Sakit dalam mencintai pasangan n dalam rumah tangga? Kalo takut sakit ga usah menikah, kalau ga sanggup ga usah dijalanin.
Yg namanya sedang di proses dan dibentuk untuk menjadi manusia yg lebih baik it pasti ada rasa sakitnya, tp ketika proses it datang pilihannya cm 2, mau menerima dan kemudian berbahagia, atau terus memberontak dan akhirnya semakin sakit?
Berumahtangga it bkn bicara ttg 1 pribadi, 1 sifat, 1 pemikiran, dan 1 pendapat, tapi tentang membuat banyaknya perbedaan it menjadi sesuatu yg indah dan menjadikan kita lebih baik, ibarat kata untuk bikin 1 kue tart yg enak banyak bahan2nya ga cuma 1 itupun harus diaduk2 dulu biar bs jd 1 trus harus dipanggang, kl udh matengpun harus dipotong dulu biar bs terasa enaknya.
Jd jgn pernah berharap yg namanya rumahtangga adem ayem aja, perselisihan pasti ada tp bagaimana kita menciptakan harmoni setelah badai it yg butuh kedewasaan, jgn dikit2 ada masalah dibawa baper yg ada makin rusak rumahtangganya.