| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | Karena cinta, anakku berprestasi…. Alhamdulillah anakku selalu membanggakan aku dan suami. Kali ini kami dibuat bangga karena ia berhasil menjuari lomba matematika tingkat provinsi. Ia pun selalu menjadi peringkat pertama di sekolahnya.
Banyak teman-teman yang bertanya, kenapa anakku bisa memiliki banyak prestasi? Dengan singkat aku jawab karena cinta.
Aku dan suami memang sudah berkomitment untuk selalu memberikan perhatian utama untuk anak, agar mereka tidak merasa kurang kasih sayang dari orang tuanya, hanya karena sebuah kesibukan.
Tadi aku baca artikel dari laman merries.co.id, bahwa mengasuh anak dengan penuh cinta menjadi cara terbaik dalam mendidik anak. Hal ini pun akan memupuk rasa percaya diri anak, sehingga ia memiliki prestasi yang membanggakan dan selalu memiliki mental tangguh.
Aku pun sangat setuju dengan pendapat tersebut. Sayangnya, jika aku perhatikan lingkungan sekitar masih banyak orang tua yang sulit atau bahkan tidak tahu cara seperti apa untuk menunjukan rasa cinta mereka.
Yang aku lakukan sebenarnya sangat simpel, cukup dengan kata-kata “mamah, sayang dede…” Kata-kata itu pun rasanya masih banyak orang tua yang sulit mengucapkannya.
Mungkin, jika bunda salah satunya yang mengalami kesulitan bisa baca artikel dari SUMBER nya langsung, supaya lebih jelas.
Aku cuma mau share pengalaman ku, karena cukup dengan cinta dan kasih sayang anak akan tumbuh dengan kepribadian dan prestasi yang baik.
Thread lain yang berhubungan:
IbuHamil.com - komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia | | |
Wahh bangga + bahagia pasti punya anak berprestasi juara olimpiade matematika pulakk..kelas brp anak nya bund?
| | |
Slamat ya bunda... smoga anak bunda bsa smakin berprestasi...amin
baru nemuin, orang ganti signature lebih sering dari minum obat | | | |
:: Panggilan Sayang Seorang Ibu ::
Sekarang usianya 49 tahun, tahun ini menginjak 50 tahun.
Ketika ia masih kecil, ibunya selalu memanggilnya dengan sebuah panggilan sayang. Tahukah Anda bagaimana panggilan sayang yang dimaksud?
"Wahai Abdurrahman, anak sholih, anak yang hapal Al Qur'an, Imam Besar Masjidil Haram," begitulah sang ibu memanggilnya semenjak kecil. Setiap memanggil Abdurrahman kecil, Ibunya selalu konsisten menggunakan panggilan itu.
Suatu ketika, sang ayah mengajak Abdurrahman kecil sholat di Masjidil Haram. Maka ketika itu, sungguh riang hati Abdurrahman kecil. Hatinya berbunga-bunga, demi akan melihat Masjidil Haram. Ketika sampai di Masjidil Haram, matanya langsung mencari di manakah gerangan tempat imam. Ia melihat imam yang dicarinya, maka diperhatikanlah setiap gerakan sang imam. Diamatinya bagaimana solat sang imam, bagaimana takbirnya, bagaimana rukuknya, bagaimana sujudnya, dan seterusnya.
Panggilan yang dilontarkan oleh sang Ibu padanya sungguh memiliki efek yang sangat dahsyat bagi kehidupan Abdurrahman kecil kelak. Beliau telah hapal Qur'an di usia 12 tahun. Kemudian di usia 22 tahun ia menjadi seorang Imam Besar Masjidil Haram, dan ia adalah imam Masjidil Haram yang termuda. Abdurrahman yang sholih, yang hapal Qur'an, Imam Besar Masjidil Haram. Ialah Abdurrahman As Sudais. Subhanallah.
