Teringat akan kejadian siang itu...
31 mei 2016
Hari dimana terakhir kali aq bisa memelukmu...
Hari dimana semua impianku harus kurelakan untuk kau bawa...
Meninggalkan aq sendiri yang tengah menanti putri kecil kita terlahir kedunia ini...
Dukaku begitu dalam sampai rasanya Allah tidak adil kepadaku...
Seolah tak rela aq bahagia dengan keluarga kecilku yang baru saja kubangun...
Tapi,,,
Ku lihat kembali ke belakang...
Ternyata Allah sangatlah adil... Seolah Allah tidak begitu saja mengambil suamiku, tapi sengaja memberikanku kesempatan untuk mengabulkan doa dan cita2ku untuk menikah dengan suamiku...
Dengan seolah sengaja memajukan jadwal menikah kami lebih awal dari jadwal yang sebelumnya kami rencanakan menikah pada juni 2016 (suami meninggal 31 mei 2016) menjadi maju setahun sebelumnya...
Seolah memberikan kesempatan kepadaku untuk menikmati masa2 menikah yang selama ini ku idam idamkan sebelum Allah menjemput suamiku untuk pulang ke sisiNya...
Dan sekarang putri kami sudah lahir dan menginjak usia 9 bulan...
Pelipur laraku...
Penyemangatku...
Dan tujuan hidupku...
Berusaha menjadi orangtua tunggal yang tegar...
Mencoba menekan rasa sedih ketika meninggalkan putri kecilku untuk berangkat mencari nafkah mulai pagi sampai malam...
Berdoa agar selalu diberi ketegaran dan kekuatan untuk dapat menjaga putri kecil kami...
Mskpun kadang terasa sesak saat ingatan suamiku datang,
Meskipun air mata ini menetes saat teringat akan angan2 yang sempat terucap selama pernikahan kami...
Tapi semua itu akan terhapuskan tatkala pulang dr kerja dan disambut oleh tawa riang putri kecil kami...
Ya...
Tawa putri kecilku yang selalu membuatku tegar...
Tawanya yg membuat kesedihanku sedikit memudar...
Semoga tawa ini selalu menghiasi hari2 ku dan putriku... Aminn...