| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | |
Replying to:
Bund...gni aja...liat jauh ke depannya. Bunda sanggup liat suami malem ini ga pulang...tapi bermalam sama wanita itu? Kalau bunda sanggup makan ati...ya silahkan. Sanggup liat suami bahagia bersama wanita lain? Bukan masalah kalah atau menang....ngapain juga dapetin laki dianggap kompetisi. Klo masalah hati ini cuma bunda yg bisa jawab. Mau tersiksa batin demi kebahagiaan suami atau nggak. Mengorbankan perasaan bunda...beda teori beda praktek...klo liat kasus2 ustad selebriti kayanya kebanyakan wanita...ga sanggup...
Btw...bunda sudah ngobrol dng wanita itu ttg niat suami? Kayanya klo wanita baik2...klo kesusahan apa layak gitu nerima pinangan laki yg sudah beristri...kalau saya kok ogah ya...mending minta bantuan keluarga2 yang ada dahulu. Klo mepet ya cari ke temen2.
Silahkan mungkin bisa ngobrol bertiga dng wanita itu dan suami. ---------- Post added at 19:20 ---------- Previous post was at 19:17 ---------- Pokoknya klo saya di posisi bunda mah...langsung out aja...gapake mikir lama. Gemez alasannya kaya dibuat2.
Bilang aja...bantuannya atas nama bunda....bunda yg ngasih...bunda yg bakal urus semua. Klo tetep keukeuh mah...mending cabutz cari laki lain yg bisa menghargai inti pernikahan! |
makasih banyak bun, komentar bunda bikin saya lebih mendingan.
Oh ya, perempuan itu pernah bertemu saya dan suami saya, waktu itu mereka tiba tiba dateng ke apt, saya sih gak emosi dan biasa aja. Dan dia percuma ketemu saya, dia gak bisa ngomong apa apa cuma a i ai eo gagap gak jelas.
| | | | | Location: Nomaden
Posts: 2,450
| |
Sma2 bunda...
Pokoknya dari cerita bunda banyak kejanggalan aja ttg suami ma calonnya.
Hidup cuma sekali bund...ga usah dibikin susah. Kalau hubungan udah gabisa jalan dan cuma memberatkan hati ya get urself free from the desease.
Bunda wanita mandiri juga...masih muda. Masih banyak waktu buat petualangan lain
| | |
bun jangan diambil hati ya kata kata mertuanya... terserah mau dianggap kalah atau menang karena ini bunda yang ngerasain sendiri.kalo dipertahankan bunda sanggup ngga? malah kasihan anak ngeliat ibunya sedih... saya sih setuju sama bunda sheldoncooper bahwa kenapa harus suami yang nanggung? kemana keluarganya dan si wanita itu sudah usaha apa buat memperbaiki keadaan selain mengiyakan bantuan suami orang? saya juga kerja full time dan berusaha jadi istri dan ibu yang baik meskipun ngga sempurna. bunda jangan nyalahin diri sendiri ya, kan sudah melakukan yang terbaik. good luck bun
| | |
Sekedar my 2cents ya (sy laki2):
sepertinya suami ibu udah ngebet bgt tuh bund utk nikah lagi. Kalau menurut saya bener kata bunda Sheldon, hidup cuman sekali ngapain diambil pusing. Ancem aja bun kalau dia nikah lagi ibu bakal tinggalin dia dan ambil alih anak, dia pasti mikir.
Namun bener jg kata beberapa yg ada disini, menurut saya harta yg paling berharga adalah keluarga dan anak2 bund. Jadi mungkin kalau Bunda dan suami bisa memperbaiki hubungan lagi, di kurangi utk tinggal di apt dan sebisa mungkin tinggal 1 atap. Bagaimanapun satu keluarga lebih baik tinggal di satu rumah.
| | |
Suami bunda orangnya perhatian banget yaaa.. tapi perhatiannya salah. Lebih memperhatikan wanita di luar yang bukan siapa2 nya dia dibandingkan memperhatikan istri dan anak-anak
Jangan menyalahkan diri sendiri bun dengan bilang bunda belum menjadi istri yang baik. Manusia itu tempatnya salah, nggak akan ada yang bisa sempurna. Dan akan lebih salah lagi ketika suami bunda justru mencari wanita lain karena ada kekurangan di diri bunda. Bukannya memperbaiki diri bersama-sama itu lebih baik?
