HPHT aku tgl 8 juni, haid ke tiga mulai program bayi tabung di dokter Ivan Sini klinik BIC Jakarta.
Dari pemeriksaan awal, aku alhamdulillah ga ada masalah apa2, cuma suami dinyatakan oligoteratozoospermia (gerak dan bentuk sperma tidak normal).
Karena kami dari luar kota, sama2 kerja dengan waktu cuti yang dibatasi, aku dan suami memilih mengambil program short protocol, kebetulan di BIC bulan kemarin ada program ultah, jadi biayanya "agak" lebih murah dibandingin harga BT normal
.
Persiapan fisik aku lakukan 3 bulan sebelumnya. Makan makanan sehat, alpukat, minyak zaitun, royal jelly, susu pra hamil, madu dan telur ayam kampung. Pokonya diusahain semaksimal mungkin sehat, ga boleh sakit
program ini dimulai dengan pemeriksaan hepatitis, tokso, hiv, rubella. Alhamdulillah aku dan suami dinyatakan negatif dr semua virus tersebut dan mulailah tahap selanjutnya. Yaitu suntik gonal F. Berhubung masih muda (29 thn), dan kondisi rahim alhamdulillah tidak bermasalah aku diberikan dosis kecil, hanya 150iu selama 3 hari.
Hari ke 4 di usg, dilihat respon sel telur terhadap gonal F. Dan alhamdulillah sudah ada bbrp sel telur yang ukurannya mulai membesar. Pemeriksaan estradiol E2 menunjukkan kadar 282, normal. Kemudian dokter kembali merespkan gonal f dengan dosis yang sama selama 4 hari yg diakhiri dengan suntik Cetrotide. Besoknya kembali USG dan pemeriksaan E2 (1369) dan P4 (0,68). Alhamdulillah nampak beberapa sel telur matang yang siap dipanen
2 hari kemudian dimulai proses ovum pick up (OPU), g sakit karena di bius, sadar2 udah di ruang pemulihan dengan angka 4 tercoret ditangan kanan. Alhamdulillah..
Btw, sebelum proses OPU dokter menyarankan tidak konsumsi protein nabati dulu seperti kacangan, kecambah, coklat, kedelai, kacang ijo, pokonya jgn yg nabati. Alasannya makanan2 tersebit bisa meningkatkan hormon (apaaa gtu, lupa) yg mengganggu proses BT. Semua makanan diatas itu hanya bs dikonsumsi post embrio transfer
3 hari kemudian (22 juni), dimulai proses embrio transfer (ET). Sebelum masuk ruang ET, kami di beritahukan oleh embriologis bahwa dari 4 sel telur yang diambil hanya 3 yang mengalami pembelahan. 1 membelah dengan kualitas good, 2 membelah dengan kualitas moderate. Setelah didiskusikan, kami memutuskan 2 emrbrio di transfer, 1 embrio yg moderate di simpan dengan harapan dapat meningkat kualitasnya.
Proses ET mengharuskan kandung kemih terisi penuh, so sebelum ET wajib menghabiskan beberapa botol aqua
sebenarnya proses ini tidak sakit sama sekali. Hanya saja karena diwajibkan menahan air kecil, perut jadi keras dan sakit minta ampun, apalagi pd saat proses ET dokter harus menekan perut yg bs dibilang sedang full tank
.
setelah proses ET selesai, tidak diperbolehkan turun dari tempat tidur selama 2 jam.BAK di tempat tidur, make pispot, berhubung perutku udah keras bgt, g bisa pipis walopun pake pispot, akhirnya suster masangin kateter. Lega.. Tapi BAK selanjutnya mesti usaha sendiri, g bisa di kateterin lg karena takut kandung kemihnya rusak.
Beberapa menit kemudian, terasa lagi tuh keinginan BAK, berhubung hampir 2 jam berbaring aku minta izin suster buat jalan ke toilet krn benar2 g bisa pipis di pispot. Dengan berat hati suster akhirnya mengijinkan. Dan tharaaaaaa!! Keluar dari kamar mandi aku pingsan dengan seksinya
kta dokter dokter hipoglikemi dan tensi drop.
Aku dirawat 3 hari di rs. Hari pertama di RS tiap menit pasti masuk kamar mandi buat BAK, keluar masuk, naik turun tempat tidur jadinya. Sebenarnya g diperbolehkan terlalu banyak gerak karena didalam rahim embrio2 sedang berjuang untuk menempel. Saat itu aku benar2 menyerahkan segalanya pada Allah SWT, karena kalau ku tahan diatas tempat tidur, perutku skitnya luar biasa. So.. Bismillah ajalah..
Post ET aku disarankan dokter makan makanan high protein. Susu elemen, telur ayam kampung, dan sari kacang hijau menjadi makanan wajibku tiap hari.
Keluar rumah sakit, aku bedrest, g kemana2 kecuali pas mau ngambil catering di lobby yang mesti naik turun lift. selebihnya nonton film, tidur, masak dan makan
Hari ke 12 setelah ET aku iseng test
pack (tepat ultah pernikahan yang ketiga) dan hasilnya ada 2 garis yang muncul, tp garis satunya samaaaaar bgt (mesti pake mata batin dulu baru kelihatan hehehe). Secara udah 3 tahun nikah selalu lihat test pack satu garis doank, so waktu ngeliat test pack samarpun udah happy minta ampun hehehe. Besok
paginya nyoba lagi make 3 testpack yang beda merk, Alhamdulillah udah jelas semua, udah ada 2 garis merahnya. Subhanallah..
Tgl 6 juli aku kembali ke BIC untuk cek kadar BtHcg sekalian konsul dengan dokter Caroline krn dokter ivan sedang keluar negeri. G nerveuos sama sekali, mungkin krn aku udah yakin Bgt kalo aku hamil hehe. Kadar BtHCG menunjukan nilai 342, dan kata dokter aku positif hamil. SubhanaAllah..
Yang aku rasain sekarang cuma malas makan, payudara nyeri, kliyengan dan sering buang air kecil.
Buat bunda2 yg lagi harap-harap cemas, semoga kita semua berhasil hamil bulan ini, diberi kesempatan menjadi ibu. Diberi kesehatan dan kekuatan buat dedek dan bundanya. Mohon doanya jg semoga aku dan calon anakku sehat2 dan lancar sampai persalinan.
Untuk para bunda yang udah lama nikah, punya biaya yang cukup untuk bayi tabung, sebaiknya jangan ditunda sebab keberhasilan
promil baik normal maupun dibanti (
insem dan BT) sangat dipengaruhi oleh faktor umur juga.
Semangat terus yah bunda..