| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | Sekolah Basa Basi Oleh: DEDDY CORBUZIER
Coba tanya sama orang tua kalian. Suka balet? Mau tidak belajar balet?
Suka catur? Gimana kalau les catur? Mau tidak mereka?
Itu masalahnya.
Masalah kenapa kalau kita tidak suka matematika, kita dipaksa belajar matematika. Kalau tidak suka biologi kita dipaksa belajar biologi. Dan bahkan diberikan pelajaran tambahan matematika pulang sekolah.
Saya ingat sekali saat saya SMP mata pelajaran matematika saya jelek. Dan saya pun di-les-kan pada... siapa lagi kalau bukan guru matematika saya sendiri (kerja sampingan). Dan apakah saya jadi pintar matematika sekarang? Ya tetap tidak.
Mengapa saya tidak cukup belajar pertambahan? Lalu perkalian. Atau basic basic nya saja. Mengapa saya harus belajar rumus TANGEN? Atau rumus lainnya yang saya tidak pakai mungkin sampai saya mati nanti.
Balet. Dasarnya adalah lompat. Tekuk kaki dll. Semua orang bisa kan! Tapi tidak semua orang harus bisa balet kan?
Manusia adalah unik. Apalagi anak anak yang masih berkembang. Mengajari ikan untuk terbang, hanya akan membuat si ikan stress dan mati.
Begitu juga dengan anak.
Kalau saya punya hak. Saya akan berikan penjurusan sejak SMP. Mereka suka apa? Mereka belajar apa?
Pilih yang mereka suka. Kita maksimalkan pelajarannya. Yang tidak suka? Ya cukup dasarnya saja, beres bukan?
Saat anak lain di-les-kan macam macam. Saya tanya anak saya. Kamu mau belajar apa. Mau les apa? Endingnya anak saya Azka les catur dan bela diri.
Kalau pelajarannya jelek? Ah biar saja. Jangan takut nilai pelajaran merah. Namanya juga belajar.
Kalau tidak naik kelas? Ya biar saja. Jangan takut tidak naik kelas.
School has to be fun! Not stressful.
Memarahi anak karena pelajaran jelek? Menjadikan kita Orang tua bodoh. Memarahi hal yang si anak tidak suka akan mematikan proses kretivitas mereka. Biar saja mereka berkembang, sesuai apa yang mereka bisa dan diciptakan.
Ingat! Kita semua unik.
Mengapa kita diperlakukan sama?
Pernah coba meminta guru Inggris mengerjakan soal biologi? Atau guru matematika ujian seni rupa?
Gimana kalau guru bahasa indonesia ujian olahraga?
Pasti kebanyakan lucu hasilnya.
Inilah mengapa saat kecil, cita-cita anak biasanya menjadi astronot. Presiden. Polisi. Penari. Pesulap. Dll.
Sepertinya tidak ada yang cita citanya menjadi Profesor biologi.
Kalau pun ada, pasti krn si anak nanti mulai mengenal hal itu di saat menjelang remaja dan menjadi suka. Kalau tidak? Tidak mungkin cita-cita jadi ahli akuntan dll.
Lalu mengapa ketika kita besar cita-cita jadi presiden berganti jadi asisten dosen?
Atau astronot jadi akuntan?
Atau pesulap jadi "kerja di bank".
Simple.
Coz the parents and the environment including the school refuse the ideas. And Push their own goals.
Saya ingat sekali saat saya SMP nilai akuntansi saya 4.
Lalu si guru marah sambil berkata "kamu gak bisa akuntan gak akan sukses kamu! Mau jadi apa?"
Mungkin sekarang bisa saya jawab. Saya sukses di bidang lain saja ya. Lalu saya bayar seorang akuntan tuk kerja buat saya.
Si anak dijejali pelajaran yang bahkan mereka tidak mau. Tidak suka. Dan dijejalinya sampai eneg. Bukan diperkenalkan.
Pernah menghafal peta buta??
Aneh bukan. Sampai detik ini setiap saya tersesat saya pakai GPS.
Setiap saya beli peta, selama ini ada tulisannya.
Nah lalu saya belajar peta buta itu untuk apa ya? Oh saya tau. Mungkin mereka berpikir siapa tahu saya akan jadi Indiana Jones.
Change the way u think.
If not. U kill your kids most potential ability.
Make them DUMB!
YES DUMB.
I don't need kids who know everything. I need kids who do good on what they love.
| | |
Ahhh aku suka aku suka postingan'y memberkati sekali thx 4 share mom
You can't be perfect
But you can always be a better you | | | |
Hmmmm...prinsionya memberikan kesempatan seluas luasnya anak buat mencoba aneka bidang dan teruramaberani mencoba dan berusaha.
Kadang kita menemu bakat dan minat kita ditempat tak terduga. Bagaimana kalo tidak dicoba dulu bisa tahu?