Mengenai pembicaraan dengan mertua bunda, saya setuju bahwa ini bukan masalah menang atau kalah. Ini masalah hati. Ada satu quote yang pernah saya dengar "lelaki yang didominasi oleh akal pikiran saja pasti menolak apabila istri menjalin hubungan dengan lelaki lain, lantas mengapa wanita yang didominasi oleh perasaan harus serta merta menerima poligami?"
Berlaku adil? bullshit. Dia sudah menyakiti hati bunda dan ini bukan perilaku adil
Semua keputusan ada di bunda.. Saya mendoakan semoga bisa mendapat jalan keluar yang baik, dan suami dibukakan mata hati nya
Saran saya cuma satu, lebih baik melepaskan daripada mempertahankan namun menderita. Let it go. Let him be someone else problem.
| | |
Maaf bund, sedikit komentar tentang masalah yang sedang bunda hadapi.
Memang didalam Islam wanita itu kodratnya adalah dirumah,mengurus suami,rumah,dan anak. Namun, jika suami ridho istrinya bekerja dengan catatan tidak melanggar norma agama maka Insya Allah tidak mengapa, lain hal jika suami tidak ridho makan haram bagi istri utk tetap melakukannya.
Dari cerita bunda, sepertinya suami ridho jika bunda bekerja dan berkarir.
Lalu tiba-tiba suami ingin menikahi wanita lain dengan alasan ingin membantu wanita itu dan krn wanita itu lebih baik agamanya.
Disini suami bunda sudah salah besar, seharusnya jika dia merasa bunda sebagai istrinya belum cukup paham ilmu agama, maka dia WAJIB membimbing bunda.
Langkah pertama mungkin beliau mengajak bunda kajian ilmu agama, memperbanyak waktu mengingat Allah, memperbanyak ibadah2 yg diperintahkan Allah.
bukan malah mencari wanita lain dengan berbagai alasan.
Dalam Islam poligami itu halal, tapi ada syarat-syarat dan adab-adab yang harus dipenuhi, bunda buka link ini https://almanhaj.or.id/2552-syarat-syarat-poligami.html
Kita bahas 1 syarat saya, yaitu berlaku ADIL
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya” [An-Nisaa`/4:3]"
Disitu jelas sekali, walaupun poligami itu halal tapi ada ancaman didalamnya, jika suami tidak yakin nantinya bisa berlaku adil maka dianjurkan menikahi SATU WANITA saja.
Tidakkah suami takut akan hukum Allah??
coba bicarakan hal ini dengan suami.
Dan saran saya utk bunda yg skrg mungkin dalam kebigungan, mintalah pertolongan dan petunjuk kepada Allah, sholat tahajud, sholat istiqoroh, berdoa dan berserah kepada Allah, dekatkan diri bunda hanya kepada Allah subhanahu wa ta'ala, krn hanya Allah yg dapat membolak-balikkan hati manusia.
