Kalau boleh memilih, tentu semua calon ibu memilih hamil tanpa mual dan muntah. Sayangnya, mual atau tidak mual bukan kondisi yang bisa diciptakan dengan mudah, karena berhubungan dengan fisiologi tubuh calon ibu. Setiap tubuh wanita berbeda, itu pula yang membuat setiap kehamilan jadi berbeda. Mirip kondisi wanita selagi menstruasi - ada yang disertai sakit perut, ada yang tidak - demikian pula kehamilan, ada yang disertai mual, ada yang tidak.
Kehamilan dengan atau tanpa mual, sama normalnya. Tidak mual selama hamil bukan indikasi bahaya bagi kehamilan atau janin. Kehamilan tanpa mual pun dapat berjalan aman dan tanpa komplikasi, sama seperti kehamilan dengan mual.
Yang bisa diupayakan calon ibu, menurut para ahli, adalah mengurangi mual, namun bukan menghilangkan sama sekali. Caranya:
- Makan sedikit-sedikit tapi sering dan tepat waktu. Lima kali makan lebih baik daripada tiga kali, karena jika perut sempat kosong, akan memicu mual.
- Makan saat baru bangun tidur, karena saat tidur biasanya kadar gula di dalam darah turun. Letakkan makanan ringan seperti biskut kering (rendah lemak) di sisi tempat tidur. Saat bangun, makan beberapa biskuit dan duduk di pinggir ranjang 20 – 30 menit sebelum berdiri.
- Pilih makanan tinggi protein dan karbohidrat.
- Hindari makanan berlemak, asam dan banyak bumbu.
- Banyak minum. Tapi hindari terlalu banyak minum saat makan. Minumlah di antara jam makan. Jumlah ideal, 10-12 gelas sehari.
- Yoghurt mengandung vitamin B yang membantu mengurangi rasa mual.
- Hiruplah wangi lemon! bunda dapat juga menambahkan potongan lemon dalam air minum ataupun teh bunda.
Semoga bermanfaat...