Lalu, apakah panggilan yang telah kita siapkan untuk anak-anak kita kelak? (Sumber: Keluarga Zulkarnain)
Selamat ya bun, semoga kelak semua anak bahagia karena dicintai orang tuanya.
Bukan hanya juara a,b,c, tapi karena anak tumbuh menjadi yang terbaik sesuai dengan potensinya.
| | |
Replying to:
:: Panggilan Sayang Seorang Ibu ::
Sekarang usianya 49 tahun, tahun ini menginjak 50 tahun.
Ketika ia masih kecil, ibunya selalu memanggilnya dengan sebuah panggilan sayang. Tahukah Anda bagaimana panggilan sayang yang dimaksud?
"Wahai Abdurrahman, anak sholih, anak yang hapal Al Qur'an, Imam Besar Masjidil Haram," begitulah sang ibu memanggilnya semenjak kecil. Setiap memanggil Abdurrahman kecil, Ibunya selalu konsisten menggunakan panggilan itu.
Suatu ketika, sang ayah mengajak Abdurrahman kecil sholat di Masjidil Haram. Maka ketika itu, sungguh riang hati Abdurrahman kecil. Hatinya berbunga-bunga, demi akan melihat Masjidil Haram. Ketika sampai di Masjidil Haram, matanya langsung mencari di manakah gerangan tempat imam. Ia melihat imam yang dicarinya, maka diperhatikanlah setiap gerakan sang imam. Diamatinya bagaimana solat sang imam, bagaimana takbirnya, bagaimana rukuknya, bagaimana sujudnya, dan seterusnya.
Panggilan yang dilontarkan oleh sang Ibu padanya sungguh memiliki efek yang sangat dahsyat bagi kehidupan Abdurrahman kecil kelak. Beliau telah hapal Qur'an di usia 12 tahun. Kemudian di usia 22 tahun ia menjadi seorang Imam Besar Masjidil Haram, dan ia adalah imam Masjidil Haram yang termuda. Abdurrahman yang sholih, yang hapal Qur'an, Imam Besar Masjidil Haram. Ialah Abdurrahman As Sudais. Subhanallah.
Lalu, apakah panggilan yang telah kita siapkan untuk anak-anak kita kelak? (Sumber: Keluarga Zulkarnain)
Selamat ya bun, semoga kelak semua anak bahagia karena dicintai orang tuanya.
Bukan hanya juara a,b,c, tapi karena anak tumbuh menjadi yang terbaik sesuai dengan potensinya. | betul banget bundaaaaaaa........... ---------- Post added at 14:54 ---------- Previous post was at 10:14 ---------- Alhamdulillah ---------- Post added at 14:56 ---------- Previous post was at 14:54 ---------- Alhamdulillah
| | | | Location: Semarang
Posts: 156
| |
sedikit ikut corat coret ya bund, ini sih sebenarnya lebih ke pengalaman pribadi aku.
sedari kecil ayah dan ibuku sangat menyayangiku, terlebih ayahku, dia penyemangat hidupku, dia separuh jiwaku, seumur hidupnya sedari kecil hingga kini jangankan mencubit atau memukulku, memarahikupun tak pernah berbeda dg ibuku yang klo aku nakal suka ngomel2 tapi ayahku selalu memberi pengertian dg bijak bahwa anak ayah yang satu ini tidak nakal tapi pintar dan anak pintar itu harus bisa jadi kebanggaan ayah. sering ibu aku protes ke ayah karena merasa aku terlalu dimanja oleh ayahku. meski aku memiliki 2 adik yg masih kecil, ayahku tetap mengistemewakan aku. karena setiap permintaanku jikalau ayahku bisa memberi pasti mengabulkan, alasan ayahku karena setiap hari ayah kerja keras klo bukan untuk anak ayah buat siapa lagi. tapi dengan cintanya aku tumbuh menjadi anak yang hebat karena dia selalu menyemangatiku ketika terjatuh, sedih dan selalu menjadi anak yang berprestasi di sekolah. dia mengajari aku kenapa menjadi anak yang baik klo bisa yang terbaik. meskipun aku selalu dimanja dan disayang dia selalu mengajariku menjadi anak yang tangguh, mandiri, kuat, dan percaya diri. semua dia lakukan dengan cinta dan kasih sayang.
