Penyebaran Aids dikalangan ibu rumahtangga

Bunda zano,kejadian pedofil ini br aja trjd di sktrku.tepaty sd lain tp msh dlm satu kecamatan. Anak perempuan kls 6 sd disetubuhi oleh ayah tirinya. Ibu kandungnya merantau ke jkt.jd dia d rmh sm bpk tiri dan kaka tiri. Blm smp hamil si. Duuhhh ya alloh miris bgt....

 

 

@bunda happy wife numpang jawab ya untuk yang nyamuk kenapa gak tertular, karena di nyamuk tidak ada limfosit T (jenis darah putih pada manusia dan hewan bertulang belakang lainnya yang berguna untuk pertahanan tubuh). Virus ini hanya mau di limfosit T karena reseptor virusnya sesuai dengan limfosit T, seperti kunci dan gembok kalau gak sesuai gak akan kebuka.
Cmiiw ya bunda ^^ berbagi yang saya pahami.

 

 

Aq cman mikir, karena pola hidup berbagai negara sudah diserap dan bercampur aduk, jika memang harus, sadur sekalian dengan cara penanganannya.. contoh untuk kasus sex bebas, bekali anak dgn pendidikan sex dan kondom. Syukur2 anaknya ingat untuk jalan lurus dan benar sesuai nilai agama dan moral dimasyarakat qt. Tapi kalau nggapun, seengganya ga bawa pulang penyakit atau calon cucu buat qt sbelum mreka siap scara finansial maupun mental..

 

 

Nice thread bun.

Oiya aku mau tanya donk bun, brp biaya buat tes HIV ya? Dan tesnya dmn yg recomended?

Maaf bun agak curhat, aku skrg lg hamil. Katanya bumil disuruh buat tes HIV. Tp bidanku bilang gak usah tes HIV, positif thingking aja kalo gak kan ada apa2 katanya.
Tp Dulu 2014 akhir aku pernah di operasi dan waktu itu donor darah buat goldaku habis. Jd beli darah dr tukang becak gitu bun, secara kita gak tau gmn kehidupan dan pergaulan si tukang becak kan bun (maaf bukannya aku merendahkan profesi tukang becak, tp aku cm khawatir aja bun).
Jd aku gak tau kualitas darah yg di donorkan ke aku it baik ato terjangkit HIV/AIDS

 

 

ahahahahahha....ide menarik bangeeeet buat tahun tahun ke depan.......ta bayangin anakku smp harus bicara tentang sex dan alat kontrasepsi......yg jelas.......pr besaaaaaar di jaman gini........

katanya mendidik anak harus konsisten......tapi gimana ya kita bilang ke anak harus say no to sex bebas tapi disisi lain harus mengenalkan kondom supaya gak bawa penyakit dan calon cucu sebelum waktunya

 

 

miris bu. Sy prnh terima murid usia TK, anaknya pendiem bgt, susah diajak komunikasi, selidik diselidiki, anak ini malah prnh di perkosa sm anak SD kelas 6 tetangganya. Dan tryata korban si anak SD ini bukan cmn perempuan tp ada jg cowo. Anak di bwh usia blm bs kena pasal2, jd hukum msyrkt yg bermain.Sang pelaku di usir dr kmpung dkt rmhku.

Sex bebas makin marak smnjak undang2 LGBT disahkan di sebagian negara. Sy ga mau menjudge orientasi seksual mereka, yah siapa yah yg mau menjadi lesb*,Ho*o dkk. Tapi yah sy miris ktk para pedofil mengatasnamakan cinta dan Tuhan untk kebebasan bersex mereka. ..kasian kan anak2 yg jd korban, klo dr kecil sdh terkena dmpak negatif dan blmn lg macem2 pnykt yg dibawa para pedofil dannkawan2 nya

 

 

@bundahappy75...

Di beberapa negara, bahkan kondom dikasi langsung ke anak tanpa basa basi...dengan anggapan anak sudah mengerti (kdg malah lebih ngerti hal itu dibanding ortunya) karna gempuran informasi teknologi...smoga nanti qt sbagai ortu bsa pandai2 membawa diri terkait sang anak, agar anak tetap memandang qt sbagai sosok yg bsa diajak curhat ttg sgalanya.. kalau bsa jd sosok sahabat untuk anak, otomatis omongan qt lebih didenger dan masuk ke hati plus otaknya.. *sperti my supermom..ga pernah ngejudge..ga pernah membandingkan...aq jd nyaman bgt crita ttg smuanya ke beliau...dan kalau mama yg ngasi saran dan opini, pasti aq pikirinnya benar2 karna takut buat dia sakit hati...

@bunda zano... aq termasuk yg menerima LGBT.. Karna di negara yg mensahkan hal tersebut, lgbt benar2 disikapi dengan tnggung jawab... sayangnya, negara yg ikut2an ini yg mau njiplak bagian enak n nylenehnya aja.. semprul para manusia itu...

 

 

aduuuh....bunda nana beruntung banget punya mama jenis supermom......sudah ada model hidup langsungnya......

aku dibesarin dengan pola asuh jaman baheula.....ibu selalu benar......hal hal yg berhubungan dengan sex itu tabu dan dosa......harus mengiyakan semua kata kata ibu.......begitulah......mungkin jaman dulu begitu....sedikit sedikit yg dibawa bawa dosa tanpa alasan yg jelas

makanya aku merancang di pikiranku pola asuh untuk anakku....mama ngga selalu benar.....mama juga belajar bersama anakku......aku dan anakku akan melakukan kesalahan bersama sama.....mengalami kegagalan bersama sama......tapi kita juga akan bangkit bersama sama ....saling menguatkan......karena kita sama sama manusia yg penuh kekurangan......dan kelebihan....kita akan menjalani masa pertumbuhan dan pecarian jati diri si dede sebagai seorang sahabat....tapi itu teori yg ta bentuk di kepalaku.....prakteknya....ntah deh gimana.....semoga bisa dan anakku bisa bangga sama aku kaya bunda nana ke mamanya.

bunda bunda LGBT itu apa sih......aku sejauh ini ngga peduli dg lesbian atau guy......karena ta pikir itu hanya gaya hidup.....tapi sekarang dah punya anak.......wah....mulai deh timbul idealisme bahwa itu bukan gaya hidup yg baik.......(sedikit kolot) dan apa hubungan fedofilia dengan Tuhan? ngga ngerti bun.....pembenaran diri dari si pelaku fedofilia???? thats crazy lah.......fedofilia itu ya orang sakit jiwa ya ....wes dah ngga ada yg lain......sama seperti pelaku BDSM yg kini marak dinegara barat dan disini juga......walopun belum terbuka......

ah jauhkanlah anakku dan keluargaku dari hal hal seperti itu

 

 

Karna papa aq bner2 kbalikan dr mama aq.. masih mengusung pola ortu adalah dewa...anak dilarang membantah sama sx... makanya mama brusaha jd pengimbang, kalau ngga anaknya bsa pada mabur...

Makanya mama skarang blang, merawat anak itu bagai main layangan... tarik ulur slalu... jgn dikerasin terus nanti putus, jangan dilonggarin klamaan, nanti lepas..ada kalanya anak dibiarkan terbang dgn pengawasan, tapi ada saatnya jg diminta pulang dan ikut saran ortu... mudah2an aq bsa sesabar dan sebijak mama aq...

Lgbt: lesbian, gay, bisexual, transgender...

 

 

oh okeee okeeee.... tips bermanfaat.....terima kasih bunda nana

 

 

Sebelumnya aku minta maaf jika pandangan ku mungkin berbeda tentang LGBT, dan tidak bermaksud menghakimi ataupun mengucilkan para pencinta sesama jenis, banyak temenku lesbian, sepupuku satu transgender dan salah satu se9rang sahabatku adalah pecinta sesama jenis, dan aku juga tidak berhak untuk menghakimi mereka. Banyaknya pecinta sesama jenis karena mereka berpikir mereia lahir seperti demikian dan tidak ada pilihan..tapi tahu ngak rata rata temenku yang lesbian atau gay memiliki banyak persoalan dimasa lalu yang sebenarnya memberikan trauma, salah satu temenku yang lesbian mengaku jika dia membenci ayah kandungnya karena si ayah memperkaus kakaknya sendiri, temenku yang gay cerita ibunya adalah tipe perempuan lemah yang gampang di tindas sama ayah tirinya, temenku yang lain cerita jika waktu kecil pernah di lecehkan sama lawan jenisnya sehingga ketika dewasa dia merasa jijik dengan lawan jenis, dan sahabatku dia mengaku jika dia tidak bisa mengubah orientasinya karena dia terlahir demikian tapi dia sendiri yang bercerita waktu dia masih kecil dia di lecehkan oleh pamannya sendiri tapi tetep dia kekeh bilang bukan karena itu dia menjadi lesbian.

Kesimpulanku mereka bisa jadi pecinta sesama jenis karena trauma di masa lalu, mungkin tidak semua yang jadi korban, tapi bisa di pengaruhi oleh kejadian kejadian yang menimpa orang orang terdekat mereka. Tidak mudah memang apalagi banyak temen temenku yang begitu.. dan memang solusinya bukanlah menghindari atau menghakimi tapi kita rangkul dan berharap positifnya kita bisa mengubah langkah mereka untuk lebih baik, kalaupun tidak bisa berubah juga tidak boleh menghakimi karena kita tidak berada di posisi mereka.

---------- Post added at 20:52 ---------- Previous post was at 20:50 ----------

Aku nggak bilang mom zano menghakimi ya hihihi cuman aku berpendapat jika seseorang menjadi gay atau lesbi bukan karena bukan maunya ( alias mereka punya pilihan ) tapi karena faktor psikologi mereka berpikir mereka tidak punya pilihan.

---------- Post added at 20:57 ---------- Previous post was at 20:52 ----------

Wah terima kasih mom dandro, bertambah deh pengetahuannya ^^.

Oh karena itu ya..tapi apa ilmuan bisa menciptakan suatu antibodi yang bisa melindungi limfosit dari serangan virus asing gitu gak ya.

Aku suka nonton monster inside me, kebetulan topicnya tentang malaria..aku baru tahu kalau malaria sebenarnya adalah jenis parasit yang walaupun sudah "sembuh" akan selamanya berdiem di tubuh kita...

---------- Post added at 20:59 ---------- Previous post was at 20:57 ----------

Ampunn asli kalau aku disana, tu burungnya ku potong ku lumatin paksain makan kemulut bapak tirinya, bejad banget. Pelaku pemerkaus dan pedofil harus di hukum berat seberat nya, kalau perlu buat hidup segan mati nggak mau, enak aja habis hancurin masa depan seseorang di penjara terus berapa tahun bebas.

 

 

setau ak gratis bun tp dipuskesmas karna ini program pemerintah.. Alat tesnya ga diperjualbelikan bebas.. Klo ga buka website komisi penanggulangan aids dki jakarta.. Harus bu dites ak juga pas hamil tesnya biar bayinya ga knp2..

 

 

Yap.. kemaren di tivi juga ada anak tertular hiv aids dr ibunya yg lagi ngandung.. kasian deh, miris dengernya.
Bayi ga berdosa ikutan nanggung perbuatan ortunya yg ga tanggung jwb..

 

 

Mom happy, iya mom, sy jg ga menghakimi orientasi sex mereka, tp semenjak UU ttg LGBT disahkan dibeberpa negara, Sex bebas makin merajalela di Indonesia. Sy jg pny tmn yg lesbi.Om sy jg (kyknya yah), semuanya pnya masalalu trauma meliat KDRT di dlm keluarganya. Skg perilaku sex menyimpang (maa) lingk jg sgt memengaruhi bu. Beberapa tmn sy prnh diajak dlm suatu komunitas g*y di depok. Ada yg melepaskan diri ada jg yg "keenakan". jd bukan hnya trauma sj skg mom tp lingkungan jg besar pengaruhnya.
Skg sy punya anak 2. Terus terang ini mnjd perhatian besar sy skg.Bukan hanya pornografi sj, tp teman nya anak sypun kelak akan menjadi perhatian sy. Sy akan terbuka dgn smua tmn anak sy tp dgn pengawasan.

 

 

Saya mengerti dilema bunda happy dan ingin sharing cara mama saya dulu menanamkan pendidikan seks. Mama ga pakai kata jangan tp lebih menekankan akibat.

Sejak saya kecil (sd kali yah) mama suka cerita dan sering diulang tentang kenalan2 beliau yg sudah melakukan seks sebelum nikah dengan pasangan dan akibatnya (ceritanya sad ending).

Satu yg paling lekat di ingatan saya ttg logika no sex sbm nikah blg kalo kamu hamil di luar nikah pas sekolah. Okaylah si pria mau tanggung jawab. Tp abis nikah kamu akan di rumah hamil dan kmdn jaga anak sementara si pria tentunya kembali bersekolah. Pria itu akan semakin maju pola pikir dan pandangannya krn bisa menikmati pendidikan sdgkan kamu akan terbelakang krn belum mengenyam pendidikan yg cukup. Lama kelamaan mgkn aja si pria akan menemukan wanita lain yg dianggap lbh sepandan dgn pola pikir/pendidikan yg setara kamu akan ditinggalkan dan bgm kamu mesti membiayai anak dgn pendidikan juga kurang. Itu cukup terpatri sih di logika saya sampai skg.

Kalo anak bunda happy laki2 mgkn penekanannya bisa diubah bgm mesti menghidupi anak istri. Ketika teman2 sedang asyik bermain menikmati masa muda/remaja/kuliah, kamu harus kerja atau pulang temani anak istri dsb. Belum kalau anak sakit dsbnya.

Ada satu lagi logika yg saya suka dari pendeta saya dulu. Dia blg seks dengan seseorang ibarat plakban. Kalau kita dengan mudah melakukan seks dengan sembarang org (sex bebas) maka kaya plakban kalo uda ditempel dicabut ditempel lagi rekatannya akan semakin berkurang. Tp k sex hanya dilakukan dengan pasangan kita sendiri seperti plakban yg belum pernah dicabut akan lebih rekat. Ini masuk akal kalo ga pernah sex dengan org lain kan ga ada bandingan (jadi inget ceramah ini setiap ntn film sex and the city hehe...)