minta masukan dan solusi bunda...

Asalamualaikum, slmt pagi bunda2


sy mau minta saran,masukan,dan solusi dr bunda2 semua, sebelumnya sy mnta maaf, sy tdk bermaksud utk membuka aib seseorang krn ini menyangkut msalah pribadi tman sy.Jadi crta nya begini bunda,

sy punya seorang tman (perempuan) sbut sj si A, dia baru 3 buln menikah dgan pcarnya sbut sj si B, rumh tgga mereka sih tdk ada msalah cuma skrang si A ini meragukan ke HALAL an hubgn nya dgn suami nya si B.

si A mengaku pd sy bahwa sblum mnikah mereka sring melakuka HB hnya sj Mr.P dimasukan sdkit ke Ms.V jdi pd saat mnikah si A msih dlm keadaan perawan, selain itu mreka jg sring melakukan (maaf) or*l sex baik si A ke si B maupun sebaliknya.keadaan ini terus berlangsung bahkan menjelang hri pernikahan mreka.Nah skrang setelah 3 buln menikah si A bru menyadari bahwa perbuatan itu salah dn berdosa.si A bertanya pd sy apakah hubgn mereka HALAL mengingat mereka blm bertaubat sbelum mnikah.

Jawaban yg sy berikan sperti ini : sejauh yg sy tau perbuatan mreka itu adalah zina dn hukum nya haram, selama mreka blm sungguh2 bertaubat sbelum menikah, maka pernikahan nya tdk sah dimata Allah dn jatuhnya msih ttp zina, solusi nya adlah mreka hrus bertaubat dn mengakui kesalahannya serta memohon ampun pd Allah lalu mreka hrus melakukan ijab qabul lgi dgn wali yg sah dn juga 2 org saksi.

Pertanyaan sy adlah : apakah menurut bunda jawaban sy itu sdh benar mengingat ilmu agama sy msih sgt dangkal bunda, dn jika sy salah lalu yg benar nya bagaimana bunda..?

mohon jawaban nya bunda2
terima kasih...

 

 

Aku ga tau ya bun.. cuma setau aku nih ya kalo istrinya udh hamil dluan sebelum menikah terus pas menikah dalam keadaan hamil itu baru ga sah.. nah mereka ga blh tinggal serumah or sekamar dlu.. nanti kalo anaknya udh lahir baru harus ijjab qabul lagi... setau aku sih gitu ya pernah dikasih tau sama mamaku . CMIIW

 

 

terimakasih bunda, iya sy jg sih kurang pasti apakah jwaban sy itu sdh benar atw salah klau udh hmil dluan bener kta bunda, sy jg tau ny sperti itu klau kasus ny hmil dluan

 

 

sebaiknya dikonsultasikan pada Ahli fiqih atau orang yang benar-benar paham masalah ini, karena ini masalah keyakinan hati dan ketetapan hukum Allah...Walluhu a'lam bhis-shawab...
semoga teman bunda menemukan pencerahan di jalan yang terang...amin

 

 

aamiin aamiin aamiin
iya ummi, sy sdh bilang gitu ke tman sy tpi katanya dia malu utk cerita msalah ini ke orang lain, nanti sy akan cb lgi meyakinkan tman sy ini.terima kasih saran nya ummi

 

 

Menikahi wanita yang telah berzina/dizinahi atau menikah dengan lelaki yang pernah berzina/menzinahi hukumnya sah, tetapi makruh selama belum bertaubat. Jika sudah bertaubat, maka pernikahan tersebut sah tanpa ada kemakruhan.


Dalil absahnya pernikahan dua orang yang telah berzina adalah ayat berikut;

{وَأُحِلَّ لَكُمْ مَا وَرَاءَ ذَلِكُمْ } [النساء: 24]
Dan dihalalkan bagi kalian selain itu (semua yang telah disebutkan sebelumnya-An-Nisa;24)

Juga ayat;

{وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ} [النور: 32]
“Nikahkanlah wanita-wanita yang belum menikah dikalangan kalian dan orang-orang shalih dikalangan budak-budak lelaki dan budak-budak wanita kalian. An-Nur;32)

Untuk ayat yang pertama, sebelum ayat ini, Allah menyebutkan wanita-wanita yang haram dinikahi seperti haramnya menikahi ibu, saudari, putri, mertua dsb. Setelah itu Allah menutup dengan pernyataan; “Dan dihalalkan bagi kalian selain itu (semua yang telah disebutkan sebelumnya)”. Pernyataan tegas kehalalan wanita-wanita lain selain yang disebutkan dalam ayat bersifat umum, termasuk mencakup wanita yang pernah berzina. Karena itu sah hukumnya menikahi wanita yang pernah berzina.

Untuk ayat yang kedua, Lafadz الْأَيَامَى (wanita-wanita yang belum menikah) maknanya bersifat umum, yang mencakup wanita yang pernah berzina maupun yang tidak pernah berzina. Karena itu berdasarkan ayat ini juga, menikahi wanita yang berzina hukumnya sah.

Adapun pendapat yang mengharamkan pernikahan dengan wanita yang telah berzina dengan beralasan surat An-Nur yang berbunyi;
{الزَّانِي لَا يَنْكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ} [النور: 3]
Yang sering diterjemahkan;

laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin (An-Nur;3)

maka ayat ini tidak bisa dijadkan sebagai dalil keharaman pernikahan dua orang yang telah berzina karena lafadz “يَنْكِحُ” pada ayat tersebut maknanya bukan Akad nikah tetapi bermakna bersetubuh. Karena itu terjemahan yang tepat terhadap ayat tersebut adalah;

Laki-laki yang berzina tidak bersetubuh (dengan cara haram) melainkan dengan perempuan yang berzina, atau perempuan yang Musyrik; dan perempuan yang berzina tidak disetubuhi (dengan cara haram) melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki Musyrik, dan yang demikian (Zina) itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin

Memaknai lafadz يَنْكِحُ dengan makna bersetubuh (dengan cara yang haram/zina) dinyatakan dengan tegas oleh Ibnu Abbas dengan sanad Shahih dan dikuatkan oleh Ibnu Katsir.

عن ابن عباس، رضي الله عنهما: { الزَّانِي لا يَنْكِحُ إلا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً } قال: ليس هذا بالنكاح، إنما هو الجماع، لا يزني بها إلا زانٍ أو مشرك .

“Dari Ibnu Abbas tentang ayat { الزَّانِي لا يَنْكِحُ إلا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً }beliau berkata; ini sama sekali bukan (Akad ) nikah tetapi (maknanya) adalah Jimak (bersetubuh). Tidak ada yang berzina dengan wanita berzina kecuali lelaki yang berzina atau orang Musyrik (yang tidak punya iman)”

Lengkapnya bs baca disini

 

 

jikateman bunda malu,
maka ada baiknya bunda membantunya untuk berkonsultasi, semoga Allah membalas segala kebaikan hati bunda yang membantu seorang anak manusia yang tersesat menuju jalan pulang ke pada jalan Robbi nya. yakinlah, ini bukan kebetulan bunda yang di pilih teman untuk membantunya, karena kekuasan Allah lah yang telah memilih bunda untuk melakukan kebaikan ini. saya support bunda untuk ini...

janggan khawatir, masalah ini bunda bisa mengunakan teknologi untuk membantu. ada beberapa alternatif, boleh di pilih mana yang lebih memungkinkan.

cara 1 : rekam keluh kesah teman bunda menggunakan HP dan perdengarkan ke pada alim ulama itu, lalu jawabanya bunda rekam kembali untuk di perdengarkan kepada teman bunda. kelemahan cara ini tidak bisa bertanya jawab secara langsung jika ada yang belum di mengerti.

cara 2 : bunda mendatangi langsung alim ulamanya seperti cara 1, tapi teman bunda tidak perlu ikut serta, karena teman bunda cukup berkonsultasi dengan menggunakan HP sebagai penghubungnya, sehingga keluh kesahnya bisa terlepaskan dan juga rahasia dan aibnya bisa tertutupi tanpa dikenali, cara ini bisa jadi pertimbangan karena meskipun tidak bertatap mata namun bisa melakukan tanya jawab dengan leluasa.

cara 3 : ajaklah teman bunda mendatangi langsung alim ulama tersebut, namun gunakan penutup wajah seperti cadar untuk menutupi identitasnya, cara ini banyak positifnya, karena teman bunda bisa secara langsung meluapkan kesedihan dan penyesalanya dalam mencari solusi masalahnya. dia bisa bertanya dan mendapatkan jawaban langsung, sehingga tidak ada lagi keraguan di hatinya....


jujur saya menghargai sikap teman bunda yang ingin melakukan pertaubatan dan menemukan jalan untuk itu, Allah senantiasa membukan pintu hidayah dan pintu ampunan untuk para hamba-Nya yang ingin kembali ke jalan yang lurus. bisa di maklumi sikap teman bunda yang merasa galau dan tertekan, sanggat wajar dia merasa malu, karean malu itu menandakan masih adanya iman di hatinya. lagi pula mempermalukan diri sendiri itu juga termasuk dosa. semoga semuanya berakhir dengan kebenaran, amin....

 

 

terimakasih bunda, tpi maaf sy cb klik link ny itu kok kluar nya tentang jualan kosmetik bund

 

 

Bukan yg itu Bun, kalo itu website aku. Udah q cantumin td tp ntah kok hilang. Ini linknya https://abuhauramuafa.wordpress.com/...ernah-berzina/

 

 

aamiin, skali lg trma ksih ummi, sy akn coba utk menemui seorang alim ulama tpi sy pkir akn dtg sendiri sj utk menjaga perasaan teman sy itu skrang yg hrus sy lakukan adlah mencari tau dmna dn siapa alim ulama yg hrus sy temui krna jujur sj ummi sy tdk punya kenalan seorang alim ulama (maksudnya yg akrab) klo dilingkungan sekitar rumah sy blm terlalu akrab krna baru pindah rumah sedangkan sy jarang dirumh jam7 pgi sdh brgkt kerja pulangnya jg bakdah magrib bru smp d rumh jd blm punya kenalan smg masalah ini bsa cpt terjawab

---------- Post added at 13:22 ---------- Previous post was at 13:21 ----------


okey trima ksih bund

 

 

Bismillah bun.. Yang saya tau..

Pernikahannya tetap sah.. Tapi dosa zina krn berpacaran sblm menikah tidak terhapus, walaupun skrg pasangan tsb sudah menikah..

Yg harus dilakukan adalah taubat nasuha (bertaubat dan tidak mengulangi dosa tsb lg), bnyk ibadah, banyak sedekah..

Wallahualam..

 

 

bunda2 terima kasih utk semua jawaban nya, kemarin sy sdh ketemu sm seorang ustad, dn jwaban yg sy dpat kurang lebih sm seperti yg sy baca di link yg dr bunda fifi, syukurlah skrg teman sy sdh dpt jwaban ny.sekali lg trma ksih utk saran2 ny senang bsa mengenal bunda2 yg baik d forum ini.

 

 

Alhamdulillah....