Semoga Allah melindungi bunda dan memberikan hidayahNya. aamiin..
| | |
Replying to:
bun jangan diambil hati ya kata kata mertuanya... terserah mau dianggap kalah atau menang karena ini bunda yang ngerasain sendiri.kalo dipertahankan bunda sanggup ngga? malah kasihan anak ngeliat ibunya sedih... saya sih setuju sama bunda sheldoncooper bahwa kenapa harus suami yang nanggung? kemana keluarganya dan si wanita itu sudah usaha apa buat memperbaiki keadaan selain mengiyakan bantuan suami orang? saya juga kerja full time dan berusaha jadi istri dan ibu yang baik meskipun ngga sempurna. bunda jangan nyalahin diri sendiri ya, kan sudah melakukan yang terbaik. good luck bun |
kalau sanggup atau tidak, saya gak tau bun. Tapi kalau udah soal anak saya, nah itu yg berat, justru kalau saya pisah sama suami, anak saya pasti yg jdi korban. Karena dri masih bayi sampai sekarang, walaupun emng gak tiap hari sama saya dan ayahnya, dia tetep manja dan butuh saya sama ayahnya.
Waktu itu saya nangis denger dia telepon saya dan bilang katanya kangen tidur bertiga sama ayh bunda. Dia emng udh beda kamar sih, tapi kadang dikeloninnya dikamar saya.
Itu yg jdi alasan saya mau mempertahankan pernikahan, karena anak. ---------- Post added at 17:18 ---------- Previous post was at 17:15 ----------
Replying to:
Sekedar my 2cents ya (sy laki2):
sepertinya suami ibu udah ngebet bgt tuh bund utk nikah lagi. Kalau menurut saya bener kata bunda Sheldon, hidup cuman sekali ngapain diambil pusing. Ancem aja bun kalau dia nikah lagi ibu bakal tinggalin dia dan ambil alih anak, dia pasti mikir.
Namun bener jg kata beberapa yg ada disini, menurut saya harta yg paling berharga adalah keluarga dan anak2 bund. Jadi mungkin kalau Bunda dan suami bisa memperbaiki hubungan lagi, di kurangi utk tinggal di apt dan sebisa mungkin tinggal 1 atap. Bagaimanapun satu keluarga lebih baik tinggal di satu rumah. |
saya pulang ke apt jga gak smpai tiap malam pak, tapi ya selama sebulan ini kesrringan disana. Saya rasanya blm bisa ngeliat suami saya, sahabat dri kecil, nikah, dan tiba tiba ngehianatin. ---------- Post added at 17:22 ---------- Previous post was at 17:18 ----------
Replying to:
Suami bunda orangnya perhatian banget yaaa.. tapi perhatiannya salah. Lebih memperhatikan wanita di luar yang bukan siapa2 nya dia dibandingkan memperhatikan istri dan anak-anak
Jangan menyalahkan diri sendiri bun dengan bilang bunda belum menjadi istri yang baik. Manusia itu tempatnya salah, nggak akan ada yang bisa sempurna. Dan akan lebih salah lagi ketika suami bunda justru mencari wanita lain karena ada kekurangan di diri bunda. Bukannya memperbaiki diri bersama-sama itu lebih baik?
Mengenai pembicaraan dengan mertua bunda, saya setuju bahwa ini bukan masalah menang atau kalah. Ini masalah hati. Ada satu quote yang pernah saya dengar "lelaki yang didominasi oleh akal pikiran saja pasti menolak apabila istri menjalin hubungan dengan lelaki lain, lantas mengapa wanita yang didominasi oleh perasaan harus serta merta menerima poligami?"
Berlaku adil? bullshit. Dia sudah menyakiti hati bunda dan ini bukan perilaku adil
Semua keputusan ada di bunda.. Saya mendoakan semoga bisa mendapat jalan keluar yang baik, dan suami dibukakan mata hati nya
Saran saya cuma satu, lebih baik melepaskan daripada mempertahankan namun menderita. Let it go. Let him be someone else problem. |
makasih ya bunda sarannya.
Suami saya itu berubah semenjak saya tugas di luar negeri. Dan pas saya bilang saya bakal naik jabatan dan di tugasin ke luar, dia mungkin jadi orang yang paling support saya dan kasih saya semangat, sampai saya berani pergi jauh buat ngejar apa yg sama impikan. Selama saya di luar pun dia ya biasa aja, gak ada perubahan.
