| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | Ingin tutup mata tapi takut berdosa Halo bun..saya pingin curhat..hati ini rasanya lelah sekali.
Orang tua saya berusia 58 dan 63 tahun, tinggal serumah tapi tidak saling bicara sudah setahun. Harusnya di usia ini udah tenang-tenang legowo dan malas ribut. Kami anak-anaknya juga udah kerja semua dan ga neko-neko. Urusan dapur di rumah pun cukup walaupun tidak berlebihan.
Tapi nyatanya orang tua saya saling membenci,ibu saya kalau marah ke ayah saya suka memaki dan teriak2. Saya sudah berkali2 ingatkan ibu saya kalau marah tidak usah seperti itu. Ayah saya biasanya diam tapi setiap hari pagi siang malam ibu saya mengomel terus dan menyindir, ayah saya tidak tahan dan membalas. Ayah saya jadi sering pulang lama untuk menghindari ibu saya (ayah sudah pensiun tapi ada usaha sampingan), akhirnya ibu saya makin marah. Sekarang ayah saya pergi dari rumah karena katanya tidak tahan harga dirinya diinjak2 ibu saya.
Saya tidak tinggal serumah,tapi saya pusing. Saya sedang program bayi tabung,dan harus menghadapi seperti ini. Saya punya 2 adik laki2 yang belum menikah,tapi mereka pun jarang di rumah dan tidak terlalu membantu menengahi ini
Kadang saya datang, yang saya dengar teriakan2 ibu saya atau balasan ayah saya. Saya sudah bilang saya sedang bayi tabung, tapi tetap begini.
Kadang saya datang,ibu saya cerita hal2 jelek,keluhan2 yang membuat hati saya langsung rusak. Saya tidak tenang kalau di rumah ibu saya. Rasanya seperti menunggu2 bom meledak tiba2 bisa ada keributan. Saya merasa tidak nyaman.
Apakah saya salah jika saya tidak usah sering-sering ke rumah ibu saya, karena untuk menghindari hal-hal negatif di pikiran saya ? Saya takut saya berdosa karena tidak memperdulikan orang tua saya. Saya juga takut kalau saya jarang datang dianggap macam2,karena ibu saya pernah bilang kami anak2nya cuma mengurus urusan masing2, padahal saya sudah berusaha peduli dan menengahi. Tapi sekarang saya sudah merasa tidak kuat,saya lelah berdebat dengan ibu saya untuk menenangkannya. Saya takut jadi pengaruh ke pikiran dan hormon saya.
Apakah saya salah kalau saya menghindari ini semua ?
| | |
Replying to:
Halo bun..saya pingin curhat..hati ini rasanya lelah sekali.
Orang tua saya berusia 58 dan 63 tahun, tinggal serumah tapi tidak saling bicara sudah setahun. Harusnya di usia ini udah tenang-tenang legowo dan malas ribut. Kami anak-anaknya juga udah kerja semua dan ga neko-neko. Urusan dapur di rumah pun cukup walaupun tidak berlebihan.
Tapi nyatanya orang tua saya saling membenci,ibu saya kalau marah ke ayah saya suka memaki dan teriak2. Saya sudah berkali2 ingatkan ibu saya kalau marah tidak usah seperti itu. Ayah saya biasanya diam tapi setiap hari pagi siang malam ibu saya mengomel terus dan menyindir, ayah saya tidak tahan dan membalas. Ayah saya jadi sering pulang lama untuk menghindari ibu saya (ayah sudah pensiun tapi ada usaha sampingan), akhirnya ibu saya makin marah. Sekarang ayah saya pergi dari rumah karena katanya tidak tahan harga dirinya diinjak2 ibu saya.
Saya tidak tinggal serumah,tapi saya pusing. Saya sedang program bayi tabung,dan harus menghadapi seperti ini. Saya punya 2 adik laki2 yang belum menikah,tapi mereka pun jarang di rumah dan tidak terlalu membantu menengahi ini
Kadang saya datang, yang saya dengar teriakan2 ibu saya atau balasan ayah saya. Saya sudah bilang saya sedang bayi tabung, tapi tetap begini.
Kadang saya datang,ibu saya cerita hal2 jelek,keluhan2 yang membuat hati saya langsung rusak. Saya tidak tenang kalau di rumah ibu saya. Rasanya seperti menunggu2 bom meledak tiba2 bisa ada keributan. Saya merasa tidak nyaman.
Apakah saya salah jika saya tidak usah sering-sering ke rumah ibu saya, karena untuk menghindari hal-hal negatif di pikiran saya ? Saya takut saya berdosa karena tidak memperdulikan orang tua saya. Saya juga takut kalau saya jarang datang dianggap macam2,karena ibu saya pernah bilang kami anak2nya cuma mengurus urusan masing2, padahal saya sudah berusaha peduli dan menengahi. Tapi sekarang saya sudah merasa tidak kuat,saya lelah berdebat dengan ibu saya untuk menenangkannya. Saya takut jadi pengaruh ke pikiran dan hormon saya.
Apakah saya salah kalau saya menghindari ini semua ? | Bunda ga salah kalau sementara mau menghindar utk tidak datang dl ke rumah ortu, malah klo menurut sy bunda malah harus menghindar dl bund, buat kesehatan mental dan fisik bunda. Maaf bund, sepertimya pernah ada masalah besar ya antar ibu dan ayah bunda yg belum terselesaikan jd emosi ibunya bunda mudah meledak ledak.....atau bagaimana? Krn klo baca dari cerita bunda, sepertinya ibu bunda perlu penanganan utk masalah emosinya
| | |
Replying to:
Bunda ga salah kalau sementara mau menghindar utk tidak datang dl ke rumah ortu, malah klo menurut sy bunda malah harus menghindar dl bund, buat kesehatan mental dan fisik bunda. Maaf bund, sepertimya pernah ada masalah besar ya antar ibu dan ayah bunda yg belum terselesaikan jd emosi ibunya bunda mudah meledak ledak.....atau bagaimana? Krn klo baca dari cerita bunda, sepertinya ibu bunda perlu penanganan utk masalah emosinya | Kalau menurut kami masalahnya bukan yang fatal banget bun. Hanya karena didiamkan,makin lama makin membesar dan merembet kemana2. Masalah awalnya cuma ayah saya dianggap tidak peduli sama kerjaan di rumah, sibuk usaha,di masjid dan lalu ibu saya mengungkit hal-hal lain hingga membentak2 merembet bawa2 keluarga ayah saya dan sebagainya. Kadang udah ga berhubungan sama masalah yang sebenernya, dan malah jadi masalah baru karena omongan itu tadi.
Saya capek ngasi taunya tp sisi lain saya juga sedih orang tua saya di masa tua malah bermusuhan. Saya udah berusaha menengahi dan sekarang saya berusaha menghindar,karena saya takut gara2 ini saya stres. Apalagi kemarin sel telur saya sedikit, jadi harus mengulang ambil sel telur lagi bun.
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |