Sepupu saya hamil, mohon masukkannya

Replying to:

Saya dan sepupu perempuan saya pernah melakukan hubungan seks. Sekarang dia hamil. Bagaimana itu bsa terjadi, tidak saya jelaskan disini, karena tidak berpengaruh terhadap langkah saya berikutnya. Intinya, itu sdh terjadi. Saya sendiri sudah menikah 7 tahun lebih, tapi belum dikaruniai anak (walaupun kami sangat menginginkannya dan sempat mau mengadopsi tapi tertipu). Sementara sepupu saya janda beranak 2. Saya menikahinya, gak mungkin. Pertama, istri saya pasti gak mengijinkan. Kedua, keluarga besar kami pasti heboh. Keluarga kami betul-betul keluarga besar dan memiliki latar belakang agama dan budaya yang fanatik. Untuk urusan pelanggaran moral, sangat sedikit ruang kompromi di keluarga besar kami. Jika berkumpul, jumlahnya bisa ratusan. Wuih, gak kebayang kalau mereka tahu, 2 anggota keluarganya melakukan dosa besar.
Kami punya rencana jangka pendek : menutupi kehamilannya dari keluarga besar kami. Maka saya akan mencari kontrakan untuknya, membiayai hidupnya. Tapi yang berat, saya juga diminta membiayai 2 anaknya. Duuhh... penghasilanku masih pas2an, harus menghidupi 3 dapur sekaligus. Opsi menggugurkan kandungan saya tepis jauh-jauh, walaupun sepupu saya pernah menginginkannya. Satu perbuatan dosa seharusnya tidak diikuti perbuatan dosa berikutnya jika hidup kita tak ingin makin tenggelam, begitu pikirku. Sudah berzinah, membunuh janin juga? Oh, gak kebayang rasa bersalah yang akan menghantuiku seumur hidup.
Saya sedang memikirkan rencana lain : mengatakan pada istri saya, bahwa ada perempuan hamil tapi dia tak mampu membiayai anaknya jika dia meneruskan kehamilannya. Jika ada yang mau membantu hidupnya selama dia hamil sampai melahirkan, dia mau menyerahkan bayinya setelah melahirkan. Ini jelas kebohongan, saya sadar. Tapi kalau tidak dilakukan, rumah tangga kami rawan konflik, karena istri saya pasti curiga kok penghasilanku yang disetorkan berkurang drastis, usaha saya yang baru berjalan juga bisa bangkrut lagi (saya pernah bangkrut sebelumnya, salah satu hal yang mempertemukan saya dengan sepupu saya). Jika istri saya menyetujui untuk membiayai perempuan itu, keadaan akan jauh lebih mudah, secara finansial maksudnya. Kami, saya dan istri, dapat memanage keuangan kami untuk kebutuhan tersebut. Persoalannya, apakah ini pilihan terbaik? terus terang, saya bingung sekali. Sampai-sampai saya gak bisa tidur sampai pagi. Mohon masukannya yang konstrukstif.
Jika Anda mau menghakimi saya karena kesalahan saya, saya terima saja. Saya sadar telah melakukan dosa dan kesalahan besar. Tapi rasa bersalah dan berdosa itu tidak cukup, saya harus melakukan seuatu yang tepat untuk menanggung akibat perbuatan saya tersebut. Disinilah saya berharap masukan dari pembaca. Terima kasih.

Replying to:

udah bunuh diri aja :d

Replying to:

udah bunuh diri aja :d

Replying to:

Bay*on mana bay*oooon......