| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | Tak Kunjung Hamil, Enjoy… Saja! Zakaria sudah uzur, istrinya juga mandul. Tapi mereka tak putus asa berdoa. Allah akhirnya mengabulkan doa mereka
Seorang perempuan yang sudah dua tahun berumah tangga mengungkapkan kesedihan hatinya. Ia gundah lantaran belum juga ada tanda-tanda akan punya momongan. Termasuk yang membuat dirinya kerap merasa tidak nyaman adalah lontaran pertanyaan dan pernyataan dari orang-orang sekitar yang sering terasa menusuk hati. Memikirkan semua itu, perempuan muda ini hanya bisa menangis, sedih, dan pilu.
Siapa pun perempuan, ketika mengalami masa penantian yang panjang seperti ini, pasti memiliki sensitivitas bila ada orang yang menyinggungnya. Memang hanya pertanyaan, tapi itu sebenarnya tidaklah menyenangkan. Pun dengan saya yang telah merasakan betapa tidak nyamannya menantikan masa-masa indah itu.
Setelah menikah, tentu saja setiap pasangan tidak akan menunda untuk segera mempunyai momongan. Sebab kehadiran buah cinta bagi pasangan suami istri dianggap sebagai prestise di mata orang. Ia adalah kelengkapan kebahagiaan setelah mengarungi bahtera rumah tangga. Juga kebahagiaan untuk sanak saudara dan famili kita.
Banyak pasangan hari ini yang mungkin sedang resah menunggu datangnya kehamilan. Pertanyaan seperti ini tentu sering muncul: sudah isi belum? Kapan, nih nyusul? Sudah ada calon generasi kah? Kok belum hamil-hamil? Sebagai perempuan yang pernah mengalami masa penantian seperti ini, saya akui bahwa pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang sering membuat diri sangat tidak nyaman, tidak kuat, kadang bikin sewot, dan menohok di hati.
Allah Maha Berkehendak
Lantas, apa yang harus dilakukan pasangan suami istri yang tak kunjung dianugerahi anak? Pertama, berpikir postif kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,. Allah Maha Tahu atas segala keinginan dan kebutuhan kita. Apa yang kita inginkan belum tentu kita butuhkan di mata Allah. Yang harus dipahami bahwa keinginan kita sangatlah banyak dan tidak ada batasnya, sedangkan apa yang kita butuhkan sebenarnya hanya Allah-lah yang tahu.
Jika Allah belum mengaruniakan anak kepada kita, barangkali karena Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT) melihat kita belum butuh dengan itu. Semua telah diatur oleh-Nya. Kita cukup berusaha sebaik-baiknya sedangkan hasilnya kita serahkan kepada-Nya.
Kedua, tanamkan percaya diri dan keyakinan bahwa saatnya nanti pasti hamil juga. Bagi seorang lelaki (suami), tidak bisa dipungkiri, keadaan yang demikian itu bisa saja membuat diri menjadi tidak percaya diri, merasa akan dipandang orang lain, maaf, tidak jantan. Kondisi seperti ini bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan. Yakin saja bahwa memang belum saatnya untuk memiliki momongan. Allah masih menunda untuk menguji kesabaran kita sebelum kita benar-benar mempunyai keturunan.
Ketiga, nikmatilah. Mungkin kita akan berpikir, kenapa kok tidak hamil-hamil juga, padahal datang bulan lancar. Nah, para pasangan yang mungkin sudah berbulan-bulan atau bertahun-tahun menanti kehamilan, nikmatilah kesempatan ini. Nikmati saat-saat berdua dengan pasangan, Allah memberikan kita kesempatan untuk bisa menikmati saat-saat berdua tersebut.
Teladan Keluarga Nabi Zakaria
Adalah Nabi Zakaria ‘Alaihisalam, seorang bapak yang hingga masa tuanya belum juga mendapatkan anak. Sementara istrinya seseorang perempuan tua yang belum melahirkan seseorang pun dalam hidupnya, karena ia wanita mandul.
Pada usia tuanya itu Nabi Zakaria menjadi semakin khawatir. Sebab belum ada generasi yang diharapkan yang melanjutkan risalah suci yang ia emban. Zakaria selalu berdoa agar dikaruniakan seorang anak laki-laki yang dapat mewarisi ilmunya dan menjadi pelanjut risalah tauhid.
