.astagfirullohHaladzim CERAI bunda?!

iya bun sudah jatuh talak, tp sah atau tidak nya kurang tau... masalah agama takut salah

 

 

iyaa, itu dah talak..harus rujuk lagi.. insyaAlloh..

 

 

mslah itu g main2 dsni bnyak pdapat ulama yg berbeda....
talak yg dktakan dg amarah namun suami tau,jelas dan mengerti mksd dr kta cerai dan apa yg ia ktkan dlm keadaan mrah dan ia sadar dg yg ia ucapkan mka jatuhlah talaq
Dan ada ulama yg mengatakan bhwa suami yg mrah yg hilang kesdranya dan tdk mngerti apa yg ia ucapkan dan tdk bersungguh2 mngatakanya mka tdk jatuh talaq
Dan ada ulama lain yg mngtkan sdar/tdk sadar suami mngtkan cerai mka jatuhlah talaq...
krn qt mnganut faham imam syafi,i mka qt hrs ikuti kta ulama yg prtma...mka bila suami ingin rujuk mka suami bisa mngtkan rujuk kpd istrinya/bisa dg membrikan mahar kmbli

 

 

Menurut Wahbah Zuhaili marah (ghadhab) ada dua. Pertama, marah biasa yang tak sampai menghilangkan kesadaran atau akal, sehingga orang masih menyadari ucapan atau tindakannya. Kedua, marah yang sangat yang menghilangkan kesadaran atau akal, sehingga seseorang tak menyadari lagi ucapan atau tindakannya, atau marah sedemikian rupa sehingga orang mengalami kekacauan dalam ucapan dan tindakannya. (Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, 9/343).

Para fuqaha sepakat jika suami menjatuhkan talak dalam keadaan marah yang sangat (kategori kedua), talaknya tidak jatuh. Sebab ia dianggap bukan mukallaf karena hilang akalnya (za`il al-aql), seperti orang tidur atau gila yang ucapannya tak bernilai hukum. Dalilnya sabda Nabi SAW,“Diangkat pena (taklif) dari umatku tiga golongan : anak kecil hingga baligh, orang tidur hingga bangun, dan orang gila hingga waras.” (HR Abu Dawud no 4398). (Ibnul Qayyim, Zadul Ma’ad, 5/215; Sayyid Al-Bakri, I’anah al-Thalibin, 4/5; Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, 9/343; Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah, 29/9).

Namun fuqaha berbeda pendapat mengenai talak yang diucapkan dalam keadaan marah biasa (thalaq al-ghadbaan). Pertama, menurut ulama mazhab Hanafi dan sebagian ulama mazhab Hambali talak seperti itu tak jatuh. Kedua, menurut ulama mazhab Maliki, Hambali, dan Syafi’i, talaknya jatuh. (Hani Abdullah Jubair, Thalaq al-Mukrah wa al-Ghadbaan, hal. 19; Ibnul Qayyim, Ighatsatul Lahfan fi Hukm Thalaq al-Ghadban, hal. 61).

Pendapat pertama antara lain berdalil dengan hadits ‘A`isyah RA bahwa Nabi SAW bersabda,”Tak ada talak dan pembebasan budak dalam keadaan marah (laa thalaqa wa laa ‘ataqa fi ighlaq).” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah). (Musthofa Al-‘Adawi, Ahkam Al-Thalaq fi al-Syari’ah al-Islamiyah, hal. 61).

Pendapat kedua antara lain berdalil dengan riwayat Mujahid, bahwa Ibnu Abbas RA didatangi seorang lelaki yang berkata,”Saya telah menjatuhkan talak tiga kali pada isteriku dalam keadaan marah.” Ibnu Abbas menjawab,”Aku tak bisa menghalalkan untukmu apa yang diharamkan Allah. Kamu telah mendurhakai Allah dan isterimu telah haram bagimu.” (HR Daruquthni, 4/34). (Hani Abdullah Jubair, Thalaq al-Mukrah wa al-Ghadbaan, hal. 24).

Menurut kami, yang rajih (kuat) adalah pendapat kedua, yakni talak oleh suami dalam keadaan marah tetap jatuh talaknya. Alasannya, hadits ‘A`isyah RA meski menyebut talak orang yang marah tak jatuh, tapi yang dimaksud sebenarnya bukan sekedar marah (marah biasa), melainkan marah yang sangat. Imam Syaukani menukilkan perkataan Ibnu Sayyid, bahwa kalau marah dalam hadits itu diartikan marah biasa, tentu tidak tepat. Sebab mana ada suami yang menjatuhkan talak tanpa marah. (Imam Syaukani, Nailul Authar, hal. 1335).

Kesimpulannya, suami yang menjatuhkan talak dalam keadaan marah dianggap tetap jatuh talaknya. Sebab kondisi marah tidak mempengaruhi keabsahan tasharruf (tindakan hukum) yang dilakukannya, termasuk mengucapkan talak. Kecuali jika kemarahannya mencapai derajat marah yang sangat, maka talaknya tidak jatuh. Wallahu a’lam.