Dan saya juga gak tau apa yg trjdi selama saya diluar, saya udh nanya "apa masalahnya karna aku pergi tugas itu?" Tapi dia bilang bukan, ya memang kayaknya sih bukan, karna saya memang sering pergi pergi untuk tugas kantor. ---------- Post added at 17:47 ---------- Previous post was at 17:22 ----------
Replying to:
Maaf bund, sedikit komentar tentang masalah yang sedang bunda hadapi.
Memang didalam Islam wanita itu kodratnya adalah dirumah,mengurus suami,rumah,dan anak. Namun, jika suami ridho istrinya bekerja dengan catatan tidak melanggar norma agama maka Insya Allah tidak mengapa, lain hal jika suami tidak ridho makan haram bagi istri utk tetap melakukannya.
Dari cerita bunda, sepertinya suami ridho jika bunda bekerja dan berkarir.
Lalu tiba-tiba suami ingin menikahi wanita lain dengan alasan ingin membantu wanita itu dan krn wanita itu lebih baik agamanya.
Disini suami bunda sudah salah besar, seharusnya jika dia merasa bunda sebagai istrinya belum cukup paham ilmu agama, maka dia WAJIB membimbing bunda.
Langkah pertama mungkin beliau mengajak bunda kajian ilmu agama, memperbanyak waktu mengingat Allah, memperbanyak ibadah2 yg diperintahkan Allah.
bukan malah mencari wanita lain dengan berbagai alasan.
Dalam Islam poligami itu halal, tapi ada syarat-syarat dan adab-adab yang harus dipenuhi, bunda buka link ini https://almanhaj.or.id/2552-syarat-syarat-poligami.html
Kita bahas 1 syarat saya, yaitu berlaku ADIL
“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya” [An-Nisaa`/4:3]"
Disitu jelas sekali, walaupun poligami itu halal tapi ada ancaman didalamnya, jika suami tidak yakin nantinya bisa berlaku adil maka dianjurkan menikahi SATU WANITA saja.
Tidakkah suami takut akan hukum Allah??
coba bicarakan hal ini dengan suami.
Dan saran saya utk bunda yg skrg mungkin dalam kebigungan, mintalah pertolongan dan petunjuk kepada Allah, sholat tahajud, sholat istiqoroh, berdoa dan berserah kepada Allah, dekatkan diri bunda hanya kepada Allah subhanahu wa ta'ala, krn hanya Allah yg dapat membolak-balikkan hati manusia.
Semoga Allah melindung[i bunda dan memberikan hidayahNya. aamiin.. |
bundaaa... Terima kasih banyak, saya harus banyak belajar dari bunda.
Bun, saya dan suami orang yg biasa biasa aja, malah dulu sebelum nikah suami saya orang yg bisa dibilang pendidikan dan kerja itu nomor satu, maaf bun sebelumnya, dulu ilmu agama dia sangat minim.
Bahkan dia pernah saat kuliah pertukaran pelajar ke Melbourne 3 bulan. Dan saat disana, kalau dilihat dari video video dokumentasi pribadi dia, itu bener bener kehdupan bule bule bun, ya bunda tau kalau kehidupan sana seperti apa.
Tapi semenjak ketemu perempuan itu, ya memang agak sedikit berubah, mau meluangkan waktu buat kegiatan di masjid selain sholat wajib dan sholat jum at.
Dan saya pernah bilang ke suami saya, persis yg bunda bilang. "Kenapa kita gak belajar sama sama, kan bisa, tapi kamu malah dapet yg lain, yg jauh lebih baik dri pada aku"
| | |
Masya Allah, bunda harus sabar dan kuat ya.
Pasrahkan semuanya sm Allah, dan mulailah memperbaiki diri dengan belajar ilmu agama
Karena hidup kita didunia hanya sementara, kehidupan akhirat menanti kita dan kita akan kekal didalamnya
Jika kita hanya mementingkan duniawi kita saja maka kita akan kehilangan kehidupan akhirat kita bund.
