Forum Ibu Hamil dan Kehamilan Daftar di IbuHamil.com untuk ikutan diskusi seputar kehamilan

  Forum Ibu Hamil dan Kehamilan > Misc Stuff > Ngobrol Apa Saja

Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami.
  #1  
Old
Mrs Ul...   TS 
 
Posts: 92
Default Bantuan Uang dari Orang Tua: Terima atau Tolak? Mohon Sarannya, Bunda..

Dear bunda-bunda,

Perkenalkan saya member baru, bun. Ingin curhat sedikit sambil meminta saran dari bunda-bunda bijak di sini.

Jadi gini bun. Awal tahun ini saya dan suami berencana mulai membangun rumah di atas tanah yang sudah kami miliki sejak beberapa tahun lalu. Dihitung-hitung, uang kami hanya cukup untuk membangun satu lantai dengan luas kira-kira 80 m2. Buat saya, ukuran segini sudah lebih dari cukup bun. Kebutuhan ruangan kami toh belum banyak, dan kami masih harus nabung untuk persiapan kelahiran anak pertama kami yang insya Allah due date Mei nanti.

Masalah mulai muncul ketika ayah saya menawarkan untuk membantu dana untuk pembangunan lantai kedua. Ayah saya ini cukup unik bun. Ayah bercerai dari ibu ketika saya SMA dengan alasan ekonomi. Eh setelah perceraian, justru karier ayah saya meningkat dan jadi punya uang lebih untuk bantu anak-anaknya.

Sebenarnya saya sih senang-senang aja mau dibantu, bun. Tapi masalahnya, seiring dengan niat ayah saya menolong kami, secara halus ayah meminta suami untuk 'mengurus' tanah ayah yang nantinya akan dikasihkan ke abang saya.

Yang dimaksud 'mengurus' di sini tuh menangani masalah pembelian, akta jual beli, sertifikat, IMB, sampai pembangunan rumahnya nanti bun. Sedangkan abang saya tinggal pakai saja. Saya sudah protes halus pada ayah, tapi jawabannya adalah abang saya orangnya ceroboh dan nggak bisa diandalkan, beda dengan suami saya yang lebih dewasa.

Di sini saya merasa sedih bun. Kok, suami saya jadi diposisikan kayak harus "meladeni" abang saya? Masak tanah dan rumah ayah, suami saya yang urus sedangkan abang tinggal pakai? Abang saya ini memang super manja bun, kuliah nggak selesai, pekerjaan keluar-masuk, ayah saya pontang panting nyariin pekerjaan buat dia, sementara umurnya sudah 34 tahun..

Menurut bunda, bantuan ayah untuk lantai 2 itu saya ambil atau tidak bun? Dengan konsekuensi harus 'meladeni' abang sesuai permintaan ayah..

Maaf kalau kepanjangan ya bun. Terima kasih..
 
  #2  
Old
nanami...
 
Posts: 1,213
 
Klo aq jd bunda, aq akan tolak dgn halus..

Karena toh sbenernya bunda dan suami merasa cukup dgn uang simpanan untuk membangun rumah sesuai yg diinginkan untuk saat ini. Jadi untuk apa menerima bantuan, bahkan dari orangtua, kalau ujungnya akan membuat suasana tidak nyaman karena dianggap ada kewajiban yg menyertai bantuan itu.. itu sama kaya karyawan digaji dimuka, tapi kerjaannya menyusul blakangan...

Dan melihat watak kk bunda, spertinya ini akan jd bumerang kdepannya untuk apa2 minta bantuan bunda dan suami ktika bapa sudah ga mampu ngebantu kk.. pasti akan diungkit menurut saya.
 
baru nemuin, orang ganti signature lebih sering dari minum obat
  #3  
Old
Benyta...
 
Posts: 870
 
Replying to: View Post
Dear bunda-bunda,

Perkenalkan saya member baru, bun. Ingin curhat sedikit sambil meminta saran dari bunda-bunda bijak di sini.

Jadi gini bun. Awal tahun ini saya dan suami berencana mulai membangun rumah di atas tanah yang sudah kami miliki sejak beberapa tahun lalu. Dihitung-hitung, uang kami hanya cukup untuk membangun satu lantai dengan luas kira-kira 80 m2. Buat saya, ukuran segini sudah lebih dari cukup bun. Kebutuhan ruangan kami toh belum banyak, dan kami masih harus nabung untuk persiapan kelahiran anak pertama kami yang insya Allah due date Mei nanti.

Masalah mulai muncul ketika ayah saya menawarkan untuk membantu dana untuk pembangunan lantai kedua. Ayah saya ini cukup unik bun. Ayah bercerai dari ibu ketika saya SMA dengan alasan ekonomi. Eh setelah perceraian, justru karier ayah saya meningkat dan jadi punya uang lebih untuk bantu anak-anaknya.

Sebenarnya saya sih senang-senang aja mau dibantu, bun. Tapi masalahnya, seiring dengan niat ayah saya menolong kami, secara halus ayah meminta suami untuk 'mengurus' tanah ayah yang nantinya akan dikasihkan ke abang saya.

Yang dimaksud 'mengurus' di sini tuh menangani masalah pembelian, akta jual beli, sertifikat, IMB, sampai pembangunan rumahnya nanti bun. Sedangkan abang saya tinggal pakai saja. Saya sudah protes halus pada ayah, tapi jawabannya adalah abang saya orangnya ceroboh dan nggak bisa diandalkan, beda dengan suami saya yang lebih dewasa.

Di sini saya merasa sedih bun. Kok, suami saya jadi diposisikan kayak harus "meladeni" abang saya? Masak tanah dan rumah ayah, suami saya yang urus sedangkan abang tinggal pakai? Abang saya ini memang super manja bun, kuliah nggak selesai, pekerjaan keluar-masuk, ayah saya pontang panting nyariin pekerjaan buat dia, sementara umurnya sudah 34 tahun..

Menurut bunda, bantuan ayah untuk lantai 2 itu saya ambil atau tidak bun? Dengan konsekuensi harus 'meladeni' abang sesuai permintaan ayah..

Maaf kalau kepanjangan ya bun. Terima kasih..
GA deh Pak..makasih...
udah aku tolak gitu pasti...

Duitnya sayang mending buat nabung kelurag bunda aja. Kyak abangnya bakalan bantuin klo bunda kesusahan nnt...
 
Be a healthy soul..Have a happy life.
Kalo ga manfaat leave aja jangan ikutan nimbrung...
  #4  
Old
rikha ...
 
Posts: 4,391
 
Jalan terbaik adalah mendiskusikan hal ini dg suami bun. Karena beliau adalah kepala keluarga, jadi beliau juga lah yg berhak mengambil keputusan.
Kaji situasi yg ada secara proporsional, apa dampak positifnya dan apa yg mjd konsekuensinya. Tanyakan kesediaan suami atas hal yg dimintakan tolong oleh ayah bunda. Jika suami bersedia maka tidak ada salahnya menerima uluran bantuan dr ayah bunda.
 
  #5  
Old
titawa...
 
Posts: 5
 
yah diterima donkk
 
kami merupakan sebuah layanan jasa Service Sofa Murah yang berlokasikan di jakarta yang siap membantu anda dalam memperbaiki sofa anda yang rusak.
  #6  
Old
Mrs Ul...   TS 
 
Posts: 92
 
Replying to: View Post
Klo aq jd bunda, aq akan tolak dgn halus..

Karena toh sbenernya bunda dan suami merasa cukup dgn uang simpanan untuk membangun rumah sesuai yg diinginkan untuk saat ini. Jadi untuk apa menerima bantuan, bahkan dari orangtua, kalau ujungnya akan membuat suasana tidak nyaman karena dianggap ada kewajiban yg menyertai bantuan itu.. itu sama kaya karyawan digaji dimuka, tapi kerjaannya menyusul blakangan...

Dan melihat watak kk bunda, spertinya ini akan jd bumerang kdepannya untuk apa2 minta bantuan bunda dan suami ktika bapa sudah ga mampu ngebantu kk.. pasti akan diungkit menurut saya.
Makasih sarannya bun. Jujur apa yang bunda bilang, senada dengan kata hati saya saat ini. Saya akan coba diskusikan lebih lanjut dengan suami, semoga segera ketemu solusi yang paling pas. Trims ya bun..

---------- Post added at 15:54 ---------- Previous post was at 15:52 ----------

Replying to: View Post
GA deh Pak..makasih...
udah aku tolak gitu pasti...

Duitnya sayang mending buat nabung kelurag bunda aja. Kyak abangnya bakalan bantuin klo bunda kesusahan nnt...
Ya bun, itu juga yang jadi kekhawatiran saya saat ini. Sesama saudara saling menolong sebenarnya nggak papa, tapi kalau jatuhnya jadi satu pihak meladeni yang lain, kan jadi nggak lucu ya bun.. Trims sarannya ya..

---------- Post added at 15:56 ---------- Previous post was at 15:54 ----------

Replying to: View Post
Jalan terbaik adalah mendiskusikan hal ini dg suami bun. Karena beliau adalah kepala keluarga, jadi beliau juga lah yg berhak mengambil keputusan.
Kaji situasi yg ada secara proporsional, apa dampak positifnya dan apa yg mjd konsekuensinya. Tanyakan kesediaan suami atas hal yg dimintakan tolong oleh ayah bunda. Jika suami bersedia maka tidak ada salahnya menerima uluran bantuan dr ayah bunda.
Baik bun, akan saya coba untuk diskusikan sampai tuntas dengan suami. Kemarin-kemarin diskusinya cuma selintasan aja karena suami juga sambil nelponin tukang air, tukang gali sumur, tukang listrik, dan tukang-tukang lain. Semoga beberapa hari ke depan udah agak luang kesempatannya untuk diskusi. Trims sarannya bun..
 
  #7  
Old
bundah...
 
Posts: 4,304
 
hmmmmm......aku masih belum jelas debgan " mengurus" imb sertifikat dsbnya......karrna kalo yg saya tangkap ngga selamanya lho melayani abang.....yg saya tangkap .....ayah bunda mempercayai suami bunda untuk menyelesaikan proses sertifikat...imb dsbnya.......mungkin karena ayah bunda menganggap suami mampu dan dapat dipercaya...jadi bukan melayani selamanya lho.....cuma membantu ayah bunda menyelesaikan proses keluarnya sertifikat dan imb....abis itu selesai ya sudah....sertifikatnya dikasih ke abang.....ayah bunda bilang terima kasih ke suami.

menurut aku ya........kewajiban anak dan menantu ...membantu orangtua sebisa mungkin....terlepas akan diberikan dana untuk pembangunan lantai 2 yg akan ditolak atau tidak sama bunda dan suami. apalagi ini sifatnya cuma membantu memproses pengurusan .....biaya semua asumsi saya juga disiapkan dari ayah.

selama suami memang mampu mengurus dan ada waktu yg tidak mengganggu pekerjaan....karrna inii sifatnya kepercayaan ortu kepada anak atau menantunya.....aku pasti bantu semampu aku tanpa berharap apa apa....dan ngga berpikir itu tanah mau dikasih ke siapa.....karena toh ini kan menerima amanah kepercayaan dari ortu.

nah masalah kedua ......terlepas dari masalah diatas ya.....kalo saya ngga butuh tingkat 2 pasti saya bilang ....ngga usah deh pak....soalnya nanti rumah terlalu besar juga ngga ada yg ngurus....biaya perawatan juga jadi tinggi...mana listrik naik terus.....terima kasih ya pa.....nanti kalo perlu aku sama suami pasti bilang ke bapak ...kalo aku sih gitu....lebih baik berdiri diatas kaki sendiri.....dan sesuai kemampuan keliarga kecil bunda saja....

kalo pandangan saya begitu
 
  #8  
Old
Mama U...
 
Location: Bekasi Timur
Posts: 442
 
Kalau aku jadi bunda, baiknya berembuk dulu sama suami. dia setuju gak kalo pembangunan lantai 2 dari Ayah tapi ya syaratnya begitu. sedangkan mengurus sgala hal yg bunda sebutkan diatas itu gak butuh waktu sebentar, berkorban tenaga & waktu itu pasti.
dari pada nanti jadi masalah ditengah jalan ya kan bund ? toh abang bunda sudah dewasa, kalo semua ngasih enaknya ja. kapan kakak bunda mau usaha ?
semua balik lg ma bunda & suami...
 
  #9  
Old
Raisa2...
 
Posts: 184
 
Mau dibantu dengan atau tanpa syaratpun menurut aku lebih baik punya rumah kecil tp murni dari hasil sendiri bkn dari bantuan org. Krn kita gak tau apa yg akan terjadi nanti, dari pada kedepannya bermasalah. Lbh baik rumah kecil tp nyaman dan aman.
 
  #10  
Old
khaziy...
 
Posts: 110
 
kalau masalah bantuan bangun rumah sih itu tinggal bunda kalau bunda gak mau ya tolak tapi ingat secara halus menurutku lebih baik bangun pakai uang sendiri bund biarpun sederhana tapi puas dihati dan semisal suatu saat saudara bunda komplain ke bunda masalah bantuan ayah bunda buat bangun rumah bunda gak perlu repot kan jelasin panjang lebar kalau ayah bunda yang ngasih bukan bunda yang minta secara rumah jelas jerih payah bunda dan suami jadi bunda tinggal bilang itu rumah gak ada dibangun pakai uang ayah bunda
kalo masalah ngurus tanah yang buat abang bunda kalo aku sih nilainya ayah bunda sangat mempercayai suami bunda dibanding abang bunda sendiri jadi bunda harus bersyukur berarti suami bunda punya nilai lebih di mata ayah bunda gak ada salahnya ngurusin intinya bantuin lah kan juga sodara apalagi baca cerita bunda tentang abang bunda yang seperti itu wajar kalau ayah bunda gak percaya sama abang bunda
 
  #11  
Old
TriGal...
 
