Dear Bunda-bunda tersayang,
beberapa minggu jd silent reader dan cuma komen di beberapa post, kali ini saya mo ijin sharing ya bun..(mohon maaf sebelumnya karena akan panjang)
saya sangat beruntung diberikan keluarga, sahabat dan teman2 yang luar biasa yang selalu ada dan mendukung saya disaat suka dan duka, termasuk saat menghadapi 2 kali kehilangan.
responnya berbeda-beda memang dan saya harus beradaptasi dengan cepat untuk menyesuaikan dengan respon yg diberikan, dari Ibu saya yang tipe assertif (bagi beliau yg lewat tidak perlu ditangisi, sy dilarang nangis dan fokus ke depan dgn belajar dari pengalaman yg lalu, beliau memang ibu yg luar biasa sampai2 space saya untuk bersedih pun tidak disediakan, semua hari saya diisi dengan mars ocehan beliau agar saya kuat)
trs ada mertua saya yg overprotektif menjaga perasaan saya, sampai ke sahabat sy yg jd serba salah hrs bagaimana bersikap ke saya yg tadinya hamil barengan dan skrg anaknya sangat lucu & cantik disaat saya hrs kehilangan bayi saya untuk kedua kalinya.
kebetulan yg baru kejadian hari ini tu berhubungan ama mertua dan adik ipar saya. pulang kerja saya iseng cek update status di bbm dan saya cukup kaget dengan status adek ipar saya yg bunyinya :
"kenapa sih harus selalu jagain perasaan orang? orang aja ga peduli sama qta..qta semua kan berhak untuk bahagia, masa cuma orang lain aja yg boleh pamer2?"
minggu lalu saya sempat feeling, adik ipar saya satu2nya ini baru tahu klo dia hamil (adik saya ini menikah 11 januari lalu) karena dia pasang pic perkembangan janin dari minggu ke minggu trs pasang status yg intinya mengucap syukur. tp tidak lama pic nya langsung diganti sampai skrg dia hanya memajang foto dengan suaminya.
Entah kenapa begitu baca status bbmnya td saya langsung berpikiran mgk ini ada campur tangan mertua saya yg memang terlalu sayang dan menjaga perasaan saya. bukan bermaksud suudzon dengan mertua sendiri, tp dugaan itu datang begitu aja bun..dan saya jd merasa tidak enak dengan adik ipar, padahal saya terus terang ikut senang klo adik kami ini hamil karena dia LDR sama suaminya, jarang ketemu..jd kan wajar yaa klo dia senang banget pas tau benar2 hamil.
Kalau benar gara2 kasihan sama saya dia harus menahan rasa gembiranya untuk sharing di media sosial, justru saya yg ngerasa bersalah
kalau saya keguguran dan janin saya lagi2 harus meninggal dalam kandungan itu kan bukan salah siapa2, itu murni ujian kesabaran dari Allah untuk saya dan suami. ujian untuk memberi kami waktu tambahan dan menyiapkan diri kami menjadi orangtua yang lebih baik. saya memang sedih, sangat sedih..tapi bukan berarti orang2 di sekitar saya harus ikut bertanggungjawab atas kesedihan dan kehilangan yg saya rasakan. tidak adil rasanya, dan itu juga menjadi beban untuk saya
saya sudah membicarakan hal ini dengan suami dan biar suami yg menjelaskan ke ibu mertua. saya memaklumi karena keluarga suami, termasuk suami saya sendiri masih belum mengenal pribadi saya sepenuhnya (proses saya dan suami dari kenal sampai nikah cuma 6 bulan dan kami LDR-an saat itu)
saya memang tipikal cengeng *gampang nangis*, perasa banget..tp saya bukan perempuan lemah. Alhamdulillah ujian dari Allah selalu ada, sewaktu kuliah saya 8 tahun pacaran dengan cowok yg suka main tangan dan menyebabkan saya trauma secara fisik dan seksual akhirnya saya berhasil lepas meskipun berbulan2 harus mengalami teror di media sosial dan dia jg meneror orangtua dan sahabat2 saya (orangtua saya tidak pernah tahu masalah sy selama 8 thn), begitu lepas dari dia saya dilamar dan mempersiapkan pernikahan yg direncanakan awal tahun 2012, namun tiba2 calon suami membatalkan pernikahan saat persiapan sudah 70% (1,5 bulan sebelum hari H), singkat cerita saya akhirnya meyakinkan keluarga calon suami yg saat itu marah besar atas keputusannya dan berusaha menyatukan kami kembali, bagi saya mungkin kami memang tidak berjodoh dan kamipun batal menikah tanpa ada penyebab jelas, sampai akhirnya 3 bulan kemudian calon suami saya meninggal tiba2 dan baru diketahui ternyata almarhum mengidap tumor otak.
jangan ditanya rasanya gimana bunda2..nano2 dehh..hehe
tp dari dulu saya selalu yakin apapun yg Allah berikan untuk saya, insyaAllah itu adalah yg terbaik..jd saya hanya perlu sabar dan kuat untuk menghadapinya. dan saya terbiasa terlihat tegar dan baik2 saja, kalaupun saya down dan menangis keras2 itu hanya saya lakukan di kamar, saya punya Allah yg luar biasa untuk memeluk dan mengadukan segalanya.
Dan memang benar Allah sayang sekali dengan saya, Alhamdulillah 3 bulan-an dari meninggalnya almarhum, saya dikenalkan sahabat saya dengan seorang lelaki yg luar biasa yg sekarang menjadi suami saya..
kembali ke keadaan saya saat ini, saya masih cengeng, cuma bedanya klo sekarang saya ga bisa sendirian lg saat nangis dan down2nya..ada suami saya yg sampai sekarang msh suka bingung menghadapi saya klo lg begitu. karena klo keluar kamar saya benar2 bersikap berbeda
Wahh..maaf bun ceritanya jd lebih panjang dari perkiraan
padahal intinya saya cuma mau menyampaikan bahwa bunda2 yg pernah merasa kehilangan itu adalah perempuan2 terpilih, karena syarat utamanya adalah hrs kuat, sabar, tegar, dan tidak putus asa. seringkali orang2 disekitar kita justru tidak menyadari yg kita butuhkan bukanlah rasa kasihan, rasa empati yg berlebihan, ataupun cambukan semangat yg sangat ber-api2.
cukup berikan perhatian sewajarnya,
dengarkan saat kami ingin bercerita,
peluk kami saat kami tak tahan lg untuk mengeluarkan airmata,
hibur kami dengan candaan yg menyegarkan atau bawa kami ke tempat2 yg menyenangkan,
dan berikan private space bagi kami dimana kami bisa melakukan apa saja yg bisa melepaskan rasa sesak dan sebah di dada kami, saat kami merasa lelah terlihat 'baik2' saja, saat semangat itu sedikt beranjak dari tempat semestinya, dan biarkan kami mereguk rasa LEGA.
dan terakhir jangan lupa selipkan do'a tulus untuk kami, karena kekuatan do'a sangat ampuh membuka pintu menuju harapan kami untuk segera di ijabah.
Last but no least, postingan ini saya persembahkan khusus untuk para bunda hebat di seluruh Indonesia, yang memiliki kekuatan luar biasa dibalik kelembutannya..
terima kasih atas semua sharing, cerita dan do'a yg tertuang dalam forum ini.
Forum yg menjadi 'private space' bagi saya saat memulihkan hati, pikiran, dan semangat untuk tidak berputus asa.
Love you all bunda-bundaaaa..