Allah akan memberikan pertolongan dan petunjuk kepada umatnya yg bersungguh-sungguh dalam meminta.
Semoga Allah memberikan yg terbaik untuk kehidupan bunda. aamiin..
| | |
Laki2 itu bund setelah menikah, istrinya adalah tabggung jawab dia dunia akhirat...
Komitmen itu apa dalam pernikahan? Niat kita menikah apa sebenrny? TUjuan akhrnya apa? Setelah menikah harusnya kita sebagai istri banyak belajar.. dosa yg kita lakukan suami yg tanggung..
Bunda keluar rumah tanpa ijin suami sedetik saja berdosa apalagi bunda pergi tanpa mahrom ke luar negeri... sy sblmnya wanita karir juga ya meskipun kerjaan sy gk hebat.. cm memang komitmen sm dr sendiri harus bs jd.istri yg baik buat suami nantinya... anak d kasih ke.suster tujuan kita hami dan melahirkan apa bunda? Mereka tanggung jawab suami utamanya dan bunda yg harusnya mendidiknya... d kuburan gk d tanya bunda kerjaannya apa, lulusan apa, tp kita bakal d tanya akhlak ke suami gmn...
Saya aja klo marah sm suami bnr2 takut.. takut malaikat gk ridho.. mana tau mati besoknya.
Kita pengennya khan suami dunia akherat krn kita sayang sm suami.
Islam mengatur banyak hal perkara hak dan kewajiban suami istri. Jd suami itu berat bund tanggung jawabnya.
Banyak istighfar bund d kala kita terlalu ngejar dunia... maaf bukan sok jd ustadzah ya.. sy jg banyak belajar.
Ada yg komentar kenapa harus menikahi? Kenapa gk shodaqoh aj? Laki2 yg benr2 punya ilmu poligami dia menikahi itu bkn cm menolong. Krn dlm rumah tangga gk cm butuh rasa kasihan aja. Suami juga butuh d layani sebagaimana mestinya..
Kalau bs cb d perbaiki hubungan, sm2 merenung. Suami juga kalau gk ada ilmu poligami ya minta nasehat ke ustadz gmn baiknya..
Jangan d antara kita wanita mencemooh bab poligami apalagi muslim.. diam itu lbh baik.
Semoga d permudah urusan..
Suami, istri apalagi anak itu titipan.. kita cuma manusia yg gak bs menjamin kehidupan manusia lain. Semua ketetapan Allah.. apalagi soal anak.. suami mampu menafkahi jangan tdk bersyukur. In syaa Allah dengan ilmu bunda, punya solusi lain gmn caranya bunda punya penghasilan tanpa mengorbankan perasaan suami dan anak.
| | |
Saya anak dari keluarga broken home bun, dan bagi saya jauh lebih baik klo ayah ibu saya pisah aja daripada ngelihat salah satu kudu ngalah tersakiti. Malah si anak bisa dendam sama ayahnya bun. Nantinya anak bakal bisa dikasih pengertian kok. Anyway semoga dikasih jalan keluar ya bun
| | |
Replying to:
Laki2 itu bund setelah menikah, istrinya adalah tabggung jawab dia dunia akhirat...
Komitmen itu apa dalam pernikahan? Niat kita menikah apa sebenrny? TUjuan akhrnya apa? Setelah menikah harusnya kita sebagai istri banyak belajar.. dosa yg kita lakukan suami yg tanggung..
Bunda keluar rumah tanpa ijin suami sedetik saja berdosa apalagi bunda pergi tanpa mahrom ke luar negeri... sy sblmnya wanita karir juga ya meskipun kerjaan sy gk hebat.. cm memang komitmen sm dr sendiri harus bs jd.istri yg baik buat suami nantinya... anak d kasih ke.suster tujuan kita hami dan melahirkan apa bunda? Mereka tanggung jawab suami utamanya dan bunda yg harusnya mendidiknya... d kuburan gk d tanya bunda kerjaannya apa, lulusan apa, tp kita bakal d tanya akhlak ke suami gmn...
Saya aja klo marah sm suami bnr2 takut.. takut malaikat gk ridho.. mana tau mati besoknya.
Kita pengennya khan suami dunia akherat krn kita sayang sm suami.
Islam mengatur banyak hal perkara hak dan kewajiban suami istri. Jd suami itu berat bund tanggung jawabnya.
Banyak istighfar bund d kala kita terlalu ngejar dunia... maaf bukan sok jd ustadzah ya.. sy jg banyak belajar.
Ada yg komentar kenapa harus menikahi? Kenapa gk shodaqoh aj? Laki2 yg benr2 punya ilmu poligami dia menikahi itu bkn cm menolong. Krn dlm rumah tangga gk cm butuh rasa kasihan aja. Suami juga butuh d layani sebagaimana mestinya..
Kalau bs cb d perbaiki hubungan, sm2 merenung. Suami juga kalau gk ada ilmu poligami ya minta nasehat ke ustadz gmn baiknya..
Jangan d antara kita wanita mencemooh bab poligami apalagi muslim.. diam itu lbh baik.
Semoga d permudah urusan..
Suami, istri apalagi anak itu titipan.. kita cuma manusia yg gak bs menjamin kehidupan manusia lain. Semua ketetapan Allah.. apalagi soal anak.. suami mampu menafkahi jangan tdk bersyukur. In syaa Allah dengan ilmu bunda, punya solusi lain gmn caranya bunda punya penghasilan tanpa mengorbankan perasaan suami dan anak. |
tp bun jika suami ridho istri berkerja dan dgn niatan membantu ekonomi keluarga apakah salah? memang sebaik2nya muslimah adalah yg betah d rumah saya mau d rmh tp untuk saat ini blm bs untuk d rmh karena smua pas2an..toh jika pas2an sekali bukannya malah menyiksa anak?
knp ada bbr ibu2 yg merasa diri nya benar sekali menyadi full IRT dan seolah2 menyalahkan kami ibu pekerja?
mohon d tanggapi dan d jelaskan dgn hati dingin ya bunda...
| | | | Location: bandung
Posts: 147
| |
Replying to:
tp bun jika suami ridho istri berkerja dan dgn niatan membantu ekonomi keluarga apakah salah? memang sebaik2nya muslimah adalah yg betah d rumah saya mau d rmh tp untuk saat ini blm bs untuk d rmh karena smua pas2an..toh jika pas2an sekali bukannya malah menyiksa anak?
knp ada bbr ibu2 yg merasa diri nya benar sekali menyadi full IRT dan seolah2 menyalahkan kami ibu pekerja?
mohon d tanggapi dan d jelaskan dgn hati dingin ya bunda... | Iya bund saya setuju, kl melihat permasalahan bund adista ini faktor utamanya bkn krn bekerja kok. Saya inget sekali pernah ada yg menjawab pernyataan saya ketika saya bilang, saya bekerja jg buat nyari pahala dimana atas ridho suami saya bekerja dan hasilnya di pake untuk keperluan kami dan ank2. Pernah ada seorang ibu rumah tangga bilang ke saya "nyari pahala mah di rumah teh", drsana saya pikir perbedaan pendapat ini hrs segera di luruskan. Jgn sampe mnjadi bahan bullyan untuk kami para ibu pekerja ketika ada masalah sperti ibu adista ini..
| | |
Replying to:
Iya bund saya setuju, kl melihat permasalahan bund adista ini faktor utamanya bkn krn bekerja kok. Saya inget sekali pernah ada yg menjawab pernyataan saya ketika saya bilang, saya bekerja jg buat nyari pahala dimana atas ridho suami saya bekerja dan hasilnya di pake untuk keperluan kami dan ank2. Pernah ada seorang ibu rumah tangga bilang ke saya "nyari pahala mah di rumah teh", drsana saya pikir perbedaan pendapat ini hrs segera di luruskan. Jgn sampe mnjadi bahan bullyan untuk kami para ibu pekerja ketika ada masalah sperti ibu adista ini.. |
iya bun jika suami melarang tp masih kita bantah memang itu dosa setau saya...bahkan saya dl berkerja setelah anak saya berusia 1tahun dan suami saya yg mengikhlaskan saya untuk kerja tp beliau tdk menyuruh beliau bilang "kalo mami sanggup kerja lah papi ikhlas"
dan Allhamdulilah tdk pernah ribut karena kerjaan...
ntahlah knp ibu berkerja selalu salah dmata ibu2 full IRT kaya kita tuh dosa bgt gt hdp nya...memang tanggung jawab suami mencari nafkah tp istri jg pnya tanggung jawab buat bantu suami.
saya gak bs dagang klo saya pandai berdagang mgkn saya dagang aja gk perlu kerja kantoran...
ibu mana yg gak mau 24jam bersama anak2
| | |
Replying to:
tp bun jika suami ridho istri berkerja dan dgn niatan membantu ekonomi keluarga apakah salah? memang sebaik2nya muslimah adalah yg betah d rumah saya mau d rmh tp untuk saat ini blm bs untuk d rmh karena smua pas2an..toh jika pas2an sekali bukannya malah menyiksa anak?
knp ada bbr ibu2 yg merasa diri nya benar sekali menyadi full IRT dan seolah2 menyalahkan kami ibu pekerja?
mohon d tanggapi dan d jelaskan dgn hati dingin ya bunda... |
alasan suami saya memperbolehkan bekerja sih bukan karena membantu ekonomi. Dia bilang, gak apa apa kerja buat kejar cita cita aku, kejar karir yang selama sekolah aku nanti nanti. Dulu sih kalo soal kerja gak pernah dipermasalahin, ---------- Post added at 10:26 ---------- Previous post was at 10:20 ----------
Replying to:
iya bun jika suami melarang tp masih kita bantah memang itu dosa setau saya...bahkan saya dl berkerja setelah anak saya berusia 1tahun dan suami saya yg mengikhlaskan saya untuk kerja tp beliau tdk menyuruh beliau bilang "kalo mami sanggup kerja lah papi ikhlas"
dan Allhamdulilah tdk pernah ribut karena kerjaan...
ntahlah knp ibu berkerja selalu salah dmata ibu2 full IRT kaya kita tuh dosa bgt gt hdp nya...memang tanggung jawab suami mencari nafkah tp istri jg pnya tanggung jawab buat bantu suami.
saya gak bs dagang klo saya pandai berdagang mgkn saya dagang aja gk perlu kerja kantoran...
ibu mana yg gak mau 24jam bersama anak2 |
setuju bgt sama bundaa,
Saya di kantor itu memegang tanggung jawab yg cukup berat, saat nikah, sebenarnya sama mau keluar, karena saya waktu itu mau pergi jalan jalan yang jalau di hitung hitung bisa 1 bulan termasuk resepsi. Tapi kantor saya tidak mengizinkan saya keluar, saya hanya diberi cuti 3 minggu.
Saya cukup terikat dg kantor. Dulunya saya kuliah dapat beasiswa namanya lpdp, dan tugasnya harus berkonstribusi penuh untuk negara dan tempat saya bekerja.
| | |
Replying to:
alasan suami saya memperbolehkan bekerja sih bukan karena membantu ekonomi. Dia bilang, gak apa apa kerja buat kejar cita cita aku, kejar karir yang selama sekolah aku nanti nanti. Dulu sih kalo soal kerja gak pernah dipermasalahin, |
iya bun saya tau..jika suami ridho gpp kok wanita berkerja saya juga wanita pekerja alasan selain bantu ekonomi saya juga alasan karena sdh sekolah tp d anggurin suami blg "kerja lah" makanya saya kerja
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |