Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
Dari hasil penelitian, daging kelinci sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia, baik untuk mencegah dan menyembuhkan beberapa penyakit, dan juga baik untuk vitalitas tubuh, berikut beberapa manfaat mengkonsumsi daging kelinci:
1. Mencegah Kanker
Daging kelinci dapat mencegah kanker karena memiliki kandungan niasin (8,43 mg/100 gr bahan, setara dengan 42% dari total kebutuhan harian), vitamin B12 (8,3ug/100 gr bahan), dan selenium (Se) dengan kadar 38,5 ug/100 gram bahan setara dengan 55% dari total kebutuhan harian tubuh.
2. Niasin Niasin atau yang sering kita sebut dengan vitamin B3 atau nama lainnya ialah asam nikotinat, nikotinamid, niasinamid atau pellagrapreventive (PP) factor, merupakan bagian dari ko-enzim NAD+ (nikotinamid adenin dinukleotida) dan NADP (nikotinamid adenin dinukleotida fosfat) dari enzim dehidrogenase, yang dibutuhkan sebagai katalis reaksi hidrogen. Defisiensi akan menimbulkan penyakit pellagra, yang gejalanya muncul pada kulit, saluran pencernaan dan sistem saraf pusat (three Ds of pellagra adalah: dermatitis, diare, dan depresi).
3. Vitamin B12
Vitamin B12 atau kobalamin yang memiliki nama lain antipercious anemia factor,erythrocyte maturation factor atau animal protein factor (APF), dapat mengawal pertumbuhan badan agar tetap normal, berperan penting dalam pemeliharaan jaringan syaraf, dan pembentukan sel-sel darah merah.
4. Menyembuhkan Asma
Selain mencegah kanker, mengonsumsi daging kelinci juga dapat menyembuhkan asma. Asma yaitu suatu penyakit alergi yang bercirikan peradangan steril, disertai serangan sesak napas akut secara berkala, mudah tersengal-sengal dan batuk. Melalui cara pelepasan mediator vasoaktif kuat, seperta histamin, serotonin, dan bradikinin, sel mastosit berperan penting dalam terjadinya serangan asma. Agar gejala tersebut tidak terjadi, maka sel mastosit harus distabilisasi, caranya yaitu dengan pemberian anti-histaminika, diantaranya ketotifen. Daging kelinci diduga memiliki unsur ketotifen.
5. Penyakit Jantung
Daging kelinci mampu menurunkan risiko kolesterol dan penyakit jantung. Rendahnya kandungan kolesterol dan natrium membuat daging kelinci sangat dianjurkan sebagai makanan untuk pasien penyakit jantung, usia lanjut, dan mereka yang bermasalah dengan kelebihan berat badan.
6. Kesuburan Wanita
Mengkonsumsi daging dan Otak kelinci secara rutin, juga dapat membantu kesuburan para wanita.
7. Keperkasaan Pria
Mengkonsumsi Daging, Penis dan Testis kelinci juga dapat membantu keperkasaan seorang pria.
Sumber:
1. Studi selama sepuluh tahun yang dikomandani the Arizona Cancer Center, pada 1.312 laki-laki dan perempuan dengan riwayat kanker kulit, mendapatkan, meski belum terbukti kemanjurannya dalam menjaga subjek dari terjangan kanker kulit baru, elemen kelumit (trace element) ini ternyata dapat melindungi mereka dari beberapa tipe kanker lainnya. Partisipan yang diberi suplemen Se 200ug sehari memiliki 63%, 58%, 46% kemungkinan lebih rendah mendapat kanker prostat, kolorektal, serta paru-paru, dibanding mereka yang diberi plasebo.
2. Sementara menurut Prof.Dr.Ir.Deddy Muchtadi, M.S., yang menyelesaikan studi S-3 di Universite des Sciences et Techniques du Languedoc, Montpellier, Prancis, proses penuaan menurunkan kadar Se dalam tubuh: kadar Se dalam darah menurun sebanyak 7 persen setelah berumur 60 tahun, dan sebanyak 24 persen setelah berumur 75 tahun, agar orang tua dapat terbebas dari pellagra, terpelihara kesehatan sarafnya, tetap semangat lantaran moodnya tak pernah kendur, dan terhindar dari gangguan kanker, merajinkan diri mengonsumsi daging kelinci merupakan salah satu solusinya.
3. Penelitian Dian Kesuma dan kawan-kawan dari universitas brawijaya (Unibraw), Malang, sekitar tahun 2000, berhasil membuktikannya bahwa daging kelinci memang mengandung ketotifen. Berkat keberhasilannya itu mereka dinobatkan sebagai juara dalam lomba karya ilmiah tingkat nasional bidang IPA, saat itu acaranya berlangsung di Kota Solo.
4. Ahmad Yunus S.Pt, SUKSES BETERNAK KELINCI POTONG, Halaman 38-43.
6. Departemen agrikultur Amerika (United States Department of Agriculture) telah mengadakan riset tentang daging kelinci dan telah menyatakan bahwa daging kelinci adalah daging yang sehat untuk dimakan. Bahkan, USDA (United States Department of Agriculture) menyatakan bahwa daging kelinci adalah daging paling bergizi yang diketahui manusia.
7. Dr. Yono C. Raharjo dari Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor, mengatakan bahwa daging kelinci belum menjadi daging favorit di Indonesia walaupun nutrisi yang ada di dalamnya sangat baik bagi kesehatan. Fakta lain, daging kelinci terdiri atas daging putih yang rendah lemak dan memiliki kadar glikogen tinggi.
UNTUK PESAN ANTAR, silahkan menghubungi HP 0852 4519 0160, HP 0858 8532 7895 Minimal Order: 5 Porsi (Campur) Ongkir: Rp. 20.000,- (Radius 10KM) Siti Hazami
Dari hasil penelitian, daging kelinci sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia, baik untuk mencegah dan menyembuhkan beberapa penyakit, dan juga baik untuk vitalitas tubuh, berikut beberapa manfaat mengkonsumsi daging kelinci:
1. Mencegah Kanker
Daging kelinci dapat mencegah kanker karena memiliki kandungan niasin (8,43 mg/100 gr bahan, setara dengan 42% dari total kebutuhan harian), vitamin B12 (8,3ug/100 gr bahan), dan selenium (Se) dengan kadar 38,5 ug/100 gram bahan setara dengan 55% dari total kebutuhan harian tubuh.
2. Niasin Niasin atau yang sering kita sebut dengan vitamin B3 atau nama lainnya ialah asam nikotinat, nikotinamid, niasinamid atau pellagrapreventive (PP) factor, merupakan bagian dari ko-enzim NAD+ (nikotinamid adenin dinukleotida) dan NADP (nikotinamid adenin dinukleotida fosfat) dari enzim dehidrogenase, yang dibutuhkan sebagai katalis reaksi hidrogen. Defisiensi akan menimbulkan penyakit pellagra, yang gejalanya muncul pada kulit, saluran pencernaan dan sistem saraf pusat (three Ds of pellagra adalah: dermatitis, diare, dan depresi).
3. Vitamin B12
Vitamin B12 atau kobalamin yang memiliki nama lain antipercious anemia factor,erythrocyte maturation factor atau animal protein factor (APF), dapat mengawal pertumbuhan badan agar tetap normal, berperan penting dalam pemeliharaan jaringan syaraf, dan pembentukan sel-sel darah merah.
4. Menyembuhkan Asma
Selain mencegah kanker, mengonsumsi daging kelinci juga dapat menyembuhkan asma. Asma yaitu suatu penyakit alergi yang bercirikan peradangan steril, disertai serangan sesak napas akut secara berkala, mudah tersengal-sengal dan batuk. Melalui cara pelepasan mediator vasoaktif kuat, seperta histamin, serotonin, dan bradikinin, sel mastosit berperan penting dalam terjadinya serangan asma. Agar gejala tersebut tidak terjadi, maka sel mastosit harus distabilisasi, caranya yaitu dengan pemberian anti-histaminika, diantaranya ketotifen. Daging kelinci diduga memiliki unsur ketotifen.