Dalam usahanya itu, Zakaria tidak menyampaikan keinginannya tersebut kepada orang banyak, bahkan kepada istrinya, tetapi ia hanya mengadukannya kepada Allah. Hingga pada suatu pagi Zakaria mendapati Maryam di mihrabnya lengkap dengan buah-buahan yang sedang tidak musim ketika itu. Kejadian ini diabadikan di dalam al-Qur’an.
“Zakaria berkata: ‘Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?’ Maryam menjawab: ‘Makanan itu dari sisi Allah.’ Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. ‘Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.’ ” (Ali ‘Imran [3]: 37-38)
Dari peristiwa tersebut, Zakaria semakin yakin Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu, termasuk masalah keturunan yang terus ia munajatkan kepada-Nya. Kondisi fisik Zakaria kala itu sudah tua renta, rambutnya sudah memutih, tulangnya tak sanggup lagi menopang tubuh. Sementara istrinya sendiri adalah wanita mandul yang tak mungkin lagi punya anak. Tapi Zakaria tetap optimis. Ia tidak berputus asa dengan keadaannya yang begitu rupa. (lihat Maryam [19]: 2-6).
Hingga pada akhirnya Allah pun mendengar doa panjang yang dilafazkan Zakaria. Zakaria semakin takjub atas kehendak Allah memberikannya anak, dalam kondisi dirinya yang sudah tua dan istrinya pun wanita yang mandul.
“Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali.” (Maryam [19]:9)
Pasangan yang sedang menanti kehamilan, marilah kita menyelami kisah tentang Nabi Zakaria ini. Tentang kesabarannya selama bertahun-tahun menanti kehadiran generasi penerus dan kemudian Allah menjawab doa panjang itu. Itulah dahsyatnya kekuatan kesabaran, doa, dan keyakinan.
Saling Menguatkan
Tentu saja pasangan yang sedang menanti kehamilan membutuhkan motivasi dari orang sekitarnya. Sebaiknya sesama Muslim saling menguatkan satu sama lain. Jangan sampai kita melontarkan pertanyaan atau perkataan yang bisa membuat saudara kita yang sedang menunggu kehamilan bersedih.
Karena itu ada baiknya kita menghindari pertanyaan-pertanyaan yang “memojokkan,” meski itu semata-mata iseng. Akan sangat elok jika kita memberikan motivasi dan menguatkannnya dengan ucapan yang baik, berbicara dari hati ke hati, siapa tahu ada problem lain yang enggan diutarakan.
Selanjutnya, kita menawarkan solusi. Sikap kita terhadap saudara kita yang sedang menunggu kehamilan adalah memberikan solusi. Jadikan ia nyaman ketika ia berada di sekitar kita. Jangan sampai keberadaan kita menjadi momok yang menakutkan bagi mereka karena kata-kata kita yang kerap menyindir yang mungkin tidak kita sadari.
Karena bisa saja ia jadi takut dan tidak nyaman berada dekat kita lantaran khawatir dengan pernyataan atau pertanyaan yang keluar dari mulut kita yang lebih banyak iseng, tanpa memberikan solusi atau motivasi. Kita sesama Muslim adalah bagaikan sebuah bangunan. Saling menguatkan, karena bahagia kita adalah bahagia saudara kita juga. Salinglah memberi dukungan dan motivasi, juga mendoakan.
(Sumber: SUARA HIDAYAH oleh Fiqih Ulyana)
Semoga Bermanfaat ...
---Salam Santun Ukhuwah Karena-NYA---
Thread lain yang berhubungan:
IbuHamil.com - komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia “Ya Tuhanku, anugeRahkanlah kepadaku (seORang anak) yang teRmasuk ORang-ORang yang saleh.” | | | | | | Location: east jakarta
Posts: 1,753
| |
nice share bund..
Allah mengetahui yg trbaik untuk umatNya.. Berbhagialah yg menjalani proses ini dgn ksbran, krn insya Allah akan terganti dngn kebahagiaan.. amiin
| | |
Replying to:
nice share bund..
Allah mengetahui yg trbaik untuk umatNya.. Berbhagialah yg menjalani proses ini dgn ksbran, krn insya Allah akan terganti dngn kebahagiaan.. amiin | aamiin... Allah memberikan apa yang kita butuhkan. Bukan apa yang kita mau...
