| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | Rasa Cinta ke Suami Memudar Begitu Saja Sejak Suami Lebih Memihak ke Ibunya Hai Para Istri/moms,
Suatu hari aku curhat ke suami aku kalau aku pengen kalau rumah tangga aku tidak mau dicampuri oleh ibu mertuaku. Oiya sebelumnya rumah kami dengan rumah mertua berdekatan (nyambung). Tiap pagi ibu mertuaku datang kerumahku untuk mematikan lampu teras dan membuka pintu depan. Itu dilakukan setiap jam 5 pagi. Hal ini membuatku terganggu karena tidurku jadi terbangun karena mendengar suara berisik dirumahku sendiri yang masih pagi buta. Dan aku sampaikan hal ini ke suami aku tetapi Suamiku lebih memihak ke ibunya karena kata suamiku bahwa ibu mertuaku hanya membantu.
Tidak hanya itu saja, ibu mertuaku selalu ikut campur mengenai makanan yang dimakan suamiku. Dia selalu mengatur suamiku harus makan apa.
Dan aku katakan kepada suamiku agar ibunya tidak mengatur apa yang harus kita makan. karena aku juga mau jadi istri yang baik.
Tetapi suamiku mengatakan kalau aku dikit-dikit ngeluh. Apakah ini yang namanya ngeluh? Aku hanya meminta apa yang menjadi kewajiban dan hak aku saja menjadi seorang istri.
Dan aku juga mengatakan kepada suami aku kalo aku pengen jadi ibu rumah tangga saja karena aku mau mengurus rumah, urus suami, dan urus baby kita yang baru berumur 6 bulan. Saat ini babyku diurus oleh ibuku sendiri. Setiap senin - jumat, aku tinggal dirumah ibuku karena saat ini aku masih bekerja. Dan sabtu - minggu aku baru balik kerumahku sendiri. Jadi aku pisah rumah dengan suamiku selama senin -jumat. Karena suami aku tidak mau tinggal dirumah ibuku karena dia lebih menyukai komputer kesayangannya yang high end seharga 40 juta untuk main game. Dimana komputer itu tidak bisa dibawa kerumah ibuku karena memakan watt yang besar. Para istri, kalian tau apa jawaban suamiku kalau aku mau jadi ibu rumah tangga aja? Dia menjawab "Kalo loe pingin suami kaya carilah yg kaya jadi gak susah2 lg" dan "Kalo mau hidup tanpa orang tua ke amrik aja sana, Kalo amrik itu memang anak pisah kalo gede". Dan kata-kata yang paling menyakitkan adalah "Gue gak suka banget sama loe skrg".
Sejak saat itu dunia terasa mau pecah. Hancur berkeping-keping hatiku ini. Rasa sayang dan cintaku terhadap suami jadi hilang karena dia lebih memihak terhadap ibunya ketimbang aku.
Aku hanya mengutarakan yang aku mau dan bukan solusi yang aku dapatkan dari suami tetapi kata-kata yang menyakitkan yang aku dapatkan.
Para istri dan moms, mohon kasih tau aku, apa yang harus aku lakukan sekarang?
Thread lain yang berhubungan:
IbuHamil.com - komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia | | |
ya Allah yang sabar ya bunda... mungkin sambil menuruti suami sambil memberi masukan...tp g tau kadang hatinya di umpetin dimana itu suami ,yg diajak omong kan istri sendiri bukan ngom sama tetangga kok yo tega2nya nyakitin gitu ya? saya jg sedikit kaya bunda...saya seperti ga pernah dpt solusi kalo diskusi sm suami, malah dptnya masalah baru dan sakit hati, makanya saya extra hati2 sama suamiku liat sitkond, karna suami saya jg g bs diajak rembug...alhamdulillah ga pernah main tangan tp omongannya meruntuhkan rasa ku tp cuma saat itu doank abis itu ya baik lg...semoga suami bunda bs berpikir lebih baik ya bund, selalu doain bund
| | |
Kalo menurut saya, suami bunda agak anak mami ya. Susah juga kalo kayak gitu, sampe begimanapun akan tetep ke ibunya.
Kl bunda pisah sama suami senin mpe jumat, berarti bunda merasa terusik dengan aktivitas bumer di wiken aja kan ya? Sama urusan menu makan juga diwiken aja? Kalo bunda mw meminimalisir pertengkaran dengan suami yg notabene ibunya melulu, ikutin aja bun, masak apa yg bumer suruh,sama cuekin aja soal bumer yg datang pagi2 banget. Anggap aja itu salah 1 bentuk perhatiannya utk hemat listrik (*eh) dan membuka rejeki pagi.
Pamer saya juga setiap pagi, kadang jam 5 kadg jam 6 always nelponin kaminutk bangun pahi, subuhan. Awalnya ya terganggu banget, berasa kayak anak kecil. Tapi sekrg dibawa santai aja, sy angap aja itu cara ortu utk mengingatkan kita beribadah.
Banyak sabar ya bunda. Apalagi udah punya baby. Jangan terburu2 dalam mengambil keputusan atau apa, inget juga ada anak.
Oh ya, suami hobi main game? Tapi tetep nafkahin bunda dan anak kan ya? Kec suami sukanya main game, gak kerja, tapi malah melarang bunda jadi ibu RT,kl gt lain lg ceritanya
"Robbi Hablii Minash Shoolihiin" (QS: Asy Syafaat 100) "Rabbi La Tadzarni Fardan Wa Anta Khairul Waaritsin" (QS: Al-Anbiya 89) "Rabbi Habli Minladunka Dzurriyatan Thayyibah Innaka Sami'ud du'a 'i" (QS: Ali Imran 38) | | | | | | Location: yogyakarta
Posts: 126
| |
bunda..
ikut sedih bacanya..
kebetulan suami dan aku jg suka bgt main game bund tp ya ga segitunya smpe beli kompi yang mahal bgt.. mndg buat beli rumah..
sebelum nikah bunda sm suami pernah ga ngbrlin tentang perjanjian apakah bunda sth nkh tetep jadi wanita karir atau ibu rumah tangga saja?
bunda lbh baik mengajak suami utk ngobrolin smua ini bae2 tanpa marah2.. klopun suami bunda mulai naik, bunda jangan ikut2 marah nadanya.. tetep coba utk merendahkan..
bunda ingetin suami bunda, istri tidak memiliki kewajiban utk mencari nafkah.. klo hny sekedar membantu mencari uang bunda bs kok bisnis online atau ikut oriflame gt.. pkknya segala yang bisa dilakukan dirmh sambil mengurus si kecil.. dgn begitu si kcl, bunda dan suami berkumpul dirmh..
klo emg suami ga mampu menafkahi ya jual aja komputer yang mahal bgt itu.. utk kebutuhan si kcl..
trs jg suami bunda perlu diberi pengertian mengenai bermain game.. game blh2 saja tp mana lbh penting game atau keluarga.. waktu yg terbuang percuma utk bermain game bisa menghilangkan waktu mengukir memori dengan keluarga terutama si kecil.. daripada utk main game lbh baik utk memanjakan si kecil dan melihat perkembangannya.. karena dia butuh perhatian khusus dari kedua ortunya..
utk masalah ibu mertua, bunda lbh baik lgsg bicara dgn ibu mertua saja.. bunda bisa blg klo skrg bunda adalah istrinya yang melayani dan memperhatikan suami bunda sudah tugas bunda dan bukan ibunya lg.. mslh mau masak apa atau mematikan lampu dsb biar dilakukan bunda sendiri daripada selalu merepotkan toh bunda dan suami kan sudah keluarga sendiri dan sudah dewasa.. jgn lp berterima kasih jg karena mgkn itu jg bentuk dari perhatiannya sbg ibu kalian berdua yang hanya ingin membantu.. sblmnya mnta nasehat dari ibu/ayah bunda dl.. gmn baiknya klo bunda lgsg bicara dgn ibu mertua.. mengenai rumah tangga bunda yang terlalu dicampuri oleh ibu mertua..
sebenarnya bunda bisa lho sekalian ambil hati ibu mertua lwt obrolan ini.. bunda bisa sekalian mengeluh tentang suami bunda yang seakan tdk peduli dengan anak dan memilih bermain game.. mnta ibu mertua utk membantu bunda berbicara dengannya ttg ini.. dengan begitu ibu mertua bisa jadi sekutu bunda de..
gt bund kira2.. semoga bisa membantu ya bund..
| | |
Yaampuun buund suaminya tega bgd ,bukannya nyari uang tugas suami , tugas istri ya mengurus rumah tangga , suami n anak2 , tapi kok suami bunda gt yaa?
Kalo suami anak mamih susah bund , nunggu mamihnya mati dlu mgkin baru bsa sepenuhnya mihak istri .. Suamiku juga anak mamih sie tapi Alhamdulillah udah agak berkurang semenjak nikah. , paling sifat "anak mamih"nya tuh ngot2an , tapi ga sering ..
N menurutku kalo mertua yg matiin lampu pagi2 tuh sekalian mau bangunin solat subuh kali bund ? Dengan caranya begitu , malah suka kan ada yg bangunin jadi ga kesiangan .. Tapi kalo yg masalah ikut campur itu siee aku jg ga setuju bund
Sorry bund gbsa kasih solusi , cuma bsa bilang bunda yg sabar yaa CMIW
| | | | | Location: ACEH SINGKIL
Posts: 250
| |
Replying to:
Hai Para Istri/moms,
Suatu hari aku curhat ke suami aku kalau aku pengen kalau rumah tangga aku tidak mau dicampuri oleh ibu mertuaku. Oiya sebelumnya rumah kami dengan rumah mertua berdekatan (nyambung). Tiap pagi ibu mertuaku datang kerumahku untuk mematikan lampu teras dan membuka pintu depan. Itu dilakukan setiap jam 5 pagi. Hal ini membuatku terganggu karena tidurku jadi terbangun karena mendengar suara berisik dirumahku sendiri yang masih pagi buta. Dan aku sampaikan hal ini ke suami aku tetapi Suamiku lebih memihak ke ibunya karena kata suamiku bahwa ibu mertuaku hanya membantu.
Tidak hanya itu saja, ibu mertuaku selalu ikut campur mengenai makanan yang dimakan suamiku. Dia selalu mengatur suamiku harus makan apa.
Dan aku katakan kepada suamiku agar ibunya tidak mengatur apa yang harus kita makan. karena aku juga mau jadi istri yang baik.
Tetapi suamiku mengatakan kalau aku dikit-dikit ngeluh. Apakah ini yang namanya ngeluh? Aku hanya meminta apa yang menjadi kewajiban dan hak aku saja menjadi seorang istri.
Dan aku juga mengatakan kepada suami aku kalo aku pengen jadi ibu rumah tangga saja karena aku mau mengurus rumah, urus suami, dan urus baby kita yang baru berumur 6 bulan. Saat ini babyku diurus oleh ibuku sendiri. Setiap senin - jumat, aku tinggal dirumah ibuku karena saat ini aku masih bekerja. Dan sabtu - minggu aku baru balik kerumahku sendiri. Jadi aku pisah rumah dengan suamiku selama senin -jumat. Karena suami aku tidak mau tinggal dirumah ibuku karena dia lebih menyukai komputer kesayangannya yang high end seharga 40 juta untuk main game. Dimana komputer itu tidak bisa dibawa kerumah ibuku karena memakan watt yang besar. Para istri, kalian tau apa jawaban suamiku kalau aku mau jadi ibu rumah tangga aja? Dia menjawab "Kalo loe pingin suami kaya carilah yg kaya jadi gak susah2 lg" dan "Kalo mau hidup tanpa orang tua ke amrik aja sana, Kalo amrik itu memang anak pisah kalo gede". Dan kata-kata yang paling menyakitkan adalah "Gue gak suka banget sama loe skrg".
Sejak saat itu dunia terasa mau pecah. Hancur berkeping-keping hatiku ini. Rasa sayang dan cintaku terhadap suami jadi hilang karena dia lebih memihak terhadap ibunya ketimbang aku.
Aku hanya mengutarakan yang aku mau dan bukan solusi yang aku dapatkan dari suami tetapi kata-kata yang menyakitkan yang aku dapatkan.
