| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | |
Replying to:
Bunda..masih lebih beruntung karna rumahnya cuma deket sama mertua
Kalo aku malah satu rumah sama Ibu mertua
Belum lagi tiap hari saudara suamiku yang udah punya anak2 kecil pada maen kerumah...Rumah rasanya rame banget kayak TK tiap harinya...
Tapi tak buat santai aja Bun, itung2 latihan jadi Ibu ... Soalnnya aku sudah nikah 10 Bulan tp belum hamil ..
Kl soal mertua, kadang sih banyak bicara...tapi itu kan juga demi kebaikan kita Bun...jadi malah tak jadiin bercanda aja.
Soalnya bun, q pernah baca2 di google...
Sejelek apapun sifat Ibu mertua, suami bakal lebih membela ibunya ketimbang istrinya.
Karena Ibu yang mengurus dia sejak kecil ampe sekarang
Jadi kl misalnya ada sifat Ibu mertua yang tidak aku sukai, ya g pernah aku ceritain ke Suami...Aku anggap angin lalu aja...asalkan tidak terlalu parah.
Karna maklum, biasanya memang mertua lebih banyak aturan ketimbang Ibu kita sendiri...
Mungkin kan maksudnya mengajari kita gimana kebiasaan suami kita,
makanan apa yang dia sukai, apa yang tidak disukainya....
Mungkin kan mertua tujuannya ingin memastikan, bahwa anaknya akan dirawat dengan baik oleh istrinya seperti dia merawatnya dulu...
Gitu aja sih saranku Bun,.... | Wahh.. ternyata bunda hebat sekali ya.. Aku salut sama bunda. Iya aku mau belajar banyak sama bunda... Aku mau seperti bunda yang tahan akan ocehan mertua. Terima kasih bunda atas sarannya. ---------- Post added at 15:16 ---------- Previous post was at 15:11 ----------
Replying to:
ahaha.. bunda.. ada bgsnya bunda masuk diforum ini ya.. jd bnyk tmn apalg klo lg kesel wlpn ga kenal lgsg tp bisa ksh semangat.. aku ngerasa gt bund dr awal masuk sni..
owalah bunda katolik to? td jg smpet kirain muslim jd dibangunin solat ato gmn gt..
ya apalg katolik bund sblm nikah kan ada tu kursus pernikahan dr grjanya.. ingetin skalian sm janji pernikahannya.. tunjukin ayat alkitab ttg pernikahan jg.. ajak berdoa bersama..
tiap mgg hrs tetep kegrj.. ajak bertahap ga bs skrg ajk bsk pkknya ajak trs..
ga bisa lg udh mentok ga tau gmn, dia ga bisa diajk kompromi ato ibu mertua tetep ga mau tau, dsb.. ya konsultasikan sm pihak grja..
dalam setiap masalah selalu ada jalan keluar kok bund..
Allah tidak pernah membiarkan umatNya menerima cobaan yang melebihi kekuatannya.. | Iya forum ini bermanfaat banget buat aku. Disini tempat rahasia aku buat curhat. Kalo curhat sama temen kantor takut digosipin. hehehehehe..
Iya aku udah lama ga ke gereja soalnya babyku masih 6 bulan. takut tiba2 nangis kalo pas lagi ibadah dan jadi ganggu konsentrasi yang lainnya buat ibadah. Jadi kangen sama gereja. udah 6 bulan lebih aku ga kesana.
Iya bener.. cobaan yang Tuhan berikan tidak melebihi kekuatannya.
Makasi ya bunda atas sarannya.. Love it..
| | |
Replying to:
Wah.. bundaaa... aku seneng jadinya abis baca saran dari bunda.
Makasi bunda atas sarannya. Ok aku akan coba dengan saran-saran bunda diatas. |
Siip bunda, semoga nanti bunda lebih enteng menghadapi persoalan saat ini.
saya mau berbagi sedikit tulisan dr buku fave saya "Bersahabat Dengan Kehidupan" karya Bhikkhu Sri Pannyavaro.
saya bukan beragama Buddha, tp buku ini bantu banget saya ngadepin hal2/org2 yg bikin jengkel/tidak spt yg diharapkan.
agak panjang yaaa... tp ini aku ambil bbrp poin ajah, utk sekedar motivasi diri.
1. Membahagiakan Orang Lain
"Penderitaan datang saat kita menuntut orang lain untuk membahagiakan kita. Sebaliknya, kebahagiaan datang justru saat kita ingin membahagiakan orang lain"
Pemuda-pemudi ketika masih berpacaran, sangat memperhatikan pasangannya. Berlomba saling membahagiakan pasangannya. Oleh karena ingin membahagiakan pasangannya, perasaan mereka dipenuhi kebahagiaan.
