Yang sudah menanti skenario
"Susanna beranak dalam kuburan sate celurit bang bokir"
Malam itu udara malam yg sharusnya terasa dingin tiba-tiba berubah begitu panas merasuk hingga ketulang,...
Bang bokir yang saat itu sedang berjualan sate tiba" teringat akan celurit yg sudah disiapkannya barangkali saja bs bertemu dengan fotografer yg katanya mesum itu yg telah menggoda sang istri...
Dipertigaan jalan tiba" bang bokirpun terhenyak dengan panasnya udara disekitarnya yg mendadak berubah dari dinginnya malam menjadi begitu panas, dan ternyata tak sadar bara api yg ada di panggangannya terbang melayang dan menyentuh tengkuknya (yaiyalah panas keleeess masa bara api dingin #intermezodikit)
Dan kemudian terdengar lirihan suara wanita memanggil "bang, bang bokir suamiku ini aku istrimu susannah bang, sebentar lagi aq akan melahirkan anakmu bang... tolong buatkan aq 200 tusuk sate khas buatanmu..."
Karena rasa rindu yg sangat dalam bang bokir lupa bahwa sebenarnya istrinya sudah meninggal dunia dan tetap dibuatkan'y sate kesukaan istrinya susanah.
Dan saat sang istri selesai menyantap sate tersebut, ia membalikan badannya dan kagetlah bang bokir ternyata pentungan yg dy gunakan untuk membunuh sang istri masih nyangkut dipunggunya dan membuat punggung istrinya bolong (maka disebutlah sundel bolong)
Dengan lari kocar kacir bang bokir melewati sebuah pos siskamling tetapi para satpam bukannya membantu malah lari terbirit" karena mereka melihat bang bokir dengan celurit dikepalanya, ternyata bang bokir tidak sadar bahwa sebenarnya dy sudah bunuh dirinya sendiri dengan celurit karena menyesal telah menuduh istrinya dan fotografer berselingkuh.
Namun sayang kisah ini tidak tertulis dalam koran harian.
-sekian-