Para istri dan moms, mohon kasih tau aku, apa yang harus aku lakukan sekarang? | sabar bundaaa..ibu mertuaku jga begitu mencampuri apa yg kuurus sma suami kuu,smpe aku marah besar aku blg sma suamiku "untuk apa nikahi aku klo toh ibumu jga yg mengurus mu"
sabar bund,bnyak2 do'a..
mw'a bundaa jng tinggal misah gtu,mkin renggang hub bundaa nnt..
mengalah bund,demi anak..
| | | | | Location: Jakarta Utara
Posts: 2,188
| |
Replying to:
Hai Para Istri/moms,
Suatu hari aku curhat ke suami aku kalau aku pengen kalau rumah tangga aku tidak mau dicampuri oleh ibu mertuaku. Oiya sebelumnya rumah kami dengan rumah mertua berdekatan (nyambung). Tiap pagi ibu mertuaku datang kerumahku untuk mematikan lampu teras dan membuka pintu depan. Itu dilakukan setiap jam 5 pagi. Hal ini membuatku terganggu karena tidurku jadi terbangun karena mendengar suara berisik dirumahku sendiri yang masih pagi buta. Dan aku sampaikan hal ini ke suami aku tetapi Suamiku lebih memihak ke ibunya karena kata suamiku bahwa ibu mertuaku hanya membantu.
Tidak hanya itu saja, ibu mertuaku selalu ikut campur mengenai makanan yang dimakan suamiku. Dia selalu mengatur suamiku harus makan apa.
Dan aku katakan kepada suamiku agar ibunya tidak mengatur apa yang harus kita makan. karena aku juga mau jadi istri yang baik.
Tetapi suamiku mengatakan kalau aku dikit-dikit ngeluh. Apakah ini yang namanya ngeluh? Aku hanya meminta apa yang menjadi kewajiban dan hak aku saja menjadi seorang istri.
Dan aku juga mengatakan kepada suami aku kalo aku pengen jadi ibu rumah tangga saja karena aku mau mengurus rumah, urus suami, dan urus baby kita yang baru berumur 6 bulan. Saat ini babyku diurus oleh ibuku sendiri. Setiap senin - jumat, aku tinggal dirumah ibuku karena saat ini aku masih bekerja. Dan sabtu - minggu aku baru balik kerumahku sendiri. Jadi aku pisah rumah dengan suamiku selama senin -jumat. Karena suami aku tidak mau tinggal dirumah ibuku karena dia lebih menyukai komputer kesayangannya yang high end seharga 40 juta untuk main game. Dimana komputer itu tidak bisa dibawa kerumah ibuku karena memakan watt yang besar. Para istri, kalian tau apa jawaban suamiku kalau aku mau jadi ibu rumah tangga aja? Dia menjawab "Kalo loe pingin suami kaya carilah yg kaya jadi gak susah2 lg" dan "Kalo mau hidup tanpa orang tua ke amrik aja sana, Kalo amrik itu memang anak pisah kalo gede". Dan kata-kata yang paling menyakitkan adalah "Gue gak suka banget sama loe skrg".
Sejak saat itu dunia terasa mau pecah. Hancur berkeping-keping hatiku ini. Rasa sayang dan cintaku terhadap suami jadi hilang karena dia lebih memihak terhadap ibunya ketimbang aku.
Aku hanya mengutarakan yang aku mau dan bukan solusi yang aku dapatkan dari suami tetapi kata-kata yang menyakitkan yang aku dapatkan.
Para istri dan moms, mohon kasih tau aku, apa yang harus aku lakukan sekarang? | Kalo baca cerita bunda, sepertinya bunda dan suami sama2 salah bun.
Saya rasa mertua bunda mematikan lampu& bukain pintu dpn rmh tdk begitu bermasalah, dan jam 5 saya rasa tdk terlalu pagi bun, kalau memang bunda kebangun gara2 suara itu, cb dibawa istirahat lagi bun.
Suami bunda jg salah krn menurut saya kata2nya sedikit kasar yah, tdk cocok diucapkan antar suami & istri. Dan mungkin suami bunda tipikal anak mami yah? Sampai2 makanan saja msh diatur.
Yg agak lucu suami bunda sampai membandingkan dgn org amrik. Hehehe.. Kalau memang sudah dewasa dan bs mandiri, ya sebaiknya tinggal sendiri bersama istri& anak, bukan melulu hrs tinggal bersama ortu.
Lalu yg bikin saya krg srek baca thread bunda, bunda sampai menyebutkan harga komputer kesayangan suami, agaknya sedikit berlebihan yah bun.. ini menurut saya sih,ga tau kalau menurut bunda2 yg lain.
Dan yg saya bingung lagi, kalau sampai suami tdk mengijinkan bunda utk berhenti bekerja dgn mengatakan "kalo loe pingin suami kaya carilah yg kaya jadi ga susah2 lg", apakah suami bunda berkekurangan sampai bunda mengutarakan keinginan menjadi ibu RT saja dijawabnya seperti itu?? Kan bs beli komputer seharga 40jt an bun..
Ya saran dr saya, bunda & suami kan sama2 sudah dewasa dan sudah pny anak.. cb berpikir & bersikap lbh dewasa lagi..
| | |
Replying to:
ya Allah yang sabar ya bunda... mungkin sambil menuruti suami sambil memberi masukan...tp g tau kadang hatinya di umpetin dimana itu suami ,yg diajak omong kan istri sendiri bukan ngom sama tetangga kok yo tega2nya nyakitin gitu ya? saya jg sedikit kaya bunda...saya seperti ga pernah dpt solusi kalo diskusi sm suami, malah dptnya masalah baru dan sakit hati, makanya saya extra hati2 sama suamiku liat sitkond, karna suami saya jg g bs diajak rembug...alhamdulillah ga pernah main tangan tp omongannya meruntuhkan rasa ku tp cuma saat itu doank abis itu ya baik lg...semoga suami bunda bs berpikir lebih baik ya bund, selalu doain bund | Makasi bunda atas sarannya. Iya saya harus lebih hati-hati sekarang kalo ngomong sama suami. Suamiku juga belum pernah main tangan sampai saat ini. Tapi kata-katanya kasar dan lebih tajam daripada pisau. . ---------- Post added at 12:26 ---------- Previous post was at 12:23 ----------
Replying to:
Kalo menurut saya, suami bunda agak anak mami ya. Susah juga kalo kayak gitu, sampe begimanapun akan tetep ke ibunya.