Tetapi setelah menikah, biasanya mereka mulai banyak berharap pada pasangannya. Mereka meminta pasangannya untuk ini dan itu, menuntut pasangannya untuk bersikap begini dan begitu. Ketika mereka mulai memikirkan diri sendiri dan mulai banyak menuntut, pada saat itulah penderitaan mulai datang.
...
2. Kesabaran
Tidak ada latihan diri yang melebihi kesabaran. Tanpa kesabaran semua latihan akan berhenti di tengah jalan.
Kesabaran bukan berarti kita harus berdiam diri masa bodoh, tetapi kesabaran adalah suatu sikap untuk bertahan dengan pengertian yang terang dan jelas, mempertahankan sesuatu yang diperjuangkan. Itulah kesabaran. Kalau punya kesulitan yang hebat, berusahalah menghadapi dengan tegar. Jangan mudah mengeluh! Orang mengeluh itu seperti menjual belas kasihan, supaya orang lain mau menolong dirinya. Jadi kemampuannya hanya minta tolong.
Jangan menjual belas kasihan. Kalau menjual belas kasihan untuk mendapatkan pertolongan, sikap itu akan menghancurkan daya tahan mentalnya sendiri.
...
3. Munculnya Kebahagiaan
Kebahagiaan bisa muncul kalau ada kondisi yang membuat kita bahagia. Harus ada sebabnya, harus ada kondisi yang bisa menimbulkan kebahagiaan itu.
Jadi kalau kita lihat, kebahagiaan itu tergantung pada kondisi, tergantung pada sebab. Hanya saja kondisi2 atau sebab2 yang diluar diri kita tidak memegang peranan utama dan tidak bisa selalu kita kendalikan.
Kondisi yang diluar itu adalah kondisi yang bisa membuat kita bahagia, tetapi bukan yang utama. Kondisi utama yang membuat kita bahagia atau tidak bahagia adalah faktor yang ada di dalam diri kita, yaitu bagaimana sikap kita menghadapi kondisi yang terjadi di luar sana atau diluar kendali diri kita.
...
Isi buku nya ringan dan bantu saya banget klo lagi kesel ma hal sekitar dan jadiin saya sadar sy ga bisa selalu kendali keadaan, tp gimana reaksi saya utk menyikapi keadaan itu yang jadi poin pentingnya; bakal bikin sya makin merana atau santai saja menghadapi persoalan.
Biasanya sih saya terapkan di lingkungan ktr, hahhahaa... soalnya hadepin bos2 itu lebih nyebelin drpd org rumah...
moga bermanfaat yaaa,,,,
| | |
Replying to:
Siip bunda, semoga nanti bunda lebih enteng menghadapi persoalan saat ini.
saya mau berbagi sedikit tulisan dr buku fave saya "Bersahabat Dengan Kehidupan" karya Bhikkhu Sri Pannyavaro.
saya bukan beragama Buddha, tp buku ini bantu banget saya ngadepin hal2/org2 yg bikin jengkel/tidak spt yg diharapkan.
agak panjang yaaa... tp ini aku ambil bbrp poin ajah, utk sekedar motivasi diri.
1. Membahagiakan Orang Lain
"Penderitaan datang saat kita menuntut orang lain untuk membahagiakan kita. Sebaliknya, kebahagiaan datang justru saat kita ingin membahagiakan orang lain"
Pemuda-pemudi ketika masih berpacaran, sangat memperhatikan pasangannya. Berlomba saling membahagiakan pasangannya. Oleh karena ingin membahagiakan pasangannya, perasaan mereka dipenuhi kebahagiaan.
Tetapi setelah menikah, biasanya mereka mulai banyak berharap pada pasangannya. Mereka meminta pasangannya untuk ini dan itu, menuntut pasangannya untuk bersikap begini dan begitu. Ketika mereka mulai memikirkan diri sendiri dan mulai banyak menuntut, pada saat itulah penderitaan mulai datang.
...
2. Kesabaran
Tidak ada latihan diri yang melebihi kesabaran. Tanpa kesabaran semua latihan akan berhenti di tengah jalan.
Kesabaran bukan berarti kita harus berdiam diri masa bodoh, tetapi kesabaran adalah suatu sikap untuk bertahan dengan pengertian yang terang dan jelas, mempertahankan sesuatu yang diperjuangkan. Itulah kesabaran. Kalau punya kesulitan yang hebat, berusahalah menghadapi dengan tegar. Jangan mudah mengeluh! Orang mengeluh itu seperti menjual belas kasihan, supaya orang lain mau menolong dirinya. Jadi kemampuannya hanya minta tolong.
