Assalamualaikum Admin Forum IbuHamil dan para Bunda-bunda Forum IbuHamil.. Sebelumnya saya mohon maaf apabila saya salah dalam memposthing threat disini. Maksud hati saya ingin bertanya dan mohon solusi apa yang harus saya lakukan ataukah yang saya lakukan ini sudah benar
Bunda, saya menikah sudah 2tahun tapi belum di karunia anak
rasanya sepi sekali, hingga pada akhirnya saya dan suami melakukan
promil ke Dokter Kandungan, Tahun ini Rumah tangga kami banyak dberikan Ujian bunda
berbeda dengan tahun lalu, kehidupan mewah kami hilang tanpa terasa di Februari tahun 2014 ini.
Kadang saya berfikir kenapa disaat saya dan suami ingin benar-benar mendekatkan diri dengan Illahi, tapi semua(apart, mobil, pekerjaan)tidak kami miliki lagi, kami jual pelan2 untuk menutupi hutangpiutang dan kebutuhan kami sehari-hari. Saya berhenti bekerja sebagai Sekretaris di salah satu Hotel MG karena suami meminta saya untuk berhenti dan menyuruh saya untuk memperbaiki ibadah, setelah saya berhenti suamipun tertimpa masalah pekerjaan, semua proyek nya di pemerintahan di tolak, entah karena pemilu tahun ini atau apa, suami tidak bisa lagi menjelaskan.
Pertengahan februari saya dan suami benar2 memperbaiki hubungan keIslaman kami, yg tadinya kami mengabaikan alhamdulillah dan insyaAllah kami seterusnya akan berjalan dijalan Allah.. akhirnya kami pindah kerumah kontrakan kecil yg skg kami tempati. Tabunganku perlahan habis bunda
terpaksa kuliah Magister ku yg saat ini sedang thesis saya tunda untuk cuti. Karena terbentur keuangan,
promil ke dokter kandunganku pun mendadak berhenti. Suamiku saat ini seorang pengangguran bunda
Hampir setiap hari dan setiap malam kami berantem hingga terakhir seminggu yg lalu suamiku berani main tangan.
saya sadar sebagai istri, dan saya tidak melawannya. Karena saya mengetahui mungkin dia terpukul dan dia malu tidak dapat memberi saya kebahagiaan, atau mungkin suami saya stress. Setiap harinya ibadah tidak pernah putus saya lakukan, dr yg wajib hingga sunnah. Saya tidak ingin membebani suami, hutang kami sekarang sudah tidak ada lunas karena kami menjual barang2 yg kami punya, setidaknya saya bersyukur walaupun tidak memiliki apa2 lagi, tapi saya masih setia mendampingi suami.
Suami terus meminta maaf setelah kejadian dia memukuli saya bun, dari hati saya yang paling dalam saya sudah memaafkannya bun. Berbekal ijazah S1 yg saya miliki saya mohon izin kepada suami untuk membantunya dgn kembali bekerja. Tapi suami melarang bun
alasannya "saya, adalah tanggung jawabnya" mungkin suami khawatir karena perbedaan usia kami terpaut 10tahun suami 34th dan saya 23tahun11bulan.
Tidak hentinya saya memohon ampun sama Allah dgn kejadian seperti ini kami di uji kesabarannya, hanya saja suami saya lebih terpukul.
Saya sedih bunda, ingin rasanya membantu suami tapi suami tidak mengizinkan. Setiap harinyasuami saya selalu pergi keluar rumah dan pulang malam hari jam 8malam setelah saya selesai mengaji dan suami membisikkan ketelinga saya "terimakasih mah, sabar y mah, kasih ayah waktu untuk memperbaiki semuanya" keluar air mata saya bunda, lalu saya cium tangannya dan berkata "InsyaAllah yah, kita sama2 lewatin semua ini" dan suami memeluk erat saya sambil menangis dan berkata kembali "tolong mah, jangan selingkuhin ayah kalo kamu ga kuat hidup susah seperti ini" saya menangis sekuatkuatnya bunda
saya bilang "saya gakan melakukan itu, sesungguhnya Allah sedang memberikan ujian kesabaran kita"
Semenjak kehidupan kami berubah, suami lebih sering diam, dan jarang pulang serta jarang menelepon saya.
Kurang apa saya bunda sebagai istri, disaat suami tidak pulang dan tdk ada kabar, saya hanya bisa mengadu ke Allah untuk terus ditambahkan kesabaran, hingga pada akhirnya malam ini saya tuangkan dforum ini
Pernah saya telepon, dia malah mematikannya, dan suami sms"nanti, ayah telp. Jangan kemana2, jangan tidur malam2, kamu itu harta terakhir ayah mah"
Bunda, rasanya sakit bunda, ke esokannya suami pulang saya tanyakan kembali, dia malah marah2 bun. saya diam, dan hingga detik ini pun suami saya tdk ada kabarnya. Saya pasrah, saya sabar, kalau dia balik kerumah ya dia milik saya. Tapi disaat dia dluaran sana saya benar2 mematuhi apa yg dia perintahkan ke saya
Bunda apakah yg saya lakukan ini sudah benar mematuhi apa yg suami saya katakan.
Saya berusaha sabar bun dan jujur saya bathin, tapi saya takut klo menanyakan akan timbul perdebatan dan suami juga pernah bilang"kamu harusnya ngertiin aku dong sebagai istri, aku nganggur jadi kamu jangan bebanin aku dgn peryanyaan2 yg menuduh aku ini itu" astagfirullah bunda saya jadi bingung bun
Saya sbg istri tidak petnah menuntut ini itu tapi saya selalu dmarahin.
Dan terakhir bun, suami sampai tidak tau saya puasa karena memang tidak punya uang untuk membeli makanan
YaAllah jadikanlah kesabaranku sebuah hadiah terindah nantinya
YaAllah jadikanlah ibadahku sebagai kunci menuju surgaMU
YaAllah jadikanlah ketaatanku kepada suami, sebagai ke kekalan kami diakhiratmu nanti
YaAllah ringankan lah segala ujian kami, dan berikanlah suamiKu pekerjaan
Tadinya saya memendam dan menceritakan ke Allah, lama2 sakit bun hati saya
Makanya saya ceritakan kesini
Mohon maaf apabila saya salah tempat dan bukan maksud saya ingin menshared masalah rumahtangga kami, saya hanya sakit memendam sendirian dan bingung apa yg harus saya lakukan ataukah yg saya lakukan itu sudah benar.
Sekali lagi saya mohon maaf dan tetimakasih buat bunda bunda semuanya:')
Regrads
-junika amran-