Kl bunda pisah sama suami senin mpe jumat, berarti bunda merasa terusik dengan aktivitas bumer di wiken aja kan ya? Sama urusan menu makan juga diwiken aja? Kalo bunda mw meminimalisir pertengkaran dengan suami yg notabene ibunya melulu, ikutin aja bun, masak apa yg bumer suruh,sama cuekin aja soal bumer yg datang pagi2 banget. Anggap aja itu salah 1 bentuk perhatiannya utk hemat listrik (*eh) dan membuka rejeki pagi.
Pamer saya juga setiap pagi, kadang jam 5 kadg jam 6 always nelponin kaminutk bangun pahi, subuhan. Awalnya ya terganggu banget, berasa kayak anak kecil. Tapi sekrg dibawa santai aja, sy angap aja itu cara ortu utk mengingatkan kita beribadah.
Banyak sabar ya bunda. Apalagi udah punya baby. Jangan terburu2 dalam mengambil keputusan atau apa, inget juga ada anak.
Oh ya, suami hobi main game? Tapi tetep nafkahin bunda dan anak kan ya? Kec suami sukanya main game, gak kerja, tapi malah melarang bunda jadi ibu RT,kl gt lain lg ceritanya | Iya sepertinya dia anak mami bunda. Iya saya terusik di hari weekend dimana di hari weekend adalah hari istirahat saya setelah seminggu bekerja. Rencananya kalo weekend mau bangun siang. eh ini jadi bangun pagi juga karena ada suara berisik. Iya hobi main game. Saya ga pernah dikasih uang sepeserpun sama suami saya. Biaya saya melahirkan saja, saya yang bayar sendiri. Itu hasil tabungan saya selama saya bekerja. ---------- Post added at 12:36 ---------- Previous post was at 12:26 ----------
Replying to:
Kalo baca cerita bunda, sepertinya bunda dan suami sama2 salah bun.
Saya rasa mertua bunda mematikan lampu& bukain pintu dpn rmh tdk begitu bermasalah, dan jam 5 saya rasa tdk terlalu pagi bun, kalau memang bunda kebangun gara2 suara itu, cb dibawa istirahat lagi bun.
Suami bunda jg salah krn menurut saya kata2nya sedikit kasar yah, tdk cocok diucapkan antar suami & istri. Dan mungkin suami bunda tipikal anak mami yah? Sampai2 makanan saja msh diatur.
Yg agak lucu suami bunda sampai membandingkan dgn org amrik. Hehehe.. Kalau memang sudah dewasa dan bs mandiri, ya sebaiknya tinggal sendiri bersama istri& anak, bukan melulu hrs tinggal bersama ortu.
Lalu yg bikin saya krg srek baca thread bunda, bunda sampai menyebutkan harga komputer kesayangan suami, agaknya sedikit berlebihan yah bun.. ini menurut saya sih,ga tau kalau menurut bunda2 yg lain.
Dan yg saya bingung lagi, kalau sampai suami tdk mengijinkan bunda utk berhenti bekerja dgn mengatakan "kalo loe pingin suami kaya carilah yg kaya jadi ga susah2 lg", apakah suami bunda berkekurangan sampai bunda mengutarakan keinginan menjadi ibu RT saja dijawabnya seperti itu?? Kan bs beli komputer seharga 40jt an bun..
Ya saran dr saya, bunda & suami kan sama2 sudah dewasa dan sudah pny anak.. cb berpikir & bersikap lbh dewasa lagi.. | Iya sih tidak masalah kalau di hari biasa. Tapi ini dihari weekend dimana saya mau bangun agak siangan karena saya kelelahan selama seminggu bekerja dan harus bangun 2 jam sekali untuk nyusuin baby saya.
Saya bukannya mau pamer soal harga komputer bunda tetapi saya masih kesel sama tuh komputer yang mahal banget karena sampe skrg tuh sebagian harga komputer masih dicicil pake kartu kredit. Dan lebih parahnya lagi, biasanya suami nabung buat lahiran anaknya tapi suami saya malah sibuk nabung untuk beli komputer. Karena suami saya tau kalau saya punya tabungan untuk biaya lahiran anak kami. Sehingga saya lahiran pakai uang tabungan saya 100 persen. Suami saya punya banyak hutang, dan masih berhutang sama orang tuanya juga. Sehingga dia nurut apa kata mamanya.
Dan lebih parahnya lagi dia berhutang untuk membeli komputer.
Maaf saya cantumkan nominal harga komputer karena saya masih kesal sekali dengan itu komputer. Dan saking keselnya, rasanya saya mau jual saja itu komputer. Tapi kalau saya jual, dia pasti bisa marah besar. ---------- Post added at 12:40 ---------- Previous post was at 12:36 ----------
Replying to:
sabar bundaaa..ibu mertuaku jga begitu mencampuri apa yg kuurus sma suami kuu,smpe aku marah besar aku blg sma suamiku "untuk apa nikahi aku klo toh ibumu jga yg mengurus mu"
sabar bund,bnyak2 do'a..
mw'a bundaa jng tinggal misah gtu,mkin renggang hub bundaa nnt..
mengalah bund,demi anak.. | Iya bunda saya sudah mengalah, tiap hari saya cuma menangis saja. Dan rasanya mau curhat tapi ga tau sama siapa lagi. Akhirnya saya nulis di forum ini. Mungkin di forum ini bisa saya kasih solusi yang lebih baik.
Saya tidak mau tinggal misah makanya saya mau jadi IRT saja tapi suami tidak setuju. Kami berpisah karena saya mempunyai baby yang harus diurus. Saya tidak percaya kepada baby sitter karena banyak yang tidak benar baby sitter jaman sekarang. ---------- Post added at 12:42 ---------- Previous post was at 12:40 ----------
Replying to:
Yaampuun buund suaminya tega bgd ,bukannya nyari uang tugas suami , tugas istri ya mengurus rumah tangga , suami n anak2 , tapi kok suami bunda gt yaa?
Kalo suami anak mamih susah bund , nunggu mamihnya mati dlu mgkin baru bsa sepenuhnya mihak istri .. Suamiku juga anak mamih sie tapi Alhamdulillah udah agak berkurang semenjak nikah. , paling sifat "anak mamih"nya tuh ngot2an , tapi ga sering ..
N menurutku kalo mertua yg matiin lampu pagi2 tuh sekalian mau bangunin solat subuh kali bund ? Dengan caranya begitu , malah suka kan ada yg bangunin jadi ga kesiangan .. Tapi kalo yg masalah ikut campur itu siee aku jg ga setuju bund
Sorry bund gbsa kasih solusi , cuma bsa bilang bunda yg sabar yaa CMIW | Iya bener, saya sampai sempat berpikir apakah kalau mamanya sudah tidak ada di dunia ini, dia akan membutuhkan saya atau tidak?
kebetulan saya beragama katholik jadi saya tidak sholat.
Iya makasih bunda atas sarannya. ---------- Post added at 12:45 ---------- Previous post was at 12:42 ----------
Replying to:
bunda..
ikut sedih bacanya..
kebetulan suami dan aku jg suka bgt main game bund tp ya ga segitunya smpe beli kompi yang mahal bgt.. mndg buat beli rumah..
sebelum nikah bunda sm suami pernah ga ngbrlin tentang perjanjian apakah bunda sth nkh tetep jadi wanita karir atau ibu rumah tangga saja?
bunda lbh baik mengajak suami utk ngobrolin smua ini bae2 tanpa marah2.. klopun suami bunda mulai naik, bunda jangan ikut2 marah nadanya.. tetep coba utk merendahkan..
bunda ingetin suami bunda, istri tidak memiliki kewajiban utk mencari nafkah.. klo hny sekedar membantu mencari uang bunda bs kok bisnis online atau ikut oriflame gt.. pkknya segala yang bisa dilakukan dirmh sambil mengurus si kecil.. dgn begitu si kcl, bunda dan suami berkumpul dirmh..
klo emg suami ga mampu menafkahi ya jual aja komputer yang mahal bgt itu.. utk kebutuhan si kcl..
trs jg suami bunda perlu diberi pengertian mengenai bermain game.. game blh2 saja tp mana lbh penting game atau keluarga.. waktu yg terbuang percuma utk bermain game bisa menghilangkan waktu mengukir memori dengan keluarga terutama si kecil.. daripada utk main game lbh baik utk memanjakan si kecil dan melihat perkembangannya.. karena dia butuh perhatian khusus dari kedua ortunya..
utk masalah ibu mertua, bunda lbh baik lgsg bicara dgn ibu mertua saja.. bunda bisa blg klo skrg bunda adalah istrinya yang melayani dan memperhatikan suami bunda sudah tugas bunda dan bukan ibunya lg.. mslh mau masak apa atau mematikan lampu dsb biar dilakukan bunda sendiri daripada selalu merepotkan toh bunda dan suami kan sudah keluarga sendiri dan sudah dewasa.. jgn lp berterima kasih jg karena mgkn itu jg bentuk dari perhatiannya sbg ibu kalian berdua yang hanya ingin membantu.. sblmnya mnta nasehat dari ibu/ayah bunda dl.. gmn baiknya klo bunda lgsg bicara dgn ibu mertua.. mengenai rumah tangga bunda yang terlalu dicampuri oleh ibu mertua..
sebenarnya bunda bisa lho sekalian ambil hati ibu mertua lwt obrolan ini.. bunda bisa sekalian mengeluh tentang suami bunda yang seakan tdk peduli dengan anak dan memilih bermain game.. mnta ibu mertua utk membantu bunda berbicara dengannya ttg ini.. dengan begitu ibu mertua bisa jadi sekutu bunda de..
gt bund kira2.. semoga bisa membantu ya bund.. | Bunda terima kasih bunda atas sarannya. Iya suami saya penggila game. Kebetulan kami sudah punya rumah dan itu hasil keringat saya untuk bangun rumah. Sayangnya saya nikah sama dia tidak ada perjanjian apapun.
Iya saya akan coba ngomong pelan-pelan dengan ibu mertua saya. Terima kasih ya sekali lagi atas sarannya. Sarannya ok banget.
| | | | | Location: Jakarta Utara
Posts: 2,188
| |
Replying to:
Makasi bunda atas sarannya. Iya saya harus lebih hati-hati sekarang kalo ngomong sama suami. Suamiku juga belum pernah main tangan sampai saat ini. Tapi kata-katanya kasar dan lebih tajam daripada pisau. . ---------- Post added at 12:26 ---------- Previous post was at 12:23 ----------
Iya sepertinya dia anak mami bunda. Iya saya terusik di hari weekend dimana di hari weekend adalah hari istirahat saya setelah seminggu bekerja. Rencananya kalo weekend mau bangun siang. eh ini jadi bangun pagi juga karena ada suara berisik. Iya hobi main game. Saya ga pernah dikasih uang sepeserpun sama suami saya. Biaya saya melahirkan saja, saya yang bayar sendiri. Itu hasil tabungan saya selama saya bekerja. ---------- Post added at 12:36 ---------- Previous post was at 12:26 ----------
Iya sih tidak masalah kalau di hari biasa. Tapi ini dihari weekend dimana saya mau bangun agak siangan karena saya kelelahan selama seminggu bekerja dan harus bangun 2 jam sekali untuk nyusuin baby saya.
Saya bukannya mau pamer soal harga komputer bunda tetapi saya masih kesel sama tuh komputer yang mahal banget karena sampe skrg tuh sebagian harga komputer masih dicicil pake kartu kredit. Dan lebih parahnya lagi, biasanya suami nabung buat lahiran anaknya tapi suami saya malah sibuk nabung untuk beli komputer. Karena suami saya tau kalau saya punya tabungan untuk biaya lahiran anak kami. Sehingga saya lahiran pakai uang tabungan saya 100 persen. Suami saya punya banyak hutang, dan masih berhutang sama orang tuanya juga. Sehingga dia nurut apa kata mamanya.
Dan lebih parahnya lagi dia berhutang untuk membeli komputer.
Maaf saya cantumkan nominal harga komputer karena saya masih kesal sekali dengan itu komputer. Dan saking keselnya, rasanya saya mau jual saja itu komputer. Tapi kalau saya jual, dia pasti bisa marah besar. ---------- Post added at 12:40 ---------- Previous post was at 12:36 ----------
Iya bunda saya sudah mengalah, tiap hari saya cuma menangis saja. Dan rasanya mau curhat tapi ga tau sama siapa lagi. Akhirnya saya nulis di forum ini. Mungkin di forum ini bisa saya kasih solusi yang lebih baik.
Saya tidak mau tinggal misah makanya saya mau jadi IRT saja tapi suami tidak setuju. Kami berpisah karena saya mempunyai baby yang harus diurus. Saya tidak percaya kepada baby sitter karena banyak yang tidak benar baby sitter jaman sekarang. ---------- Post added at 12:42 ---------- Previous post was at 12:40 ----------
Iya bener, saya sampai sempat berpikir apakah kalau mamanya sudah tidak ada di dunia ini, dia akan membutuhkan saya atau tidak?
kebetulan saya beragama katholik jadi saya tidak sholat.
Iya makasih bunda atas sarannya. ---------- Post added at 12:45 ---------- Previous post was at 12:42 ----------
Bunda terima kasih bunda atas sarannya. Iya suami saya penggila game. Kebetulan kami sudah punya rumah dan itu hasil keringat saya untuk bangun rumah. Sayangnya saya nikah sama dia tidak ada perjanjian apapun.
Iya saya akan coba ngomong pelan-pelan dengan ibu mertua saya. Terima kasih ya sekali lagi atas sarannya. Sarannya ok banget. | Waa... berarti termasuk parah ya suami bunda.. *maaf bukannya manasin yah bun.
Kalau blh tau brp umur suami bunda? Maaf bun, kalau tdk brkenan ga perlu dijawab yah. Hehehe..
Kok sepertinya msh kekanak2an yah... oya dl sblm menikah pacaran dl kah bun? Dl jg begini sifatnya?
Soalnya menurut saya aneh sekali suami bunda, suami kan hrsnya menafkahi istrinya, apalagi istri melahirkan ya hrsnya tanggung jawab dia utk mengeluarkan biayanya..
Apalagi sampai berani membeli komputer seharga segitu dan masih dicicil & pny byk hutang pula. Sepertinya suami bunda sebenarnya belum siap utk berumahtangga, krn lelaki yg berani memutuskan berumahtangga seharusnya memikirkan kebutuhan keluarganya dibandingkan hobinya yg ga penting itu..
Kalau memang seperti yg bunda ceritakan, sebaiknya dibicarakan lbh lanjut bun, krn menurut saya rumah tangga bunda tidak akan pny masa dpn dgn tingkah laku suami semacam itu, apalgi bunda sudah pny baby.. kasian baby nya bun..
| | |
Replying to:
Waa... berarti termasuk parah ya suami bunda.. *maaf bukannya manasin yah bun.
Kalau blh tau brp umur suami bunda? Maaf bun, kalau tdk brkenan ga perlu dijawab yah. Hehehe..
Kok sepertinya msh kekanak2an yah... oya dl sblm menikah pacaran dl kah bun? Dl jg begini sifatnya?
Soalnya menurut saya aneh sekali suami bunda, suami kan hrsnya menafkahi istrinya, apalagi istri melahirkan ya hrsnya tanggung jawab dia utk mengeluarkan biayanya..
Apalagi sampai berani membeli komputer seharga segitu dan masih dicicil & pny byk hutang pula. Sepertinya suami bunda sebenarnya belum siap utk berumahtangga, krn lelaki yg berani memutuskan berumahtangga seharusnya memikirkan kebutuhan keluarganya dibandingkan hobinya yg ga penting itu..
Kalau memang seperti yg bunda ceritakan, sebaiknya dibicarakan lbh lanjut bun, krn menurut saya rumah tangga bunda tidak akan pny masa dpn dgn tingkah laku suami semacam itu, apalgi bunda sudah pny baby.. kasian baby nya bun.. | Suami saya berumur 34 tahun. Dia anak paling terakhir dari 3 bersodara. Jadi dia agak manja sama mamanya dan jadi anak kesayangan mamanya. Mamanya aja setuju dia beli komputer semahal itu. Dia beralasan beli komputer supaya buat refreshing pas pulang kerja. Dan kebetulan mamanya support dia beli komputer karena mamanya sering minta bantuan ke dia untuk dibuatkan cd untuk ibu2 senam.
Iya kebanyakan saya lihat suami pada sibuk nyari duit untuk istrinya lahiran tapi dia malah sibuk buat beli komputer. Sungguh sedih rasanya pas saya lagi hamil. Karena saya ga mau stress pada saat saya hamil akhirnya saya mengiyakan saja apa yang dia mau karena saya ga mau terjadi apa-apa dengan baby saya.
Mungkin dia belum siap untuk menikahi saya karena yang minta nikah adalah saya. Saya sudah pacaran sama dia selama 7 tahun. Dulu masih belum ketahuan sifatnya karena saya pacaran sebulan hanya ketemu 2 - 4 kali. Karena saya sibuk saya kuliah saya. dan kebetulan saya ambil S2 sambil bekerja. Jadi waktu luang saya, saya gunakan untuk buat tugas.
Iya terima kasih atas sarannya bunda. .
Memang benar saya akan bicarakan pelan-pelan dengan dia dan dengan mamanya. Mungkin mamanya masih belum tau apa yang sebenarnya terjadi di rumah tangga anaknya. Karena selama ini saya dan suami tidak pernah bertengkar di depan mamanya.
| | |
Bunda Liliana,,,
karena sudah terlanjur menikah bahkan punya anak, jd pertanyaan "koq dulu pas pacaran ga proses pengenalan dulu lebih baik, lihat tingkah pola nya di rumah nya sendiri, bla bla dsb"
saat ini, gimana nyiasatinnya ajah utk kebaikan bunda dan baby. apalagi bunda katolik, berpisah bukan hal yg gampang di katolik setau saya.
klo saran saya sih, yg tidak bs bunda kendalikan (apalagi sudah berusaha utk dibicarakan baik2), jangan dipaksakan. respon suami bunda sudah jelas2 tidak bersahabat malah bikin panas situasi.
