maap berbagi curhat kita senasip tetapi samaa 'Judul' beda 'Topiknya' Waduh samaa kisahnya, tapi sayaa masihh tinggal satu atap samaa Ipar alias masihh samaa mertua ituu saja bedanya yang lainnya samaa persis.
Kalau sayaa SMSnya tidakk aku balas & suami sayaa tau malah suruhnya bales SMS.
Puncaknya kehabisan emosinya karnaa SMSnya tidakk kami balas, malah diaa mulai menyindir secara halus mulai Dari kebersihan sampai ikut campur Soal keuangan RT kami.
Suami sayaa tau malah ϑï suruhnya sayaa melawan tetapi sayaa diam & perbaiki saja salah sayaa mulai Dari kebersihan sampai jaga jarak karnaa masihh satu atap.
Suami aku paling bungsu sayaa berpikir ipar sayaa ituu Baru pisah samaa istrinya, sayaa tertawa dalam hati wanita siapa yang betah dengann sipat emosi seperti sok kesucian. Walaupun waktu ituu sayaa marah tingkat tinggi mungkin saat ituu seperti gunung mauu meletus yang siap mengeluarkan larpa yang sangat panas.
lama sekali satu tahunan diaa seperti ituu mulutnya menyindir tapi aneh setiap tidakk Adaa suami.
Dann terakhirnya malah ipar ituu sendiri yang tidakk tahan dengann emosinya, sayaa tertawa dalam hati Inii kesempatannya siapa yang tahan.
Suami sayaa lagi tidur saat ituu. Sebenarnya siapa yang seharus tersinggung, siang ituu ipar sayaa bilang mertua sayaa kalu Mama jangan terlalu capek bukan Mama ituu pembantu, ϑğ nada menyindir karnaa aku sedang makan saat ituu. Saat ϑï luar mauu hujann Mama beranjak Nªќ akat jemuran. Aku bilang "jangan ma nanti Mama capek".
Sayaa kaget bukan main karnna sayaa lagi nyuci piring Ipar ituu langsung labrak
Si diaa : "Kau ya aku bunuh ϑğ parang Inii,bicara yang seperti ituu." ϑğ nada besar sekali sambil tangannya nunjuk nunjuk.
Śɑ̤̈Ɣa̶̲̥̅̊ bilang: " bicara apaa, yang mana?,yang jelas karnaaa aku tidakk tahu" secara ngotot juga akunya
Dalam Hati tertawa
ipar ituu menjelaskan kepada sayaa sambil suaranya besar sampai tetangga sebelah kedengeran.
ingin rasanya piring yang aku pegang K̶̲̥̅̊υ̲̣̥ lempar & bilang ke muka ipar ituu bahwa sayaa sedikit pun tidakk pernah memerintahkan Inii ituu ke Mama, mertua sayaa sendiri yang mauu sendiri padahal sudahh aku larang.
Mertua melihat ituu kami beradu mulut & melerainya. Uhhhh.... Saat ituu emosi sayaa sangat sangat di uji...
Besoknya... Sayaa ingin memberitahu suami tapi tidakk jadi karnaa 'berbagai alasan' terutama sayaa lagi hamil, to aku yakin tuhan tidakk tidur.ϑğ hati & wajah yang gembira aku tertawa sambil masak & lain lain karnaa "SIAPA YANG MENYALAKAN APi DIA SENDIRI TERBAKAR"
@mengelusdada.com