Berhubungan intim adalah salah satu cara untuk menjaga keharmonisan di dalam rumah tangga. Hubungan intim yang berkualitas ditandai dengan adanya saling pengertian antara suami dan istri. Misalnya, ketika istri sedang tidak mood untuk melakukannya, suami tidak memaksakan kehendak.
Bukan hanya masalah mood, ada beberapa faktor lain yang membuat hubungan intim terhalang. Salah satunya, ketika istri sedang dalam kondisi hamil muda. Berhubungan saat hamil muda memang tidak dilarang, tetapi ada hal-hal yang perlu diperhatikan supaya aktivitas tersebut tetap menyenangkan dan tidak membuat kehamilan terganggu.
- Adanya Perubahan pada Tubuh Wanita
Pada trimester awal kehamilan, tubuh wanita mengalami banyak perubahan. Salah satunya, perubahan pada payudara. Adanya perubahan hormon membuat jaringan di payudara berubah serta aliran darah meningkat. Akibatnya, payudara akan terasa bengkak, nyeri, geli, dan sensitif ketika disentuh.
Meskipun tidak berbahaya, perubahan fisik tersebut dapat membuat aktivitas seks terasa tidak nyaman, khususnya bagi wanita. Karena itu, suami perlu memahami apabila istri tidak terlalu antusias melakukan hubungan intim pada saat sedang hamil muda.
- Mood Hilang Karena Rasa Mual, Lelah, dan Mengantuk
Sebagian besar wanita hamil juga harus berjuang mengatasi rasa mual pada trimester awal kehamilan. Jangankan aktivitas seksual, melakukan aktivitas harian saja sudah terasa tidak nyaman. Biasanya, rasa mual disebabkan oleh bau-bauan yang menyengat atau gerak tubuh yang berlebihan. Karena itu, wanita biasanya akan merasa lebih tenang ketika berbaring atau tidak melakukan aktivitas apa pun.
Selain rasa mual yang menguras energi, wanita yang sedang hamil muda juga biasanya akan cepat merasa lelah dan mengantuk karena peningkatan hormon progesteron atau adanya gejala anemia. Nah, karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan tersebut, wajar saja jika istri lebih sering menolak berhubungan intim.
- Boleh Dilakukan Apabila Tidak Ada Indikasi Medis
Kegiatan berhubungan intim, termasuk pada saat hamil, pada dasarnya aman jika dilakukan dengan cara yang benar. Namun, sering kali pasangan suami istri merasa khawatir bila hal tersebut membahayakan janin yang baru mulai berkembang. Untuk itu, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter kandungan yang menangani kehamilan.
Pada umumnya, jika tidak ada indikasi medis yang membahayakan, seks tetap boleh dilakukan. Beberapa indikasi tersebut adalah terjadinya perdarahan, riwayat kelemahan serviks, riwayat persalinan prematur, nyeri perut, dan hamil kembar. Pada kondisi seperti ini, dokter kandungan akan menyarankan pasangan suami istri menghindari seks untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
- Apakah Sperma Berbahaya bagi Janin?
Salah satu kekhawatiran pasangan suami istri yang berhubungan saat hamil adalah bahaya sperma terhadap janin. Faktanya, janin aman dan terlindungi oleh lapisan plasenta dan cairan ketuban sehingga cairan sperma yang masuk melalui vagina karena proses ejakulasi bukan masalah.
Hal lain yang justru menyebabkan kontraksi pada rahim adalah orgasme yang dialami wanita. Namun, kontraksi karena orgasme tidak cukup kuat untuk menyebabkan terjadinya persalinan dini.
- Waspadai Penyakit Kelamin
Bahaya yang harus diwaspadai ketika berhubungan saat hamil muda adalah penyakit kelamin. Apabila pasangan mengidap penyakit tertentu, seperti herpes genital, ibu hamil dapat tertular melalui aktivitas seksual. Perlu diketahui, infeksi herpes pada ibu hamil, khususnya di trimester pertama kehamilan, dapat menyebabkan cacat pada janin, bahkan keguguran. Herpes juga dapat menular pada bayi yang baru lahir dan mengakibatkan komplikasi.
- Perhatikan Posisi Saat Berhubungan Intim
Hal lainnya yang perlu diketahui pasangan suami istri saat melakukan hubungan intim adalah posisi yang dilakukan. Sebaiknya, hindari posisi yang menekan perut istri karena dikhawatirkan dapat berpengaruh terhadap janin. Selain itu, waspadai pula guncangan yang terlalu kuat pada saat melakukan aktivitas seksual.
Nah, beberapa hal inilah yang perlu diketahui ketika berhubungan saat hamil muda untuk mencegah terjadinya hal-hal yang membahayakan kesehatan ibu dan janin.
Semoga bermanfaat
Sumber