Hukum Menjatuhkan Talak dalam Keadaan Marah Konsultasi Islam

 

 

Iya bund q jg wktu pas msh skolah dlu ingt bgtz sama pljran agama ttg cerai, jika suami mengatakan istrix seperti ibux sendiri (ibu suami) maka udh jtuh talakx kpd istri. Jd bunda2 hrs ingtkn suami bunda ya jgn sampai hal yg tdk diinginkan bs trjd dgn lisan yg diucpkn..

 

 

Sabar ya bund....saya jg pernah ngalamin hal yg sama pas kehamilan saya masuk 2bln saya berantem hebat sm suami karna dia cemburu sama mantan sy yg tiba" hadir kmbali di kehidupan kami dan akhirnya kata cerai itupun kluar dsaat dia marah besar ... pdhal waktu itu sy jg lg hamil 2bln bund sama bund saya jg cuma bisa menangis dan mnangis berminggu" tp stlah smua masalah itu brlalu suami saya minta maaf dan dia bilang khilaf dan khalaf krna emosi aja karna kesalah fahaman jg bund... bund sabar yaa saya jg bisa ngerasain gmn erasaan bunda skrg krna saya sdhnpernh mengalami nya..

 

 

maaf ya bun kalo dalam agama saya (islam) apapun dn d mnapun dn dalam kondisi bagaimnapun klo kata cerai terucap dri mulut suami itu uda sah bercerai,,sadar tidak sadar bun,,
dn kalo misalkn suami bunda mnyentuh bunda hukum nya haram..kecuali suami bunda meminta balikan lg dengan mengatakan roja`tuki,,
setau saya gtu bun

 

 

kalo mau dikumpulin harus rujuk lg bund,ato memberi mahar lagi...

 

 

aq sering dengar ceramah mama dedeh,,,mau keadaan marah,bercanda,melalui tlp,sms kalau suami keluar kata cerai bererti jatuh talak bun,,mangkanya peringati suami jgn sembarangan berbicara kata "CERAI",,,beda dengan istri kalau bicara cerai ke suami ga akan jatuh talak,,,

 

 

Astaghfirullahal'adzim bun...harus nya semarah2nya suami...dia harus tetep inget dalam keadaan semarah apapun...kalo ucapan Cerai itu ga boleh sembarangan diucapkan....karna itu berarti udah jatuh talak...itu setau aku...Beda kalo istri yang ngucapin...
Coba kalo keadaan udah membaik...bunda omongin baik2 masalah ini sama suami...
Yang sabar ya bunda...


---------- Post added at 09:20 ---------- Previous post was at 09:18 ----------


Haloo bunda...aku mau tanya...trus kalo mbandinginnya yang baik2 gimana...
Kaya misalnya...kita rajin banget beres2 rumah...trus suami kita bilang...kamu kaya ibu aku deh...rajin banget...
Apa itu hukumnya tetep talak bun...

 

 

Kata cerai sudah 3x terucap dr mulut suami
Sdh cerai sah scr agama
Klo cerai ttpi istri haid, nifas ato hamil
Tu hrs nunggu bun, dksh wkt dan g boleh

 

 

kalau masalah suami menyamakan istri dgn ibu nya..
maka hukum nya pun cerai.
misal: tai lalat yg ada dihidung mu sama ky ibu q.
maka hukum tidak boleh brkumpul suami istri lg.

Yg lebih jelaz lg cari tahu dikitab fiqih bab nikah, ato khadist

 

 

@bunda jenny
wah lbh jelas tny yang faham bun. Menyamakan istri dgn ibu atau saudara perempuan suami setauku g boleh. Nah kata2 menyamakan yg bgaimana yg di larang aku kurang tahu,setahuku ad dulu d jaman rasul yg menyamakan istri dgn punggung ibunya, hukum nya talak.

 

 

Iya bund.. Setauku udh jatuh talak..

Tpi klo ragu2 bisa ditanyakan lagi ke ustadz, dari pada

Dosa bund.. Ikut prihatin yah bund, smoga gak keulang lagi..

Oh iyah ak juga jdi pnasaran masalah suami menyamakan

Dengan ibu ato sodara perempuannya.. Brarti klo menyamakan

Secara fisik bisa dibilang sama aja kata cerai yah bund?

Wahh.. Harus dipelajarin neh.. Ternyata bnyak juga

Yg blm aku tau bund.. Makasii infonya bund..

 

 

ngga begitu bunda... dalam keadaan apapun namanya talaq itu syah.. walopun hanya becanda.....

haduh.... kalo bisa, bunda sendiri2 dulu deh nenangin fikiran (bukan berarti no contact/ ninggalin kewajiban ibu rumah tangga) biar suami juga tenang, n bisa baikan lagi...