?ªª Allah..
Betapa remuknya hatiku dikala suamiku tetap tersenyum dan berbahagia ketika kami menjenguk istri sahabatnya yang baru saja melahirkan di salah satu RSIA prestisius di Medan kemarin. Disaat itu juga kami bertemu lagi dengan seorang sahabatnya yg istrinya tengah hamil besar. Mereka saling bercerita pengalaman kehamilan mereka. Suamiku bersahabat dengan kedua suami2 mereka. Jarak pernikahan kami hanya berbeda 1 minggu dan beberapa bulan saja.
Aku hanya bisa ikut tersenyum dan ikut bercanda ketika kami ditunjukkan foto2 usg 4D calon bayi dari teman suamiku yg istrinya masih hamil. tapi hatiku menangis ?ªª Allah.
Aku juga tau pasti hati suamiku pun hancur.. Betapa ia ingin segera merasakan pengalaman yang sama. Tapi ia sangat2 bisa menutupinya di depanku dan didepan teman-temannya.
Dan betapa sedihnya lagi ketika suamiku mengatakan di sela2 perjalanan pulang, " tenang aja sayang.. Nanti kl pien melahirkan juga di rumah sakit ini aja ?ªª.. "
?ªª Allah betapa ia bisa menjaga perasaan agar kami sama2 kuat menjalani cobaan ini.
Terima kasih ?ªª Allah, engkau berikan aku suami yg sangat menyayangiku, sedikitpun ia tak pernah menyalahkan ataupun menyudutkanku atas situasi ini." Mungkin memang belum rezekinya sat ini" itulah kata2 yg senantiasa diucapkannya.
Terkadang aku nggak sanggup menahan keirian atas kehamilan perempuan2 lain ?ªª Allah. Apalagi bagi mereka yg dengan mudahnya hamil setelah melakukan hal yg berdosa.
Aku tidak marah kepadaMu ?ªª Allah.. Aku hanya ingin diberikan kekuatan untuk lebih bersabar.
Aku hanya tidak sanggup melihat kesedihan dimata suamiku ?ªª Allah..
Berikanlah kami kekuatan dan kesabaran. Aminn ?ªª Robbal alamin.
Huhh.. Rasanya lega setelah menulis thread ini sambil berurai air mata..
Aku yang selalu menyayangimu suamiku.