PCO (
polycystic ovary) adalah suatu keadaan di mana satu indung telur mengandung 12 folikel atau lebih. Karena acap orang salah duga, DR. MED. Dr. Calvin Tjong,
SpOG menegaskan bahwa yang ditemukan pada
PCO bukanlah sebuah kista, melainkan folikel-folikel kecil yang berukuran 5-7 mm. Kista adalah definisi yang dipakai bila pada indung telur ditemukan ruang yang berisi cairan atau benda padat dan dilapisi oleh selaput. (Memahami
PCOS | MeetDoctor), semoga membantu ya bun.........
Pada satu indung telur terdapat jutaan folikel yang notabenenya adalah bakal sel telur. Setiap bulan setelah menstruasi, beberapa folikel akan membesar dan biasanya hanya satu folikel yang akan menjadi matang. Folikel yang matang mempunyai ukuran 18-25 mm.
Folikel yang matang ini akan pecah dan menghasilkan sel telur dalam proses yang dinamakan ovulasi. Pada
PCO, beberapa folikel berkembang, tetapi pembesaran ini terhenti pada ukuran 5-7 mm. Folikel-folikel yang tak kunjung matang akan terus menerus menghasilkan hormon estrogen yang mana bertanggung jawab mempengaruhi pertumbuhan selaput lendir pada rongga rahim.
Esterogen yang terus-menerus diproduksi, lambat laun membuat selaput lendir rongga rahim menjadi sangat tebal. Ketika sirkulasi darah dari dinding rahim tak lagi terfasilitasi, terjadilah
bleeding berupa flek atau bahkan pendarahan yang sangat hebat. Amenorhea juga menjadi salah satu gejala yang kerap timbul sebab efek dari
PCOS.
Tidak semua
PCO yang termonitor dari USG berpotensi menyebabkan gangguan. Apabila temuan
PCO turut disertai gangguan siklus menstruasi atau kelebihan hormon androgen (hormon laki-laki), barulah kondisi ini dikategorikan sebagai
sindrom polikistik ovarium atau PCOS.