Jangan menjual belas kasihan. Kalau menjual belas kasihan untuk mendapatkan pertolongan, sikap itu akan menghancurkan daya tahan mentalnya sendiri.
...
3. Munculnya Kebahagiaan
Kebahagiaan bisa muncul kalau ada kondisi yang membuat kita bahagia. Harus ada sebabnya, harus ada kondisi yang bisa menimbulkan kebahagiaan itu.
Jadi kalau kita lihat, kebahagiaan itu tergantung pada kondisi, tergantung pada sebab. Hanya saja kondisi2 atau sebab2 yang diluar diri kita tidak memegang peranan utama dan tidak bisa selalu kita kendalikan.
Kondisi yang diluar itu adalah kondisi yang bisa membuat kita bahagia, tetapi bukan yang utama. Kondisi utama yang membuat kita bahagia atau tidak bahagia adalah faktor yang ada di dalam diri kita, yaitu bagaimana sikap kita menghadapi kondisi yang terjadi di luar sana atau diluar kendali diri kita.
...
Isi buku nya ringan dan bantu saya banget klo lagi kesel ma hal sekitar dan jadiin saya sadar sy ga bisa selalu kendali keadaan, tp gimana reaksi saya utk menyikapi keadaan itu yang jadi poin pentingnya; bakal bikin sya makin merana atau santai saja menghadapi persoalan.
Biasanya sih saya terapkan di lingkungan ktr, hahhahaa... soalnya hadepin bos2 itu lebih nyebelin drpd org rumah...
moga bermanfaat yaaa,,,, | Wahhh bunda.. bermanfaat banget ini. Terima kasih ya atas pencerahannya.
| | |
Sungguh saya prihatin sama keadaan bunda. Maaf banget kalo istilah sya agak kasar mungkin "apa fungsi suami kalo seperti itu?" Kewajiban suami setelah nikah menafkahi, kl batin g perlu dibahas ya, lahirnya ternyata juga enggak. Kewajiban memberi kasih sayang, nyatanya suami juga kasar. Suami bunda sepertinya punya dunia sendiri ya, dgn game n komputernya, jd dia g masalah sama bunda dan anak yg g tinggal bareng sama dia, dia tetep punya istri dan anak tapi merasa g harus menafkahi karena bunda g boleh resign dr kerjaan.
Susah juga karena bunda n suami LDRan. Kalo dr keseluruhan cerita, kayaknya saya g nemu chemistrinya antara bunda n suami. Apa rumah ibu hunda, rumah bunda n suami, sama tempat kerja tll jauh sampe harus pisah? Seenggaknya walopun bunda kerja juga, jgn pisah2 gt, tetep pulang tiap hari.
Kayaknya suami lebih butuh mamanya x yah, soalnya mamanya yg dukung dia beli komputer, bunda protes soal lampu dia g trima, sampe menu makan juga mamanya yg nentuin. Saya mohon maaf bgt kl ada kata kalimat sy ada yg kurang berkenan ya bunda. Mohon maaffffffff sebesar2nya. Mjngkin komunikasi antara bunda n suami kurang. Ajak bicara saat suasana hatinya baik, misalnya hunda masakin makanan kesukaannya, saat mau tidur, atw bisa piknik ber3 sm anak
"Robbi Hablii Minash Shoolihiin" (QS: Asy Syafaat 100) "Rabbi La Tadzarni Fardan Wa Anta Khairul Waaritsin" (QS: Al-Anbiya 89) "Rabbi Habli Minladunka Dzurriyatan Thayyibah Innaka Sami'ud du'a 'i" (QS: Ali Imran 38) | | | |
Maaf ya bun sblm ny kalau kata2 saya tdk berkenan..
Mnurut saya, mertua bunda tidak salah.. Memang begitu orang tua.. Lg pula sudah wajar ny istri bangun pagi & jam 5 itu msh wajar bgt.. Kalo mertua msh suka bolak balik 'ikut campur' coba bunda instropeksi diri dlu, kira2 udh jd istri yg ideal blm.. Kalo andai aja bunda mau bangun jam 5 untk matiin lampu teras, kn gak mungkin mertua yg dateng untk matiin.. Kalo soal makanan ap lg, gak jd msalah harus ny.. Mertua pasti lbh tau apa aja yg disukai suami, dipelajari aja dr mertua.. Gak ada salah ny sh mnurut saya..
Soal kata2 suami yg tidak enak & bilang gak suka sama bunda,kalau disimpulkan dr cerita bunda, suami dulu gak begitu.. Jd mnurut saya, suami bunda begitu pasti ada alasan ny..
Mungkin suami jg gak lepas dr salah, tp mnurut saya dalam rumah tangga bukan saling salah2an yg bikin rumah tangga langgeng.. Suami istri harus saling intropeksi, saling menghargai & menghormati, dan komunikasi yg baik..
Lambat laun cinta pasti pudar.. Persahabatan yg membuat hubungan tetap berjalan bersama..
Maaf skali lg ya bun kalau tidak berkenan.. Mencoba untuk melihat se-objektif mungkin..
Smoga masalah ini tdklah menjadi masalah besar untuk bunda & keluarga.. Semoga masalah ny bisa segera selesai..
| | |
Menurut aku hrus ada yg ngalah deh bund.. soalnya suami wataknya gituu.. maaf yaa..
jadikan baby bunda sbg pnghibur bunda yaaa.. ttp smangat.. ngga syg suami tp bunda syg bgt sm anak kan ?? gmn pun klo pisah kasian anak.. rajin didoain aj bund suaminyaaa.. smga bs brubah sfatnya.. ~warm hugs
| | | | Location: Medan
Posts: 15
| |
Yang sabar y Bun.
Mmg sjauh ni, yg Saya tau, Ank laki2, wlaupun sdh mnikah, Dy akan ttp mndahului Ibunya drpd Istrinya. Tp dlm hal pa? Klu sperti Suami Bunda, tu kyknya dah klewatan. Hrusnya Dy bs mnghandle RTnya. Gak harus yg sepele gtu, Ibunya ikut mghandle jg.
Tp, sblumnya, Suami Bunda da komen gak, tntang Bunda n Suami yg terpsah t4 tggal slma hampir smggu tu?
Tkutny da hubunganya dgn pisah t4 tggal tu Bun.
Bs jd, Dy mrsa gk terlyani atau palah.
| | | | | Location: yogyakarta
Posts: 126
| |
iya bund.. bisa sharing dan bermanfaat dpt bnyk kenalan tmn baru jg yg meringankan beban..
wah klo aku tetep ajak kegrj bund.. dia terbiasa dgr nyanyian sjk kcl bgt.. jd klo dgr nyanyian dia mlh suka.. ga rewel mlh bobok.. tetep gendong ya klo rewel ya keluar sbntr, suami yg didlm.. ato sebaliknya.. ga mslh bund.. paling cm bw susu sebotol 160ml udh cukup.. kdg hbs kdg jg ga.. ga mslh bund.. yg pntg berkat dari gereja yg bisa dibw kermh, hati damai.. anak jg dpt berkat.. tetep hrs diajk bund.. diusahain suami jg ikut..
| | | | | Location: depok
Posts: 61
| |
Replying to:
Siip bunda, semoga nanti bunda lebih enteng menghadapi persoalan saat ini.
saya mau berbagi sedikit tulisan dr buku fave saya "Bersahabat Dengan Kehidupan" karya Bhikkhu Sri Pannyavaro.
saya bukan beragama Buddha, tp buku ini bantu banget saya ngadepin hal2/org2 yg bikin jengkel/tidak spt yg diharapkan.
agak panjang yaaa... tp ini aku ambil bbrp poin ajah, utk sekedar motivasi diri.
1. Membahagiakan Orang Lain
"Penderitaan datang saat kita menuntut orang lain untuk membahagiakan kita. Sebaliknya, kebahagiaan datang justru saat kita ingin membahagiakan orang lain"
Pemuda-pemudi ketika masih berpacaran, sangat memperhatikan pasangannya. Berlomba saling membahagiakan pasangannya. Oleh karena ingin membahagiakan pasangannya, perasaan mereka dipenuhi kebahagiaan.
Tetapi setelah menikah, biasanya mereka mulai banyak berharap pada pasangannya. Mereka meminta pasangannya untuk ini dan itu, menuntut pasangannya untuk bersikap begini dan begitu. Ketika mereka mulai memikirkan diri sendiri dan mulai banyak menuntut, pada saat itulah penderitaan mulai datang.
...
2. Kesabaran
Tidak ada latihan diri yang melebihi kesabaran. Tanpa kesabaran semua latihan akan berhenti di tengah jalan.
Kesabaran bukan berarti kita harus berdiam diri masa bodoh, tetapi kesabaran adalah suatu sikap untuk bertahan dengan pengertian yang terang dan jelas, mempertahankan sesuatu yang diperjuangkan. Itulah kesabaran. Kalau punya kesulitan yang hebat, berusahalah menghadapi dengan tegar. Jangan mudah mengeluh! Orang mengeluh itu seperti menjual belas kasihan, supaya orang lain mau menolong dirinya. Jadi kemampuannya hanya minta tolong.
Jangan menjual belas kasihan. Kalau menjual belas kasihan untuk mendapatkan pertolongan, sikap itu akan menghancurkan daya tahan mentalnya sendiri.
...
3. Munculnya Kebahagiaan
Kebahagiaan bisa muncul kalau ada kondisi yang membuat kita bahagia. Harus ada sebabnya, harus ada kondisi yang bisa menimbulkan kebahagiaan itu.
Jadi kalau kita lihat, kebahagiaan itu tergantung pada kondisi, tergantung pada sebab. Hanya saja kondisi2 atau sebab2 yang diluar diri kita tidak memegang peranan utama dan tidak bisa selalu kita kendalikan.
Kondisi yang diluar itu adalah kondisi yang bisa membuat kita bahagia, tetapi bukan yang utama. Kondisi utama yang membuat kita bahagia atau tidak bahagia adalah faktor yang ada di dalam diri kita, yaitu bagaimana sikap kita menghadapi kondisi yang terjadi di luar sana atau diluar kendali diri kita.
...
Isi buku nya ringan dan bantu saya banget klo lagi kesel ma hal sekitar dan jadiin saya sadar sy ga bisa selalu kendali keadaan, tp gimana reaksi saya utk menyikapi keadaan itu yang jadi poin pentingnya; bakal bikin sya makin merana atau santai saja menghadapi persoalan.
Biasanya sih saya terapkan di lingkungan ktr, hahhahaa... soalnya hadepin bos2 itu lebih nyebelin drpd org rumah...
moga bermanfaat yaaa,,,, | wah bunda... ini merupakan pencerahan juga buat saya dan memotivasi saya menjadi seorang yang bisa berbahagia.. karena benar point diatas bahwa kebahagiaan itu berasal dari kita sendiri juga...
makasih ya bunda atas berbagi hal-hal diatas...
| | |
Sabar ya bun..
Kok egonya msh tggi ya bun suaminya,berdoa aja bun spya dibukakan pintu hati suami bunda..
| | |
Sabar ya bun...
Saya juga memiliki suami yang sifatnya kurang lebih sama seperti bunda, kasus ibu mertua juga demikian.. tetapi bedanya saya tidak tinggal 1 rumah dengan ibu mertua, hanya ibu mertua satu kota dengan saya, plus dengan ipar2...
Yang paling menohok, saat suami mengatakan kepada saya, bahwa saya sama sekali tidak membantu apa-apa dalam pernikahan selama 3 tahun ini, padahal secara finansial saya banyak turun tangan, belum lagi biaya-biaya tidak terduga dari uang pribadi, begitu juga saat saya melahirkan...tetapi yang patut sampai saat ini syukur alhamdulillah saya juga bekerja, setidaknya mencicil uang tabungan yang terkuras2 kemarin...
Memang terkadang perkataan suami seperti itu, ibarat pisau...seperti berbicara bukan dengan isterinya saja. kalau saya, awal2nya beranggapan demikian, sampai sekarang pun kadang masih mokong juga. Tetapi berusaha untuk tidak menghiraukan suami, karena saya punya anak mau usia 2 tahun, dan paham betul kalau ortunya tengkar..belum lagi kalau suami saya kalau marah mengatakan berhenti bekerja..padahal nafkah dll, selama ini saya yang menopangnya..
Ya.. banyak-banyak berdoa bund..semoga suami2 kita, seperti ini segera diberikan hidaya olehNya.. karena mengandalkan orang lain terutama keluarga ipar/bumer.. saya rasa percuma..karena dimana2 seorang ibu atau keluarga ipar lebih memihak pada suami..
#semangatt bund
#oia saya newbe..salam kenal
| | |
Sebelumnya kenalin, aku baru gabung nihh di forum ini,,,
Sama aku juga bun... Aku baru menikah 3bulan lalu, tp baru aja 3bulan, sikap mertuaku udah keliatan banget asliny, ya Alloh ga bisa di ungkapin pake kata kata...
Pokonya apa yang aku lakuin selalu aja salah... Apalagi aku tinggal serumah, selalu di banding bandingkan dengan anak anaknya yang lain.. Sedih banget 😢😢😢
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |