penantian hamil, oligoterazoospermia

assalamualaikum,
salam kenal teman-teman,ibu-ibu dan para penanti tiket hamil diluar sana .
disini aku mau share tentang pengalaman aku,bukan maksud apa-apa cuman sekedar curhat bahwa diluar sana masih banyak ibu-ibu yang masih menanti buah hati termasuk saya sendiri, jangan merasa kamu hanya seorang diri ,kamu menyerah ,kecewa sendiri pada awalnya aku juga begitu tp semenjak ikut forum ini aku jadi tau bahwa meluapkan isi hati itu lebih baik dari pada menyimpannya sendiri ,meskipun ada suami yang siap siaga mendengarkan cerita kita sampai budeg telinganya itu tidak cukup pastinya kita butuh seorang yang sama-sama wanita yang sama punya rahim,sama merasakan apa yang kita rasakan betul ga ibu-ibu .
baik kita mulai ceritanya (maap ya agak panjang ceritanya)

* tgl 21 mei 2016 ,aku menikah dengan suamiku yang cuman 5 bulan pacaran karena aku kenal dia januari 2016,dicikarang saat aku merantau.
singkat cerita aku menikah ketika aku haid, aku pikir bulan depan sitamu merah tidak akan datang,ternyata menstruasi datang lagi aku sedih, aku menanyakan ke suamiku, mas aku haid dan suamiku bilang "yaudah gpp insyallah nanti juga dikasih"
bulan berganti bulan sembari kami menabung untuk pindah beli rumah, karena kami mengontrak satu petak ,jadi kalo ada tamu ya disitu2 aja tempatnya.
* satu tahun berlalu, aku bilang ke suamiku "mas ayo kita periksa, barangkali aku ada keluhan didalam " dan suamiku bilang "nanti aja dek, kita pokus pindahan dulu dll" dalam hati baiklah mungkin beliau belum ingin.
aku tidak diam aku beli herbal untuk aku dan beliau konsumsi,namun selama itu menstruasi selalu saja datang,beberapa bulan akhirnya kita pindah kerumah, yang minimalis seadaanya karena dr hasil nabung sendiri tidak dibantu orang lain maupun orang tua.
* tahun kedua pernikahan aku mulai bete diem terus menerus dirumah, aku bilang ke suamiku, "mas boleh ga aku kerja" dan beliau memperbolehkan aku ,untungnya aku kerja di pt yang mayoritas wanita dikawasan ejip, aku mulai bekerjnya 2018-2019 akhir, selama bekerja akupun tidak diam aku rutin konsumsi buah zuriat dan kurma muda ,namun selalu saja menstruasi itu datang, rekan-rekan kerjaku yang baru saja menikah curhat dia sudah hamil . tentu saja aku iri, akupun menginginkan tiket hamil ,akupun ingin jadi wanita seutuhnya didepan suamiku, walapun statusku seorang istri.
* tiga tahun berjalan kami mengarungi bahtera rumah tangga, pahit manis berdua, karena kami merantau jauh dr sanak saudara dan orang tua . banyak lika liku kehidupan yang kami rasakan salah satunya ya menanti buah hati.
dan ditahun ketiga ini beliau(suamiku) sudah memberanikan diri untuk periksa ke DR, dengan perjanjian walaupun salah satu dr kita ada yang tidak subur atau sakit,kami tidak boleh menyalahkan atau meninggalkan ,dan saya menyanggupi itu karena bagi saya menikah bukan tentang sehat atau kaya, tapi tentang segalanya .
pertengahan 2019, aku habis kontrak dan aku disuruh suamiku untuk beristirahat dulu dan pokus ke program hamil .
kami mengunjungi RS besar dan agak lumayan penguras dompet karena itu RS menengah ke atas , tp bagi kami uang bisa dicari ,dan ikhtiar untuk menimang buah hati kami lebih besar dr pada biaya itu sendiri
kami mendatangi Rumah sakit siloam lippo yang ada didekat hyundai, pertama aku yang di periksa ,kami menceritakan kronoligisnya bahwas saya belum pernah hamil selama 4 tahun pernikahan dan berhubungan tanpa memakai alat kontrasepsi .
akhirnya dr itu memeriksa saya dr tensi berat badan dan usg, saya tidak ada keluhan apapun, dr pun menyarankan saya untuk analise sperma ,dan jika mau sore ini harus buat janji dan besok hari janji temu nya , dan saya mengiyakan .
keesokan harinya jam kami kembali lagi ke RS itu untuk analis sperma janji temu jam 14:30, setelah mengurus biaya pendaftaran kami disuruh kelantai 13 lab analise sperma, disana kami bertemu perawatnya dan membawa kami keruangan,dan dikasih botol kecil untuk menampung sperma itu (note: dikeluarkan tp ga boleh dimasukan *maap* disitu bisa dibantu istri ataupun nonton video) nanti ditulis dibotol jam masuk,jam keluar, tgl dll, diberikan ke perawat dan disuruh tunggu hasilnya jam 18:00, lumayan cepat ya harganya juga lumayan huhuu
kami balik lagi ke Rs untuk mengambil hasil lab dan ternyata benar suamiku "oligoterazoospermia" begitu sedihnya ketika aku membaca surat itu seperti di terjang petir .
besoknya kami balik lagi ke DR kandungan ,untuk membacakan hasil lab suami, dan membelikan obat untuk satu bulan konsumsi dan harganya lumayan untuk satu kali tebus obat huhuuu ya allah tp kami pasrahkan segalanya kepada sang maha kuasa, suamiku bahkan berhenti merokok dan minum kopi kami mengawali semua dengan hidup sehat tp itu hanya tahan 5 bulan saja sisanya beliu merokok dan ngopi lagi

apa yang dipetik dr pengalamannku sendiri, bahwa perkataan adalah doa,jangan sesekali bilang nanti aja ,nunda dulu ,nunggu mapan dulu,punya semuanya ,giliran sudah ada satu yang dibutuhkan buah hati ,keturunan, anak.
sampai sekarang saya masih menunggu mukzizat itu, semoga saya dan suami disegerakan dapat keturunan, kakak-kakak diluar sana juga yang sedang menunggu semoga disegerakan .
saya paham, menunggu itu sulit, sabar itu berat, itulah yang saya rasakan sekarang ,entah berapa orang yang mencemooh kami ,namun saya hanya bisa nangis diam dikamar, apalagi ..
marah-marah pun ke siapa ?? kesuami ?dosa .. beliaupun sudah lelah bekerja seharian demi keluarga,pulang2 haruskah kita marah2 !!!!
aku menahannya, memang sulit ,tahun tahun kemaren sebelum aku liat forum ibu hamil ini , aku bisa meluapkan emosi dan semua kata-kata yang sulit ku ungkapakan ..

dear ibu-ibu diluar sana kalian tidak sendiri, mari berjuang dan saling mendoakan ..semoga pemilik rahim-rahim ini diberi rejki oleh Allah SWT mengandung, merasakan adanya janin,dan jadikan keturunan yang sholeh dan sholehah ..
amiiiiin yarabb alaaaminnn
sekian wassalamualaikum wr.wb