Di zaman modern ini, banyak ibu muda yang lebih memilih baby walker untuk melatih anaknya berjalan ketimbang berjalan secara normal karena kesibukannya yang menyita waktu yang biasanya dengan pengawasan baby sitternya.
Tapi menurut ahli Chiropratic, dr Inez, baby walker justru dapat mempengaruhi bentuk tulang belakang anak. Pemakaian baby walker ini mengakibatkan otot tidak bekerja secara maksimal. Padahal anak harus melatih otot-ototnya untuk berjalan. Ototr yang terkontraksi akan mempengaruhi tulang belakang anak.
Tulang belakang yang tidak sempurna, dapat menyebabkan kelainan fisik dan beban mental pada anak saat dewasa. Tidak hanya itu, penggunaan baby walker ini mengakibatkan kelainan pada kaki bayi. Ini disebabkan karena bayi duduk sambil mengangkang dalam baby walker yang bisa menyebabkan kelainan tulang paha. Terbiasa berjalan dengan baby walker pun dapat menimbulkan kelemahan otot-otot tungkai.
Dibanding baby walker, lebih disarankan agar bayi diajak berenang agar semua otot tubuh bergerak mulai dari otot kaki, lengan dan leher. Bisa juga latih bayi dengan cara mentitah karena 100% dapat melatih otot serabut motoriknya. Sebaiknya latihan berjalan pun dilakukan dengan telanjang kaki karena membantu melatih jari-jari kaki lebih terkoordinasi.
Jadi sebaiknya, ajarkan anak berjalan secara alami daripada memakai alat penunjang, meskipun anak nantinya akan sering terjatuh, tapi ini dapat melatih otot kakinya agar semakin kuat, dan si anak pun jadi punya pengalaman dari belajar berjalan.
sumber : wwwwafda.blogspot