Saya tau perasaan Bunda, saya juga sama Bun, baru punya 1 baby cowo ( 4 bulan ), tinggal di rumah mertua (masih lengkap). Walaupun saya di rumah setiap hari ( tdk bekerja, jadi IRT full ). Mertua ( tanpa disuruh & saya ga pernah minta bantuan ) setiap hari ikut urus si adek( super kepoh ), mulai dari mandiin, kasih susu, ganti pampers, diajak keluar jalan2, tidur siang bahkan dengan mereka.
Jika mereka pergi keluar & malam hari waktunya bobo, si adek dikembalikan ke saya.
Begitu pagi mereka melek mata, langsung nyari siadek & dibawa keluar rumah oleh mereka.
Karena dia anak pertama saya, saya ingin saya sendiri yg merawatnya & merasakan benar2 jadi seorang ibu full. Tapi ga mungkin.
Belum dari cara asuh, budaya, tata krama, mertua yang berbeda dengan cara asuh saya, bikin kesel & stress. ( saya menikah dengan org luar ).
Berat badan sampai turun banyak.
Awalnya saya berfikir, saya yang melahirkan dia, kenapa mertua seakan2 berlagak ibu kandung nya? Terlalu kepoh , bikin keselll...
Tapi apa boleh buat, karena saya tinggal di PIM & tidak mungkin keluar tinggal pisah dari mertua ( suami anak tunggal ).
Lama kelamaan saya mulai bisa melepas & menerima semua ini, biarlah anak saya diurus mereka. Biarlah mereka bahagia menimang cucu yang didambakan. ( Maaf jadi curhat kepanjangan ).
Intinya yang sabar yah & banyak doa, Bun, & kalo bisa lebih baik bunda mendampingi anak bunda, jangan tinggal terpisah dari anak. Walau bagaimana pun, kita bisa lihat pertumbuhan & control anak kita. Untuk agama, bunda bisa diskusikan dengan suami bunda, gimana baiknya.