- ibu mertua nya rempong matiin lampu jam 5 pagi, monggoo... klo bunda mau, niatin set alarm 4.50 pagi, bangun duluin mertua, matiin lampu, trus cus tidur lagi, peluk baby nya..
- soal masakan, bunda dibawa sante ajah, tanya ke ibu mertua, "enaknya hari ini saya masak apa buat suami, ya bu??", "apa yg makanan dia suka ??",,, insiatif mendahului, sebelum sudah terlanjur bikin ternyata ga lolos fit and proper test nya ibu mertua.
- pelajari sifat dan reaksi suami klo bunda ngajak ngobrol, sikon nya juga. kemudian disiasati.
contohnya: drpd "ngeluh" kelakuan suami yg maen game mulu; pas doi lg main sesekali lgs sodorin baby nya minta digendong, bunda mau ke belakang bentar, atau apa kek alasannya. tar keliatan.
ya pinter2 bunda lah menyiasati keadaan yg bisa bikin bunda lbh berkurang tegangnya. soalnya bunda kesel, belom tentu org lain ngeh. drpd kesel sendiri, mending diakalin.
** poin paling penting, karna dr cerita bunda spt nya bunda yg lbh aktif dlm masalah finance, sebaiknya bunda juga akalin agar punya tabungan sendiri yg tidak diketahui suami, utk jaga2 kebutuhan urgent bunda dan baby. jadi penghasilan bunda dibagi lah, tetap ada yg utk bantu kebutuhan keluarga, tp ada yg disimpan tanpa sepengetahuan suami.
suami lbh didorong utk bertanggungjawab juga di segi ini.
bukan mo ngajarin gimana2, tp suami bunda keliatan tidak mandiri dlm segi keuangan, pdhl sudah punya rumah tangga sendiri. ini indikasi ga baik kedepannya.
sy juga bekerja dan punya penghasilan sendiri, sebagian besar dr penghasilan tsb saya tabungin, suami sih tau sy punya tabungan, tp ga kepo seberapa besar. kebutuhan harian/bulanan rumah tangga tetap sepenuhnya tanggung jawab suami.
bukan berarti tabunganku ga boleh dikorek, tp aku srg bilang ke suami, anggap ajah tabunganku itu tidak pernah ada, jgn bergantung sama tabunganku/penghasilanku, tapi sewaktu-waktu kita butuh duit urgent, tabunganku adalah jawabannya.
so bunda, semuanya kembali ke bunda karena bunda yg paling tau keadaan rumah tangga bunda. yg bisa bunda siasati, disiasati. yg ga bisa bunda kendalikan, jgn dipaksa, krn bunda tar cape sendiri.
semoga lebih baik ya bun. jgn lupa rajin2 sebut suami dalam doa, agar suami mungkin bisa berubah lebih baik lagi. semangat bunda.....
| | | | | Location: Jakarta Utara
Posts: 2,188
| |
Replying to:
Suami saya berumur 34 tahun. Dia anak paling terakhir dari 3 bersodara. Jadi dia agak manja sama mamanya dan jadi anak kesayangan mamanya. Mamanya aja setuju dia beli komputer semahal itu. Dia beralasan beli komputer supaya buat refreshing pas pulang kerja. Dan kebetulan mamanya support dia beli komputer karena mamanya sering minta bantuan ke dia untuk dibuatkan cd untuk ibu2 senam.
Iya kebanyakan saya lihat suami pada sibuk nyari duit untuk istrinya lahiran tapi dia malah sibuk buat beli komputer. Sungguh sedih rasanya pas saya lagi hamil. Karena saya ga mau stress pada saat saya hamil akhirnya saya mengiyakan saja apa yang dia mau karena saya ga mau terjadi apa-apa dengan baby saya.
Mungkin dia belum siap untuk menikahi saya karena yang minta nikah adalah saya. Saya sudah pacaran sama dia selama 7 tahun. Dulu masih belum ketahuan sifatnya karena saya pacaran sebulan hanya ketemu 2 - 4 kali. Karena saya sibuk saya kuliah saya. dan kebetulan saya ambil S2 sambil bekerja. Jadi waktu luang saya, saya gunakan untuk buat tugas.
Iya terima kasih atas sarannya bunda. .
Memang benar saya akan bicarakan pelan-pelan dengan dia dan dengan mamanya. Mungkin mamanya masih belum tau apa yang sebenarnya terjadi di rumah tangga anaknya. Karena selama ini saya dan suami tidak pernah bertengkar di depan mamanya. | Waduh.. suami sbnrnya sdh pada usia matang yah bun. cm mugkin cr pikirnya yg msh kekanak2an..
Pacarannya lama jg bun. Hehehe..
Ya uda bun, segera dibicarakan saja, gimana maunya suami utk ke dpnnya, krn kalau banyak ganjalan di hati & pikiran bunda jg pasti tdk enak menjalaninya..
Betul bun, ajak bicara jg mertua bunda, siapa tau krn ketidaktahuannya jd begini, dgn dia tahu permasalahan yg bunda& suami alami, siapa tau beliau bs jd penengah & malah bs berubah jd lbh baik.
Semangat bun... kasian si kecil kalo mama nya sedih melulu..
| | |
Replying to:
Bunda Liliana,,,
karena sudah terlanjur menikah bahkan punya anak, jd pertanyaan "koq dulu pas pacaran ga proses pengenalan dulu lebih baik, lihat tingkah pola nya di rumah nya sendiri, bla bla dsb"
saat ini, gimana nyiasatinnya ajah utk kebaikan bunda dan baby. apalagi bunda katolik, berpisah bukan hal yg gampang di katolik setau saya.
klo saran saya sih, yg tidak bs bunda kendalikan (apalagi sudah berusaha utk dibicarakan baik2), jangan dipaksakan. respon suami bunda sudah jelas2 tidak bersahabat malah bikin panas situasi.
- ibu mertua nya rempong matiin lampu jam 5 pagi, monggoo... klo bunda mau, niatin set alarm 4.50 pagi, bangun duluin mertua, matiin lampu, trus cus tidur lagi, peluk baby nya..
- soal masakan, bunda dibawa sante ajah, tanya ke ibu mertua, "enaknya hari ini saya masak apa buat suami, ya bu??", "apa yg makanan dia suka ??",,, insiatif mendahului, sebelum sudah terlanjur bikin ternyata ga lolos fit and proper test nya ibu mertua.
- pelajari sifat dan reaksi suami klo bunda ngajak ngobrol, sikon nya juga. kemudian disiasati.
contohnya: drpd "ngeluh" kelakuan suami yg maen game mulu; pas doi lg main sesekali lgs sodorin baby nya minta digendong, bunda mau ke belakang bentar, atau apa kek alasannya. tar keliatan.
ya pinter2 bunda lah menyiasati keadaan yg bisa bikin bunda lbh berkurang tegangnya. soalnya bunda kesel, belom tentu org lain ngeh. drpd kesel sendiri, mending diakalin.
** poin paling penting, karna dr cerita bunda spt nya bunda yg lbh aktif dlm masalah finance, sebaiknya bunda juga akalin agar punya tabungan sendiri yg tidak diketahui suami, utk jaga2 kebutuhan urgent bunda dan baby. jadi penghasilan bunda dibagi lah, tetap ada yg utk bantu kebutuhan keluarga, tp ada yg disimpan tanpa sepengetahuan suami.
suami lbh didorong utk bertanggungjawab juga di segi ini.
bukan mo ngajarin gimana2, tp suami bunda keliatan tidak mandiri dlm segi keuangan, pdhl sudah punya rumah tangga sendiri. ini indikasi ga baik kedepannya.
sy juga bekerja dan punya penghasilan sendiri, sebagian besar dr penghasilan tsb saya tabungin, suami sih tau sy punya tabungan, tp ga kepo seberapa besar. kebutuhan harian/bulanan rumah tangga tetap sepenuhnya tanggung jawab suami.
bukan berarti tabunganku ga boleh dikorek, tp aku srg bilang ke suami, anggap ajah tabunganku itu tidak pernah ada, jgn bergantung sama tabunganku/penghasilanku, tapi sewaktu-waktu kita butuh duit urgent, tabunganku adalah jawabannya.
so bunda, semuanya kembali ke bunda karena bunda yg paling tau keadaan rumah tangga bunda. yg bisa bunda siasati, disiasati. yg ga bisa bunda kendalikan, jgn dipaksa, krn bunda tar cape sendiri.
semoga lebih baik ya bun. jgn lupa rajin2 sebut suami dalam doa, agar suami mungkin bisa berubah lebih baik lagi. semangat bunda..... | Wah.. bundaaa... aku seneng jadinya abis baca saran dari bunda.
Makasi bunda atas sarannya. Ok aku akan coba dengan saran-saran bunda diatas. ---------- Post added at 14:29 ---------- Previous post was at 14:20 ----------
Replying to:
Waduh.. suami sbnrnya sdh pada usia matang yah bun. cm mugkin cr pikirnya yg msh kekanak2an..
Pacarannya lama jg bun. Hehehe..
Ya uda bun, segera dibicarakan saja, gimana maunya suami utk ke dpnnya, krn kalau banyak ganjalan di hati & pikiran bunda jg pasti tdk enak menjalaninya..
Betul bun, ajak bicara jg mertua bunda, siapa tau krn ketidaktahuannya jd begini, dgn dia tahu permasalahan yg bunda& suami alami, siapa tau beliau bs jd penengah & malah bs berubah jd lbh baik.
Semangat bun... kasian si kecil kalo mama nya sedih melulu.. | Iya makasi ya atas penyemangatnya. .
| | |
Bunda..masih lebih beruntung karna rumahnya cuma deket sama mertua
Kalo aku malah satu rumah sama Ibu mertua
Belum lagi tiap hari saudara suamiku yang udah punya anak2 kecil pada maen kerumah...Rumah rasanya rame banget kayak TK tiap harinya...
Tapi tak buat santai aja Bun, itung2 latihan jadi Ibu ... Soalnnya aku sudah nikah 10 Bulan tp belum hamil ..
Kl soal mertua, kadang sih banyak bicara...tapi itu kan juga demi kebaikan kita Bun...jadi malah tak jadiin bercanda aja.
Soalnya bun, q pernah baca2 di google...
Sejelek apapun sifat Ibu mertua, suami bakal lebih membela ibunya ketimbang istrinya.
Karena Ibu yang mengurus dia sejak kecil ampe sekarang
Jadi kl misalnya ada sifat Ibu mertua yang tidak aku sukai, ya g pernah aku ceritain ke Suami...Aku anggap angin lalu aja...asalkan tidak terlalu parah.
Karna maklum, biasanya memang mertua lebih banyak aturan ketimbang Ibu kita sendiri...
Mungkin kan maksudnya mengajari kita gimana kebiasaan suami kita,
makanan apa yang dia sukai, apa yang tidak disukainya....
Mungkin kan mertua tujuannya ingin memastikan, bahwa anaknya akan dirawat dengan baik oleh istrinya seperti dia merawatnya dulu...
Gitu aja sih saranku Bun,....
| | | | | Location: yogyakarta
Posts: 126
| |
ahaha.. bunda.. ada bgsnya bunda masuk diforum ini ya.. jd bnyk tmn apalg klo lg kesel wlpn ga kenal lgsg tp bisa ksh semangat.. aku ngerasa gt bund dr awal masuk sni..
owalah bunda katolik to? td jg smpet kirain muslim jd dibangunin solat ato gmn gt..
ya apalg katolik bund sblm nikah kan ada tu kursus pernikahan dr grjanya.. ingetin skalian sm janji pernikahannya.. tunjukin ayat alkitab ttg pernikahan jg.. ajak berdoa bersama..
tiap mgg hrs tetep kegrj.. ajak bertahap ga bs skrg ajk bsk pkknya ajak trs..
ga bisa lg udh mentok ga tau gmn, dia ga bisa diajk kompromi ato ibu mertua tetep ga mau tau, dsb.. ya konsultasikan sm pihak grja..
dalam setiap masalah selalu ada jalan keluar kok bund..
Allah tidak pernah membiarkan umatNya menerima cobaan yang melebihi kekuatannya..
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |