Sebagai makhluk sosial, jika menginginkan suatu hal yang akan kita lakukan adalah berbicara untuk mengutarakannya. Namun bagaimana dengan seorang bayi yang belum bisa berbicara? Hal ini sering membuat para orang tua bingung menebak-nebak apa maksud yang ingin diutarakan sang bayi. Bahkan bayi dapat mengalami stress yang disebabkan berbagai hal.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh National Taiwan University Hospital Yunlin dalam dua tahun terakhir, ditemukan sekitar 200.000 suara yang berbeda yang dikeluarkan oleh 100 bayi baru lahir yang menjadi objek penelitian.
Berdasarkan temuan tersebut, baru-baru ini dirilis sebuah aplikasi bernama Infant Cries Translator yang dapat menerjemahkan tangisan bayi hanya dalam kisaran durasi 15 detik seperti dilansir Dailymail (30/12/15).
Secara garis besar, aplikasi ini mampu membedakan empat macam keinginan bayi seperti lapar, popok yang harus diganti, mengantuk, dan sakit.
Setelah mengunduh aplikasi ini melalui Google Play, pengguna hanya cukup memasukkan tanggal lahir, dan kebangsaan sang bayi kemudian rekam tangisan sang bayi selama 10 detik. Setelah itu aplikasi akan mengunggah ke penyimpanan berbasis awan dan menganalisis suara rekaman untuk mencocokan dengan database yang ada. Setelah ditemukan maka maksud dari tangisan bayi tersebut akan disajikan kepada pengguna.
Namun ada perbedaan tingkat akurasi yang akan terjadi sesuai dengan umur bayi. Untuk bayi berumur dua minggu tingkat akurasi mencapai 92 persen. Untuk di bawah dua bulan, tingkat akurasi aplikasi dapat mencapai 84,85 persen, namun untuk bayi yang berumur empat bulan tingkat akurasi menurun menjadi 77 persen.
Hal itu dapat terjadi karena bayi terus berkembang dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Jadi tidak disarankan digunakan untuk mendeteksi keinginan bayi berumur enam bulan ke atas.
Aplikasi Infant Cries Translator dapat diunduh oleh pengguna iOS dan Android melalui toko aplikasi masing-masing dengan harga Rp45 ribu.