Pelan² bun. Boleh jadi untuk hal besar seperti itu perlu momen yg pas. Supaya lebih relaks aja.
Pengalaman suami, sebelum kami menikah, dia sempat ada masalah keluarga dg ayahnya. Karena suami meyakini "keyakinan" lain.
Singkat cerita, lebaran thn 2015 suami harus pergi dari rumah. Selama satu tahun tidak ada kontak antara mereka. Hanya hubungan dg ibu yg lancar² aja.
Tahun 2016, dg banyak pertimbangan, suami beranikan diri pulang. Sedang hubungan keduanya masih sama, kaku. Tapi suami aktif mengajak ayahnya utk ngobrol, berdiskusi walau by phone.
Sebetulnya butuh perjuangan untuk mengambil hati ayahnya.
Alhamdulillah sekarang keadaan keluarga suami jauh lebih hangat.
Mungkin bunda harus banyak sabar & telaten utk membangun komunikasi dg ibu. Pelan². Tunjukkan perhatian kasih sayang kepada ibu. Kalau kita tulus, insyaallah akan ada saatnya indah pada waktunya.
Jangan lupa doakan ibu, kirim al-fatihah sehabis sholat. Karna Allah yg bisa membolak-balikkan hati manusia