih enak
 
  #7  
Old
riaset...
 
Posts: 108
 
aku sich bayar fidyah pake beras, insya allah ke panti asuhan. Ini kutipan hasil googling

M. Yusuf Wibisono
Jawab:
Pak Wibisono, mengenai cara pembayaran fidyah: fidyah boleh saja dibayar berupa uang (yang senilai dengan satu mud, atau sekitar 3/4 (tiga per empat) kg beras atau makanan pokok setempat). Dan boleh saja dibayarkan sekaligus kepada satu orang (miskin).
 
  #8  
Old
partne...
 
Posts: 2
 
Kalau ana kemaren keliling pakai motor bagiin nasi bungkus (nasinya 1.5) + lauk padang + sayur , bagiin ke kuli harian yang suka nongkrong di pinggir jalan, dan bagiin ke tukang pindahan barang yang memang tidak mampu, sama ke tukang gerobak sampah
 
Kambing Aqiqah|Layanan Aqiqah
  #9  
Old
amel f...
 
Posts: 309
 
pernah denger bunda dri ceramah ust.maulana (islam itu indah) kta.a klo ibu hamil TM 1 emg tdk dwajibkn puasa tpi harus mgganti puasa.a dbln yg lain....... Jdi klo TM 1 kn masih rentan n masih tahap pembentukn klo udh 7bln kn udh gpp mw puasa jga. Kk ku yg ustadz jga istri.a skrg lgi hamil jln 9 bln HPL.a skitar akhir agstus, trus temen ku yg uk 6bln jga bsa puasa. Jdi klo ntar bunda uk.a udh bsar lgsg qadha puasa ramadhan.a z.......

Klo fidyah itu kta.a bwt org yg sakit tpi yg sakit.a yg tdk bsa smbuh dlm wktu yg singkat dan atau sakit.a tdk bsa dsembuhkn n org yg udh berumur (g kuat brpuasa)................
 
  #10  
Old
putrii...
 
Location: Bekasi
Posts: 126
 
Replying to: View Post
pernah denger bunda dri ceramah ust.maulana (islam itu indah) kta.a klo ibu hamil TM 1 emg tdk dwajibkn puasa tpi harus mgganti puasa.a dbln yg lain....... Jdi klo TM 1 kn masih rentan n masih tahap pembentukn klo udh 7bln kn udh gpp mw puasa jga. Kk ku yg ustadz jga istri.a skrg lgi hamil jln 9 bln HPL.a skitar akhir agstus, trus temen ku yg uk 6bln jga bsa puasa. Jdi klo ntar bunda uk.a udh bsar lgsg qadha puasa ramadhan.a z.......

Klo fidyah itu kta.a bwt org yg sakit tpi yg sakit.a yg tdk bsa smbuh dlm wktu yg singkat dan atau sakit.a tdk bsa dsembuhkn n org yg udh berumur (g kuat brpuasa)................
setuju dengan komen ini..
ajaran Agama tidak memberatkan tapi tidak untuk dianggap enteng..
 
  #11  
Old
amel f...
 
Posts: 309
 
y bunda putri............ Kn mumpung masih 6-9bln jdi masih bsa puasa, klo udh lahirn trus ktemu blan puasa lgi kn kmungkinn baby.a masih kecil n masih butuh asi jdi bsa khalangn lgi puasa.a karna mnyusui.................... Tpi emg g dpungkiri sih bund, kadang males qadha puasa lgn situasi.a banyak godaan, org lain mkan qta puasa... Ak jga punya qadha'an 7hri (klo cepet brenti haid.a itu jga) tpi rasa.a wegah. Paling selang-seling z bund, puasa senin-kamis

Bunda udh hamilkah ???
 
  #12  
Old
Ummu A...
 
Location: Cilangkap Raya
Posts: 9
 
fidyah itu berupa makanan bunda,..

berikut penjelasannya ^^

Cara Pembayaran:

Inti pembayaran fidyah adalah mengganti satu hari puasa yang ditinggalkan dengan memberi makan satu orang miskin. Namun, model pembayarannya dapat diterapkan dengan dua cara,

Memasak atau membuat makanan, kemudian memanggil orang miskin sejumlah hari-hari yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan.
Memberikan kepada orang miskin berupa makanan yang belum dimasak. Alangkah lebih sempurna lagi jika juga diberikan sesuatu untuk dijadikan lauk.
Pemberian ini dapat dilakukan sekaligus, misalnya membayar fidyah untuk 20 hari disalurkan kepada 20 orang faqir. Atau dapat pula diberikan hanya kepada 1 orang faqir saja sebanyak 20 hari.