Tapi janganlah kita sebagai ortu memaksakan kehendak atau ambisi pribadi kita. Memang berat...tapi ini adalah jalan membuat hidup anak kita bahagia
| | | | | Location: di persingahan
Posts: 4,357
| |
| | |
nah ini yg sbnarnya ingin sya sampaikan kpda orang2 dsekitar sya, mereka terlalu berbangga dri ketika sianak diharuskan masuk ke sekolah yang menurut ORANG TUA mreka bgus,, tpi merel tdak pernah memberikan anak ruang buat memberikan pendpat dan keinginan mereka, aah siapa juga saya yg bisa atur2 mereka, "aku adlah orang tua mereka, aku tahu mana yang (menurutku) bagus bwt mereka"
thank's share nya bunda fellin
| | |
Replying to:
Ahhh aku suka aku suka postingan'y memberkati sekali thx 4 share mom | Syukurlah ternyta bkn sy sendirian yg pnya pmikiran sprti ini..
Urwell mom leny ---------- Post added at 22:11 ---------- Previous post was at 22:10 ----------
Replying to:
Hmmmm...prinsionya memberikan kesempatan seluas luasnya anak buat mencoba aneka bidang dan teruramaberani mencoba dan berusaha.
Kadang kita menemu bakat dan minat kita ditempat tak terduga. Bagaimana kalo tidak dicoba dulu bisa tahu?
Tapi janganlah kita sebagai ortu memaksakan kehendak atau ambisi pribadi kita. Memang berat...tapi ini adalah jalan membuat hidup anak kita bahagia | Btul bun, syukurlah bkn sy sndiri yg pnya pmikiran sprti ini..
Semoga kta snantiasa mnjdi orng tua yg baik buat anak2 kta.. amin ---------- Post added at 22:13 ---------- Previous post was at 22:11 ----------
Replying to:
| Nih, aku ksh jempol jg buat ummi khanza ---------- Post added at 22:14 ---------- Previous post was at 22:13 ----------
Replying to:
| Mksh kmbali bunda lestari ---------- Post added at 22:16 ---------- Previous post was at 22:14 ----------
Replying to:
nah ini yg sbnarnya ingin sya sampaikan kpda orang2 dsekitar sya, mereka terlalu berbangga dri ketika sianak diharuskan masuk ke sekolah yang menurut ORANG TUA mreka bgus,, tpi merel tdak pernah memberikan anak ruang buat memberikan pendpat dan keinginan mereka, aah siapa juga saya yg bisa atur2 mereka, "aku adlah orang tua mereka, aku tahu mana yang (menurutku) bagus bwt mereka"
thank's share nya bunda fellin | Msh bnyak memang orng tua yg sprti itu bun, pikir mreka mmg baik ingin si anak sukses, tpi tnpa sadar mlah 'menyiksa' si anak..
Trmksh kmbali bun tari
| | |
Replying to:
Syukurlah ternyta bkn sy sendirian yg pnya pmikiran sprti ini..
Urwell mom leny ---------- Post added at 22:11 ---------- Previous post was at 22:10 ----------
Btul bun, syukurlah bkn sy sndiri yg pnya pmikiran sprti ini..
Semoga kta snantiasa mnjdi orng tua yg baik buat anak2 kta.. amin ---------- Post added at 22:13 ---------- Previous post was at 22:11 ----------
Nih, aku ksh jempol jg buat ummi khanza ---------- Post added at 22:14 ---------- Previous post was at 22:13 ----------
Mksh kmbali bunda lestari ---------- Post added at 22:16 ---------- Previous post was at 22:14 ----------
Msh bnyak memang orng tua yg sprti itu bun, pikir mreka mmg baik ingin si anak sukses, tpi tnpa sadar mlah 'menyiksa' si anak..
Trmksh kmbali bun tari | dan ujung2 nya sianak akan blang, sebnarnya aku mau melakukan ini dan itu agar ortu ku g' marah, dan ujung2nya dsuruh nikah muda
inilah bun kenapa kbnyakan anak2 akn bersikap yang menurut dri mereka benar akhirnya salah kaprah, karna di lingkungan ia sendri g' ada yg mendukung ataupun memotifasi.
Semoga kdepannya para org tua bsa bekerja sma dgan anak dlam membentuk masa dpan, jgan bermimpi bwt anak, tpi biarkan anak yang bermimpi dan mewujudkannya
| | |
Replying to:
dan ujung2 nya sianak akan blang, sebnarnya aku mau melakukan ini dan itu agar ortu ku g' marah, dan ujung2nya dsuruh nikah muda
inilah bun kenapa kbnyakan anak2 akn bersikap yang menurut dri mereka benar akhirnya salah kaprah, karna di lingkungan ia sendri g' ada yg mendukung ataupun memotifasi.
Semoga kdepannya para org tua bsa bekerja sma dgan anak dlam membentuk masa dpan, jgan bermimpi bwt anak, tpi biarkan anak yang bermimpi dan mewujudkannya | Bnar bun, smoga kta jg trmasuk orng tua yg bs ngertiin anak.. smoga bahagia slalu
| | |
Replying to:
Hmmmm...prinsionya memberikan kesempatan seluas luasnya anak buat mencoba aneka bidang dan teruramaberani mencoba dan berusaha.
Kadang kita menemu bakat dan minat kita ditempat tak terduga. Bagaimana kalo tidak dicoba dulu bisa tahu?
Tapi janganlah kita sebagai ortu memaksakan kehendak atau ambisi pribadi kita. Memang berat...tapi ini adalah jalan membuat hidup anak kita bahagia | Setuju ama bunda happy.
Kadang kita perlu belajar juga menerima hal yg tdk kita sukai. Get through it makes us stronger.
| | |
Kalau si anak dibiarkan saja memilih minat atau mata pelajaran yang dia sukai,,gimana dia mau bersaing dengan teman2nya,,gimana juga cara tolak ukurnya,,harusnya kalau ide itu memang diterima,,mulai dr sekolah dasar kelasnya dibagi berdasarkan jurusan n minat siswa,,gak banget kan,,
kalau anak jatuh di salah satu mapel,,it's ok lah dikasih les, tp jangan yang ekstra juga belajarnya,,biar si anak gak stress,, dikasih motivasi yang positif,,,benar kata bunda happy,,ada saatnya kita harus belajar mempelajari apa yang tidak kita sukai,,tp gak pakai paksaan juga,,
musuh tak kucari,,ketemu musuh ku takkan lari. | | | |
Bundahappy75 always bijak,..ga bs nyangkal kalo bunda yg satu ini sdh komen,..
| | |
tp ga kebayang kalo kita terus membiarkan anak ga naik kelas, terus suatu saat ketika si anak sudah besar, dan dia tdk bs sesukses dan seberuntung dedy corbuzier, dia malah menyalahkan kita yang tdk membimbing dia ke jalan yg benar.
mungkin yg perlu disampaikan pada anak adalah tujuan dan cara dia menjalani suatu hal haruslah benar dan jelas. bukan hanya sekedar suka atau tidak suka. karena dalam hidup ini tidak semua yg terjadi pada diri kita adalah yg kita sukai.
entahlah.
| | |
Aku jadi tertarik sama thread yang satu ini, ikutan nimbrung ya bun...
Kebetulan aku staf pengajar di salah satu SMK swasta, emang kelihatan kalo siswa lebih suka sama pelajaran kejuruannya masing-masing. Aku juga waktu kuliah lebih cenderung fokus dengan mata kuliah kejuruanku ketimbang yang umum.
Aku setuju sama bunda TS tapi juga gak menafikkan pendapat bunda Happy. Pada dasarnya sekolah ya memang mengajarkan siswa semua mata pelajaran, tapi sayangnya ada banyak poin pembelajaran yang rasanya sia-sia dipelajari oleh siswa karena terlalu "dalam" misalnya tentang peta buta, bukannya menganggap poin pembelajaran ini gak penting tapi lebih baik dimasukkan ke kejuruannya aja. Juga ada beberapa poin pembelajaran lainnya yang "terlalu dalam" untuk dipelajari secara umum.
Selain itu, sebaiknya siswa diajarkan untuk memilih minat ato jurusan yang dia mau di jenjang kelas 9, karena, kalo anak merasa ternyata itu bukan bidangnya jadi dia gak telat untuk mengganti pilihan.
Kalo pake nalar pendekku, mungkin ini dulu alasan orang-orang membuat les, supaya si anak bisa fokus pada minatnya diluar sekolah yang cuma ngasih ilmu secara umum.
Intinya bukan ilmunya yang salah ya bun, tapi sistem pendidikan kita yang kurang menjurus, "memaksa" anak pintar disemua bidang selama 12 tahun, yang pada kenyataannya aja semua guru gak bisa sepintar itu, bagaimana mungkin "memaksa" anak harus punya nilai luar biasa di setiap bidang.
Pengalaman aku selama ini, emang banyak siswa yang menganggap beberapa pelajar "seolah-olah" gak penting, seperti kewirausahaan (aku ngajar ini walopun latar belakang seni), kesenian, bahasa Inggris, Geografi, dll. Karena memang jauh dari minat mereka, apalagi untuk siswa yang tinggal di kota kecil seperti di tempat aku mengajar.
Jadi kalo aku mengambil kesimpulan, mungkin karena si anak gak dikasih izin cepat memilih minatnya makanya sebagian merasa terpaksa untuk belajar apa-apa yang kurang disenanginya.
Jiah, kepanjangan ya bun...
Udah kek latar belakang proposal aja...
Semoga bisa dimengerti deh bun tulisan ringan aku yang rada gaje ini...
| | |
wah ada guru SMK
saya lihat banyak sekolah yg meniadakan sistem ranking. mungkin itu salah satu pendekatan agar siswa tdk merasa dipaksa ya bun.
semoga sistem pendidikan diindonesia semakin lama semakin lebih baik. aamiin
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |