bunda yg mendekati
hpl..bisa coba cara ini untuk mengurangi robekan perineum..
bs dilakukan sendiri ato di bantu suami..
s3moga bermanfaat..
Meskipun episiotomi (menggunting perineum untuk melebarkan
jalan keluar bayi) tidak lagi rutin dilakukan saat ini, namun
alangkah baiknya apabila kita juga dapat mencegah kejadian
episiotomi dan jahitan pada perineum di kala melahirkan.
Hal ini perlu dipikirkan terutama apabila Ibu sudah pernah
mengalami episiotomi sebelumnya (dan merasakan tidak enaknya
proses penyembuhan) atau ini adalah pengalaman melahirkan
yang pertama kali.
Apa itu pijat perineum?
Perineum adalah area kulit antara liang vagina dengan anus
(dubur) yang dapat robek ketika melahirkan atau secara
sengaja digunting guna melebarkan jalan keluar bayi
(episiotomi). Pijat perineum adalah teknik memijat perineum di
kala hamil atau beberapa minggu sebelum melahirkan guna
meningkatkan aliran darah ke daerah ini dan meningkatkan
elastisitas perineum. Peningkatan elastisitas perineum akan
mencegah kejadian robekan perineum maupun episiotomi.
Apa keuntungan pijat perineum?
Pijat perineum memiliki berbagai keuntungan yang semunya
bertujuan mengurangi kejadian trauma di saat melahirkan.
Keuntungannya diantaranya adalah :
Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan
membantu mempercepat proses penyembuhan setelah
melahirkan
Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina
(Vaginal Touche)
Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan dan
regangan perineum di kala kepala bayi akan keluar
Menghindari kejadian episiotomi atau robeknya perineum
di kala melahirkan dengan meningkatkan elastisitas
perineum
Penelitian yang diterbitkan di American Journal Obstretician
and Gynecology menyimpulkan bahwa pijat perineum selama
masa kehamilan dapat melindungi fungsi perineum paling tidak
dalam 3 bulan pasca melahirkan. The Cochrane Review
merekomendasikan bahwa pijat perineum ini harus selalu
dijelaskan pada ibu hamil agar mereka mengetahui keuntungan
dari pijat perineum ini. Pijat perineum ini sangat aman dan
tidak berbahaya.
Kapan pijat perineum tidak dianjurkan?
Pijat perineum sebaiknya tidak dilakukan bagi ibu hamil dengan
infeksi herpes aktif di daerah vagina, infeksi jamur, atau
infeksi menular yang dapat menyebar dengan kontak langsung
dan memperparah penyebaran infeksi.
Bagaimana cara pijat perineum?
Ibu sebaiknya memulai pijat perineum sekitar 4-6 minggu
sebelum waktunya melahirkan atau pada kehamilan minggu
ke-34. Teknik yang dapat dilakukan untuk pijat perineum
adalah :
Cucilah tangan ibu terlebih dahulu dan pastikan kuku ibu
tidak panjang. Pijatan ini dapat dilakukan sendiri atau
oleh pasangan (suami)
Berbaringlah dalam posisi yang nyaman. Beberapa wanita
ada yang berbaring miring dan menggunakan bantal
untuk menyangga kaki mereka. Ada yang menggunakan
posisi semi-litotomi atau posisi ‘mengangkang’
Ibu dapat menggunakan cermin untuk pertama kali guna
mengetahui daerah perineum tersebut
Ibu dapat menggunakan minyak zaitun, minyak vitamin
E, minyak kelapa, atau sweet almond. Lakukan pemijatan
sebelum mandi pagi dan sore
Letakkan satu atau dua ibu jari (atau jari lainnya bila
ibu tidak sampai) sekitar 2-3 cm di dalam vagina. Tekan
ke bawah dan kemudian menyamping pada saat yang
bersamaan. Perlahan-lahan coba regangkan daerah
tersebut sampai ibu merasakan sensasi seperti terbakar,
perih, atau tersengat
Tahan ibu jari dalam posisi seperti diatas selama 2 menit
sampai daerah tersebut menjadi tidak terlalu berasa dan
ibu tidak terlalu merasakan perih lagi
Tetap tekan daerah tersebut dengan ibu jari. Perlahan-
lahan pijat ke depan dan ke belakang melewati separuh
terbawah dari vagina. Lakukan ini selama 3-4 menit.
Ingatlah untuk menghindari pembukaan saluran kemih,
ibu dapat memulai dengan pijatan ringan dan semakin
ditingkatkan tekanannya seiring dengan sensitivitas yang
berkurang
Ketika ibu sedang memijat, tarik perlahan bagian
terbawah dari vagina dengan ibu jari tetap berada di
dalam. Hal ini akan membantu meregangkan kulit dimana
kepala bayi saat melahirkan nanti akan meregangkan
perineum itu sendiri
Lakukan pijatan perlahan-lahan dan hindari pembukaan
dari katup uretra (lubang kencing) untuk menghindari
iritasi atau infeksi
Dalam waktu beberapa minggu, ibu akan merasakan daerah
perineum menjadi lebih elastis. Melahirkan dengan perlahan dan
terkendali (mengikuti instruksi dokter ketika mendorong)
adalah kunci jaminan perineum utuh dan mengurangi angka
kejadian laserasi (robekan/perlukaan). Bayi harus berada di
dalam kondisi baik dan ibu harus mengikuti segala hal yang
diperintahkan oleh dokter/bidan.