suami pemalas, bolehkah ditinggalkan ?

assalamualaikum ..
sbelumnya maaf sy ingin curhat + tanya2 sama bunda2 dsini , karna sy sudah usaha nanya kesana kemari tapi masih blom ada jawaban .

jadi gini , sy sudah 2th nikah & punya anak laki2 umur 1th .
slama pernikahan dari sy hamil sampe melahirkan dia tidak kerja, pernah dia kerja cuma 3bln . dari anak sy umur 2bln sampe 5bln .
tapi stelah itu sampe skarang dia gamau nyari kerja lagi . dia terlalu bergantung dgn mamahnya . sy udah berkali2 minta kita pisah (tdk tinggal dengan mertua) tapi dia tidak mau & malah nyuruh saya yg kluar .
untuk kebutuhan sehari2 sy jualan makanan kecil didepan rumah karna suami tiap hari hanya main game sampe pagi, tidur pagi bangun sore , bgitu seterusnya .
tapi sy mulai lelah karna semua sy tanggung sendiri . tiap hari sy jualan & suami hanya tinggal minta ini itu tanpa mau tau penghasilan jualan hari2 sy brapa . klo sy nolak dia suka nyuri diem2 saat sy sibuk .
sy harus gimana ? bolehkah sy tinggalkan suami sperti itu ? karna sy sudah capek . tpi jujur sy masih sayang

 

 

Boleh saja bu. Apa yg bisa diharapkan dr suami macam begitu. Perut ga bakalan kenyang kalo cuma diempanin rasa sayang.

 

 

Wajib bun,,tinggalin aja suami kayak gitu..greget deh aku bacanya,, maaf ya bun,,mnurut saya suami bunda gak ada tanggung jawab sbg kepala rumah tangga..

 

 

Jika keputusan bunda utk meninggalkan suami bunda sudah bulat, karena terlalu lama suami
membiarkan bunda hidup tanpa dinafkahi sebagaimana seharusnya. Yang mana suami harusnya menafkahi istri, bukan berkutat dengan game dan mengabaikan kelangsungan
hidup keluarga kecilnya.... saran saya sebaiknya cerai saja bun...
Tak ada istri yang mau hidup diabaikan oleh suaminya....
beda ceritanya jika sang suami sudah wara wiri tp blm ada rejekinya...
ini, suami bunda udah keterlaluan malasnya, dan terlalu bergantung dgn ibunya...
jelas2 terkesan bahwa suami bunda blm siap menjadi suami krn masih harus nergantung
pd ibunya dlm segi financial, dan mengabaikan apa yang menhadi tugas suami...
Jika sudah bulat, keputusan bercerai adalah yg terbaik, menurut saya, terlepas bunda
masih cinta atau td...

jujur, dgn sebegininya suami thd bunda menandakan bahwa ia tidak cinta dan sayang pd bunda, dan anak kaluan.

Minta petunjuk Tuhan, dan jika ini yang terbaik, lebih baik diceraikan...

 

 

Tugas suami adalah selain mjd kepala rumah tangga juga brtugas mencari nafkah. Berdosa jugak kl suami enggan mencari nafkah utk anak istri.
Yaaa kalik brharap dapet uang cm modal leha2 aja.. in shaa Allah rejeki dtg jika dibarengi dg usaha.
Semoga bunda sll di beri keberkahan ya.. usaha kecil2annya di lancarkan.
Tp sprtinya emg harus misah deh dg orangtua..krn dg begitu paling ngga kita berlatih buat mandiri..dan yaaaa mana tau itu bs buat suami bunda jd terbuka pikirannya. Kl belm terbuka juga pikirannya hmmmm sepertiny suami bunda kudu di rukiyah hihihi .becanda aja bunda...biar gak sepaneng hehehe

 

 

Nafkah lahir bathin utk istri dr suaminya itu wajib ya, Bund. kalau salah satu tdk terpenuhi, istri blh mgajukan gugatan cerai ke pengadilan agama.

Perihal msh sayang..
sesayang²nya kita sm orang, tentu kita jg hrus lbh sayang sm diri kita sendiri. apalagi udh pnya anak. kebutuhan utk anak makin hari makin mahal.
Mending nanggung kebutuhan anak sndirian, drpd bareng sm suami tp suaminya jg malah memberatkan bunda dgn kebutuhannya.

Realistis, please..

 

 

makasih bunda2 .
jujur walaupun punya suami tapi sy ngerasa kaya janda , & itu sering sy omongin ke suami tapi ga ada tanggapan sama skali .
sy mau ngurus perceraian tapi katanya ribet ya prosedurnya ?

 

 

pagi bunda, kok gitu banget ya suaminya. maaf dulu suami saya juga pernah di phk dan hampir setahun cari kerja kesana kemari g kunjung dapet tapi alhamdulillah suami saya tanpa diminta mengerti bahwa nafkah itu tugas suami. meski harus jadi kenek tukang, serabutan apa ajalah tanpa malu yg penting dpt uang dan berapapun hasilnya saya juga tdk pernah protes. meski sejak awal suami dan saya penghasilannya lebih besar saya tpi kami saling menyadari, hingga akhirnya dia dpt pekerjaan tetap juga. (maaf jadi curcol).
klo dalam jawa suami itu harus bisa ngayomi, ngayemi, ngayani, ngantepi, ngandani
yg artinya

ngayomi (melindungi) dimana seorang suami harus bisa menjadi panutan (pemimpin), bijaksana, berwibawa, tegas.

Ngayemi (mencukupkan kebutuhan batin, memberi rasa ayem/aman), memberikan rasa aman yg dibangun dari ketulusan, tentram, adil, bijaksana.

Ngayani (memberi nafkah kekayaan, berorientasi pada kesejahteraan pendapatan) Diwujudkan dan nyatakan melalui etos kerja keras sehingga kebutuhan fisik keluarga terpenuhi. Nafkah yang berasal dari peluh kerja keras, tanpa mengabaikan hak orang lain menjadi sarana berkah bagi keluarga di rumah.

Ngantepi (Konsekuensi) Tanggung jawab atas sebuah pilihan. Teguh dan keukeuh tidak mudah berubah pendirian

Ngandani (Mengarahkan)Menunjukkan kesalahan dengan memberi solusi arahan, menasihati. Untuk mampu ngandani (mengarahkan) tentunya perlu memiliki daya linuwih (memiliki kelebihan kemampuan).

dan saat menikah bunda masih ingat dg pembacaan Sighat Ta'lik yg diantaranya isinya sbb :

Apabila saya :

1. Meninggalkan istri saya selama 2 (dua) tahun berturut-turut;
2. Tidak memberi nafkah wajib kepadanya 3 (tiga) bulan lamanya;
3. Menyakiti badan atau jasmani istri saya;
4. Membiarkan (tidak memperdulikan) istri saya selama 6 (enam) bulan atau lebih,

Dan karena perbuatan saya tersebut, istri saya tidak ridho dan mengajukan gugatan kepada Pengadilan Agama, maka apabila gugatannya diterima oleh Pengadilan tersebut kemudian istri saya membayar uang sebesar Rp. 10,000,- (sepuluh ribu rupiah) sebagai ‘iwadl (pengganti) kepada saya, maka jatuhlah talak saya satu kepadanya.

Kepada Pengadilan Agama saya memberikan kuasa untuk menerima uang ‘iwadl (pengganti) tersebut dan menyerahkannya kepada Badan Amil Zakat Nasional setempat untuk keperluan ibadah sosial.


nah pertanyaan selanjutnya itu adalah.. Bunda Ridhlo apa tidak berpisah dengan suami dengan telah memikirkan segala konsekuensinya.
ingat bunda cinta itu memang penting, namun ada perut yang setiap hari perlu diberikan sesuap nasi, ada anak yang semakin besar dan semakin besar pula kebutuhannya, dan semua itu tidak bisa dibayar hanya dengan ucapan cinta.

karena setahu saya yang namanya cinta itu bukan hanya melulu tentang bencumbu dan merayu, namun bagi saya cinta itu tidak akan pernah tega dan tidak ikhlas jika melihat pasangannya terdzolimi dan tidak adil, sehingga dia akan tahu batasan, tanggung jawab sesuai posisi masing2.

jadi pertanyaan saya selanjutnya adalah jika memang atas dasar cinta, cinta yang mana yang anda bahas disini. klo suami bunda juga cinta dia tidak akan setega ini dengan anda dan anak anda. yg dg teganya membiarkan anda membanting tulang sendiri.

anda bukan lagi ABG yang sedang dimabuk cinta, kasmaran yang dengan mudah mengucapkan cinta namun tidak disertai dengan tanggung jawab.

saya sendiri dan suami saya juga bukan orang yg sempurna sebagai manusia. tapi setidaknya jadilah manusia yg tidak menyusahkan orang lain, mandiri dan punya manfaat.

Keputusan ditangan bunda !!!!! karena anda juga punya hak untuk bahagia

maaf saya kepanjangan dan maaf juga jika ada kata2 yang menyinggung..