hingga suatu ketika suatu penyakit menyerangnya, iya ayahku mengidap kanker hati di saat usiaku baru 12tahun dan 2 adikku yang masih kecil (7th dan 3th). ayahku meninggal dunia, meninggalkan kami. saat itu dunia seperti kiamat, hilang belahan jiwaku. semua berubah, aku menjadi anak yg pendiam, murung, sekolahpun nilaiku jeblok. ditambah lagi ibuku harus menggantikan ayah dlm mencari nafkah, kedua adikku menjadi tanggung jawabku. sedih selalu menghampiriku. tapi melihat ibuku yg meskipun dulu selalu memarahiku ketika aku nakal berjuang untuk kami, dia selalu memberikan kebutuhan kami meskipun kami tahu sulit untuknya karena dulu ibuku hanya ibu rumah tangga dan ayahku manager di sebuah perusahaan. ibuku yg tak terbiasa bekerja harus membanting tulang demi kami. segala peluh dan cintanya. dalam mimpi ayahku selalu mendatangiku, seolah dia masih hidup dan selalu ada di setiap bunga tidurku. dia datang memberiku semangat, memberiku cinta meski tlah tiada. mulai dari situ aku semangat lagi demi ibu, dan adik2 ku. aku terus sekolah dan menjadi yg terbaik lagi. hingga aku tak perlu membayar sekolah hingga perguruan tinggi karena beasiswa, menjadi kebanggaan ibu, membantu meringankan beban ibu aku menjadi tulang punggung, karena setelah lulus aku lgsung kerja. hingga akhirnya aku menikah dan ayahku tak pernah mendatangiku lagi meski dalam mimpi. karena ternyata selama ini ayahku memberikan aku cinta yg penuh, mengajariku mandiri, percaya diri, menjadi yg terbaik karena dia benar2 mau mempersiapkan aku menjadi yg terbaik.
maaf kepanjangan hehehehehe....
| | |
Buat bunda delshinta,selamat ya bunda,sy yg dgr aja bangga bgt sm putra ibu,apalagi bunda yg ibunya.pasti sgt membanggakan. Smg predtasi anak bunda lbh baik lg dan mjd anak yg nerguna bagi sesama nantinya. Amin ---------- Post added at 18:18 ---------- Previous post was at 18:16 ----------
Replying to:
sedikit ikut corat coret ya bund, ini sih sebenarnya lebih ke pengalaman pribadi aku.
sedari kecil ayah dan ibuku sangat menyayangiku, terlebih ayahku, dia penyemangat hidupku, dia separuh jiwaku, seumur hidupnya sedari kecil hingga kini jangankan mencubit atau memukulku, memarahikupun tak pernah berbeda dg ibuku yang klo aku nakal suka ngomel2 tapi ayahku selalu memberi pengertian dg bijak bahwa anak ayah yang satu ini tidak nakal tapi pintar dan anak pintar itu harus bisa jadi kebanggaan ayah. sering ibu aku protes ke ayah karena merasa aku terlalu dimanja oleh ayahku. meski aku memiliki 2 adik yg masih kecil, ayahku tetap mengistemewakan aku. karena setiap permintaanku jikalau ayahku bisa memberi pasti mengabulkan, alasan ayahku karena setiap hari ayah kerja keras klo bukan untuk anak ayah buat siapa lagi. tapi dengan cintanya aku tumbuh menjadi anak yang hebat karena dia selalu menyemangatiku ketika terjatuh, sedih dan selalu menjadi anak yang berprestasi di sekolah. dia mengajari aku kenapa menjadi anak yang baik klo bisa yang terbaik. meskipun aku selalu dimanja dan disayang dia selalu mengajariku menjadi anak yang tangguh, mandiri, kuat, dan percaya diri. semua dia lakukan dengan cinta dan kasih sayang.
hingga suatu ketika suatu penyakit menyerangnya, iya ayahku mengidap kanker hati di saat usiaku baru 12tahun dan 2 adikku yang masih kecil (7th dan 3th). ayahku meninggal dunia, meninggalkan kami. saat itu dunia seperti kiamat, hilang belahan jiwaku. semua berubah, aku menjadi anak yg pendiam, murung, sekolahpun nilaiku jeblok. ditambah lagi ibuku harus menggantikan ayah dlm mencari nafkah, kedua adikku menjadi tanggung jawabku. sedih selalu menghampiriku. tapi melihat ibuku yg meskipun dulu selalu memarahiku ketika aku nakal berjuang untuk kami, dia selalu memberikan kebutuhan kami meskipun kami tahu sulit untuknya karena dulu ibuku hanya ibu rumah tangga dan ayahku manager di sebuah perusahaan. ibuku yg tak terbiasa bekerja harus membanting tulang demi kami. segala peluh dan cintanya. dalam mimpi ayahku selalu mendatangiku, seolah dia masih hidup dan selalu ada di setiap bunga tidurku. dia datang memberiku semangat, memberiku cinta meski tlah tiada. mulai dari situ aku semangat lagi demi ibu, dan adik2 ku. aku terus sekolah dan menjadi yg terbaik lagi. hingga aku tak perlu membayar sekolah hingga perguruan tinggi karena beasiswa, menjadi kebanggaan ibu, membantu meringankan beban ibu aku menjadi tulang punggung, karena setelah lulus aku lgsung kerja. hingga akhirnya aku menikah dan ayahku tak pernah mendatangiku lagi meski dalam mimpi. karena ternyata selama ini ayahku memberikan aku cinta yg penuh, mengajariku mandiri, percaya diri, menjadi yg terbaik karena dia benar2 mau mempersiapkan aku menjadi yg terbaik.
maaf kepanjangan hehehehehe.... | Saya smp berkaca2 bacanya bun. Luar biasa keluarga bunda. Mamanya bunda,bunda,dan adik2 bunda sungguh luar biasa menghadapi cobaan seberat itu. Smg slu sht ya buat mama bunda. Hug
My afnan n my althaf,anugrah termesra dariNYA. love u | | | | | Location: Semarang
Posts: 156
| |
---------- Post added at 18:18 ---------- Previous post was at 18:16 ----------
[/COLOR]
Saya smp berkaca2 bacanya bun. Luar biasa keluarga bunda. Mamanya bunda,bunda,dan adik2 bunda sungguh luar biasa menghadapi cobaan seberat itu. Smg slu sht ya buat mama bunda. Hug [/QUOTE]
iya bunda, dari ayah dan ibuku aku belajar bahwa kekuatan cinta itu hebat. maka dari itu aku mau seperti mereka, yang selalu memberikan cinta penuh ke anak2. dulu ayahku berkata bahwa semua anak itu pintar dan tidak ada anak yang nakal, yang ada hanya anak yang perlu pengarahan dari orang tua. karena nakal itu dikarenakan tingginya keingintahuan seorang anak namun tak sebading dengan pengertian orang tua ke anak dan juga kurangnya perhatian ortu terhadap anak sehingga menjadikan dia caper. dan aku pernah membaca suatu tulisan bahwa kecerdasan anak itu dominan pengaruh bagaimana perhatian seorang ayah terhadap anaknya dan kelembutan hati seorang anak itu dominan pengaruh bagaimana perhatian seorang ibu terhadap anaknya. jadi kita sebagai orang tua hendaknya kompak dalam mendidik, mengasuh, dan mengarahkan anak..
maaf klo ada kata yang menyinggung, dan bukan maksud hati menggurui
| | |
Ilmu nih buat saya yg seorang single parent.
Semoga saya mampu mendidik nya dngb penuh ksh sayang
All is well | | | | | Location: Semarang
Posts: 156
| |
Replying to:
Ilmu nih buat saya yg seorang single parent.
Semoga saya mampu mendidik nya dngb penuh ksh sayang | maaf nih mamah zahra emangnya kemana suaminy? #kepo
iya sayang semangat dalam membesarkan anak dg penuh cinta dan kasih sayang. ibu aku aja bisa membesarkan kami bertiga, padahal waktu itu dia masih muda, kami masih kecil2 dan minim pengalaman kerja. ya meskipun kami harus jatuh bangun, tapi ada satu titik dimana semuanya akan indah pada waktunya.
| | |
Replying to:
Alhamdulillah anakku selalu membanggakan aku dan suami. Kali ini kami dibuat bangga karena ia berhasil menjuari lomba matematika tingkat provinsi. Ia pun selalu menjadi peringkat pertama di sekolahnya.
Banyak teman-teman yang bertanya, kenapa anakku bisa memiliki banyak prestasi? Dengan singkat aku jawab karena cinta.
Aku dan suami memang sudah berkomitment untuk selalu memberikan perhatian utama untuk anak, agar mereka tidak merasa kurang kasih sayang dari orang tuanya, hanya karena sebuah kesibukan.
Tadi aku baca artikel dari laman merries.co.id, bahwa mengasuh anak dengan penuh cinta menjadi cara terbaik dalam mendidik anak. Hal ini pun akan memupuk rasa percaya diri anak, sehingga ia memiliki prestasi yang membanggakan dan selalu memiliki mental tangguh.
Aku pun sangat setuju dengan pendapat tersebut. Sayangnya, jika aku perhatikan lingkungan sekitar masih banyak orang tua yang sulit atau bahkan tidak tahu cara seperti apa untuk menunjukan rasa cinta mereka.
Yang aku lakukan sebenarnya sangat simpel, cukup dengan kata-kata “mamah, sayang dede…” Kata-kata itu pun rasanya masih banyak orang tua yang sulit mengucapkannya.
Mungkin, jika bunda salah satunya yang mengalami kesulitan bisa baca artikel dari SUMBER nya langsung, supaya lebih jelas.
Aku cuma mau share pengalaman ku, karena cukup dengan cinta dan kasih sayang anak akan tumbuh dengan kepribadian dan prestasi yang baik. |
terima kasih sharingnya bunda, membantu sekali bagi kami ibu2 yg anaknya msh kecil jd bisa mulai menerapkan sejak dini..
| | |
Replying to:
maaf nih mamah zahra emangnya kemana suaminy? #kepo
iya sayang semangat dalam membesarkan anak dg penuh cinta dan kasih sayang. ibu aku aja bisa membesarkan kami bertiga, padahal waktu itu dia masih muda, kami masih kecil2 dan minim pengalaman kerja. ya meskipun kami harus jatuh bangun, tapi ada satu titik dimana semuanya akan indah pada waktunya. | Bunda khalimi, suami saya sudah lebih dulu d panggil Allah.
All is well | | | | | Location: Semarang
Posts: 156
| |
Replying to:
Bunda khalimi, suami saya sudah lebih dulu d panggil Allah. | Maaf ya mamah zahra, malah bikin ngingetin bunda sama suami ..
yang sabar bunda, insyaallah banyak rejeki buat anak bunda dan jadi mamah hebat buat si adik..
| | | | | Location: depok
Posts: 19
| |
hai bun salam kenal ya, sharing dan masukannya donk bund untuk jadi orang tua single parent, kebetulan saya single parent, umur baby q baru 3 bulan bun.
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |