Menurut saya adik bunda tidak salah karena tidak jadi menyerahkan anaknya. Tapi dia dan suami salah karena sudah menaikkan harapan bunda dan suami utk dpt anak.
Maaf bila komen saya menyinggung bukan saya ga bersimpati thd bunda. Tapi cobalah dipikir panjang, adopsi antar saudara bukan cuma melibatkan bunda (dan suami), adik bunda (dan suami) tapi si anak juga. Bagaimana perasaan anak kelak ketika tau kalo dia diberikan kepada bunda. Bagaimana bila dia merasa dibuang oleh ibu kandung yg dia masih sering ketemu. Kenapa bukan kakak aja yg dikasih kenapa harus saya, apa salah saya. Apa yg bunda dan adik bunda akan jelaskan supaya si anak tdk sakit hati?
Bagaimana bila si anak balik menyalahkan bunda ts dan suami krn dianggap menjadi penyebab dia tdk bersama ortu kandungnya? Sungguh pasti akan sakit sekali perasaan bunda ts krn sudah sepenuh hati menyayanginya. Bagaimana juga kalo setelah dibesarkan si anak memilih ibu dan ayah kandungnya?
Saya bukan tdk mendukung ts dan suami adopsi. Tapi kalo mau adopsi sebaiknya jangan dari keluarga dekat. Agar si anak benar2 terlepas dari ayah dan ibunya. Ini utk menghindari komplikasi yg menyakitkan ke depannya. Jadi si anak memang hanya mengenal bunda ts dan suami. kalaupun dia akan mencari ortu kandungnya utk minta penjelasan ketika si anak sudah dewasa.
Bunda ts sekarang pasti kecewa. Saya bayangkan sama seperti ibu yg keguguran. Tp semoga sakit ini bisa mencegah sakit yg lbh besar di kmdn hari. Jangan salahkan adik bunda trus kembalilah menyayangi dia apa adanya. Tanyakan diri bunda kalo dia ga pernah janjikan akan kasih anak (menolak dark awal) apakah bunda akan stop membantu dan menyayanginya? Jujur sebagaimana sayangnya saya thd kakak saya, saya ga akan mgkn kasih anak yg saya kandung. Saya bisa kasih materi atau pertolongan lainnya tp bukan kasih anak yg saya kandung.
Semoga bunda ts bisa segera move on dan kembali berhub baik dengan si adik dan segera dpt momongan.