“Ya Tuhanku, anugeRahkanlah kepadaku (seORang anak) yang teRmasuk ORang-ORang yang saleh.” | | | | | | Location: east jakarta
Posts: 1,753
| |
aq suka th bund, bagian kata2 itu, perlu di garisbawahi, hehe.. Krn bs menjadi pnymangat saat pertanya'n dlm hati "kpan aq hml? Knp aq harus mengalami kegagalan ini?" dsb.. Akan aq pake jg saat tiba2 rapuh itu datang.. : )
| | | | | Location: Bintaro
Posts: 96
| |
Wah, trimakasih bunda dwihadi atas postingan threadnya... Jadi kembali semangat ni. Insya allah, sy hrs bs mengenyahkan jauh2 pikiran pikiran negatif dan rasa sedih apabila ada yg menanyakan ttg si "calon baby" lg.
Sbnrnya wajar kl ada yg menanyakan ttg hal tsb... Mungkin mreka tdk ada niat utk memojokkan kita apalagi bikin kita sedih. Hanya mungkin cm sekedar menanyakan saja ke kita dan biasanya sih suka mendoakan kita spy bs cpt hamil.
Sy jg kadang suka gitu, stiap ada yg nanya.. Sy cb buat tersenyum aja skalian minta doanya jg, dan blng kl calon anak sy msh seneng main disurga... Insya allah suatu suatu saat nanti pasti dia ada di kandungan sy dan bs sy peluk sendiri.amiin
Kl boleh jujur kadang suka iri jg kl denger kabar ada yg hamil, apalagi kl usia pernikahannya msh dibawah usia pernikahan sy... Cm ya hrs disikapi dgn bijak, ikhlas dan ttp yakin kl doa kita akan diijabah oleh gusti Allah suatu hr nanti.
Memang benar bund.. Allah memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yg kita mau, nice quotes..tinggal sabar menunggu aja kapan waktu yg indah itu akan tiba untuk kita. Amiin ya rabb..
| | |
Sundul ya bund,,
Nice tread!!
Semoga bunda2 yg belum di beri kehamilan, segera cepat diberi kepercayaan oleh Allah, aamiin!!
| | |
nice inpoooh buund... sama sy jg lg menunggu ,,, kadang sedih ,, tp lama kelamaan bisa belajar buat berserah dan pasrah
| | |
setuju ma kata ''Allah memberi ap yg qta butuhkan, bukan ap yg qta inginkan......''
kta itu yg skrg mmbantu ak jdi sabar n positif thinking........
Qta slalu minta k'inginn2 qta utk scepat.a d'kabuln. Tpi Allah Maha Mengetahui yg trbaik utk hamba-Nya. Allah tidak mmberi ap yg qta inginkn skrg, bukan brarti Dia tdk mngabulkan do'a2 qta. Tapi Dia mngetahui ap yg skrg qta butuhkn, k'inginan2 qta yg lain masih ngantri utk dberikan pda saat yg tepat...............
Yakin..., akan indah pda wktu.a...............
| | | | Location: N-A
Posts: 4,524
| |
| | |
Aku percaya kuasa Allah
sering2 buat thread semacam ini ya.... best lah!
| | |
Replying to:
Zakaria sudah uzur, istrinya juga mandul. Tapi mereka tak putus asa berdoa. Allah akhirnya mengabulkan doa mereka
Seorang perempuan yang sudah dua tahun berumah tangga mengungkapkan kesedihan hatinya. Ia gundah lantaran belum juga ada tanda-tanda akan punya momongan. Termasuk yang membuat dirinya kerap merasa tidak nyaman adalah lontaran pertanyaan dan pernyataan dari orang-orang sekitar yang sering terasa menusuk hati. Memikirkan semua itu, perempuan muda ini hanya bisa menangis, sedih, dan pilu.
Siapa pun perempuan, ketika mengalami masa penantian yang panjang seperti ini, pasti memiliki sensitivitas bila ada orang yang menyinggungnya. Memang hanya pertanyaan, tapi itu sebenarnya tidaklah menyenangkan. Pun dengan saya yang telah merasakan betapa tidak nyamannya menantikan masa-masa indah itu.
Setelah menikah, tentu saja setiap pasangan tidak akan menunda untuk segera mempunyai momongan. Sebab kehadiran buah cinta bagi pasangan suami istri dianggap sebagai prestise di mata orang. Ia adalah kelengkapan kebahagiaan setelah mengarungi bahtera rumah tangga. Juga kebahagiaan untuk sanak saudara dan famili kita.
Banyak pasangan hari ini yang mungkin sedang resah menunggu datangnya kehamilan. Pertanyaan seperti ini tentu sering muncul: sudah isi belum? Kapan, nih nyusul? Sudah ada calon generasi kah? Kok belum hamil-hamil? Sebagai perempuan yang pernah mengalami masa penantian seperti ini, saya akui bahwa pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang sering membuat diri sangat tidak nyaman, tidak kuat, kadang bikin sewot, dan menohok di hati.
Allah Maha Berkehendak
Lantas, apa yang harus dilakukan pasangan suami istri yang tak kunjung dianugerahi anak? Pertama, berpikir postif kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,. Allah Maha Tahu atas segala keinginan dan kebutuhan kita. Apa yang kita inginkan belum tentu kita butuhkan di mata Allah. Yang harus dipahami bahwa keinginan kita sangatlah banyak dan tidak ada batasnya, sedangkan apa yang kita butuhkan sebenarnya hanya Allah-lah yang tahu.
Jika Allah belum mengaruniakan anak kepada kita, barangkali karena Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT) melihat kita belum butuh dengan itu. Semua telah diatur oleh-Nya. Kita cukup berusaha sebaik-baiknya sedangkan hasilnya kita serahkan kepada-Nya.
Kedua, tanamkan percaya diri dan keyakinan bahwa saatnya nanti pasti hamil juga. Bagi seorang lelaki (suami), tidak bisa dipungkiri, keadaan yang demikian itu bisa saja membuat diri menjadi tidak percaya diri, merasa akan dipandang orang lain, maaf, tidak jantan. Kondisi seperti ini bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan. Yakin saja bahwa memang belum saatnya untuk memiliki momongan. Allah masih menunda untuk menguji kesabaran kita sebelum kita benar-benar mempunyai keturunan.
Ketiga, nikmatilah. Mungkin kita akan berpikir, kenapa kok tidak hamil-hamil juga, padahal datang bulan lancar. Nah, para pasangan yang mungkin sudah berbulan-bulan atau bertahun-tahun menanti kehamilan, nikmatilah kesempatan ini. Nikmati saat-saat berdua dengan pasangan, Allah memberikan kita kesempatan untuk bisa menikmati saat-saat berdua tersebut.
Teladan Keluarga Nabi Zakaria
Adalah Nabi Zakaria ‘Alaihisalam, seorang bapak yang hingga masa tuanya belum juga mendapatkan anak. Sementara istrinya seseorang perempuan tua yang belum melahirkan seseorang pun dalam hidupnya, karena ia wanita mandul.
Pada usia tuanya itu Nabi Zakaria menjadi semakin khawatir. Sebab belum ada generasi yang diharapkan yang melanjutkan risalah suci yang ia emban. Zakaria selalu berdoa agar dikaruniakan seorang anak laki-laki yang dapat mewarisi ilmunya dan menjadi pelanjut risalah tauhid.
Dalam usahanya itu, Zakaria tidak menyampaikan keinginannya tersebut kepada orang banyak, bahkan kepada istrinya, tetapi ia hanya mengadukannya kepada Allah. Hingga pada suatu pagi Zakaria mendapati Maryam di mihrabnya lengkap dengan buah-buahan yang sedang tidak musim ketika itu. Kejadian ini diabadikan di dalam al-Qur’an.
“Zakaria berkata: ‘Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?’ Maryam menjawab: ‘Makanan itu dari sisi Allah.’ Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab. Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. ‘Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa.’ ” (Ali ‘Imran [3]: 37-38)
Dari peristiwa tersebut, Zakaria semakin yakin Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu, termasuk masalah keturunan yang terus ia munajatkan kepada-Nya. Kondisi fisik Zakaria kala itu sudah tua renta, rambutnya sudah memutih, tulangnya tak sanggup lagi menopang tubuh. Sementara istrinya sendiri adalah wanita mandul yang tak mungkin lagi punya anak. Tapi Zakaria tetap optimis. Ia tidak berputus asa dengan keadaannya yang begitu rupa. (lihat Maryam [19]: 2-6).
Hingga pada akhirnya Allah pun mendengar doa panjang yang dilafazkan Zakaria. Zakaria semakin takjub atas kehendak Allah memberikannya anak, dalam kondisi dirinya yang sudah tua dan istrinya pun wanita yang mandul.
“Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan sesungguhnya telah Aku ciptakan kamu sebelum itu, padahal kamu (di waktu itu) belum ada sama sekali.” (Maryam [19]:9)
Pasangan yang sedang menanti kehamilan, marilah kita menyelami kisah tentang Nabi Zakaria ini. Tentang kesabarannya selama bertahun-tahun menanti kehadiran generasi penerus dan kemudian Allah menjawab doa panjang itu. Itulah dahsyatnya kekuatan kesabaran, doa, dan keyakinan.
Saling Menguatkan
Tentu saja pasangan yang sedang menanti kehamilan membutuhkan motivasi dari orang sekitarnya. Sebaiknya sesama Muslim saling menguatkan satu sama lain. Jangan sampai kita melontarkan pertanyaan atau perkataan yang bisa membuat saudara kita yang sedang menunggu kehamilan bersedih.
Karena itu ada baiknya kita menghindari pertanyaan-pertanyaan yang “memojokkan,” meski itu semata-mata iseng. Akan sangat elok jika kita memberikan motivasi dan menguatkannnya dengan ucapan yang baik, berbicara dari hati ke hati, siapa tahu ada problem lain yang enggan diutarakan.
Selanjutnya, kita menawarkan solusi. Sikap kita terhadap saudara kita yang sedang menunggu kehamilan adalah memberikan solusi. Jadikan ia nyaman ketika ia berada di sekitar kita. Jangan sampai keberadaan kita menjadi momok yang menakutkan bagi mereka karena kata-kata kita yang kerap menyindir yang mungkin tidak kita sadari.
Karena bisa saja ia jadi takut dan tidak nyaman berada dekat kita lantaran khawatir dengan pernyataan atau pertanyaan yang keluar dari mulut kita yang lebih banyak iseng, tanpa memberikan solusi atau motivasi. Kita sesama Muslim adalah bagaikan sebuah bangunan. Saling menguatkan, karena bahagia kita adalah bahagia saudara kita juga. Salinglah memberi dukungan dan motivasi, juga mendoakan.
(Sumber: SUARA HIDAYAH oleh Fiqih Ulyana)
Semoga Bermanfaat ...
---Salam Santun Ukhuwah Karena-NYA--- | subhanallah... baca thread ini membuka pikiranku,, Allah maha tahu apa yg kita butuhkan dan kapan memberikan apa yg kita butuhkan
| | | | | Location: Bekasi
Posts: 47
| |
Makasih atas threadnya bun..
Bsa bkin smangat lg stlh down.. Tetap berbaik sangka thdp Allah
| | | | | Location: ngawi jawa timur
Posts: 1,303
| |
Thread yg bagus...
Jadi inget perjuangam dulu ketika belum mendapatkan anak. Yang didapat mslah cobaan bertubi2....smp2 hmpir putus asa. Hingga mendapat sakit krna ulah seseorang...tapi akhirnya setelah melewTi itu semua akhirnya Allah menganugerahiku kehamilan disaat aku udah tak berharap lagi. Subhanallah...
| | |
Makasi ya bun share nya...membaca ini jadi semangat lagi dalam penantian panjang menjelang 4 tahun pernikahan kami....semoga Allah mengabulkan doa kami untuk segera memiliki momongan....Amin...mohon doanya ya bunda2 semua....
| | |
Replying to:
nice share bund..
Allah mengetahui yg trbaik untuk umatNya.. Berbhagialah yg menjalani proses ini dgn ksbran, krn insya Allah akan terganti dngn kebahagiaan.. amiin | thread bunda jg penyemangat ak di hari senin ini.... tambah semangat menjalani prosesnya...
memang hal yg paling membosankan adalah "menunggu" tp klo "menunggu" hadirnya debay ditengah2 kami (ak dan suamiku) insyaAllah kami tidak akan bosan2...
semoga doa yg kami lafal kan disetiap detik kepada-Mu terkabulkan ya Allah...!!!
#karuniakan kepada kami keturunan yg baik, yg membawa kebahagiaan untuk smua orang...Amin...
"We will waiting 4 U.. my little baby..." | | Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |