Percaya dokter, Artikel, atau Orang tua?

Sebagai ibu hamil, khususnya untuk yang pertama kali hamil nih. Tentu kita perlu banyak pengetahuan tentang kehamilan kan? Nah sama seperti saya. Karena itu, saya mencari info tentang kehamilan melalu banyak sumber. Seperti dokter, artikel di internet atau orang tua. Tapi ternyata dari beberapa sumber itu, banyak yang memberikan informasi berbeda. Bukannya mendapat pengetahuan, tapi malah membuat saya bingung dan takut. Contohnya nih, ibu saya bilang kalau bayi baru lahir harus memakai Gurito/Grito. Sedangkan dokter bilang tidak boleh. Dan di artikel ada yg bilang boleh, ada yg bilang tidak. Adakah member disini juga mengalami hal yang sama? Dan mana yang bunda lebih percayai?

 

 

Kalau saya sih lebih percaya pada dokter. Tapi supaya tidak membuat orang tua sakit hati, ya saya ambil jalan tengah saja. Misalnya pakai gurita, kalau menurut dokter itu cuma untuk menahan posisi tali pusar supaya tidak bergerak2 sampai pada saatnya lepas sendiri. Kalau sudah lepas tidak perlu pakai lagi, supaya anak bisa bergerak bebas. Dalam hal ini gurita tetap saya pakaikan sampai 2 minggu setelah tali pusarnya lepas, tapi longgar (lebih longgar daripada sebelum lepas).
Bedong kalau kata ortu saya wajib & bagian bawah harus kencang supaya kaki anak lurus, tapi kata dokter & bidan tanpa dibedong pun kaki anak akan lurus dengan sendirinya. Kalaupun ada kasus kaki bentuk X & O itu bukan karena faktor bedong. Dalam hal ini setelah anak umur 3 minggu, bedongnya saya pakaikan longgar, karena anak mulai banyak bergerak. Anak saya bedong setelah mandi, kalau lepas ya saya biarkan saja, tidak saya rapatkan lagi bedongnya.

 

 

Untuk tahap awal, artikel dari internet atau sumber lainnya ngebantu banget ngasih gambaran tentang pengasuhan anak. Biar gak bingung, cobalah untuk selektif memilih sumber artikelnya. Beberapa sumber yang terpercaya dan menyediakan informasi detail sehubungan pengasuhan anak contohnya website IDAI, blog AIMI-ASI, dan komunitas Ayah ASIP. Kalo saya pribadi juga suka follow akun medsos beberapa dokter anak seperti dr. Tiwi dan dr. Apin. Menurut saya, isinya informatif banget dan mudah dicerna. Gak ada salahnya juga mengoleksi buku2 yang ditulis oleh dokter-dokter berpengalaman ini untuk menambah pengetahuan.

Nah, setelah anak lahir, informasi2 yg kita dapat sebelumnya bisa jadi bahan saat konsultasi sama dokter. Jadi kita gak buta2 amatlah Bu saat ketemu dokter. Di sini bisa kita diskusikan, mana tips atau cara pengasuhan yang cocok sama anak, karena faktanya kondisi dan karakteristik tiap anak kan beda, sementara informasi dari artikel dan buku sifatnya umum. Kalo ada informasi yang membingungkan, dokter juga bisa bantu menjelaskan soal kebenarannya. Makanya, penting mencari dokter atau bidan yang komunikatif, gak pelit info, dan menenangkan.

---------- Post added 28 November 2018 at 00:05 ---------- Previous post was 27 November 2018 at 23:55 ----------

Terakhir, soal orang tua.
Ini kuncinya komunikasi dan kompromi. Kalo ada pola pengasuhan ala ortu yang beda sama ilmu yang didapat dari artikel dan dokter, ya komunikasikan pelan-pelan. Bisa juga lewat jalan tengah seperti yg Bunda Itoel contohkan.

Oh ya, dibalik mitos2 org tua, terkadang ada benernya juga, lho, Bun. Misal, org tua saya bilang, daun telinga anak harus sering dipijat-pijat biar bentuknya bagus. Setelah saya telusuri, secara medis, sentuhan lembut pada daun telinga anak emang banyak manfaatnya. Bukan biar bentuknya bagus, tapi membantu menenangkan si bocah dan menstimulasi saraf2 pendengarannya. Jadi, kalo kebetulan dapet masukan org tua yang kedengarannya gak masuk akal, jangan keburu antipati dulu. Coba telusuri dulu siapa tau ada alasan logis di baliknya.