harus bertahan atau berpisah?

Replying to:

Setuju sama bunda2 diatas. Kalo uda kdrt mah jelas itu bs jadi pertimbangan utama kedepan. Jgn sampe seumur hdup qt n anak diabisin sama org kasar gt. Rugi.
Kalo mau berubah ya lanjut, kalo g mau berubah n tetep gamau pisah brarti dia egois.
Coba bunda komunikasi n mnta saran sama org yg deket sama bunda n disegani suami, bisa jadi kalo yg bilangin ke suami org yg dia hormati akan lebih didenger.
Banyakin doa buat suami bun, minta biar dilembutkan hatinya, dijadikan pemimpin yg baik bagi kluarga, dijauhkan dr segala keburukan dlm rumah tangga.
Semoga segera kelar masalahnya bun ��

Replying to:

permisi, saya pinjam hp seorang teman baik untuk post ini. karena hp saya selalu diperiksa.
maaf bunda saya mau curhat, saya sepertinya sudah jenuh dan tdk tahan pada suami saya bund, bahkan ketika dia bicara tentang wanita lain saya sdh tdk cemburu lagi.
masalah nya begini bund, dulu sebelum saya hamil suami saya kelihatan sayang sekali sm saya, sebelum menikah pun begitu, seperti menyayangi saya segenap jiwa ehehe makanya saya mau menikah sm dia, dia org berkecukupan, awalnya org tua saya tdk merestui krn menginginkan saya mendapatkan yg setara dngn keluarga saya (maaf demi Allah saya tdk maksud menyombong) tapi saya memperjuangkan karena saya benar2 merasa disayang dan dicintai oleh suami saya. akhirnya kami menikah, setelah menikah perlahan suami saya berubah, awalnya saya pikir wajar karena kami baru saja mulai hidup bersama tentu banyak hal yg harus disesuaikan. lalu saat suami saya tau saya hamil, terlihat di wajahnya biasa saja tdk selayaknya pria yg senang akan menjadi seorang ayah. skip, lalu saat saya hamil t2 dia mulai kasar terhadap saya, memaki, memukul dan tdk memberikan nafkah seperti sebelumnya kepada saya, anggap saja sebelumnya 3jt sebulan, lalu 2jt lalu 1jt lama2 kurang dr 1jt, memang sih tdk ada tanggungan apapun karena dia sudah memiliki rumah sendiri meskipun rumah mungil yg cukup untuk keluarga kecil dan 1 buah motor untuk berkendara sehari2 sudah cukup. tapi bunda? saya sedang hamil dan persiapan melahirkan seharusnya menabung, tapi saya tdk bisa menabung jika pemberian suami saya maksimal 1jt..biaya hidup jadi pas2an hanya untuk makan, periksa kandungan yg awal periksa di dokter jadi di bidan itupun hanya 2x tanpa pernah usg, nutrisi selama kehamilan jd kurang terpenuhi. setiap saya tanya tentang nafkah, mengapa semakin bulan semakin sedikit? dia jawab pinjamkan ke temannya, saya sudah bilang sebentar lagi kita akan punya baby jadi kita perlu tabungan untuk persalinan, perlengkapan baby.. saya pernah marah dan bilang tolong tagih hutang kerumah temanmu, dia diam..saat melahirkan terjadi komplikasi pada kandungan saya sehingga saya harus operasi, saat itu dia ada uang, dan sudah beli perlengkapan baby meskipun hanya baju,bedong dan selimut topi saja. dia tdk beli gurita atau pembalut untuk saya.. saya bingung kenapa dia begini, tiap saya tanya dia selalu diam. sebentar lagi anak saya mau ultah pertama dia tdk mau beli kue kecil padahal uang ada, dia tdk mau beri nafkah duluan, seperti saya harus mengemis meminta ke dia.. selalu ditanya "memangnya sdh habis?!" dalam hati saya berkata "coba pikir sendiri sdh habis atau belum!" saya tdk berani bicara langsung krna tau tabiat nya yg suka memukul. saat ortu saya melihat saya mereka kaget, kenapa saya seperti ini.. bahkan keponakan saya yg berumur 5 tahun tdk mengenali saya. "tante siapa?" padahal baru saat melahirkan terakhir bertemu tapi sekarag sudah lupa. saya sadar sekarang saya tdk terawat. saya tdk ounya skincare bahkan saya cuci muka pakai sabun mandi, keramas pun tdk bisa 2 hari sekali seperti dulu, skrg mungkin 4 hari baru keramas sekalian irit shampoo.. org tua kasih saya uang untuk mulai diet dan beli skincare. tapi suami saya selalu bilang pasti org tua saya kasih saya uang, jd kalau sdh habis baru minta nafkah. Astaghfirullah.. saya berulang kali mau pisah tp tdk boleh bahkan mengancam akan mengambil anak saya, saya mau kerja supaya bisa beli kebutuhan saya pribadi oun tdk boleh karena suami saya cemburu. saya harus apa..? tanpa saya bilang pada keluarga merekapun selalu mengingatkan "kalau suamimu tdk memperlakukan km dengan baik, km boleh cerai dan pulang kerumah dan kerja lagi supaya ada kegiatan, anak km selama km kerja aman dirumah sm papa dan mama" menurut bunda bagaimana? apa aku harus pisah? atau bertahan saja? jujur saya sdh tdk tahan hidup begini. seperti ada yg disembunyikan suami saya, saya selalu tdk blh tau uang suami larinya kemana.. kadang sy pikir dia punya simpanan diluar sana tapi saya tdk mau prasangka buruk, kalaupun punya ya sudah bagi saya cukup sampai sini karena jika skrg saya sdh tdk diperhatikan lg untuk apa lg saya masih disisinya? lebih baik saya mundur itu lebih terhormat untuk saya. hanya masalahnya suami saya tdk mau pisah sama saya, menurut bunda saya harus bagaimana?