Posts: 1,902
 
Saya setuju sama saran bunda happy. Sebaiknya bangun rumah dengan kemampuan bunda sendiri. Dan kalau suami berkenan membantu tidak ada salahnya membantu ayah dan kakak bunda. Kalo ayah bunda sudah tiada kakak masih belum punya rumah kasian sama ponakan2 bunda.
 
  #12  
Old
Mrs Ul...   TS 
 
Posts: 92
 
@bunda happy: maap ya bun ceritanya kurang lengkap, hehe.. yang dimaksud 'mengurus' di sini gak berhenti hanya sampai IMB aja bun. dari mulai nyari tanah, nego, bolak balik ke notaris, sampai sertifikat jadi (ini sudah dilakukan oleh suami).. nanti lanjut urus IMB, tektokan sama arsitek, sampai proses bangun.. semua diharapkan suami yang "mandorin".. nah kalau udah jadi, abang tinggal pakai deh. padahal suami kerja full-time dan saya juga nanti bakal butuh dia untuk bantu urus baby karena saya juga bakal balik kerja setelah cuti melahirkan.. sementara abang saya relatif lebih "nyantai" karena dia masuk kerja juga suka-suka.. "kasarannya" saya berpikir itu 'harga' yang harus kami bayar karena sudah dibantu bangun rumah oleh ayah. "kasarannya" lho bun.. saya pingin bilang ke ayah, kalau emang tanah dan rumah itu buat abang saya, ya harusnya dialah yang suruh urus.. jangan dimanjain terus.. tapi masih bingung gimana ngomongnya..

---------- Post added at 10:44 ---------- Previous post was at 10:43 ----------

@mama utun: ya bun, saya akan coba ngobrol tuntas sama suami setelah waktunya agak luang, trims sarannya ya bun

---------- Post added at 10:46 ---------- Previous post was at 10:44 ----------

@raisa24: nah ini bun, mantep komennya, singkat padat bikin mikir, hehe.. trims bun, emang apa-apa kalau hasil keringat sendiri lebih enak ya

---------- Post added at 10:48 ---------- Previous post was at 10:46 ----------

@khaziya: hmm iya juga ya bun, takutnya ada yang ungkit-ungkit setelah rumahnya jadi, malah jatuhnya ga enak. mengenai minta bantuan suami, saya sebenarnya gak papa bun, tapi jangan memberatkan suami juga karena suami kan kerja full time, belum nanti ada anak. saya ingin ayah juga mulai "mendidik" abang dengan memberinya tanggung jawab lebih. btw dia belum punya anak bun, baru mau nikah tahun ini rencananya

---------- Post added at 10:50 ---------- Previous post was at 10:48 ----------

@TriGal: trims sarannya bun, mungkin saya akan cari jalan tengah aja gimana biar bisa tetap bantu ayah tanpa memberatkan suami..
 
  #13  
Old
Yamura...
 
Posts: 275
 
kl menurut aq simple sih, bun. kalo suami bunda keberatan mengurus all about si abang, sebaiknya bunda tolak aja. karena bisa saja dikemudian hari akan menjadi ungkitan. apalagi, dgn dana yg bunda miliki sndiri,udah cukup utk membangun 1 lantai yg bunda sendiri merasa udah cukup seluas tersebut.
hmmm kl si abang dibiarkan seperti itu terus, kapan dewasa nya?
 
Hidup ini KERAS. Kalo diforum aja LEMBEK, gimana bisa FIGHT dikehidupan nyata?
  #14  
Old
bundah...
 
Posts: 4,304
 
Replying to: View Post
@bunda happy: maap ya bun ceritanya kurang lengkap, hehe.. yang dimaksud 'mengurus' di sini gak berhenti hanya sampai IMB aja bun. dari mulai nyari tanah, nego, bolak balik ke notaris, sampai sertifikat jadi (ini sudah dilakukan oleh suami).. nanti lanjut urus IMB, tektokan sama arsitek, sampai proses bangun.. semua diharapkan suami yang "mandorin".. nah kalau udah jadi, abang tinggal pakai deh. padahal suami kerja full-time dan saya juga nanti bakal butuh dia untuk bantu urus baby karena saya juga bakal balik kerja setelah cuti melahirkan.. sementara abang saya relatif lebih "nyantai" karena dia masuk kerja juga suka-suka.. "kasarannya" saya berpikir itu 'harga' yang harus kami bayar karena sudah dibantu bangun rumah oleh ayah. "kasarannya" lho bun.. saya pingin bilang ke ayah, kalau emang tanah dan rumah itu buat abang saya, ya harusnya dialah yang suruh urus.. jangan dimanjain terus.. tapi masih bingung gimana ngomongnya..

