Kalau boleh memberikan pendapat, dari beberapa thread anda, anda terlihat insecure dengan hubungan anda dan goyah untuk melanjutkan hub anda namun terkendala oleh lamanya hubungan tersebut dan mungkin faktor cinta juga.
Kalau nggak salah, anda pernah menulis dimana calon suami anda berpenghasilan tidak menentu dan bahkan menpunyai 2 orang anak dari perempuan lain, kalau salah maafkan aku, mungkin ke campur sama thread yang lain.
Saranku sih jangan paksakan hubungan yang sudah disfungsi, kurasa dari lubuk hati terdalam anda, anda tahu pria tersebut bukan pria yang layak untuk anda. Jangan berpikiran karena faktor usia, atau lamanya hubungan atau bahkan karena takut akan gunjingan teman saudara dan keluarga membuat anda keras kepala dan keras hati, menikah dengan berpacaran itu sangat berbeda, apalagi beberapa thread anda sering kali nenyangkut persoalan financial, jika nanti anda berkeluarga and punya anak, pengeluaran tentu bertambah, kalau suami tetap tidak berpenghasilan tetap dan justru lebih sering mengandalkan penghasilan istri, siap-siap jadi sapi perah, harus memenuhi kebutuhan dirumah, anak2 suami, or mungkin kekuarga suami..belum lagi ongkos transportasi, asuransi, sekolah, dll , kalau berpikir untuk cerai mungkin itu sudah agak terlambat ya secara tidak banyak pria yang mau menerima janda dengan anak, takutnya mau ibunya nggak mau anaknya.
Kalau yang lain mempertanyakan kapan menikah/segera menikah, maka aku akan meminta anda untuk mempertimbangkannya sekali lagi. Mencintai seseorang bukan berarti harus bodoh dan mematikan logika bukan?
Oh ya untuk thread anda yang ini, aku cumn mau nulis kalau setelah punya anak, dalam keluarga ku justru makin sayang dan mencintai satu sama lain, karena dengan adanya anak, membuat kami semakin peka akan perjuangan dan pengorbanan kami dalam membesarkan anak kami, kalau soal mendahulukan tetap anak yang di dahulukan namun bukan berarti cinta antar pasangan harus berkurang bukan?