| Selamat datang di IbuHamil.com, sebuah forum seputar kehamilan. Untuk bertanya atau diskusi dengan bumil lain, silakan bergabung dengan komunitas kami. | | | | Miris, USG hanya untuk mengetahui JK bayi Selamat malam para Bunda yg sedang H2C dengan testpack juga yg sedang galau nunggu HPL... :-)
Saya mau berbagi cerita memprihatinkan nih Bunda. Agak panjang dan mirip cerpen Bund. Jadi kalau mata pedes waktu baca Bunda boleh lambaikan tangan ke kamera. Hehehehe
Saya hamil 35W nah karena mau lahiran di kampung halaman maka sejak Sabtu suami kembali ke kota A di Jabar (tempat tinggal kami sejak menikah) sedangkan saya tinggal di kota B di Jateng.
Sejak trimester I saya rajin ke dokter tiap bulannya di kota A yg merupakan kota industri. Rumah sakit, klinik, dokter ada banyak jadi kita tinggal pilih mana yg cocok servisnya. Pokoknya dari minggu ke-9 sampai minggu ke-34 saya check up di kota A berasa nyaman.
Naah tepat seminggu setelah lebaran saya yg posisi sudah mudik ke kota B mencoba ke klinik bersalin. Kota asal saya ini memang kota kecil Bund. Saya juga maklum adanya. Bayangkan saja Bund disini hanya ada 1 RSUD dan 1 RS Islam, dokter kandungan hanya ada 2, dokter M dan dokter N. Nah setelah saya tanya tetangga, saudara, teman SMA rata-rata menyarankan ke dokter N saja yg alamatnya mudah dijangkau & murah tapi dengan catatan: Antriannya bejibuuuun.... Hehehe
Tibalah saatnya hari Senin, saya telp biar lebih mudah daftarnya. Jam 7 telpon dapat antrian nomor 13 untuk hari Selasa. Saya sempat kaget. Hah?? Terus yg antri nomor 1 di hari Senin kapan datang buat antrinya sedangkan sejak lebaran klinik tutup hingga Minggu???
Akhirnya saya datang jam 07.30 di hari Selasa. Sampai disana saya kaget lagi. Lha ini jalan buat masuk kedalamnya bagaimana kok penuh dengan ibu hamil? Dengan agak ndesek2 saya lewati kerumunan mencari tempat daftar ulang. Setelah daftar ulang dengan petugas yang masya Allah judesnya saya duduk ditimbang & dicek tensi darah. Sambil duduk kuperhatikan si petugas yang dengan wajah capek dan kesal menjelaskan ke ibu2 kalau antrian hanya dibatasi sampai nomor 43 karena dokter ada praktek di RSUD.
Namanya kerja menghadapi orang banyak pasti si mbak capek ya Bund apalagi dia merangkap jadi resepsionis + nimbang & mengukur tensi SENDIRIAN. Saya maklum karena kota kecil ini adalah kota pertanian jadi wajar banyak penduduk yang belum melek teknologi dan memang agak susah diberitahu terutama ibu2 di atas 30 tahun.
Selama menunggu antrian saya hanya diam sambil terheran-heran melihat adegan eyel-eyelan calon pasien vs petugas pendaftaran. Kejadian paling heboh terjadi ketika si petugas menutup layanan pendaftaran sedangkan calon pasien yang menunggu hampir memenuhi ruangan. Akhirnya diserbulah petugas tsb agar mengalihkan pendaftaran untuk sore atau esoknya. Hmmmmmm. Aku cuma bergumam dalam hati. Ya Allah...
Cerita berlanjut setelah giliran saya diperiksa. Alhamdulillah hasilnya bagus. Bayi sehat, posisi kepala sudah di bawah tapi belum masuk panggul. Setelah membayar 60 ribu untuk tindakan dokter & printout USG saya ke apotek untuk menebus obat. Biaya check up memang murah ya Bund tapi biaya obatnya kok sama dengan biaya obat di dokter kota A yg biasa saya konsul. Hehehe. 220 ribu untuk nutrimama + cal 95 selama 2 minggu.