---------- Post added at 10:44 ---------- Previous post was at 10:43 ----------

@mama utun: ya bun, saya akan coba ngobrol tuntas sama suami setelah waktunya agak luang, trims sarannya ya bun

---------- Post added at 10:46 ---------- Previous post was at 10:44 ----------

@raisa24: nah ini bun, mantep komennya, singkat padat bikin mikir, hehe.. trims bun, emang apa-apa kalau hasil keringat sendiri lebih enak ya

---------- Post added at 10:48 ---------- Previous post was at 10:46 ----------

@khaziya: hmm iya juga ya bun, takutnya ada yang ungkit-ungkit setelah rumahnya jadi, malah jatuhnya ga enak. mengenai minta bantuan suami, saya sebenarnya gak papa bun, tapi jangan memberatkan suami juga karena suami kan kerja full time, belum nanti ada anak. saya ingin ayah juga mulai "mendidik" abang dengan memberinya tanggung jawab lebih. btw dia belum punya anak bun, baru mau nikah tahun ini rencananya

---------- Post added at 10:50 ---------- Previous post was at 10:48 ----------

@TriGal: trims sarannya bun, mungkin saya akan cari jalan tengah aja gimana biar bisa tetap bantu ayah tanpa memberatkan suami..
hmmmmm....menurut aku bilang aja bun sejujurnya sama ayah bunda:
1. suami ada pekerjaan yg waktunya panjang ngga santai....abis itu bunda juga perlu waktu sama suami kan.
2. bumda mau lahiran perlu waktu kesana kemari buat cari rs tempat lahiran belanja keperluan dede....abis lahiran bunda juga perlu bantu ngurus dede
3. sekedar kasih masukan aja ke ayah bunda kalo abang seba8knya diberikan tanggung jawab....supaya ngga biasa manja....tapi selanjutnya ya urusan ayah bunda .....
saran saya sampaikan 3 hal diatas......secara terpisah setelah bunda menolak bantuan dana......
bisa juga bumda bilang suami bunda sedang sibuk dikantor ada tugas tambahan dari atasan.....
 
  #15  
Old
TriGal...
 
Posts: 1,902
 
Sebenar repot2nya pas bangun rumahnya yah. Kalo nego tanah dll bisa dilakukan di hari libur. Bagaimana kalo suami cariin kontraktor aja yg borong semua dari urus imb sampe bangunin rumah biar nanti ayah yg nego harga sama kontraktor. Ayah dan kakak ts tinggal survey aja wkt bangunan sedang dibangun.

Bunda bisa bilang terus terang kalo suami harus mandorin rumah bunda dan rumah kakak sekaligus kerja full time takut kacau semua nanti. Mending rumah kakak pakai kontraktor saja. Suami bunda mgkn bisa bantuin cari referensi kontraktor yg okay.

Membaca penjelasan bunda saya semakin saran lebih baik berdiri di atas kaki sendiri jadi ga merasa ga enak kalo nanti bilang ga bisa bantu atau hanya bisa bantu bagian ini aja.
 
Silakan daftar untuk menulis pesan :-)


Topik yang mirip
Thread Thread Starter Forum Replies Post Terakhir
hasil usg dari dr Sp. OG ada bulatan seperti di foto. Bunda mohon sarannya -- Diskusi Umum 2
flek selama 1 minggu di hari ke 12 dari HPHT.. mohon sarannya bun..!!! -- Ngobrol Apa Saja 0
Mohon Bimbingan Tips dan Saran Melahirkan jauh dari keluarga&Orang Tua& -- Ngobrol Apa Saja 8
bund, mohon sarannya.. bagusnya ditangani dokter atau bidan? -- Ngobrol Apa Saja 16
mohon bantuan bunda....saya terkena penyakit kondiloma....mohon solusi nya -- Diskusi Umum 1


Zona waktu GMT +7. Waktu saat ini adalah 04:00.


IbuHamil.com - Forum Informasi Kehamilan
Forum diskusi kehamilan dan komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia
© 2024 IbuHamil.com