Proses melahirkan menjadi saat yang istimewa bagi pasangan yang sudah dikaruniai calon jabang bayi, terutama untuk sang calon ibu. Pada umumnya calon ayah dan ibu sebisa mungkin proses melahirkan secara normal, tapi jika keadaan memaksa, terpaksa memilih proses caesar, yakni dengan teknik pembedahan, karena sang bayi tidak mungkin keluar normal. Namun, selain proses normal, dan caesar, ada pula proses melahirkan yang biasa disebut waterbirth.
Waterbirth merupakan proses melahirkan dengan bantuan media air. Banyak yang memilih proses ini, karena beberapa alasan, yang pertama aspek kenyaman, karena dengan menggunakan media air, tidak menimbulkan stres dan rasa sakit yang berlebihan dibandingkan dengan proses melahirkan lainnya.
Alasan kedua karena waterbirth membantu menghindari robeknya vagina, menghindarkan sang ibu untuk memakai bius saat melahirkan.
Tapi waterbirth pun ada risiko nya. Pertama, bayi akan mengalami cedera otak karena kekurangan oksigen ketika lahir pada media air tersebut. Hal ini dapat berdampak nantinya pada perkembangan kesehatan sang bayi.
Risiko kedua mengenai kemungkinan sang bayi menelan terlalu banyak air dan terkontaminasi banyak zat berbahaya yang terkandung pada air tersebut, dan kemungkinan sang bayi menderita infeksi.
Untuk itu calon ibu perlu berkonsultasi lebih lanjut tentang apa saja yang harus dipersipakan saat menjalani waterbirth. Bila sudah memutuskan melakukan waterbirth, pastikan hal2 berikut dipenuhi
1. Calon ibu harus memastikan untuk tidak mengalami infeksi dan juga pendarahan berlebih ketika akan menjalani persalinan waterbirth.
2. Calon ibu harus memastikan untuk tidak memiliki komplikasi yang berhubungan dengan melahirkan.
3. Pastikan kondisi kehamilan sudah memenuhi usia yang utuh bukan prematur.