Selesai menebus obat saya duduk di depan apotek menunggu dijemput adik. Adegan yang membuat saya ter-wah-wah dan ter-wow-wow ketika melihat satu persatu pasien keluar dari ruang pemeriksaan. Loh loh loh. Kok nggak ada yg 'mampir' ke apotek?? Loh loh loh kok kertas resepnya dimasukkan ke tas?? Loh loh loh kok kertas resepnya diuntel2 dibuang ke tempat sampah kui piyeeee??
Walaaah ya Allah saya baru ngeh. Yang antri dari shubuh, datang dari seluruh penjuru kota, dibela-bela belum sarapan untuk antri di salah satu dari 2 dokter kandungan untuk U-Es-Ge bayi mereka. Inilah kota kecilku dan mungkin merupakan gambaran sebagian besar masyarakat negeriku: "USG hanya untuk mengetahui jenis kelamin thok yooo???"
Saya maklum semaklum-maklumnya dengan fenomena tsb. Dengan harga obat yg sekian ratus ribu pasti eman banget, mending dipakai untuk belanja sehari-hari. Toh banyak kasus dimana kehamilan tanpa 'disentuh' vitamin dan obat tetek bengek si bayi tetap brojol dengan selamat. Wallahu a'lam
Beruntunglah Bunda-bunda yang tinggal di kota dengan fasilitas kesehatan serba lengkap dan memadai jumlah dan kualitasnya. Semoga tidak ada Bunda di forum ini yang tentu sudah sangat melek teknologi yang datang ke dokter hanya untuk USG jenis kelamin calon putra-putri Bunda. Jangan sampai ya Bund? Mereka-mereka yang hidup dengan keterbatasan fasilitas kesehatan dan teknologi semoga tetap dimudahkan dan dilancarkan dalam menjalani kehamilan. Aamiin
Inilah negeri kita dengan segala aneka rupa dan warna....
Thread lain yang berhubungan:
IbuHamil.com - komunitas ibu hamil terbesar di Indonesia | | |
Huum bunc bneer... Di kmpung dkter kandungan itu jrang bgt,, ada jg di kota nya,. Klo ditmpat sy tingkat kabupaten.. Yaah klo ug tinggal di daerah kabupaten psti bisa ktemu dkter kndungan, nah klo yg di pelosok?? Ujung2nya cuma sm bidan bund.. Tp alhmdlah Allah sllu memberi kemudahan, wlopun hnya ke bidan bumil dn balita di tmpatku sehat2..
Daerah suami jg hampir sama bund, aqlh ksian ke istrinya kk dr suami, gk pnh usg sm skali, suami nyaranin usg eh kk nya gk mau,, g tau knp bund, pdhl usg kan pnting yah..
Yah bismillah aja,, smoga sllu di beri ksehtan dn kmudahan..
| | |
Benerr Bund. Allah maha adil kok Bund. Kadang dengan fasilitas minim tapi ibu hamil tetap sehat, bayi lahir dengan selamat pula.
Kabupaten kecil di pulau Jawa saja minim sekali ya fasilitas kesehatannya apalagi yang di luar Jawa. Bidan mungkin banyak tp banyak pula bidan dg track record buruk dalam menangani pasien. Di tempatku sering Bund karena bidan telat melakukan tindakan akhirnya nyawa bayi tidak tertolong. Tahun lalu sepupuku bayinya lahir lewat HPL telat ditangani akhirnya meninggal. Kejadian hampir sama terjadi tahun ini, lagi2 sepupuku itu lewat HPL dibawa ke bidan untung segera dirujuk ke RSUD akhirnya SC dan ibu bayinya selamat. Alhamdulillah
| | | | | Location: Jakarta Utara
Posts: 2,188
| |
Replying to:
Selamat malam para Bunda yg sedang H2C dengan testpack juga yg sedang galau nunggu HPL... :-)
Saya mau berbagi cerita memprihatinkan nih Bunda. Agak panjang dan mirip cerpen Bund. Jadi kalau mata pedes waktu baca Bunda boleh lambaikan tangan ke kamera. Hehehehe
Saya hamil 35W nah karena mau lahiran di kampung halaman maka sejak Sabtu suami kembali ke kota A di Jabar (tempat tinggal kami sejak menikah) sedangkan saya tinggal di kota B di Jateng.
