Ingin Puasa, tapi suami melarang

Gpp bun.... Klo mmg krg tepat, silahkan dibenahi...

Sebenarnya maksud saya krg lebihnya seperti yang bunda puri uraikan, yang intinya membolehkan (untuk golongan tertentu) seperti orang yang sakit, lansia, ibu hamil n menyusui yg mengkhawatirkan kesehatan janin atau dirinya sendiri, yang menurut ketentuan wajib mengganti dg menQadha atau dg Fidyah, sesuai dg ketentuan yg telah ada baik di dalam Al-Quran n Hadist, tentunya mengenai ketentuan mengganti itu sendiri tergantung pd keyakinan bunda2 itu sendiri akan berkiblat ke yg mana...

Karena Mahzabnya pun berbeda-beda.... berdasarkan pd kekhawatiran si ibu yg lebih condong ke mana (janin atau kesehatan ibunya) tentu mengenai hal tsbt yg tau hanya si ibu itu sendiri...

Intinya sepanjang ibuhamil merasa baik2 saja thdp kondisi kesehatan janin dan dirinya, sebaiknya puasa Ramadhan ttp dijalankan, (sayapun alhamdulillah sejak hari pertama smp saat ini msh berpuasa tanpa halangan yg berarti baik fisik maupun dari suami)....

tetapi apabila kondisinya suami merasa berkeberatan sdg Qt (istri) sdh berusaha memberi pengertian yg baik namun ternyata masih krg efektif, menurut yg saya tahu, wajib hukumnya mentaati perintah suami, sepanjang itu baik dan dasarnya jelas, misalkan kr mengkhawatirkan kondisi janinnya. apalagi si istri prnh keguguran sblmnya... tentu yang seperti itu maksudnya baik....

Lebih jelasnya langkah yg tepat mmg bertanya kpd yg lebih memahami (ustad/ustadzah) sprt yg bunda Dwi lakukan... n bisa d'share k Qt smua, biar yg blm tau atau krg paham jg bisa ikut belajar n membenahi pemahaman yg keliru...

terima kasih... n semoga ttp bisa saling mengingatkan ya bundaa....

 

 

Puasa di bulan Ramadhan itu hukumnya wajib. Kalau kita melakukan puasa sunah lantas suami melarang, barulah kita harus patuh. Tapi kalau suami melarang puasa di bulan ramdhan itu sama saja melarang kita salat, zakat, dan pergi haji bila mampu. Selama larangan itu untuk kewajiban di hadapan Allah kita tidak perlu patuh. Meskipun Allah memberikan keringanan kepada wanita hamil tapi jika kita sehat kenapa tidak. Allah melarang kita mengkhawatirkan jabang bayi dengan bukti wajib membayar fidyah sebagai kaparat bila merasa khawatir terhadap jabang bayi. Ada dalam Al-Quran tapi saya lupa surah dan ayat berapa. Saya saja puasa ramadhan sampe ngumpet2 kalau perlu berbohong demi kebaikan keharmonisan rumah tangga. Suami melarang saya karena hasutan ibu mertua. Tapi saya maklum karena ini anak pertama dia dan cucu pertama mertua. Bagi saya jabang bayi itu Gaib dalam kekuasaan Allah bukan kekuasaan ibunya. Ada cerita nyata di kampung saya seorang ibu mengandung sudah 5 bulan dan sudah aktif tapi tiba2 janin menghilang. Itu bukti bahwa jabang bayi itu kekuasaan Allah.