 

 

kalau saya di posisi bunda
1. buat rencana matang misalkan bunda bener akan berpisah.....rencanakan dari mulai segi mental dan materi bunda dan anak. sama seperti pernikahan...perceraian juga perlu rencana dan persiapan matang supaya hasilnya baik

2. bicarakan dengan mama mertua soal kemalasan suami. dan jangan kecewa jika mendapat tanggapan negatif karena itu hasil didikan mamanya kan? setelah itu minta mamer buat menasehati ......(biasanya sih ngga mempan dan lagi lagi jangan kecewa) nah beri kesempatan sekitar 3 bulan dan lihat perkembangan, tidak ada perubahan ? kembali bicara dengan mamer soal tersebut dan jangan kecewa kalo ngga dapat tanggapan atau negatif (lagi lagi) berikan waktu 3 bulan lagi

3. bicarakan dengan ortu bunda kalo bunda ingin bercerai setelah 3 bulan memberi kesempatan pada suami dan mertua untuk berubah dan merubah. jika tidak ada perubahan dan bunda tetap ingin perceraian. prinsipnya sama seperti no 1. dan siap siap menghadapi penolakan dan berikan penjelasan yang tepat. dan jangan lupa minta dukungan. sampaikan bahwa 3 bulan lagi tidak ada perubahan dari suami.....ortu bunda jangan kaget kalo bunda proses bercerai

4. dilihat lagi 2 bulan tetap tidak ada perubahan ....sampaikan pada suami bahwa bunda ingin bercerai dan mamer juga bahwa sudah ditunggu 5 bulan suami tidak berubah

5. mulai cari cara proses bercerai di pengadilan agama dan pengadilan negara yang sah

6. sampaikan ke ortu dan sampaikan perlunya dukungan dari mereka serta jelaskan bawha bunda sudah memberi kesempatan

7. proses perceraian dan laksanakan langkah strategis yg sudah bunda rencanakan
seperti setelah bercerai bunda tinggal dimana, bagaimana bunda menghidupi bunda dan anak, dsbnya

prinsipnya sama : pernikahan dan perceraian perlu pemikiran rasional dan perencanaan matang supaya perceraian adalah SOLUSI bukan Penyesalan atau musibah berikutnya

 

 

bunda rahma...
hidup ini adalah menjalankan peran,
maka berjuanglah untuk kebahagiaan bunda dan anak demi masa depan yang indah...
penjelasan dari bunda khalimi dan bundahappy itu sudah bagus sekali, sekarang tinggal action nya saja.
pilihlah yang terbaik untuk bunda jalani.

 

 

point2 yg dijabarkan bunda happy udah jelas tuh bun,
tinggal bunda review lagi kira2 mana yg bisa dilakukan mana yg enggak, klo menurut saya, bunda kan udah 2th "ditelantarkan suami".. dalam agama islam kalo udah 3 bulan tidak dinafkahi aja udah dosa bun apa lagi 2th,

untuk kasih waktu ke suami berpikir selama 3 bulan, dan ngobrolin ke mamer untuk nasehatin suami udah itu harus nunggu 3 bulan lagi, kayanya kasian ke bunda TS nya sih menurut saya,,2th itu 730hari, masa sehari pun suami bunda ga pernah terpikir untuk cari kerja untuk nafkahi anak istri,,kalo syarat cerai-nya bunda udah mumpuni mending disegerakan saja,,

dilihat dari cerita bunda TS, bunda sepertinya mampu untuk hidup mandiri tanpa suami, semoga masalah bunda cepet selesai dan kalo bunda udah cerai,,move on ,, bunda insyaAllah minta jodoh terbaik dari Allah sebagai pengganti suami bunda,,

 

 

Klo judulnya msh sayaang sih,kyknya percuma minta pendapat bunda2 di sini.krn suami model kyk gt,jelas2 hrsnya di tinggalkan aja,ssaya yakin bunDa ts uD cukup Dewasa utk bs mengambil keputusanyg tepat.krn bunDa yg menjalani.

 

 

Ceraikan... kan..kan...kan...kannnnnnn...

Smoga prosesnya dilancarkan bunda...

 

 

apa artinya membina keluarga klo imamnya males gk ada tangung jawab nya ... aq jg tinggal dgn ortu tp bkn berarti numpang semua hal... karna suami wajib cr nafkah bkn istri... (istri boleh cr nafkah hanya bwt membantu suami) bkn istri yg banting tulang suami tinggal ini itu... gemes dech klo ada suami kyk gt coba rundingkan sama keluarga.... lbh baik yaa gt bunda.... ngapain kita banting tulang dy yg enak enakn... saling melengkapi boleh aja di pertahankan haaa ini suami macam apa.... (bknya ngomongin lho bund)

 

 

Oh..suaminya mokondo ya? Apa memang dari dulu suaminya tidak bekerja? Atau pasca menikah? Kalau dari sebelum menikah suaminya memang tidak mau bekerja, kenapa anda mau maunya di nikahi?

Bukan memanasi sih..tapi kalau suami mokondo, apanya yang mau di perjuangin? Mahkluk parasit yang hanya mengerogoti batin dan keuangan. :s

Kalau terus sayang, maaf..makan itu sayang dan makan itu cinta..semoga bisa bikin hidup anda lebih tenang dan bahagia.