Sejak trimester I saya rajin ke dokter tiap bulannya di kota A yg merupakan kota industri. Rumah sakit, klinik, dokter ada banyak jadi kita tinggal pilih mana yg cocok servisnya. Pokoknya dari minggu ke-9 sampai minggu ke-34 saya check up di kota A berasa nyaman.
Naah tepat seminggu setelah lebaran saya yg posisi sudah mudik ke kota B mencoba ke klinik bersalin. Kota asal saya ini memang kota kecil Bund. Saya juga maklum adanya. Bayangkan saja Bund disini hanya ada 1 RSUD dan 1 RS Islam, dokter kandungan hanya ada 2, dokter M dan dokter N. Nah setelah saya tanya tetangga, saudara, teman SMA rata-rata menyarankan ke dokter N saja yg alamatnya mudah dijangkau & murah tapi dengan catatan: Antriannya bejibuuuun.... Hehehe
Tibalah saatnya hari Senin, saya telp biar lebih mudah daftarnya. Jam 7 telpon dapat antrian nomor 13 untuk hari Selasa. Saya sempat kaget. Hah?? Terus yg antri nomor 1 di hari Senin kapan datang buat antrinya sedangkan sejak lebaran klinik tutup hingga Minggu???
Akhirnya saya datang jam 07.30 di hari Selasa. Sampai disana saya kaget lagi. Lha ini jalan buat masuk kedalamnya bagaimana kok penuh dengan ibu hamil? Dengan agak ndesek2 saya lewati kerumunan mencari tempat daftar ulang. Setelah daftar ulang dengan petugas yang masya Allah judesnya saya duduk ditimbang & dicek tensi darah. Sambil duduk kuperhatikan si petugas yang dengan wajah capek dan kesal menjelaskan ke ibu2 kalau antrian hanya dibatasi sampai nomor 43 karena dokter ada praktek di RSUD.
Namanya kerja menghadapi orang banyak pasti si mbak capek ya Bund apalagi dia merangkap jadi resepsionis + nimbang & mengukur tensi SENDIRIAN. Saya maklum karena kota kecil ini adalah kota pertanian jadi wajar banyak penduduk yang belum melek teknologi dan memang agak susah diberitahu terutama ibu2 di atas 30 tahun.
Selama menunggu antrian saya hanya diam sambil terheran-heran melihat adegan eyel-eyelan calon pasien vs petugas pendaftaran. Kejadian paling heboh terjadi ketika si petugas menutup layanan pendaftaran sedangkan calon pasien yang menunggu hampir memenuhi ruangan. Akhirnya diserbulah petugas tsb agar mengalihkan pendaftaran untuk sore atau esoknya. Hmmmmmm. Aku cuma bergumam dalam hati. Ya Allah...
Cerita berlanjut setelah giliran saya diperiksa. Alhamdulillah hasilnya bagus. Bayi sehat, posisi kepala sudah di bawah tapi belum masuk panggul. Setelah membayar 60 ribu untuk tindakan dokter & printout USG saya ke apotek untuk menebus obat. Biaya check up memang murah ya Bund tapi biaya obatnya kok sama dengan biaya obat di dokter kota A yg biasa saya konsul. Hehehe. 220 ribu untuk nutrimama + cal 95 selama 2 minggu.
Selesai menebus obat saya duduk di depan apotek menunggu dijemput adik. Adegan yang membuat saya ter-wah-wah dan ter-wow-wow ketika melihat satu persatu pasien keluar dari ruang pemeriksaan. Loh loh loh. Kok nggak ada yg 'mampir' ke apotek?? Loh loh loh kok kertas resepnya dimasukkan ke tas?? Loh loh loh kok kertas resepnya diuntel2 dibuang ke tempat sampah kui piyeeee??
Walaaah ya Allah saya baru ngeh. Yang antri dari shubuh, datang dari seluruh penjuru kota, dibela-bela belum sarapan untuk antri di salah satu dari 2 dokter kandungan untuk U-Es-Ge bayi mereka. Inilah kota kecilku dan mungkin merupakan gambaran sebagian besar masyarakat negeriku: "USG hanya untuk mengetahui jenis kelamin thok yooo???"
Saya maklum semaklum-maklumnya dengan fenomena tsb. Dengan harga obat yg sekian ratus ribu pasti eman banget, mending dipakai untuk belanja sehari-hari. Toh banyak kasus dimana kehamilan tanpa 'disentuh' vitamin dan obat tetek bengek si bayi tetap brojol dengan selamat. Wallahu a'lam
Beruntunglah Bunda-bunda yang tinggal di kota dengan fasilitas kesehatan serba lengkap dan memadai jumlah dan kualitasnya. Semoga tidak ada Bunda di forum ini yang tentu sudah sangat melek teknologi yang datang ke dokter hanya untuk USG jenis kelamin calon putra-putri Bunda. Jangan sampai ya Bund? Mereka-mereka yang hidup dengan keterbatasan fasilitas kesehatan dan teknologi semoga tetap dimudahkan dan dilancarkan dalam menjalani kehamilan. Aamiin
Inilah negeri kita dengan segala aneka rupa dan warna.... | Setuju bun choir, msh byk org menganggap USG hanya utk melihat JK aja..
Trs yg lebih miris lagi masih banyak jg bunda2 di kota besar yang tdk mau USG hanya karena menganggap USG berbahaya utk janin (biasanya termakan omongan org2 jaman dl yg blm tau fungsi USG), ada juga yang tdk mau USG diawal kehamilan krn merasa kalo USG bakal bikin janin yg masih kecil bisa luruh...
Saya suka geleng2 kalo ada bunda2 yg berpikiran seperti itu..
| | |
selama hamil kmaren q bisa 5-6 kali usg bund. Bukan untuk tau jk (sbenernya mau rahasia biar surprise eh dokterny terlanjur ngasih tau-_-). Tp buat ngecek perkembangan janinku, ada cacat ngga, bbnya cukup apa kurang, apalg q hamilny sampe postmature 42 week. Jd q periksanya 2 tempat, puskesmas sama bidan buat usg. Q tinggal d jkt, jd bidan buanyak...tp yg terkenal emang ngantriii bgt, mulai praktek usg jam 8 malem, pernah q pulang mpe jam 11 malem. Waktu itu, namanya calon ibu q ga merasa sayang buat usg...kalo g salah usg sama vitamin jd 120rb.
Ehhhh tp sekarang ada sepupu suamiku istriny lg hamil tua. Dy tinggalny d kota d pantura jateng. Waktu mau nyari kado q tanya jknya apa uda tau belom..tp suamiku bilang.. Ya ga tau lah..orang kampung mah ngga usg na..q dalem hati...apa ga penasaran ya jknya apa, apa ga was2 takut debaynya cacat apa ngga....
| | |
Hahaa ketawa saya baca thread bunda..
Ada beberapa bagian yg lucu kata2nya
Kya nya gk cuma d kota kecil deh bun, d jakarta aja nih ada temen saya yg usg cuma mau tau jnis klamin nya doang, jd slama hamil dy usg cuma 2x yg prtama usg 2dimensi d puskesmas, yg kdua usg 3dimensi di RS, nah yg usg 3 dimensi ini dy trpaksa krna saat itu dy sakit dan detak jantung dede gk braturan jd dr puskesmas d rujuk k rs untk usg 3 dimensi..
Miris bgt deh saat dy bully saya katanya "ngapain sih usg sering2 bahaya untk bayinya, lgian juga gueee usg cumaaaaaa untk tau jk anak gue aja trs krna sakit juga wktu itu" nah saya blgn dy usg tuh gk bhaya kan untk mngetahui jumlah air ketuban, plasenta, posisi dll eeehh galakan dy katanya kalo mau tau posisi bayinya bgus k tukang urut aja kan biar skalian d benerin posisinya , OMG helooooo !!! Di urutt!! Tolak keras saya bun,
Eeehh gk lama ini mamahnya yg nasehatin saya nyuruh saya urut perut soalnya mnjelang hpl, saya blg saya gk prlu urut soalnya baby udah msuk panggul, trs katanya gapapa msuk panggul biar lbh gmpang kluarnya..
Lgsung say NO saya gk mau d urut2 deh bhaya!!!
| | |
Bunda babyN, Bunda Unachan, & bunda Errin: haduuuuh ternyata malah mending orang kampung ya Bund memang keterbatasan fasilitas. Laaah kalo yg orang 'Jekerdaaaah' saja masih salah memanfaatkan kecanggihan USG itu ya kebangeten banget Bund. Aku bayangkan si ibu2 hamil ibukota ini yang pasti sudah melek internet, BB, facebook, tapi pemikirannya primitif Bund padahal fasilitas di depan mata mereka lengkap, tinggal pilih, kalaupun berat di ongkos toh DKI punya KJS kan?
Weleeeh lha jebul Indonesia kita ini kok yang memprihatinkan pola pikirnya malah yg hidup di kota besar.
| | | | | Location: malang
Posts: 378
| |
Waduh2 haha
Tapi memang kbanyakan gt bun
Tau telat gak langsung priksain nunggu sampai 7bln kebanyakan
Baru usg biar sekali usg ketauan JK nya
Mungkin msh blm terbuka bun pemikirannya tntg usg
Saya dr awal hamil rutin usg biar tau perkembangan debay + kondisi kehamilan
Iyaa kadang jg banyak yg blg jgn sering2 usg blablabla
Yaaah ilmu dokter pastilah lbh tepat drpd ilmu tebak2an gak jelas gtu hihi
Tp kasian jg ya bun ibu2 d daerah . Moga debay mereka seht semua
| | |
Bunda maaf ni mau tax. Sbenerx tespek sama usg lebih akurat mana ya?.. kmaren sya usg hasilx hamil 4 minggu. Tp tespek kok masih tetep negatif ya?
| | |
Replying to:
Waduh2 haha
Tapi memang kbanyakan gt bun
Tau telat gak langsung priksain nunggu sampai 7bln kebanyakan
Baru usg biar sekali usg ketauan JK nya
Mungkin msh blm terbuka bun pemikirannya tntg usg
Saya dr awal hamil rutin usg biar tau perkembangan debay + kondisi kehamilan
Iyaa kadang jg banyak yg blg jgn sering2 usg blablabla
Yaaah ilmu dokter pastilah lbh tepat drpd ilmu tebak2an gak jelas gtu hihi
Tp kasian jg ya bun ibu2 d daerah . Moga debay mereka seht semua | Kebanyakan masih termakan mitos dan omongan orang-orang sekitar Bund. ---------- Post added at 06:23 ---------- Previous post was at 06:16 ----------
Replying to:
Bunda maaf ni mau tax. Sbenerx tespek sama usg lebih akurat mana ya?.. kmaren sya usg hasilx hamil 4 minggu. Tp tespek kok masih tetep negatif ya? | Kalau boleh tahu Bunda sudah telat berapa hari? Setelah telat TP lalu USG atau bagaimana?
Setau saya tetap lebih akurat USG Bund tapi kalau masih 4 minggu biasanya masih berupa kantong kehamilan atau bahkan ada yg baru penebala rahim Bund. Tapi kalau Bunda waktu di USG dokternya bilang hamil ya di-amini saja Bund sambil dicek lagi dengan TP seminggu lagi. Dipantau terus saja sambil dijaga kondisi tubuhnya. Kalau Bunda ingin lebih yakin coba Bunda pindah dokter sambil diceritakan kronologisnya.
| | |
kebalikan sm saya bund..
kalo dokter ga kasih resep vitamin.
saya minta aja. ngotottt..
minta resep vit yg paling bagus malahan.
There's got precious in my womb and he's my everything , my life and my soul.. mummy daddy loves you | | | |
Baru telat 2 minggu bund. Kata dokter jg baru berupa kantong saja. Tp saya tespek berkali2 hasilx tetep negatif bund. Pdhal tespekx jg yg bermerek. Knp ya?
| | |
Replying to:
Baru telat 2 minggu bund. Kata dokter jg baru berupa kantong saja. Tp saya tespek berkali2 hasilx tetep negatif bund. Pdhal tespekx jg yg bermerek. Knp ya? | coba tgu 2/3 mgu lg bund..dl aku ketauan jg stelah uk 5minggu bund..positif d TP..uda jelas bgt..
| | | | | Location: Garut
Posts: 208
| |
Hebaat buunda dikampung aja pd smangat buat liat dd ƞŷά̲̣ dri usg, aq dikota malah ga pernah usg..
. الحمدلله الذ ي بنعمته تتم الصالحات. | | | | | | Location: Jakarta Utara
Posts: 2,188
| |
Replying to:
Hahaa ketawa saya baca thread bunda..
Ada beberapa bagian yg lucu kata2nya
Kya nya gk cuma d kota kecil deh bun, d jakarta aja nih ada temen saya yg usg cuma mau tau jnis klamin nya doang, jd slama hamil dy usg cuma 2x yg prtama usg 2dimensi d puskesmas, yg kdua usg 3dimensi di RS, nah yg usg 3 dimensi ini dy trpaksa krna saat itu dy sakit dan detak jantung dede gk braturan jd dr puskesmas d rujuk k rs untk usg 3 dimensi..
Miris bgt deh saat dy bully saya katanya "ngapain sih usg sering2 bahaya untk bayinya, lgian juga gueee usg cumaaaaaa untk tau jk anak gue aja trs krna sakit juga wktu itu" nah saya blgn dy usg tuh gk bhaya kan untk mngetahui jumlah air ketuban, plasenta, posisi dll eeehh galakan dy katanya kalo mau tau posisi bayinya bgus k tukang urut aja kan biar skalian d benerin posisinya , OMG helooooo !!! Di urutt!! Tolak keras saya bun,
Eeehh gk lama ini mamahnya yg nasehatin saya nyuruh saya urut perut soalnya mnjelang hpl, saya blg saya gk prlu urut soalnya baby udah msuk panggul, trs katanya gapapa msuk panggul biar lbh gmpang kluarnya..
Lgsung say NO saya gk mau d urut2 deh bhaya!!! | Waaa.. bunda errin, saya bacanya kok malah jengkel sama temen bunda&Mamahnya tuh. Hahaha.. uda salah, ngeyel, ngajarin pula. Hahahaha.. minta digetok..
Pemikirannya msh primitif sekali.. ---------- Post added at 11:29 ---------- Previous post was at 11:25 ----------
Replying to:
Bunda babyN, Bunda Unachan, & bunda Errin: haduuuuh ternyata malah mending orang kampung ya Bund memang keterbatasan fasilitas. Laaah kalo yg orang 'Jekerdaaaah' saja masih salah memanfaatkan kecanggihan USG itu ya kebangeten banget Bund. Aku bayangkan si ibu2 hamil ibukota ini yang pasti sudah melek internet, BB, facebook, tapi pemikirannya primitif Bund padahal fasilitas di depan mata mereka lengkap, tinggal pilih, kalaupun berat di ongkos toh DKI punya KJS kan?
Weleeeh lha jebul Indonesia kita ini kok yang memprihatinkan pola pikirnya malah yg hidup di kota besar. | Ya begitulah bun, yg tersedia fasilitas di kota2 besar malah ga digunakan, sedangkan bunda2 yg kepepet keadaan di daerah kecil jarang ada dokter kandungan, pengen periksa&USG tp tdk tersedia fasilitas..
| Silakan daftar untuk menulis pesan :-) |