Pubertas merupakan masa di mana Si Kecil akan mengalami perubahan besar secara fisik, psikis dan fungsi organ seksual. Normalnya, masa pubertas pada laki-laki biasanya dimulai saat usia 9-12 tahun. Sementara untuk anak perempuan berkisar antara 8-9 tahun.
Pubertas dini dipicu oleh dua hal, yakni asupan makanan dan rangsangan audio visual (oleh Prof. DR. dr. Biran Affandi,
SpOG(K), FAMM Ketua Asia Pacific Council on Contraception (APCOC))
Untuk asupan gizi sendiri, dr Biran menjelaskan jika belakangan ini banyak orangtua yang mulai aktif memnuhi kebutuhan gizi Si Kecil. Nah, tercukupinya kebutuhan gizi inilah yang membuat pertumbuhan hormon-hormon berjalan lebih cepat hingga akhirnya memicu pubertas dini.
Sementara untuk faktor rangsangan audio visual, dr Biran menjelaskan jika ini merupakan faktor yang paling besar memicu timbulnya pubertas dini. Hal ini berkaitan langsung dengan mudahnya Si Kecil mengakses konten-konten dewasa, baik lewat audio seperti lagu atau visual seperti gambar dan film.
Lalu apa yang mesti dilakukan orangtua jika sudah ada tanda-tanda pubertas dini pada Si Kecil?
Segera berikan pengetahuan dasar tentang pendidikan seks, kehidupan remaja dan tanggung jawabnya sebagai anak remaja baru. Selain itu sering diajak ngobrol, tunjukan dukungan orang tua dan berikan pengawasan yang proporsional.