Waktu Pembayaran Fidyah

Seseorang dapat membayar fidyah, pada hari itu juga ketika dia tidak melaksanakan puasa. Atau diakhirkan sampai hari terakhir bulan Ramadhan, sebagaimana dilakukan oleh sahabat Anas radhiallahu’anhu ketika beliau telah tua.

Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, ia mengatakan, bahwa ia tidak mampu berpuasa pada suatu tahun (selama sebulan), lalu ia membuat satu bejana tsarid (roti yang diremuk dan direndam dalam kuah), kemudian mengundang sebanyak 30 orang miskin, sehingga dia mengenyangkan mereka. (Shahih sanadnya: Irwaul Ghalil IV:21 dan Daruquthni II: 207 no. 16)

Yang tidak boleh dilaksanakan adalah pembayaran fidyah yang dilakukan sebelum Ramadhan. Misalnya: Ada orang yang sakit yang tidak dapat diharapkan lagi kesembuhannya, kemudian ketika bulan Sya’ban telah datang, dia sudah lebih dahulu membayar fidyah. Maka yang seperti ini tidak diperbolehkan. Ia harus menunggu sampai bulan Ramadhan benar-benar telah masuk, barulah ia boleh membayarkan fidyahnya.

Wallahu a’lam

semoga bermanfaat,...

---------- Post added at 19:54 ---------- Previous post was at 19:52 ----------

@ bunda dante


Cara Pembayaran:

Inti pembayaran fidyah adalah mengganti satu hari puasa yang ditinggalkan dengan memberi makan satu orang miskin. Namun, model pembayarannya dapat diterapkan dengan dua cara,

Memasak atau membuat makanan, kemudian memanggil orang miskin sejumlah hari-hari yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan.
Memberikan kepada orang miskin berupa makanan yang belum dimasak. Alangkah lebih sempurna lagi jika juga diberikan sesuatu untuk dijadikan lauk.
Pemberian ini dapat dilakukan sekaligus, misalnya membayar fidyah untuk 20 hari disalurkan kepada 20 orang faqir. Atau dapat pula diberikan hanya kepada 1 orang faqir saja sebanyak 20 hari.

Waktu Pembayaran Fidyah

Seseorang dapat membayar fidyah, pada hari itu juga ketika dia tidak melaksanakan puasa. Atau diakhirkan sampai hari terakhir bulan Ramadhan, sebagaimana dilakukan oleh sahabat Anas radhiallahu’anhu ketika beliau telah tua.

Dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, ia mengatakan, bahwa ia tidak mampu berpuasa pada suatu tahun (selama sebulan), lalu ia membuat satu bejana tsarid (roti yang diremuk dan direndam dalam kuah), kemudian mengundang sebanyak 30 orang miskin, sehingga dia mengenyangkan mereka. (Shahih sanadnya: Irwaul Ghalil IV:21 dan Daruquthni II: 207 no. 16)

Yang tidak boleh dilaksanakan adalah pembayaran fidyah yang dilakukan sebelum Ramadhan. Misalnya: Ada orang yang sakit yang tidak dapat diharapkan lagi kesembuhannya, kemudian ketika bulan Sya’ban telah datang, dia sudah lebih dahulu membayar fidyah. Maka yang seperti ini tidak diperbolehkan. Ia harus menunggu sampai bulan Ramadhan benar-benar telah masuk, barulah ia boleh membayarkan fidyahnya.

Wallahu a’lam
 
  #13  
Old
onesa...
 
Posts: 34
 
Replying to: View Post
pernah denger bunda dri ceramah ust.maulana (islam itu indah) kta.a klo ibu hamil TM 1 emg tdk dwajibkn puasa tpi harus mgganti puasa.a dbln yg lain....... Jdi klo TM 1 kn masih rentan n masih tahap pembentukn klo udh 7bln kn udh gpp mw puasa jga. Kk ku yg ustadz jga istri.a skrg lgi hamil jln 9 bln HPL.a skitar akhir agstus, trus temen ku yg uk 6bln jga bsa puasa. Jdi klo ntar bunda uk.a udh bsar lgsg qadha puasa ramadhan.a z.......

Klo fidyah itu kta.a bwt org yg sakit tpi yg sakit.a yg tdk bsa smbuh dlm wktu yg singkat dan atau sakit.a tdk bsa dsembuhkn n org yg udh berumur (g kuat brpuasa)................
bunda amel., uk msuk 10w, aq cm dpt puasa 2 hari
hari k 3, aq mual + muntah (nympe 7x/1hari)
trus suamiku gk nyuruh puasa lg (tkut knpa2 ma debay ny)
trus klo mengqadha puasany kapan y, klo hbs lahirn, kn 2 thn nyusui ank, dh nambh jg hutng puasany
klo byr fidyah ktany gk boleh secra kta msh mampu wt puasa
klo lg menyusui, dianjurkn gk wt mengqadha puasany
 
ya Allah semoga Engkau jadikan bayi q ini sehat, sempurna, berakal cerdas dan mengerti dalam urusan agama
  #14  
Old
Ummu A...
 
Location: Cilangkap Raya
Posts: 9
 
Artikel dibawah ini sangat bermanfaat bunda, ada bbrapa ulama yg berbeda pendapat,.. tapi ke02nya InsyaAllah tdk mengapa,.. mau hanya mengganti dgn fidyah atau dgn qadha,.. ke-2nya shaih (benar) Allahua'lam... yuuk dibaca dan dipahami... bun,... ^^

Antara Qadha dan Fidyah Bagi Ibu Hamil dan Menyusui

Penyusun: Ummu Ziyad
Murajaah: Ust. Aris Munandar

Kondisi fisik seorang wanita dalam menghadapi kehamilan dan saat-saat menyusui memang berbeda-beda. Namun, pada dasarnya, kalori yang dibutuhkan untuk memberi asupan bagi sang buah hati adalah sama, yaitu sekitar 2200-2300 kalori perhari untuk ibu hamil dan 2200-2600 kalori perhari untuk ibu menyusui. Kondisi inilah yang menimbulkan konsekuensi yang berbeda bagi para ibu dalam menghadapi saat-saat puasa di bulan Ramadhan. Ada yang merasa tidak bermasalah dengan keadaan fisik dirinya dan sang bayi sehingga dapat menjalani puasa dengan tenang. Ada pula para ibu yang memiliki kondisi fisik yang lemah yang mengkhawatirkan keadaan dirinya jika harus terus berpuasa di bulan Ramadhan begitu pula para ibu yang memiliki buah hati yang lemah kondisi fisiknya dan masih sangat tergantung asupan makanannya dari sang ibu melalui air susu sang ibu.

Kedua kondisi terakhir, memiliki konsekuuensi hukum yang berbeda bentuk pembayarannya.


1. Untuk Ibu Hamil dan Menyusui yang Mengkhawatirkan Keadaan Dirinya Saja Bila Berpuasa

Bagi ibu, untuk keadaan ini maka wajib untuk mengqadha (tanpa fidyah) di hari yang lain ketika telah sanggup berpuasa.

Keadaan ini disamakan dengan orang yang sedang sakit dan mengkhawatirkan keadaan dirinya. Sebagaimana dalam ayat,

“Maka jika di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” (Qs. Al Baqarah[2]:184)

Berkaitan dengan masalah ini, Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan, “Kami tidak mengetahui ada perselisihan di antara ahli ilmu dalam masalah ini, karena keduanya seperti orang sakit yang takut akan kesehatan dirinya.” (al-Mughni: 4/394)

2. Untuk Ibu Hamil dan Menyusui yang Mengkhawatirkan Keadaan Dirinya dan Buah Hati Bila Berpuasa

Sebagaimana keadaan pertama, sang ibu dalam keadaan ini wajib mengqadha (saja) sebanyak hari-hari puasa yang ditinggalkan ketika sang ibu telah sanggup melaksanakannya.

Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Para sahabat kami (ulama Syafi’iyah) mengatakan, ‘Orang yang hamil dan menyusui, apabila keduanya khawatir dengan puasanya dapat membahayakan dirinya, maka dia berbuka dan mengqadha. Tidak ada fidyah karena dia seperti orang yang sakit dan semua ini tidak ada perselisihan (di antara Syafi’iyyah). Apabila orang yang hamil dan menyusui khawatir dengan puasanya akan membahayakan dirinya dan anaknya, maka sedemikian pula (hendaklah) dia berbuka dan mengqadha, tanpa ada perselisihan (di antara Syafi’iyyah).’” (al-Majmu’: 6/177, dinukil dari majalah Al Furqon)

3 .Untuk Ibu Hamil dan Menyusui yang Mengkhawatirkan Keadaan si Buah Hati saja

Dalam keadaan ini, sebenarnya sang ibu mampu untuk berpuasa. Oleh karena itulah, kekhawatiran bahwa jika sang ibu berpuasa akan membahayakan si buah hati bukan berdasarkan perkiraan yang lemah, namun telah ada dugaan kuat akan membahayakan atau telah terbukti berdasarkan percobaan bahwa puasa sang ibu akan membahayakan. Patokan lainnya bisa berdasarkan diagnosa dokter terpercaya – bahwa puasa bisa membahayakan anaknya seperti kurang akal atau sakit -. (Al Furqon, edisi 1 tahun 8)

Untuk kondisi ketiga ini, ulama berbeda pendapat tentang proses pembayaran puasa sang ibu. Berikut sedikit paparan tentang perbedaan pendapat tersebut.

Dalil ulama yang mewajibkan sang ibu untuk membayar qadha saja.

Dalil yang digunakan adalah sama sebagaimana kondisi pertama dan kedua, yakni sang wanita hamil atau menyusui ini disamakan statusnya sebagaimana orang sakit. Pendapat ini dipilih oleh Syaikh Bin Baz dan Syaikh As-Sa’di rahimahumallah

Dalil ulama yang mewajibkan sang Ibu untuk membayar fidyah saja.

Dalill yang digunakan adalah sama sebagaimana dalil para ulama yang mewajibkan qadha dan fidyah, yaitu perkataan Ibnu Abbas radhiallahu’anhu, “Wanita hamil dan menyusui, jika takut terhadap anak-anaknya, maka mereka berbuka dan memberi makan seorang miskin.” ( HR. Abu Dawud)


dan perkataan Ibnu ‘Umar radhiallahu’anhu ketika ditanya tentang seorang wanita hamil yang mengkhawatirkan anaknya, maka beliau berkata, “Berbuka dan gantinya memberi makan satu mud gandum setiap harinya kepada seorang miskin.” (al-Baihaqi dalam Sunan dari jalan Imam Syafi’i, sanadnya shahih)

Dan ayat Al-Qur’an yang dijadikan dalil bahwa wanita hamil dan menyusui hanyaf membayar fidyah adalah, “Dan wajib bagi orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar diyah (yaitu) membayar makan satu orang miskin.” (Qs. Al-Baqarah [2]: 184)

Hal ini disebabkan wanita hamil dan menyusui yang mengkhawatirkan anaknya dianggap sebagai orang yang tercakup dalam ayat ini.

Pendapat ini adalah termasuk pendapat yang dipilih Syaikh Salim dan Syaikh Ali Hasan hafidzahullah.

Dalil ulama yang mewajibkan sang Ibu untuk mengqadha dengan disertai membayar fidyah

Dalil sang ibu wajib mengqadha adalah sebagaimana dalil pada kondisi pertama dan kedua, yaitu wajibnya bagi orang yang tidak berpuasa untuk mengqadha di hari lain ketika telah memiliki kemampuan. Para ulama berpendapat tetap wajibnya mengqadha puasa ini karena tidak ada dalam syari’at yang menggugurkan qadha bagi orang yang mampu mengerjakannya.

Sedangkan dalil pembayaran fidyah adalah para ibu pada kondisi ketiga ini termasuk dalam keumuman ayat berikut,

“…Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin…” (Qs. Al-Baqarah [2]:184)


Hal ini juga dikuatkan oleh perkataan Ibnu Abbas radhiallahu’anhu, “Wanita hamil dan menyusui, jika takut terhadap anak-anaknya, maka mereka berbuka dan memberi makan seorang miskin.” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh Al Bani dalam Irwa’ul Ghalil). Begitu pula jawaban Ibnu ‘Umar radhiallahu’anhu ketika ditanya tentang wanita hamil yang khawatir terhadap anaknya, beliau menjawab, “Hendaklah berbuka dan memberi makan seorang miskin setiap hari yang ditinggalkan.”

Adapun perkataan Ibnu Abbas dan Ibnu ‘Umar radhiallahu’anhuma yang hanya menyatakan untuk berbuka tanpa menyebutkan wajib mengqadha karena hal tersebut (mengqadha) sudah lazim dilakukan ketika seseorang berbuka saat Ramadhan.



Demikian pembahasan tentang qadha dan fidyah yang dapat kami bawakan. Semoga dapat menjadi landasan bagi kita untuk beramal. Adapun ketika ada perbedaan pendapat dikalangan ulama, maka ketika saudari kita menjalankan salah satu pendapat ulama tersebut dan berbeda dengan pendapat yang kita pilih, kita tidak berhak memaksakan atau menganggap saudari kita tersebut melakukan suatu kesalahan.

Semoga Allah memberikan kesabaran dan kekuatan bagi para Ibu untuk tetap melaksanakan puasa ataupun ketika membayar puasa dan membayar fidyah tersebut di hari-hari lain sambil merawat para buah hati tercinta. Wallahu a’alam.

Maraji’:
Majalah As Sunnah Edisi Khusus Tahun IX/1426H/2005M
Majalah Al Furqon Edisi 1 Tahun VII 1428/2008
Majalah Al Furqon Edisi Khusus Tahun VIII 1429/2008
Kajian Manhajus Salikin, 11 Desember 2006 bersama Ust. Aris Munandar hafidzahullah
Panduan dan Koreksi Ibadah-Ibadah di Bulan Ramadhan, Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifullah. Majelis Ilmu. Cet 1 2008

***
 
  #15  
Old
amel f...
 
Posts: 309
 
Replying to: View Post
bunda amel., uk msuk 10w, aq cm dpt puasa 2 hari
hari k 3, aq mual + muntah (nympe 7x/1hari)
trus suamiku gk nyuruh puasa lg (tkut knpa2 ma debay ny)
trus klo mengqadha puasany kapan y, klo hbs lahirn, kn 2 thn nyusui ank, dh nambh jg hutng puasany
klo byr fidyah ktany gk boleh secra kta msh mampu wt puasa
klo lg menyusui, dianjurkn gk wt mengqadha puasany
bunda klo mw mengqadha puasa bsa jga ko saat uk bunda lbih dri 16w, g usah dpaksain skaligus sbulan penuh bunda, dcicil z senin-kamis or trserah bunda gimana ngatur.a yg penting hutang puasa.a lunas.........

Klo lgi mnyusui.... Bayi slama 6 blan itu kn harus cma asi z yg dkasih.a nah 6bln ksana kn biasa.a udh dkasih makann pendamping asi tuh bund nah dri bln puasa skrg smpe thn depan itu kn wktu.a skitar 11 bln nah slama 5 bln itu bunda bsa manfaatn buat bayar puasa.a, s'x lgi g usah dpaksain skaligus sbulan y bund......
bsa jga dgn memerah asi dmalam hari bund buat selingn siang.a, aplgi hormon prolaktin (salah satu hrmon yg sangat brpengaruh trhdap produksi asi) dmlam hari trbukTi jumlh.a lebih tinggi dbanding siang hari. Tpi menyusui dsiang hari ttp penting karna smkain banyak asi yg kluar maka smakin banyak jga asi yg dproduksi.
Spaya produksi asi tdk trganggu n bunda ttp fit manfaatkn wktu utk istiraht n relaks, wajar klo org puasa lemes aplgi ibu mnyusui..... Trus perbanyak konsumsi cairn mulai dri buka smpe sahur, misalkn air putih 2L/hari dtmbah jenis cairan lain sperti jus buah, teh manis hangat or susu. Minum sgelas susu saat sahur bsa mngurangi ancaman anemia pda bumil n mnyusui lho bund n brbuka puasa dgn minum minumn hangat akan mrangsang klancaran asi. Jgn lupa pastikn asupan menu dgn gizi seimbang n tetap mmpertahankn pola makan 3x shari (sma kya sblm puasa cma beda wktu.a z)yaitu saat sahur, setelah brbuka n mnjelang tidur............

Smoga brmanfaat y bunda......
 
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
makanan bersantan -- Ngobrol Apa Saja 2
plz help ngidam makanan ga sehat :( -- Diskusi Umum 16
makanan utk ibu hamil -- Diskusi Umum 10
makanan -- Ngobrol Apa Saja 5
Hitungan Membayar Fidyah -- Diskusi Umum 2


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 15:54.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com