Selama hamil, maka berat badan harus naik, tapi bagaimana menurunkannya lagi? (Diambil dari : http://www.personaltrainersylvanlake...ss-300×199.jpg)
Jakarta – Kenaikan berat badan selama kehamilan merupakan hal yang diharapkan sekaligus ditakuti oleh
bumil. Apalagi pasca persalinan, banyak
bumil yang mengharapkan agar berat badannya segera mencapai berat sediakala. Seringkali pasca persalinan, penurunan berat badan ternyata tidak mencapai berat badan sebelum hamil dan masih menyisakan berat badan berlebih. Saat ini, saya akan memberikan informasi dan tips berharga untuk
bumil mengenai kenaikan berat badan selama hamil dan hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencapai berat badan sedia kala.
1. Persiapan Pra-Kehamilan Bentuk tubuh ideal setelah persalinan, harus dimulai sejak sebelum kehamilan.
Jangan mengharapkan tubuh ideal setelah melahirkan bila sebelum hamil tubuh anda sudah masuk dalam kategori obese (obesitas).
Saya selalu mendorong pasien-pasien saya yang baru menikah untuk segera mempersiapkan diri untuk kehamilan (
Baca: 10 Rahasia Untuk Persalinan Normal). Kehamilan dan persalinan yang baik berasal dari tubuh yang sehat. Selama kehamilan, ada banyak perubahan pada tubuh
bumil yang terjadi. Misalnya, perubahan bentuk dan ukuran payudara, perubahan kelengkungan tulang punggung, teregangnya dinding perut dengan semakin membesarnya rahim, semakin elastisnya persendian dan sambungan tulang, bengkaknya bagian-bagian tubuh seperti wajah, tangan dan kaki, serta elastisitas pada otot panggul dan dinding panggul yang semakin elastis. Perubahan-perubahan tersebut memiliki tujuan tersendiri yang akan diterangkan bila
bumil dan pasangan mengikuti
Maternity Class.
Perubahan-perubahan tersebut dapat diantisipasi dengan mempersiapkan tubuh lebih dini. Latihan pada otot perut dan punggung akan membantu dinding perut untuk lebih mampu menahan pembesaran dari kandungan
bumil. Selain itu, latihan otot punggung akan membantu
bumil untuk mampu menahan perubahan pusat berat badan sehingga meminimalisir keluhan yang berhubungan dengan tulang punggung. Latihan
Kegel juga harus rutin dilakukan untuk memperkuat daerah selangkangan dan otot-otot disekitar organ intim yang sangat berperan penting saat terjadi persalinan melalui jalan lahir. Latihan tersebut akan memperkuat dasar panggul, otot jalan lahir dan otot disekitar organ berkemih sehinga menurunkan resiko trauma yang berhubungan dengan persalinan melalui vagina.
Dengan otot perut yang terlatih, maka kendurnya perut pasca persalinan akan berkurang. Diharapkan setelah ukuran rahim kembali normal, maka dinding perut akan kembali kencang seperti sediakala. Disamping itu, otot-otot tubuh merupakan tempat membakar kalori yang efisien, sehingga semakin besar otot, maka semakin banyak kalori yang digunakan, maka semakin cepat berat badan kembali normal.
Bahkan dengan tubuh yang terlatih pun, anda membutuhkan waktu untuk kembali ke berat normal. This is the picture of Michelle Heaton, before and after her first pregnancy, may this picure inspire us all.(Courtesy of: http://img.thesun.co.
uk/aidemitlum/a...c_1527598a.jpg)
2. Kenaikkan Berat Badan dan Pola Makan Selama Hamil
Kenaikkan berat badan selama kehamilan adalah hal normal dan diakibatkan oleh beberapa hal, yaitu : penumpukkan cairan, pertambahan volume darah, pembesaran ukuran rahim, pertambahan cairan ketuban, pertambahan ukuran dan berat plasenta dan bertambah besarnya bayi. Oleh karena itu, seringkali pertambahan berat badan ibu tidak sebanding dengan pertambahan berat badan bayi. Misalnya, berat badan ibu meningkat 1 kg, mungkin berat bayi hanya meningkat 200 gram saja. Pertambahan berat badan selama kehamilan berbeda pada tiap
bumil, semuanya tergantung dari berat badan sebelum hamil. Seorang wanita dengan berat tubuh ideal sebelum hamil diperbolehkan mengalami kenaikkan berat badan hingga 17 kg. Namun seseorang wanita dengan obesitas sebelum hamil, disarankan untuk mengalami kenaikkan berat badan 7- 12 kg saja. Untuk mengetahui apakah anda termasuk memiliki berat tubuh ideal atau tidak, maka yang menjadi patokan adalah Indeks Masa Tubuh /
Body Mass Index (IMT/BMI) sebelum hamil. Untuk mengetahui cara menghitung BMI dan klasifikasinya, serta kenaikkan berat badan yang dianjurkan selama hamil, silahkan anda baca tulisan saya :
Hamil dan Lapar Terus ? Baca Dulu Ini.
Memang saat hamil,
bumil tidak disarankan untuk membatasi asupan nutrisi dengan berdiet. Namun yang selalu saya sarankan pada pasien adalah menaikkan berat badan secara terkendali, dengan cara merubah pola makan dan gaya hidup. Mengkonsumsi diet tinggi serat dan kaya protein, seperti sayur, buah dan kacang-kacangan merupakan prioritas utama dalam diet setiap hari. Karbohidrat kompleks seperti beras merah, oatmeal merupakan alternatif yang lebih baik daripada beras putih dan
processed food lainnya. Selama hamil
bumil hanya memerlukan tambahan asupan gizi sebanyak 200 - 300 kalori saja atau setara dengan sepiring nasi. Oleh karena itu, tidak perlu makan berlebihan, apalagi makanan manis. Makanan yang berkualitas seperti sayur dan buah-buahan dalam porsi besar lebih baik daripada makan makanan manis dan softdrink. Dengan mengendalikan kenaikkan berat badan pada saat hamil, maka diharapkan pada saat persalinan telah selesai, maka kelebihan berat badan tidaklah terlalu banyak dan akan memudahkan tubuh untuk kembali ke berat badan sebelum hamil.
3. Batasi konsumsi garam selama hamil dan pasca persalinan
Selain kenaikan berat badan terkendali, hal lain yang perlu diperhatikan adalah konsumsi garam. Konsumsi garam (sodium) berlebih akan meningkatkan berat badan secara cepat. Hal ini terjadi karena sodium bersifat hidrofilik, atau menarik cairan. Secara normal, tubuh
bumil memang memiliki kandungan cairan di jaringan tubuh yang lebih tinggi daripada saat tidak hamil. Namun konsumsi sodium berlebihan akan membuat tubuh
bumil menjadi lebih banyak menahan cairan, sehingga kenaikkan berat badan akan lebih cepat. Seringkali kita tidak sadar bahwa, sodium bukan saja terdapat pada garam dapur, melainkan pada banyak makanan dengan pengawet (contoh: Sodium bikarbonat, Natrium benzoat), juga pada kecap (meskipun rasanya manis, namun kecap banyak mengandung sodium), penyedap rasa (MSG / Monosodium glutamat) dan banyak makanan lainnya.
Kelebihan cairan pada saat hamil akan tersebut akan dibuang dalam minggu-minggu pertama pasca salin dalam bentuk air seni. Proses ini akan membuat tubuh anda kehilangan lebih banyak berat badan, namun konsumsi garam berlebihan akan membuat proses ini terhambat.
Kurangi konsumsi garam. (Diambil dari : http://www.msgfacts.com/images/too_much_salt_360.jpg)
4. Hindari camilan tidak sehat
Selalu membawa camilan sehat selama di kantor, seperti buah anggur, pisang rebus, potongan apel,dll. Hindari godaan camilan yang tidak sehat seperti potato chips, baso, biskuit, gorengan, dll, yang sering ditawarkan oleh rekan sekerja anda. Pada
coffee break, konsumsi kopi rendah caffeine masih diperbolehkan. Konsumsi harian caffeine untuk
bumil tidak diperbolehkan melebihi 200mg caffeine, atau setara dengan satu cangkir kopi. Namun untuk para
bumil yang kebetulan sensitif terhadap caffeine, mengganti caffeine dengan teh hangat lebih baik.
5. Aktifitas Selama Kehamilan
Aktifitas yang biasa dilakukan selama tidak hamil dapat terus dilangsungkan selama hamil. Selama aktifitas tidak beresiko menimbulkan trauma pada bayi yang dikandung, baik trauma fisik, trauma toksik, maupun auditorik. Selama hamil
bumil dituntut untuk tetap aktif, baik saat kerja di kantor, maupun untuk
bumil yang merupakan ibu rumah tangga.
Bila anda kerja di kantor, hindari aktifitas duduk terlalu lama,usahakan untuk mengambil kesempatan untuk berjalan-jalan setiap 30 menit. Tujuannya adalah mencegah kaki bengkak, melemaskan otot-otot dan mencegah terbentuknya bekuan darah dan varises.
Dengan tetap aktif selama hamil maka tubuh anda akan memiliki kontrol metabolisme yang lebih baik, dan mengendalikan kenaikkan berat badan.
6. Pasca Persalinan ASI eksklusif atau breastfeeding, akan membuat tubuh anda lebih cepat langsing. Hal ini terjadi karena dengan memberikan payudara anda untuk menyusui, tubuh akan membakar 400 kalori lebih banyak daripada bila anda tidak menyusui. Ingat, bahwa manfaat maksimal akan diperoleh bila anda memberikan payudara anda untuk menyusui, bukan memompa ASI dan memberikannya kepada bayi melalui botol. Menyusuilah sambil berdiri atau berjalan-jalan.
Banyak minum, karena selama menyusui maka tubuh anda memerlukan lebih banyak cairan juga. Dengan semakin banyak produksi ASI anda, maka anda semakin banyak dan lama meyusui sehingga semakin banyak pula kalori yang digunakan.
Konsumsi sayur dan buah-buahan sangat penting. Disamping mengandung banyak air untuk produksi susu anda, serat di dalam sayur dan buah-buahan juga akan membuat anda kenyang lebih lama dan BAB lebih mudah.
Olahraga dan latihan pasca salin, memiliki aturan yang sama dengan saat hamil. Minggu-minggu pertama pasca salin bukanlah waktunya untuk melakukan olah raga berat. Olah raga ringan seperti menggendong bayi sambil berjalan-jalan dan berjemur di pagi hari adalah kegiatan ringan yang sangat membantu memulihkan tubuh anda dari proses persalinan.
Cukup istirahat, akan membuat tubuh anda memproduksi lebih sedikit kortisol dan hormon stress lainnya yang sangat penting dalam menyebabkan obesitas. Usahakan untuk tidur diwaktu bayi anda tidur, dan saat malam hari untuk bergantian dengan pasangan untuk menjaga bayi.
Menggunakan popok daripada pampers, adalah hal mudah untuk menambah aktifitas anda. Dengan menggunakan popok, maka anda memiliki aktifitas tambahan untuk mengganti, mencuci, menjemur dan merapikan popok bayi. Kecuali anda menggunakan jasa binatu atau pembantu rumah tangga, maka anda memiliki kesempatan untuk menambahkan aktifitas pasca persalinan yang membantu anda membakar lebih banyak kalori.
Beri tubuh anda waktu untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang baru. Jangan berharap seperti artis yang segera langsing pasca persalinan. Tubuh memerlukan waktu hingga 6 bulan untuk kembali ke bentuk semula. Kadang tubuh masih akan menyisakan berat antara 1,5-2 Kg, hal tersebut adalah normal. Waktu bagi rahim untuk kembali normal adalah 4 minggu, jadi untuk minggu pertama pasca salin, jangan heran bila perut anda masih agak membuncit.
Menjadi langsing setelah melahirkan adalah kebutuhan setiap wanita. Ada banyak cara untuk menjadi langsing, namun pastikan anda memilih cara yang baik dan sehat. Hindari obat-obatan pelangsing, diet ketat dan olah raga berlebihan.
Semoga bermanfaat….