Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Misc Stuff > Ngobrol Apa Saja

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #1  
Old
vivac...   TS 
 
Posts: 277
Default Baby Gender Dissappointment

Dear para bunda,

Ini thread pertama saya sejak menjadi member di sini. Seperti judul nya, saya ingin berbagi pengalaman saya tentang kekecewaan terhadap gender baby. Ini mungkin bukan istilah/peristiwa baru, tapi bagi kehamilan pertama saya ini merupakan proses pembelajaran yang penting buat saya dan mungkin bunda lainnya yang pernah/sedang mengalami hal yang sama.

Jujur saja, saya ingin sekali memiliki anak laki2, selain pengaruh sosial, dari begitu banyaknya keponakan saya dan suami mayoritas adalah perempuan, sedangkan laki2 sangat langka. Saya sendiri hanya punya satu saudara kandung laki2, kalau suami hanya ada satu lagi saudara kandung laki2.
Lalu, ada juga pengaruh budaya, anak laki2 penerus marga keluarga.
Alasan pribadi, anak perempuan kalau besar akan meninggalkan rumah (menjadi milik suaminya), pengalaman saya sendiri setelah menikah di awal tahun pernikahan membutuhkan adaptasi yang sangat tinggi menurut saya karena itu saya ga ingin anak saya mengalami hal yang sama dengan saya nantinya, karena itu saya inginnya anak laki2.
Sampai saat promil pun saya berusaha menghitung masa subur yang tepat agar meningkatkan kemungkinan baby boy.

Usia kandungan 17w, kata dokter belum jelas kelihatan jenis kelamin nya karena masih terlalu kecil tapi kemungkinan besar perempuan karena baby nya pemalu selalu menutupi jenis kelamin nya dengan kaki. Saya mulai galau. Padahal selama ini kalau saya kaitkan ciri kehamilan saya dengan mitos yang beredar kemungkinan besar baby saya boy. Galau mode on di mulai.

Pada usia kandungan 24w, jenis kelamin baby saya dinyatakan perempuan. Suami, keluarga dan teman2 mengatakan boy/girl tidak menjadi masalah asalkan ibu dan bayi sehat. Saya mengiyakan dan berusaha berpikir seperti demikian tetapi tetap saja saya masih merasa ada yang mengganjal di hati, rasa tidak nyaman. Walaupun di mulut saya mengatakan bahwa boy/girl sama2 anugerah Tuhan keduanya baik dan yang penting sehat tanpa kurang suatu apapun. Tetapi dalam hati dan pikiran saya masih saja belum benar2 bisa menerima kenyataan tersebut. Bahkan saya sempat tidak peduli dengan kehamilan saya selama beberapa hari.

Latar belakang pendidikan saya psikologi, saya tahu saya sedang berada dalam masalah psikologis. Lalu saya banyak membaca artikel di internet. Setelah banyak membaca dan belajar, saya sadari bahwa saya sedang terpuruk dalam kondisi gender dissappointment. Saya sadar bahwa saya harus keluar dari belenggu kekecewaan ini. Dari hasil research kecil2an saya, saya dapatkan kesimpulan bahwa perasaan kecewa ini memang bisa terjadi dan seharusnya bukan direpres atau ditekan ke alam bawah sadar (bahasa awam nya dilupakan begitu saja), tapi perasaan kecewa ini harus diakui dinyatakan dan berdamai dengan rasa kecewa tersebut.

Setiap hari selama terpuruk, saya elus2 perut sambil ajak ngomong baby saya, saya minta maaf karena sampai saat itu masih bisa belum menerima bahwa baby adalah perempuan. Bukannya ngga sayang sama baby tapi emaknya yang lagi bermasalah psikologisnya. Saya sadar dan akui bahwa perasaan kecewa itu salah, tapi saya ngga bisa/belum menemukan cara untuk berdamai dengan rasa kecewa tersebut. Saya juga menghindar dari pertanyaan orang sekitar tentang jenis kelamin baby saya, selalu saya jawab belum kelihatan dengan jelas.

Usia kandungan 26w saya ke spog yang berbeda kali ini dengan usg 4d agar lebih jelas dan pasti untuk memastikan jenis kelamin baby saya. Ternyata saat usg 4d pun, dokter memastikan (bahkan mengatakan tidak mungkin salah dokter menjamin 100%), kalau baby saya perempuan. Sebenarnya saat itu saya masih merasa kecewa, yahh kok ternyata beneran perempuan.
Tetapi saat proses di usg 4d saya melihat baby saya bergerak melambai2kan tangan seakan2 menyapa saya, dokter menyatakan bayi saya sehat sedang menyapa saya dengan melambaikan tangannya, kaki nya sehat menendang2, wajahnya lengkap cantik seperti ibunya kata dokter. kondisi dalam rahim, plasenta semuanya bagus.

Pada saat itu lah saya merasa mental block saya dipatahkan, baby saya aja menerima saya apa adanya walaupun saya bukan ibu yang sempurna, masa saya ragu menerima baby saya yang belum tahu apa2 dan hampir menolaknya karena jenis kelamin nya perempuan. Itu sungguh tidak adil bagi baby saya dan saya telah menyangkal kebesaran Tuhan yang memberikan baby di rahim saya. Detik itu lah saya terharu dan benar2 bisa menerima baby saya perempuan. Melihat gerakan nya di monitor, rasanya amazing banget apalagi usg 4d tampak jelas sekali. Dokter spog nya untungnya baik, membiarkan saya agak lama melihat2 gerakan bayi di rahim mungkin ada sekitar 15 menitan. Biasanya jarang ada dokter yang mau memeriksa begitu lama, apalagi banyak pasien lain yang antri. Seketika itu saya melupakan baby saya boy/girl sudah tidak jadi masalah lagi.

Pulang dari dokter saya merenungkan dan berdoa pada Tuhan meminta maaf dan sekaligus berterima kasih karena saya telah diberi kemampuan dan kesempatan untuk berdamai dengan rasa kecewa saya. Saya elus2 perut ngajak baby ngomong, kalo saya meminta maaf dan sekarang sudah bisa menerima baby apa adanya. Mau boy/girl saya akan mencintai dia sepenuhnya yang tumbuh berkembang dan lahir dari rahim saya, unconditional love.

Sekarang saya sudah terbebas dari belenggu kekecewaan, bahkan saya bangga memiliki baby perempuan dan ia mirip saya, dengan sangat lantang dan bangga saya menjawab pertanyaan orang2 mengenai jenis kelamin baby saya.

Saya ngga hanya secara psikologis merasa bahagia tapi juga secara fisik, dulu sebelum mental block saya teratasi, asam lambung saya tinggi, makan 1 buah roti / 1 gelas susu bisa membuat saya kenyang 6-8 jam, padahal katanya ibu hamil cepat lapar kalau saya paksa makan saat masih kenyang saya akan mual, sering kembung, gerakan baby pun jarang bergerak dalam perut.
Tetapi sejak mental block saya teratasi, nafsu makan mulai meningkat, asam lambung berkurang, merasa lebih nyaman. Baby menjadi lebih aktif pagi siang malam.

Kelak ia akan menjadi kuat juga seperti emaknya, kami pasti jadi teamwork mom and daughter yang top dan kece.

maaf ya kalau kepanjangan bunda. Saya hanya ingin share saja. Dan apa yang saya alami ini hanya sebagian kecil dari mental block yang dialami bunda2 sekalian. Yang pasti mental block ini dikuasai oleh emosi negatif dan membuat kita tampak dari luar bahagia tapi dalam hati depresi. Jika ada bunda yang mengalami hal seperti ini, sebaiknya segera mencari tahu akar masalah dan berdamai dengannya.
 
Thread lain yang berhubungan:
  #2  
Old
Frida ...
 
Posts: 280
 
Terharu bun bacanya...bunda berusaha mengobati kekecewaan sendiri..bisa dibilang kecewa ya kl kayak gitu..cuma bisa bilang,mau laki ato perempuan yg penting sehat bun..karna aku juga punya keinginan kek bunda, punya anak laki..tapi belom sempet usg buat mastiin jk bayi ini...
Rasanya gimana gitu punya anak pertama laki, karna aku udah ga punya ortu bun..belom lagi ldr sama suami..jadi kl nanti dirumah ada laki2 yg nemeni walapun masi seuprit, rasanya aman hehe..
Tetep semangat ya bun..semoga sehat sampe lahiran..pasti dedeknya cantik, sehat juga kuat kayak bundanya..amiin..
 
Alhamdulillah
  #3  
Old
mimix ...
 
Posts: 292
 
Bener banget bun,aq juga pernah merasa diposisi bunda dan berhasil melawan rasa kecewa itu,Sekarang malah aq yg sibuk cari nama debay padahal keluarga smua bilang ntar aja sapa tau ntar pas lahir beda sama hasil usg,tapi hatiq udah mantap bun,aq tau keluarga cuma pengen supaya aq gak sedih.tapi aq skrg emank gak sedih karna bisa hamil lg aja udh bersyukur banget kebanggan sendiri.
 
  #4  
Old
lenynd...
 
Posts: 1,185
 
A nice story bunda

Saya terharu bacanya, bukan hal yg mudah bs menerima suatu hal yg sangat kita dambakan dan impikan ga sesuai kenyataan, bersyukur sekali bunda bs berdamai dengan hati bunda

Saya jg paham betapa beban keturunan laki2 sangat dinantikan sebagai penerus marga, saya pribadi sejak hamil banyak yg bilang gejalanya kaya baby girl, usg dokter jg katanya baby girl, menjelang 39week iseng2 periksa di dokter lain ternyata doli2, ada bola2nya pas usg
Dan emang feeling saya sendiri sich cowo ga tau knp...

Suami udh nyiapin nama perempuan dr sebelum saya hamil, sodara2 jg udh banyak yg kirim kado sebelum lahiran baju2 baby girl,...

Tp apapun itu, begitu pas suamiku lihat sendiri proses persalinan normal, dan lihat sendiri gimana anaknya keluar dr rahim ibunya, itu RS mendadak berasa jd surga katanya

Mudah2n mommy dan debay sehat2 terus ya
 
You can't be perfect
But you can always be a better you
  #5  
Old
rikha ...
 
Posts: 4,391
 
Nice share bunda..
Semoga bisa mjd pelajaran bagi bunda2 lain yg mempunyai masalah yg serupa..
Btw, skrg malaikatnya sudah umur berapa bun? Titip salam cium ya, smg keluarga qt selalu diberi nikmat sehat, amin..
 
  #6  
Old
Tiaani...
 
Posts: 61
 
Bundaaa.. terharu bacanya. Kebetulan kamis kemarin habis usg. Memang waktu usg 4d ngeliat sendiri muka anak kita berasa nyesss.. ingin berjuang apapun demi anak ini ga peduli mau boy atau girl. Aku juga hasilnya baby girl bun. Udah 2 kali kelihatan waktu 16w dan 21w Suami pengennya baby boy tapi begitu liat muka dan ekspresi waktu usg 4d dia sekarang beda banget bun. Eh anak kecil tu lucu ya mukanya, di dalam perut gerak2 tangan sama kakinya *ini pertama kali usg 4d makannya heran.hihihi*. Gitu komentarnya waktu perjalanan pulang kontrol. Sekarang lebih suka elus2 perut ngajak ngomong adek. Mungkin suamiku ya bun yg mengalami baby gender dissapointment hihihi.. makasih banget ya bun, sharenya bagus
 
  #7  
Old
twinch...
 
Posts: 402
 
Hallo bun,
Glad to hear bunda udah bisa legowo menerima gender baby bunda. Kalo saya bun, jauh hari sblm pacaran serius dan mau punya anak didoktrin sama ibu saya. Apapun gender anakmu, apapun keistimewaan anakmu, hargailah dan terimalah. Tdk ada anak yg lahir persis sama di dunia. Mereka istimewa dgn cara masing2.
Usut punya usut. Ternyata walaupun nenek saya sayang sama ibu, tp beliau tetep lbh sayang pd om saya. Simply krn dia cowok. Juga krn sekolahnya lbh pinter sih. Pdhl ketika nenek saya skrg tua dan renta, yg mengurus dan menyediakan segala kebutuhan adalah ibu saya. Anak kesayangannya? Ya kalo inget aja lg punya ibu.
Dr situ saya tau maksud ibu saya selalu bilang "jgn suka mendiskriminasi salah satu anakmu, kamu ga pernah tau pd siapa kamu akan menggantungkan masa tuamu nanti, mungkin malah sama anak yg ga kamu favoritin kamu bakal ikut saat tua nanti kan".
Hehehe, tp suami saya juga dulu sblm mau punya anak pengennya anak cewek aja lho. Tp ga sampe kecewa sih kalo sampe punya anak cowok. Wong alasan suami saya pengen cewek sedangkal, krn aksesoris anak cewek jauh lbh unyu2 drpd anak cowok yg cuman bisa dikasih kemeja ama jeans aja dr kecil. Sigh.
 
  #8  
Old
vivac...   TS 
 
Posts: 277
 
Replying to: View Post
Bundaaa.. terharu bacanya. Kebetulan kamis kemarin habis usg. Memang waktu usg 4d ngeliat sendiri muka anak kita berasa nyesss.. ingin berjuang apapun demi anak ini ga peduli mau boy atau girl. Aku juga hasilnya baby girl bun. Udah 2 kali kelihatan waktu 16w dan 21w Suami pengennya baby boy tapi begitu liat muka dan ekspresi waktu usg 4d dia sekarang beda banget bun. Eh anak kecil tu lucu ya mukanya, di dalam perut gerak2 tangan sama kakinya *ini pertama kali usg 4d makannya heran.hihihi*. Gitu komentarnya waktu perjalanan pulang kontrol. Sekarang lebih suka elus2 perut ngajak ngomong adek. Mungkin suamiku ya bun yg mengalami baby gender dissapointment hihihi.. makasih banget ya bun, sharenya bagus
Makasih bundaaa, iya bun waktu usg 4d bener2 amazing deh ngga bisa dijelaskan dengan kata2, secara saya ini visual banget kalo usg 2d saja ngga gitu jelas dan ngga kebayang seperti apa baby nya. Rasanya gimana gitu bisa ada baby yang berkembang dalam rahim. He he iya bun, suaminya yang mungkin mengalami baby gender dissappointment tampaknya juga tercerahkan setelah lihat usg 4d. Sehat selalu ya bun. Semoga lancar jaya sampai launching.


Replying to: View Post
Nice share bunda..
Semoga bisa mjd pelajaran bagi bunda2 lain yg mempunyai masalah yg serupa..
Btw, skrg malaikatnya sudah umur berapa bun? Titip salam cium ya, smg keluarga qt selalu diberi nikmat sehat, amin..
Amin bunnn, makasih banyak. Baby dalam perut skrg masih 27w3d hehehe. Semoga bun kita semua dilancarkan dari masalah2 apapun itu.

Replying to: View Post
A nice story bunda

Saya terharu bacanya, bukan hal yg mudah bs menerima suatu hal yg sangat kita dambakan dan impikan ga sesuai kenyataan, bersyukur sekali bunda bs berdamai dengan hati bunda

Saya jg paham betapa beban keturunan laki2 sangat dinantikan sebagai penerus marga, saya pribadi sejak hamil banyak yg bilang gejalanya kaya baby girl, usg dokter jg katanya baby girl, menjelang 39week iseng2 periksa di dokter lain ternyata doli2, ada bola2nya pas usg
Dan emang feeling saya sendiri sich cowo ga tau knp...

Suami udh nyiapin nama perempuan dr sebelum saya hamil, sodara2 jg udh banyak yg kirim kado sebelum lahiran baju2 baby girl,...

Tp apapun itu, begitu pas suamiku lihat sendiri proses persalinan normal, dan lihat sendiri gimana anaknya keluar dr rahim ibunya, itu RS mendadak berasa jd surga katanya

Mudah2n mommy dan debay sehat2 terus ya
Bunda, makasihhhh. Wah mantap banget ya bun 39w baru tau kalau baby boy. Kalo dulu saya denger cerita seperti ini pasti galau karena masih PHP pingin dapat baby boy. Tapi skrg saya sudah lebih dewasa dan udah ga pusingin boy atau girl. Semoga bunda juga selalu sehat bersama keluarga


Replying to: View Post
Bener banget bun,aq juga pernah merasa diposisi bunda dan berhasil melawan rasa kecewa itu,Sekarang malah aq yg sibuk cari nama debay padahal keluarga smua bilang ntar aja sapa tau ntar pas lahir beda sama hasil usg,tapi hatiq udah mantap bun,aq tau keluarga cuma pengen supaya aq gak sedih.tapi aq skrg emank gak sedih karna bisa hamil lg aja udh bersyukur banget kebanggan sendiri.
Iya bunnn, selamat juga ya karena udah berhasil atasi rasa kecewa nya. Saya juga merasa bersyukur bisa merasakan dan menjalani kehamilan ini dengan nyaman bun. Semoga sehat dan lancar jaya ya bun sampai launching nanti

Replying to: View Post
Terharu bun bacanya...bunda berusaha mengobati kekecewaan sendiri..bisa dibilang kecewa ya kl kayak gitu..cuma bisa bilang,mau laki ato perempuan yg penting sehat bun..karna aku juga punya keinginan kek bunda, punya anak laki..tapi belom sempet usg buat mastiin jk bayi ini...
Rasanya gimana gitu punya anak pertama laki, karna aku udah ga punya ortu bun..belom lagi ldr sama suami..jadi kl nanti dirumah ada laki2 yg nemeni walapun masi seuprit, rasanya aman hehe..
Tetep semangat ya bun..semoga sehat sampe lahiran..pasti dedeknya cantik, sehat juga kuat kayak bundanya..amiin..
Iya bun, itu termasuk kecewa dan kebanyakan orang ngga sadari dan malah direpres/dilupakan begitu aja tanpa diatasi atau berdamai dengan rasa kecewa itu dampaknya bisa jangka panjang misalnya saat anak lahir bisa baby blues atau saat pengasuhan anak bisa kurang bijak dalam mengasuh anak. Makasih doanya bun, semoga bunda juga terkabulkan doanya dan kalau memang dapatnya girl juga bersyukur bun segera atasi berdamai dengan rasa kecewa nya. Dulu saya hanya berdamai di mulut aja tapi hati dan pikiran tidak. Skrg saya udah lebih tumbuh dewasa dan memahami bagaimana besarnya cinta seorang ibu pada anaknya entah boy/girl. Sehat selalu ya bun.

---------- Post added at 15:01 ---------- Previous post was at 14:53 ----------

Replying to: View Post
Hallo bun,
Glad to hear bunda udah bisa legowo menerima gender baby bunda. Kalo saya bun, jauh hari sblm pacaran serius dan mau punya anak didoktrin sama ibu saya. Apapun gender anakmu, apapun keistimewaan anakmu, hargailah dan terimalah. Tdk ada anak yg lahir persis sama di dunia. Mereka istimewa dgn cara masing2.
Usut punya usut. Ternyata walaupun nenek saya sayang sama ibu, tp beliau tetep lbh sayang pd om saya. Simply krn dia cowok. Juga krn sekolahnya lbh pinter sih. Pdhl ketika nenek saya skrg tua dan renta, yg mengurus dan menyediakan segala kebutuhan adalah ibu saya. Anak kesayangannya? Ya kalo inget aja lg punya ibu.
Dr situ saya tau maksud ibu saya selalu bilang "jgn suka mendiskriminasi salah satu anakmu, kamu ga pernah tau pd siapa kamu akan menggantungkan masa tuamu nanti, mungkin malah sama anak yg ga kamu favoritin kamu bakal ikut saat tua nanti kan".
Hehehe, tp suami saya juga dulu sblm mau punya anak pengennya anak cewek aja lho. Tp ga sampe kecewa sih kalo sampe punya anak cowok. Wong alasan suami saya pengen cewek sedangkal, krn aksesoris anak cewek jauh lbh unyu2 drpd anak cowok yg cuman bisa dikasih kemeja ama jeans aja dr kecil. Sigh.
Makasih share nya juga bun. Iya benar bun memang ngga menjamin anak perempuan/laki2 yang akan ingat kita sebagai orangtua dan menjaga kita sampai tua. Benar setiap anak pasti istimewa, selalu bersyukur apa yang diberi Tuhan pasti yang terbaik. Hihihi lucu ya bun suaminya. kalau suami saya sih ngga masalah boy/girl kalau boy bisa jadi junior nya nemenin olahraga, kalo girl suami juga senang dikelilingi tuan putri cantik yang seperti saya makasih ya bunnn
 
  #9  
Old
rnamin...
 
Location: SL
Posts: 314
 
Bu,
Saya faham sekali dengan situasimu.
Anakku juga perempuan, meskipun dulu ku pikir it's a boy, wow...ternyata genduk deblong hi hi hi...
Usia nya sebentar lagi 2th, bu...pinter sekali alhamdulillah ...tentunya cantiknya seperti akyuuuuu xoxo
 
  #10  
Old
lutfy...
 
Posts: 128
 
bunda ts:
kenyataan yg tdk sesuai harapan memang tdk menyenangkan ya bun, tp selamat ya bunda sudah ikhlas dan bisa menerima jadi point lebih ya jd bisa bljr bersyukur hehe
aku jg gitu, skrg lagi 19w hamil janin kembar dn pgn bgt kembar pengantin atau perempuan keduanya tp mimpi selalu anak laki-laki dan didalam mimpi itu rasanya sdkt kecewa, tp tdk sampai menolak atau brlarut ttp yg utama adalah sehat jasmani dn rohani hihi tdt kurang suatu apapun. amin
bunda twinchildren:
bun aku jg ada pngalaman, sahabat aku neneknya selalu syg ke anaknya yg lebih pintar dn jadi orang, nah skrg saat dia skt dn ga bs jln apapun serba dilayani, yg dia sayang jarang sekali menengok apalagi mengurusi, nasib baik anaknya yg lain ttp ikhlas dn mau merawat walau sering dibandingkan, tp skrg kalo mnurut sahabtku nene nya mulai menyadari akan kesalahannya itu.
 
  #11  
Old
vivac...   TS 
 
Posts: 277
 
Replying to: View Post
Bu,
Saya faham sekali dengan situasimu.
Anakku juga perempuan, meskipun dulu ku pikir it's a boy, wow...ternyata genduk deblong hi hi hi...
Usia nya sebentar lagi 2th, bu...pinter sekali alhamdulillah ...tentunya cantiknya seperti akyuuuuu xoxo
Makasih bundaaaa, nah itu lah, boy/girl sudah tak jadi masalah lagi sekarang
Semoga tuan putri nya sehat selalu sukses berkarya ya buu..

Replying to: View Post
bunda ts:
kenyataan yg tdk sesuai harapan memang tdk menyenangkan ya bun, tp selamat ya bunda sudah ikhlas dan bisa menerima jadi point lebih ya jd bisa bljr bersyukur hehe
aku jg gitu, skrg lagi 19w hamil janin kembar dn pgn bgt kembar pengantin atau perempuan keduanya tp mimpi selalu anak laki-laki dan didalam mimpi itu rasanya sdkt kecewa, tp tdk sampai menolak atau brlarut ttp yg utama adalah sehat jasmani dn rohani hihi tdt kurang suatu apapun. amin
bunda twinchildren:
bun aku jg ada pngalaman, sahabat aku neneknya selalu syg ke anaknya yg lebih pintar dn jadi orang, nah skrg saat dia skt dn ga bs jln apapun serba dilayani, yg dia sayang jarang sekali menengok apalagi mengurusi, nasib baik anaknya yg lain ttp ikhlas dn mau merawat walau sering dibandingkan, tp skrg kalo mnurut sahabtku nene nya mulai menyadari akan kesalahannya itu.
Hehehe iya bun, namanya juga manusia penuh harapan jadi kalau ngga sesuai kenyataan jadilah muncul rasa kecewa. Saya beruntung bisa segera sadar dan berdamai. Apalagi tekanan batin karena di tahun ini banyak teman,kerabat,keluarga yang sama2 hamil tapi mereka hamil/melahirkan baby boy. Kondisi ini sempat buat saya semakin terpuruk dalam kekecewaan. Beruntung juga punya suami yang selalu mendukung dan membantu saya untuk berdamai dengan rasa kecewa tersebut. Semua sudah diatur jalannya oleh Tuhan.
Memang bun, kasih sayang dan cinta ngga memandang siapapun harus adil pada setiap anak boy/girl. Ngga ada yang namanya pilih kasih / mengunggulkan satu anak karena semua anak itu istimewa.
Semoga bunda dan keluarga sehat selalu yaa
 
  #12  
Old
Desy C...
 
Location: Pandaan
Posts: 322
 
Replying to: View Post
Dear para bunda,

Ini thread pertama saya sejak menjadi member di sini. Seperti judul nya, saya ingin berbagi pengalaman saya tentang kekecewaan terhadap gender baby. Ini mungkin bukan istilah/peristiwa baru, tapi bagi kehamilan pertama saya ini merupakan proses pembelajaran yang penting buat saya dan mungkin bunda lainnya yang pernah/sedang mengalami hal yang sama.

Jujur saja, saya ingin sekali memiliki anak laki2, selain pengaruh sosial, dari begitu banyaknya keponakan saya dan suami mayoritas adalah perempuan, sedangkan laki2 sangat langka. Saya sendiri hanya punya satu saudara kandung laki2, kalau suami hanya ada satu lagi saudara kandung laki2.
Lalu, ada juga pengaruh budaya, anak laki2 penerus marga keluarga.
Alasan pribadi, anak perempuan kalau besar akan meninggalkan rumah (menjadi milik suaminya), pengalaman saya sendiri setelah menikah di awal tahun pernikahan membutuhkan adaptasi yang sangat tinggi menurut saya karena itu saya ga ingin anak saya mengalami hal yang sama dengan saya nantinya, karena itu saya inginnya anak laki2.
Sampai saat promil pun saya berusaha menghitung masa subur yang tepat agar meningkatkan kemungkinan baby boy.

Usia kandungan 17w, kata dokter belum jelas kelihatan jenis kelamin nya karena masih terlalu kecil tapi kemungkinan besar perempuan karena baby nya pemalu selalu menutupi jenis kelamin nya dengan kaki. Saya mulai galau. Padahal selama ini kalau saya kaitkan ciri kehamilan saya dengan mitos yang beredar kemungkinan besar baby saya boy. Galau mode on di mulai.