5. Penyakit Jantung
Daging kelinci mampu menurunkan risiko kolesterol dan penyakit jantung. Rendahnya kandungan kolesterol dan natrium membuat daging kelinci sangat dianjurkan sebagai makanan untuk pasien penyakit jantung, usia lanjut, dan mereka yang bermasalah dengan kelebihan berat badan.
6. Kesuburan Wanita
Mengkonsumsi daging dan Otak kelinci secara rutin, juga dapat membantu kesuburan para wanita.
7. Keperkasaan Pria
Mengkonsumsi Daging, Penis dan Testis kelinci juga dapat membantu keperkasaan seorang pria.
Sumber:
1. Studi selama sepuluh tahun yang dikomandani the Arizona Cancer Center, pada 1.312 laki-laki dan perempuan dengan riwayat kanker kulit, mendapatkan, meski belum terbukti kemanjurannya dalam menjaga subjek dari terjangan kanker kulit baru, elemen kelumit (trace element) ini ternyata dapat melindungi mereka dari beberapa tipe kanker lainnya. Partisipan yang diberi suplemen Se 200ug sehari memiliki 63%, 58%, 46% kemungkinan lebih rendah mendapat kanker prostat, kolorektal, serta paru-paru, dibanding mereka yang diberi plasebo.
2. Sementara menurut Prof.Dr.Ir.Deddy Muchtadi, M.S., yang menyelesaikan studi S-3 di Universite des Sciences et Techniques du Languedoc, Montpellier, Prancis, proses penuaan menurunkan kadar Se dalam tubuh: kadar Se dalam darah menurun sebanyak 7 persen setelah berumur 60 tahun, dan sebanyak 24 persen setelah berumur 75 tahun, agar orang tua dapat terbebas dari pellagra, terpelihara kesehatan sarafnya, tetap semangat lantaran moodnya tak pernah kendur, dan terhindar dari gangguan kanker, merajinkan diri mengonsumsi daging kelinci merupakan salah satu solusinya.
3. Penelitian Dian Kesuma dan kawan-kawan dari universitas brawijaya (Unibraw), Malang, sekitar tahun 2000, berhasil membuktikannya bahwa daging kelinci memang mengandung ketotifen. Berkat keberhasilannya itu mereka dinobatkan sebagai juara dalam lomba karya ilmiah tingkat nasional bidang IPA, saat itu acaranya berlangsung di Kota Solo.
4. Ahmad Yunus S.Pt, SUKSES BETERNAK KELINCI POTONG, Halaman 38-43.
6. Departemen agrikultur Amerika (United States Department of Agriculture) telah mengadakan riset tentang daging kelinci dan telah menyatakan bahwa daging kelinci adalah daging yang sehat untuk dimakan. Bahkan, USDA (United States Department of Agriculture) menyatakan bahwa daging kelinci adalah daging paling bergizi yang diketahui manusia.
7. Dr. Yono C. Raharjo dari Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor, mengatakan bahwa daging kelinci belum menjadi daging favorit di Indonesia walaupun nutrisi yang ada di dalamnya sangat baik bagi kesehatan. Fakta lain, daging kelinci terdiri atas daging putih yang rendah lemak dan memiliki kadar glikogen tinggi.
UNTUK PESAN ANTAR, silahkan menghubungi HP 0852 4519 0160, HP 0858 8532 7895 Minimal Order: 5 Porsi (Campur) Ongkir: Rp. 20.000,- (Radius 10KM) Siti Hazami
kalau daging kelinci....
ampuuuuunnnn....... aku sungguh tidak tega mau memakanya,
dan selama tau dan sadar aku yakin tidak akan bisa menelan dagingnya... karena aku suka dan sayang sekali pada kelinci... lucu dan jinak....