| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | Bercerai atau bertahan :( Bunda maaf ini thread kedua ku tentang suami. Aku cerita krna memang uda gak tahan lagi bun. Mana tau ada bunda2 yg lbh berpengalaman utk sharing dgn masalahku.
Sebelumnya thread ku ttg suamiku yg super tega waktu aku lagi hamil. Dan aku coba bertahan demi debay bun. Aku berharap suami berubah setelah anakku lahir. Tapi ya tetap aja kita berantem terus. Aku ngalah terus bun. Lama lama aku jera bun .
Ceritanya gini bun. Sebelumnya waktu dari hamil aku memang ada sakit hati dengan bumerku. Tp aku coba sabar dan gak cerita ke suami . karna aku gak mau masalah jd tambah panjang. Cuma waktu lebarann pertama kmrin aku sama suami kerumah bumer. Bumer tetap aja ngelakuin hal yg buat aku sakit hati itu bun. Aku dongkol bgt bun. Gak lama pulang dari rumah bumer. Aku coba beranikan diri cerita ke suami. Lillahi taala aku gak bermaksud apa apa bun. Aku cuma mau keluarin semua uneg2ku biar aku tenang dan lega. Aku cerita semuanya bun sampai aku nangis. Tapi yg ada suami malah maki2 dan marahi aku bun dia belain ibunya luar biasa bgt. Aku sampai dibuat kayak sampah. Aku gak perlu tulis apa yg dikatakan suami. Yg pasti itu bener2 nyakitin bgt bun. Sampai skrg kalau ingat kata katanya aku benci bgt sama suami. Aku gak minta dia belain aku kok bun. Kena aku tau itu ibu kandungny . Tp yg aku mau dia itu tenang in aku . gimana supaya aku gak dongkol lagi ke ibunya. Gimana supaya aku gak benci ibunya. Sabar sabarin aku dan akuin kesalahan ibubyan itu maksud aku bun. Bukan malah maki maki aku bun
Kelang berapa hari kita baikann bun. Walaupun aku msh sakit hati. Aku coba ngalah utk kesekian kalinya demi anakku. .
Nah tadi malam kita berantem hebat lagi bun. Kebetulan anakku baru umur sebulan 6 hari. Kmrin sore aku sama suami pergi utk imunisasi. Terus disitu suami blg nanti malam mau keluar ketempat temennya . ada urusan temennya minta bantuan utk sidang kuliah bulan 10. Terus aku gak kasi dia keluar aku bilang besok aja pagi siang atau sore. Karna bun rumahku itu sepi. Didepan rumahku itu hutan jati bun. Dan rawan bgt didaerah rumahku rampok. Rumah tetangga juga jaraknya jauh. Jadi aku takut kalau ditinggal malam . kalau ada apa apa kan susah. Lagian anakku msh bayi bgt kalau kata org jawa msh wangi. Dia tetap gak dengarin aku bun. Jam 8 malam tetap aja dia pigi sampai jam 11 malam. Gak lama dia pergi dirumahku mati lampu bun. Aku panik minta ampun. Malah gak ada lilin. Aku cuma pakai cahaya hp berduaan sama debayku. Dia nangis aja bun. Aku sampai bingung sendiri + rasa takut juga karna bener2 gelap gulita. Aku peluki anakku sambil nangis bun. Kesel sama suami . begitu suami plg aku ngomel2 bun. Bukannya minta maaf malah dia marah2 i aku dan anjing2i aku (maaf bun) aku juga dilempar pakai guling debay.. Aku uda gk tahan bun alhasil terucapku kata cerai bun. Suami langsung diam . aku harus gimana ya bun. Kebetulan kami tinggal dirumahku. Jadi ini suami kerja mau aku sms. Nyuruh dia plg kerumah ibunya dulu. Pisah dulu.biar dia ngerasai gimana rasanya jauh dariku dan anak. Menurut bunda aku salah gak aku juga uda blg ke ibuku aku minta cerai aja. Aku harus gimana bunda
Thread lain yang berhubungan:
IbuHamil.com - komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia | | | | | Location: di persingahan
Posts: 4,357
| |
Replying to:
Bunda maaf ini thread kedua ku tentang suami. Aku cerita krna memang uda gak tahan lagi bun. Mana tau ada bunda2 yg lbh berpengalaman utk sharing dgn masalahku.
Sebelumnya thread ku ttg suamiku yg super tega waktu aku lagi hamil. Dan aku coba bertahan demi debay bun. Aku berharap suami berubah setelah anakku lahir. Tapi ya tetap aja kita berantem terus. Aku ngalah terus bun. Lama lama aku jera bun .
Ceritanya gini bun. Sebelumnya waktu dari hamil aku memang ada sakit hati dengan bumerku. Tp aku coba sabar dan gak cerita ke suami . karna aku gak mau masalah jd tambah panjang. Cuma waktu lebarann pertama kmrin aku sama suami kerumah bumer. Bumer tetap aja ngelakuin hal yg buat aku sakit hati itu bun. Aku dongkol bgt bun. Gak lama pulang dari rumah bumer. Aku coba beranikan diri cerita ke suami. Lillahi taala aku gak bermaksud apa apa bun. Aku cuma mau keluarin semua uneg2ku biar aku tenang dan lega. Aku cerita semuanya bun sampai aku nangis. Tapi yg ada suami malah maki2 dan marahi aku bun dia belain ibunya luar biasa bgt. Aku sampai dibuat kayak sampah. Aku gak perlu tulis apa yg dikatakan suami. Yg pasti itu bener2 nyakitin bgt bun. Sampai skrg kalau ingat kata katanya aku benci bgt sama suami. Aku gak minta dia belain aku kok bun. Kena aku tau itu ibu kandungny . Tp yg aku mau dia itu tenang in aku . gimana supaya aku gak dongkol lagi ke ibunya. Gimana supaya aku gak benci ibunya. Sabar sabarin aku dan akuin kesalahan ibubyan itu maksud aku bun. Bukan malah maki maki aku bun
Kelang berapa hari kita baikann bun. Walaupun aku msh sakit hati. Aku coba ngalah utk kesekian kalinya demi anakku. .
Nah tadi malam kita berantem hebat lagi bun. Kebetulan anakku baru umur sebulan 6 hari. Kmrin sore aku sama suami pergi utk imunisasi. Terus disitu suami blg nanti malam mau keluar ketempat temennya . ada urusan temennya minta bantuan utk sidang kuliah bulan 10. Terus aku gak kasi dia keluar aku bilang besok aja pagi siang atau sore. Karna bun rumahku itu sepi. Didepan rumahku itu hutan jati bun. Dan rawan bgt didaerah rumahku rampok. Rumah tetangga juga jaraknya jauh. Jadi aku takut kalau ditinggal malam . kalau ada apa apa kan susah. Lagian anakku msh bayi bgt kalau kata org jawa msh wangi. Dia tetap gak dengarin aku bun. Jam 8 malam tetap aja dia pigi sampai jam 11 malam. Gak lama dia pergi dirumahku mati lampu bun. Aku panik minta ampun. Malah gak ada lilin. Aku cuma pakai cahaya hp berduaan sama debayku. Dia nangis aja bun. Aku sampai bingung sendiri + rasa takut juga karna bener2 gelap gulita. Aku peluki anakku sambil nangis bun. Kesel sama suami . begitu suami plg aku ngomel2 bun. Bukannya minta maaf malah dia marah2 i aku dan anjing2i aku (maaf bun) aku juga dilempar pakai guling debay.. Aku uda gk tahan bun alhasil terucapku kata cerai bun. Suami langsung diam . aku harus gimana ya bun. Kebetulan kami tinggal dirumahku. Jadi ini suami kerja mau aku sms. Nyuruh dia plg kerumah ibunya dulu. Pisah dulu.biar dia ngerasai gimana rasanya jauh dariku dan anak. Menurut bunda aku salah gak aku juga uda blg ke ibuku aku minta cerai aja. Aku harus gimana bunda | mengambil sebuah keputusan di saat dalam kendali tekanan emosi biasanya akan menghasilkan keputusan yang berbuntut panjang.
dalam menyikapi satu masalah berusahalah untuk tidak melebarkan masalah itu sendiri,
kebanyakan para lelaki yang merasa sangat tidak senang dengan sikap istri yang frontal dalam mengeluarkan uneg-unegnya,
baik itu mengenai kesalah pahaman kecil ataupun yang besar, terkhusus untuk masalah orang tuanya,
ini biasanya jauh lebih sensitif lagi bagi seorang suami untuk membahas kekecewaan istri pada ibunya.
cara terbaik dalam penyampaian adalah dengan berusaha untuk tidak membahas masalah dalam keadaan emosi.
cobalah atur penuturan kata dengan lembut dan tidak memojokan. cari waktu yang relax dan nyaman,
kenali karakter emosi suami sehingga tidak terjadi pertengkaran. mulailah mengungkapkan permasalahan dengan cara perlahan dan munculkan rasa ketulusan untuk mendengarkan tanggapanya untuk sebuah penyelesaian.
sikap suami juga tidak bisa di hindari dengan adanya cerminan sikap dari istrinya,
jika kita sebagai istri bisa menghargainya sebagai kepala rumahtangga Insya Allah suami juga akan memperlakukan kita sebagai ibu rumah tangga dengan baik,
( lain halnya jika sudah adanya pengaruh lingkungan, narkoba ataupun sikap pendidikan dasar yang buruk di keluarganya,)
...yakinlah suami juga punya hati dan akan memberikan apa yang kita minta padanya sesuai hal yang kita berikan dan dia dapatkan dari hubungan ini.
untuk masalah ini,
ada baiknya bunda juga berusaha untuk menginstropeksi diri atas sikap suami,
jika ada yang tidak semestinya berusahalah untuk memperbaikinya. bercerai bukanlah satu-satunya solusi untuk masalah ini,
karena masih banyak kemungkinan baik lainya untuk penyelesaian nya. jangan terburu-buru untuk katakan titik kalau sebenarnya masih memungkinkan untuk koma.
karena penyesalan selalu datang terlambat...
cobalah untuk sholat Istikhoroh, mohon petunjuk pada Allah...
semoga masalah bunda ini menemukan jalan keluar yang terbaik...amin.
maafkan, jika tulisan saya ini kurang berkenan di hati bunda, maka abaikan saja...
| | |
Replying to:
mengambil sebuah keputusan di saat dalam kendali tekanan emosi biasanya akan menghasilkan keputusan yang berbuntut panjang.
dalam menyikapi satu masalah berusahalah untuk tidak melebarkan masalah itu sendiri,
kebanyakan para lelaki yang merasa sangat tidak senang dengan sikap istri yang frontal dalam mengeluarkan uneg-unegnya,
baik itu mengenai kesalah pahaman kecil ataupun yang besar, terkhusus untuk masalah orang tuanya,
ini biasanya jauh lebih sensitif lagi bagi seorang suami untuk membahas kekecewaan istri pada ibunya.
cara terbaik dalam penyampaian adalah dengan berusaha untuk tidak membahas masalah dalam keadaan emosi.
cobalah atur penuturan kata dengan lembut dan tidak memojokan. cari waktu yang relax dan nyaman,
kenali karakter emosi suami sehingga tidak terjadi pertengkaran. mulailah mengungkapkan permasalahan dengan cara perlahan dan munculkan rasa ketulusan untuk mendengarkan tanggapanya untuk sebuah penyelesaian.
sikap suami juga tidak bisa di hindari dengan adanya cerminan sikap dari istrinya,
jika kita sebagai istri bisa menghargainya sebagai kepala rumahtangga Insya Allah suami juga akan memperlakukan kita sebagai ibu rumah tangga dengan baik,
( lain halnya jika sudah adanya pengaruh lingkungan, narkoba ataupun sikap pendidikan dasar yang buruk di keluarganya,)
...yakinlah suami juga punya hati dan akan memberikan apa yang kita minta padanya sesuai hal yang kita berikan dan dia dapatkan dari hubungan ini.
untuk masalah ini,
ada baiknya bunda juga berusaha untuk menginstropeksi diri atas sikap suami,
jika ada yang tidak semestinya berusahalah untuk memperbaikinya. bercerai bukanlah satu-satunya solusi untuk masalah ini,
karena masih banyak kemungkinan baik lainya untuk penyelesaian nya. jangan terburu-buru untuk katakan titik kalau sebenarnya masih memungkinkan untuk koma.
karena penyesalan selalu datang terlambat...
cobalah untuk sholat Istikhoroh, mohon petunjuk pada Allah...
semoga masalah bunda ini menemukan jalan keluar yang terbaik...amin.
maafkan, jika tulisan saya ini kurang berkenan di hati bunda, maka abaikan saja... | Bunda makasih uda bersedia merespon .
Utk masalah ibunya. Aku uda cerita selembut mungkin bun. Dan memang disaat kita berdua lagi nyanta . Tp respon suami tetap begitu makanya aku nangis bun. Kita uda terlalu sering berantem bunda. Aku ada penyakit maag kronis bun. Jadi gak boleh stres . Setiap berantem aku selalu stres alhasil aku muntah darah terus bu . Dan suami juga gak perduli bun
Aku nyuruh dia utk pergi dulu bun dari rumah utk beberapa waktu biar reda
| | | | | Location: Yogyakarta
Posts: 322
| |
Bun, ketika ada hal yg kurang berkenang dari mertua sebaiknya tidak perlu kita beritahu suami karna suami pasti lebih tahu ibunya seperti apa, meskipun memang kadang perlakuan mertua ke menantu berbeda dengan perlakuan ke anaknya sendiri. Disinilah kesabaran kita diuji. Apapun perlakuan mertua selagi tidak KDRT dan tidak membawa nama jelek ke ortu kita menurut saya tidak perlu kita pikirkan kalo itu hanya membuat kita sakit hati. Mertua adalah orang tua kita juga bun, dan mereka juga perlu diperhatikan. Semakin kita ingin diperhatikan maka semakin tinggi pula ego dan rasa kecewa yg akan kita terima.
Kalau soal suami, menurut saya semakin kita temperamen maka semakin tinggi pula intensitas bertengkar dalam rumah tangga. Memang sebagai istri pasti lelah dg urusan pekerjaan rumah, mengurus anak, suami, tapi disisi lain suami juga mungkin lelah karna mesti menafkahi istri anak, dan belum ditambah beban pekerjaan yg mungkin tidak beliau ceritakan ke bunda. Menikah bukan untuk dimengerti saja tetapi juga lebih banyak berkontribusi dalam rumah tangga, bagaimana pintar2 membaca situasi dan menahan diri dari emosi bertutur kata dg nada tinggi. Ketika marah sebaiknya diam, dan ketika sudah tenang baru kita bicara dg suami apa permasalahan yg ingin diselesaikan. Bunda mesti sabar sebagai istri untuk suami dan bunda mesti lebih kuat untuk anak bunda, kesampingkan keinginan kita untuk dimengerti, berharap hanya kepada Tuhan bukan kpd manusia karna hanya Tuhan yg tidak akan mengecewakan kita.
Maaf kalau ada kata2 saya yg kurang berkenan. Semoga permasalahan bunda bisa selesai dengan baik.
| | |
@ummi khanzah.....setujuuu ......
| | |
Setuju sama bunda cahaya dy....
| | | | | Location: Jakarta pusat
Posts: 373
| |
Nah bunda Ummi dn bunda Cahaya sudah memberi komen yg sangat baik,sekarang kembali lagi kpd bunda TS.Kan smua itu bunda yg mengalami,yg merasakan dn yg menjalani...org lain hnya bs mmberi saran,doa dn support utk bunda,selanjutnya keputusan tetap ada ditangan bunda.
Semoga apapun keputusan yg bunda ambil, mdh"an yg terbaik utk bunda,suami dn jg ank bunda.Pikirkan baik",tenangkan hati dn pikiran bunda..bawa sgla prmasalahan bunda dlm tiap doa,insyaallah terdapat jwaban yg bunda TS butuhkan.
| | |
Iya bun terima ksih semua buat saran sarannya.
Masalah uda selesai bun. Kami duduk sama. suami bumer ortuku dan abg ipar. Bicara baik2 . dan selesai.
Dan aku juga berusaha gak ingat2 ucapan2 suamiku lagi bun
| | | | | Location: di persingahan
Posts: 4,357
| |
| | |
Amin. Bunda amin. Terima kasih sekali doanya bun. Capek berantem terus bun. Habis berantem baikan malah makin mesra. Alhamdulillah
| | |
Halo bun, kasus bunda hampir mirip sama aku. Awalnya aku juga bermaslah sm bumer dan pakmer yg bkin aku tersinggung waktu awal aku melahirkan. Tapi saya pendem2 aja sampe skg..walopun wktu itu hampir tiap hari saya nangis.. saya tidak pernah terbesit sdikitpun utk cerita ke suami saya klkuan orang tuanya pada saya yg membuat saya tersinggung dan sering menangis...saya pilih menghindari bumer dan pakmer.tapi kenyataannya saya justru malah diomelin habis2an sm ortu suami saya lebaran kmrn. Meskipun sudah diomelin dan dikata2in habis2an saat itu saya hanya istighfar saja dlm hati dan saya kekeh ttp tdk mwnceritakn pd suami klakuan bumer ke saya yg membuat saya menghindar..biarlah tuhan maha tahu..saya sabar krn saya yakin. Saya tidak ingin rumah tngga saya berantakan, pdahl saya punya mertua yg menurut saya sdkit ketinggalan jaman dan suka ikut campur..
Jdi bun, sudahlah kl masalah sm suami sabar&ngalah aja aplg yg berhubungan sm orang tuanya..bisa bkin makin runyam rumah tangga..org jawa bilang inggih2 ora kepanggih aja (diiiya2in aja, tp ga usah smuanya dilakukan). Kl lg berantem jgn blg kata cerai..gak baik itu bun. Istighfar istighfar org sabar sll ada balasan baiknya kemudian hari
| | |
klo ak gg enak sama bumer, sya slalu crta ke suami bund.. krn suamiku dlu bilang 'jangan ada yg ditutup2.in'..
tpi alhmdlilah stiap ak mengadu ke suami responnya slalu menenangkan hati.. mskipun intinya belain ibunya..
Jdi klo ada apa2 hrs dikomunikasikan dgn suami bund.. jgn mengambil kptsan saat emosi, nanti nyesel lohh bund... hehhee
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |