Selama masa kehamilan, Bunda harus senantiasa menjaga kondisi kesehatan Bunda dan janin yang Bunda kandung. Hal ini untuk menghindari kelainan atau komplikasi yang dapat mempengaruhi kehamilan Bunda. Salah satu yang juga harus Bunda perhatikan adalah jumlah cairan ketuban.
Cairan ketuban atau
amnion adalah cairan yang memenuhi rahim. Cairan ini diproduksi oleh buah kehamilan, yakni sel-sel
trofoblas. Sejak usia kehamilan 12 minggu, janin akan mulai meminum air ketuban dan mengeluarkannya kembali dalam bentuk air seni. Jadi seperti siklus yang berulang-ulang.
Penting bagi Bunda yang tengah hamil untuk memeriksakan jumlah cairan ketuban untuk mengetahui apakah jumlahnya cukup atau kurang. Cairan ketuban yang sedikit atau istilah medisnya
Oligohidramion dapat mengganggu kehidupan janin, hingga dapat mengakibatkan kondisi gawat janin. Sekitar 4-8 % wanita hamil di Indonesia mengalami
Oligohidramion.
Bagaimana pemeriksaannya?
Dengan melakukan USG, tepatnya dengan menggunakan parameter AFI (
Amniotic Fluid Index). Pada kehamilan normal, saat cukup bulan, jumlai cairan ketuban sekitar 1000 cc atau sekitar 10 – 20 cm. Cairan ketuban dikatakan berkurang jika jumlahnya kurang dari 500 cc atau 5 cm.
Apa penyebab cairan ketuban kurang?
Berikut beberapa diantaranya:
- Masalah pada plasenta hingga menyebabkan nutrisi tidak mengalir untuk janin, biasanya terjadi pada kehamilan lewat bulan.
- Membran cairan ketuban pecah atau bocor, hingga menyebabkan cairan ketuban dalam rahim berkurang.
- Janin tidak berkembang dengan baik.
- Komplikasi pada Bunda hamil, seperti diabetes, preeklamsia, hipertensi yang berpengaruh pada jumlah cairan ketubannya.
Apa risiko cairan ketuban kurang?
- Janin dapat mengalami cacat bawaan pada saluran kemih, pertumbuhannya terhambat , bahkan meninggal sebelum dilahirkan.
- Kondisi cairan ketuban yang sedikit membuat janin seolah berada dalam ruangan sempit, yang membuatnya tidak bebas bergerak. Pada kasus yang ekstrem , sudah terbentuk
amniotic band (serat amnion) yang berisiko fatal dapat memotong atau menjepit anggota tubuh janin.
- Bila cairan merembes atau robek sebelum waktu lahir dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada janin yang berasal dari kuman di bawah.
Bagaimana bila cairan ketuban diketahui sedikit?
- Jalani pola hidups sehat, terutama mengonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang.
- Perbanyak istirahat.
thnks bunda, sumber : Cairan Ketuban Sedikit pada Kehamilan - infobunda