Replying to:

Sepupu saya dulu menikah dengan restu dari orang tua kedua pihak. Setelah anaknya lahir, mereka sempat tinggal di kontrakan mereka sendiri. Tapi sepupu saya cuma dikasih uang 10rb untuk seminggu. Tiap kali sepupu saya minta uang ke suaminya, suaminya bilang masa uang yg kemarin sudah habis, kamu jangan membebani hidupku. Akhirnya sepupu saya menggugat cerai suaminya. Di pengadilan diceritakan semua masalahnya, hakim yg mendengarnya langsung mengabulkan gugatan cerai sepupu saya, hak asuh anak juga diberikan pada sepupu saya. Setelah itu orang tua mantan suaminya minta maaf pada sepupu saya. Sampai sekarang mantan suami sepupu saya tidak pernah mengunjungi anaknya, tapi mantan mertuanya masih sesekali mengunjungi cucunya. Sepupu saya tinggal bersama orang tuanya & kembali kerja. Sampai sekarang anaknya sudah sd dia tidak menikah lagi ataupun pacaran.

Replying to:

Sepupu saya dulu menikah dengan restu dari orang tua kedua pihak. Setelah anaknya lahir, mereka sempat tinggal di kontrakan mereka sendiri. Tapi sepupu saya cuma dikasih uang 10rb untuk seminggu. Tiap kali sepupu saya minta uang ke suaminya, suaminya bilang masa uang yg kemarin sudah habis, kamu jangan membebani hidupku. Akhirnya sepupu saya menggugat cerai suaminya. Di pengadilan diceritakan semua masalahnya, hakim yg mendengarnya langsung mengabulkan gugatan cerai sepupu saya, hak asuh anak juga diberikan pada sepupu saya. Setelah itu orang tua mantan suaminya minta maaf pada sepupu saya. Sampai sekarang mantan suami sepupu saya tidak pernah mengunjungi anaknya, tapi mantan mertuanya masih sesekali mengunjungi cucunya. Sepupu saya tinggal bersama orang tuanya & kembali kerja. Sampai sekarang anaknya sudah sd dia tidak menikah lagi ataupun pacaran.

Replying to:

Sepupu saya dulu menikah dengan restu dari orang tua kedua pihak. Setelah anaknya lahir, mereka sempat tinggal di kontrakan mereka sendiri. Tapi sepupu saya cuma dikasih uang 10rb untuk seminggu. Tiap kali sepupu saya minta uang ke suaminya, suaminya bilang masa uang yg kemarin sudah habis, kamu jangan membebani hidupku. Akhirnya sepupu saya menggugat cerai suaminya. Di pengadilan diceritakan semua masalahnya, hakim yg mendengarnya langsung mengabulkan gugatan cerai sepupu saya, hak asuh anak juga diberikan pada sepupu saya. Setelah itu orang tua mantan suaminya minta maaf pada sepupu saya. Sampai sekarang mantan suami sepupu saya tidak pernah mengunjungi anaknya, tapi mantan mertuanya masih sesekali mengunjungi cucunya. Sepupu saya tinggal bersama orang tuanya & kembali kerja. Sampai sekarang anaknya sudah sd dia tidak menikah lagi ataupun pacaran.