Pada usia kandungan 24w, jenis kelamin baby saya dinyatakan perempuan. Suami, keluarga dan teman2 mengatakan boy/girl tidak menjadi masalah asalkan ibu dan bayi sehat. Saya mengiyakan dan berusaha berpikir seperti demikian tetapi tetap saja saya masih merasa ada yang mengganjal di hati, rasa tidak nyaman. Walaupun di mulut saya mengatakan bahwa boy/girl sama2 anugerah Tuhan keduanya baik dan yang penting sehat tanpa kurang suatu apapun. Tetapi dalam hati dan pikiran saya masih saja belum benar2 bisa menerima kenyataan tersebut. Bahkan saya sempat tidak peduli dengan kehamilan saya selama beberapa hari.

Latar belakang pendidikan saya psikologi, saya tahu saya sedang berada dalam masalah psikologis. Lalu saya banyak membaca artikel di internet. Setelah banyak membaca dan belajar, saya sadari bahwa saya sedang terpuruk dalam kondisi gender dissappointment. Saya sadar bahwa saya harus keluar dari belenggu kekecewaan ini. Dari hasil research kecil2an saya, saya dapatkan kesimpulan bahwa perasaan kecewa ini memang bisa terjadi dan seharusnya bukan direpres atau ditekan ke alam bawah sadar (bahasa awam nya dilupakan begitu saja), tapi perasaan kecewa ini harus diakui dinyatakan dan berdamai dengan rasa kecewa tersebut.

Setiap hari selama terpuruk, saya elus2 perut sambil ajak ngomong baby saya, saya minta maaf karena sampai saat itu masih bisa belum menerima bahwa baby adalah perempuan. Bukannya ngga sayang sama baby tapi emaknya yang lagi bermasalah psikologisnya. Saya sadar dan akui bahwa perasaan kecewa itu salah, tapi saya ngga bisa/belum menemukan cara untuk berdamai dengan rasa kecewa tersebut. Saya juga menghindar dari pertanyaan orang sekitar tentang jenis kelamin baby saya, selalu saya jawab belum kelihatan dengan jelas.

Usia kandungan 26w saya ke spog yang berbeda kali ini dengan usg 4d agar lebih jelas dan pasti untuk memastikan jenis kelamin baby saya. Ternyata saat usg 4d pun, dokter memastikan (bahkan mengatakan tidak mungkin salah dokter menjamin 100%), kalau baby saya perempuan. Sebenarnya saat itu saya masih merasa kecewa, yahh kok ternyata beneran perempuan.
Tetapi saat proses di usg 4d saya melihat baby saya bergerak melambai2kan tangan seakan2 menyapa saya, dokter menyatakan bayi saya sehat sedang menyapa saya dengan melambaikan tangannya, kaki nya sehat menendang2, wajahnya lengkap cantik seperti ibunya kata dokter. kondisi dalam rahim, plasenta semuanya bagus.

Pada saat itu lah saya merasa mental block saya dipatahkan, baby saya aja menerima saya apa adanya walaupun saya bukan ibu yang sempurna, masa saya ragu menerima baby saya yang belum tahu apa2 dan hampir menolaknya karena jenis kelamin nya perempuan. Itu sungguh tidak adil bagi baby saya dan saya telah menyangkal kebesaran Tuhan yang memberikan baby di rahim saya. Detik itu lah saya terharu dan benar2 bisa menerima baby saya perempuan. Melihat gerakan nya di monitor, rasanya amazing banget apalagi usg 4d tampak jelas sekali. Dokter spog nya untungnya baik, membiarkan saya agak lama melihat2 gerakan bayi di rahim mungkin ada sekitar 15 menitan. Biasanya jarang ada dokter yang mau memeriksa begitu lama, apalagi banyak pasien lain yang antri. Seketika itu saya melupakan baby saya boy/girl sudah tidak jadi masalah lagi.

Pulang dari dokter saya merenungkan dan berdoa pada Tuhan meminta maaf dan sekaligus berterima kasih karena saya telah diberi kemampuan dan kesempatan untuk berdamai dengan rasa kecewa saya. Saya elus2 perut ngajak baby ngomong, kalo saya meminta maaf dan sekarang sudah bisa menerima baby apa adanya. Mau boy/girl saya akan mencintai dia sepenuhnya yang tumbuh berkembang dan lahir dari rahim saya, unconditional love.

Sekarang saya sudah terbebas dari belenggu kekecewaan, bahkan saya bangga memiliki baby perempuan dan ia mirip saya, dengan sangat lantang dan bangga saya menjawab pertanyaan orang2 mengenai jenis kelamin baby saya.

Saya ngga hanya secara psikologis merasa bahagia tapi juga secara fisik, dulu sebelum mental block saya teratasi, asam lambung saya tinggi, makan 1 buah roti / 1 gelas susu bisa membuat saya kenyang 6-8 jam, padahal katanya ibu hamil cepat lapar kalau saya paksa makan saat masih kenyang saya akan mual, sering kembung, gerakan baby pun jarang bergerak dalam perut.
Tetapi sejak mental block saya teratasi, nafsu makan mulai meningkat, asam lambung berkurang, merasa lebih nyaman. Baby menjadi lebih aktif pagi siang malam.

Kelak ia akan menjadi kuat juga seperti emaknya, kami pasti jadi teamwork mom and daughter yang top dan kece.

maaf ya kalau kepanjangan bunda. Saya hanya ingin share saja. Dan apa yang saya alami ini hanya sebagian kecil dari mental block yang dialami bunda2 sekalian. Yang pasti mental block ini dikuasai oleh emosi negatif dan membuat kita tampak dari luar bahagia tapi dalam hati depresi. Jika ada bunda yang mengalami hal seperti ini, sebaiknya segera mencari tahu akar masalah dan berdamai dengannya.
Saya baca sampe akhir dan nangis, karena sebenarnya itu juga yang dulu saya rasakan. Pertama kali tau kalau baby girl, ada perasaan nolak. Tanpa sadar meyakinkan diri sendiri kalau ada kemungkinan salah dengan hasil usg. Tanpa sadar tiba2 cari artikel tentang hasil usg salah atau gendre perempuan saat usg tapi berubah laki2 saat lahir. Saya sih ndak sampai mengacuhkan kehamilan, tapi tanpa sadar juga hanya siap2 nama untuk baby boy. Tapi sama seperti bunda, saat usg uk 30w dan tetal dengan prediksi perempuan, pertama kalinya saya liat gerakan tangan baby dalam perut. Melambai2 gitu, kata dokternya lagi say hello ke mommy nya. Saat itu saya langsung nangis. Cuma perasaan bersalah yang saya rasain. Penolakan yang saya lakukan mungkin saja sudah menyakiti baby di dalam perut tapi sekarang saya sudah buang jauh2 perasaan kecewa itu. Sekarang cuma perasaan rindu yang saya rasain. Cuma kepingin ketemu hahaha kepanjangan juga jadinya
 
  #13  
Old
vivac...   TS 
 
Posts: 277
 
Bunda Desy :

Semangat bunn, untung kita segera sadar dan berdamai dengan rasa kecewa ya bunn. Saya juga jadi ikut terharu sebagai sesama survivor dari baby gender dissappointment ini. Sekarang saat nya kasi unconditional love ke baby kita bunn. Cinta tanpa batas buat anak yang tumbuh berkembang dan lahir dari rahim kita. Semoga bunda dan baby sehat selalu yaa
 
  #14  
Old
lenynd...
 
Posts: 1,185
 
Tenang aja bundsay nanti begitu denger suara tangis si dede pertama kali udh pasti lupaaaa sama drama kecewa yg sudah berlalu itu..

Selamat menanti kedatangan si buah hati yah
 
You can't be perfect
But you can always be a better you
  #15  
Old
Desy C...
 
Location: Pandaan
Posts: 322
 
Replying to: View Post
Bunda Desy :

Semangat bunn, untung kita segera sadar dan berdamai dengan rasa kecewa ya bunn. Saya juga jadi ikut terharu sebagai sesama survivor dari baby gender dissappointment ini. Sekarang saat nya kasi unconditional love ke baby kita bunn. Cinta tanpa batas buat anak yang tumbuh berkembang dan lahir dari rahim kita. Semoga bunda dan baby sehat selalu yaa
Amiiiinnn..hpl kapan bun? Saya masih akhir juni. Semakin ga sabar. Lagi semangat2nya pilih perlengkapan bayi..hehe

Replying to: View Post
Tenang aja bundsay nanti begitu denger suara tangis si dede pertama kali udh pasti lupaaaa sama drama kecewa yg sudah berlalu itu..

Selamat menanti kedatangan si buah hati yah
Sekarang cm itu bun yg ditunggu2. Denger suara tangis pertama babynya. Rasa kangen ngalahin rasa takut sakitnya melahirkan
 
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
www.camerichbaby.com - Baby box/Baby crib/Baby high chair -- Area Promosi 0
(BABY SHOP MURAH & BAGUS) Jual Stroller, Baby Box, Bouncer, Highchair dll -- Area Promosi 19
Jual baby spa - intime baby pool rectangle (blue, green) + neckring -- Area Promosi 0
apa ada yg prnh nyobain pake Intelligender?alat test pendeteksi gender caby -- Diskusi Umum 8
baking soda gender test -- Diskusi Umum 110


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 10:12.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com